Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Sunday 20 September 2015

Siapa yang akan ditanya ?


Hari ini bisa jadi hari yang sangat membahagiakan dikarenakan badan dalam keadaan sehat, rizqi berlimpah , tidak ada persoalan persoalan yang menyita fikir dan tenaga. Besok boleh jadi situasi telah berubah. Muncul persoalan yang tidak sesuai dengan nafsu. Mungkin badan terasa tidak nyaman atau bahkan menderita suatu penyakit, rizqi sedang disempitkan dan beruntun masalah masalah telah antri untuk minta diselesaikan. Pada saat seperti itu siapa yang akan ditanya ? Apakah kita akan mempertanyakan semuanya kepada Allah SWT. Wahai Allah mengapa semua ini telah terjadi pada diri hamba, mengapa harus hamba yang Engkau beri cobaan seperti ini ? Ataukah justru Allah SWT Yang akan mempertanyakan tentang diri kita. Adakah iman yang masih bersemayam didalam dada ? Adakah ikhlas saat menerima semua ujian dari Allah SWT ? Apakah masih memuji muji Allah SWT sebagaimana saat saat mendapat karunia nikmat yang membahagiakan ?
  
Seorang hamba yang beriman sudah tentu akan memahami bahwa semua ini adalah takdir yang meliputi takdir baik maupun takdir buruk. Kehendak Allah SWT kepada setiap hamba hamba Nya suatu ketetapan yang sudah pasti. Dibalik semua ketetapan Allah SWT ada hikmah yang sungguh mulia. Maka bukan Allah SWT yang akan ditanya mengapa begini mengapa begitu melainkan kitalah yang akan ditanya masihkah kita taat kepada Nya masihkah kita mengingat Nya masihkah kita tetap berpegang teguh kepada syariat Nya yakni sunnah sunnah Rasulullaah saw saat menghadapi semua problema hidup ?

Meyakini takdir yang baik maupun yang buruk adalah bagian keImanan. Tidak sempurna Iman seseorang hamba manakala tidak mau menerima takdir dari Allah SWT khususnya takdir yang tidak sesuai dengan hawa nafsu.
 
Adalah Syaikh Ammar Bugis, pria lumpuh berdarah Makassar yang lahir di Amerika Serikat, 22 Oktober 1986. Syaikh Ammar lumpuh total sejak usia 2 bulan, hanya mata dan mulutnya yang masih berfungsi, walau nada bicaranya agak tidak jelas. Itu semua tak mengurangi semangatnya untuk hidup dan berarti. Luar biasa, ditengah keadaan yang serba mustahil, Ammar sudah hafal 30 juz Qur’an sejak usia 11 tahun dalam waktu 2 tahun saja. Tentunya ini adalah kelebihan yang sangat jarang dimiliki oleh anak-anak zaman sekarang.
Syaikh Ammar Bugis tidak pernah menyesali keadaannya dan tidak pernah mempertanyakan mengapa semua ini telah terjadi pada dirinya kelumpuhan total sejak usia 2 bulan.

Tidak ada yang salah dalam takdir Nya, juga tidak ada yang salah dengan diri kita manakala dalam situasi kondisi apapun tetap taat dan tetap kembali kepada kehidupan yang diridloi Nya. Ujian dan cobaan hidup didunia adalah takdir dan bagian dari keImanan . Tidak menerima takdir Allah SWT merupakan kekurangan Iman seorang hamba. Yakinlah tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT tidak ada yang sulit bagi Allah SWT. Selama kita yakin seyakinnya kepada Allah SWT maka Allah SWT akan mudahkan segala galanya bagi hamba hamba Nya. Yakinlah bahwa seorang hamba akan dapat memperoleh kemuliaan hidup dengan kesempurnaan Iman dan amal yang diridloi Nya walau bagaimanapun situasi dan kondisi kehidupan ini. Tawajjuh hanya kepada Allah SWT berharap hanya kepada Allah SWT dan berikhtiar sesuai yang digariskan Rasulullaah saw. 
In syaa Allah

No comments:

Post a Comment

Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.