Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Saturday 9 December 2017

Antara amal ibadah dan Rahmat Allah SWT



    سَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا فَإِنَّهُ لَا يُدْخِلُ أَحَدًا الْجَنَّةَ عَمَلُهُ قَالُوا وَلَا أَنْتَ يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ وَلاَ أَنَا إِلاَّ أَنْ يَتَغَمَّدَنِيَ اللهُ بِمَغْفِرَةٍ وَرَحْمَةٍ

“Tepatlah kalian, mendekatlah, dan bergembiralah, karena sesungguhnya amal tidak akan memasukkan seseorang ke dalam surga.” Para shahabat bertanya: “Termasuk juga anda wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Ya, termasuk juga saya, kecuali jika Allah menganugerahkan ampunan dan rahmat kepadaku.”
Hadis di atas bukan maknanya amal tidak perlu karena yang akan memasukkan seorang hamba kedalam syurga yakni ampunan dan rahmat Allah SWT.
Beberapa penjelasan dari ulama mengenai hadis diatas adalah sebagai berikut :

Pertama Allah swt sama sekali tidak butuh terhadap amal kita, tidak seperti halnya seorang majikan yang butuh kepada para pekerjanya. Amal manusia untuk manusia sendiri, karena kalaupun semua manusia tidak beramal Allah swt tidak ‘peduli’, Dia akan tetap sebagai Yang Mahakuasa dan Mahaperkasa

Kedua, amal seorang manusia tidak diwujudkan oleh dirinya sendiri, melainkan berkat anugerah dan rahmat Allah swt juga, mulai dari menghidupkannya, memberi rizki, memberi tenaga, kesehatan, mengutus rasul-rasul, menurunkan kitab-kitab, menjadikannya cinta kepada keimanan dan menjadikannya benci terhadap kekufuran. Semua itu adalah berkat rahmat Allah swt.

Ketiga, amal seorang manusia setinggi-tingginya tidak akan senilai dengan pahala yang diberikan Allah kepadanya, karena dalam pahala itu Allah swt sudah melipatgandakannya dari mulai 10 kali lipat, 700 kali lipat, bahkan sampai kelipatan yang tidak dapat terhitung nilainya.

Keempat, nikmat dan kesenangan yang telah diberikan Allah swt kepada manusia selama di dunia, walau bagaimanapun tidak akan mampu dibayar oleh manusia. Seandainya manusia diharuskan membayarnya dengan amal, pasti mereka tidak akan mampu beramal untuk membayarnya. Padahal jelas, manusia bisa beramal itu berkat nikmat-nikmat Allah swt tersebut.

Kelima, manusia selalu diliputi oleh dosa dan kesalahan. Seandainya saja tidak ada ampunan Allah swt dan kebijaksanaan-Nya untuk hanya mempertimbangkan amal-amal yang baik saja, dengan mengenyampingkan amal jeleknya, tentu manusia tidak akan mungkin masuk ke dalam surga (Lihat QS. Az-Zumar [39] : 33-35, al-Ahqaf [46] : 16). Inilah di antara maksud sabda Nabi saw: “Ya, termasuk juga saya, kecuali jika Allah menganugerahkan ampunan dan rahmat kepadaku.”

Dari uraian panjang ini bisa ditarik kesimpulan bahwa amal tetap sebagai penyebab adanya balasan surga. Hanya berdasarkan hadits ini seseorang tidak boleh ta’ajjub (berbangga diri) dengan amalnya sendiri, karena di sana pasti ada peran rahmat Allah swt.
Dengan hadits ini juga seseorang tidak perlu takalluf (mempersulit diri) dengan amal-amal yang dikerjakannya. Tetap optimis dengan amal-amal yang sudah, sedang dan harus dikerjakan, sebagaimana tuntunan Nabi saw: saddidu, wa qaribu, wa absyiru, wa-ghdu, wa ruhu, wa syai`un minad-duljah, wal-qashda wal-qashda, semuanya itu pasti akan menyebabkan kita tablughu; sampai pada cita-cita yang diidamkan (surga).
by Nashruddin Syarief

Sumber: https://www.tongkronganislami.net/hadis-masuk-surga-bukan-karena-amal/

Friday 8 December 2017

Berdoalah dengan adab niscaya akan dikabulkan.



Sesungguhnya Allah SWT Maha Mengetahui akan kebutuhan hamba hamba Nya. Tanpa kita memohonpun Allah SWT pasti akan memberi karena Allah SWT Maha Pemurah. Lihatlah bagaimana orang orang yang tidak beriman dan ahli maksiat, tanpa memohon kepada Allah SWT didunia semua keperluannya dicukupi Nya. Kalau belum sampai ajalnya maka dalam keadaan bagaimanapun pasti akan diselamatkan dari bencana yang menimpa di dunia. 

Allah SWT memerintahkan kepada hamba hamba Nya untuk berdoa karena Allah SWT sangat senang melihat hamba hamba Nya senantiasa berdoa. Semakin sering seorang hamba berdoa semakin banyak permintaan seorang hamba bahkan doa yang teramat sepele sekalipun membuat Allah SWT semakin senang. Dikabarkan dahulu para Shahabat ra ajmain ketika sandalnya hilang atau rusak maka merajuk memohon kepada Allah SWT saking dekatnya mereka dan saking inginnya mendapat perhatian dari Allah SWT. Berbeda kalau kita meminta kepada makhluk. Mungkin saat pertama kali minta diberinya namun ketika meminta dan meminta lagi pasti yang diminta tidak akan senang hati bahkan akan marah marah karena selalu dimintai terus menerus. Bagaimana agar doa kita dikabulkan Allah SWT.? Pertama kali harus ada keyakinan yang sangat kuat bahwa pasti doanya akan dikabulka Allah SWT . Seorang hamba wajib punya prasangka baik karena Allah SWT akan mengikuti persangkaan hamba Nya.

 ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ

“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi no. 3479, hasan) 

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِى بِى

“Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku” (Muttafaqun ‘alaih).

Kedua seorang hamba jangan pernah berputus asa dalam berdoa sebab doa sendiri adalah ibadah. Mungkin doanya akan segera dikabulkan atau bisa jadi beberapa saat mendatang menunggu waktu yang sesuai. Adakalanya doa dikabulkan berupa diselamatkan dari suatu musibah yang nilainya jauh lebih dahsyat daripada sandainya dikabulkan doa tersebut karena hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui mana yang terbaik bagi hamba. Kalaupun seakan doanya tidak dikabulkan didunia maka kelak di akhirat hamba hamba yang senantiasa berdoa akan tercengang dan menyesal seandainya doa doanya semuanya dikabulkan di akhirat saja. Yang pasti semua doa doa seorang hamba Allah SWT telah berjanji akan memenuhinya. Sangat rugilah kalau kita tidak mau berdoa tidak bersungguh sungguh dalam berdoa. 

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

“Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina“. (QS. Ghafir: 60) 

Berdoa jangan tergesa gesa , ucapkan doa dengan penuh adab seperti kalau kita lagi butuh uang lalu kita dengan memelas memohon teman kita agar mau meminjami uang. Dan tunjukkan bahwa kita memang sangat berhajat dengan terkabulnya doa tersebut, jangan kita berdoa “ya Allah kalau Engkau berkenan ya kabulkan doa saya tetapi jika tidak ya ndak apa apa terserah Engkau sajalah” Kita tetap berusaha dengan sungguh sungguh dan berharap serta prasangka baik pasti akan dikabulkan. Namun ternyata Allah SWT BerKehandak lain maka barulah kita pasrah setelah berusaha maksimal. 
Mari berdoa dan berdoa jangan pernah berputus asa. Yakinlah setiap doa kita pasti akan dikabulkan Allah SWT karena itulah Janji Allah SWT kepada setiap hamba hamba Nya yang bertaqwa kepada Nya.

Wednesday 6 December 2017

Otakpun bersujud



Bentuk otak jika diamati dengan seksama sangat mirip sekali dengan orang sedang sujud. Ada rahasia apa dibalik itu ?

Otak adalah susunan syaraf pusat yang dilindungi oleh tulang tengkorak yang merupakan organ pengatur semua aktifitas tubuh. Gangguan pada otak akan mengakibatkan gangguan sistem pada tubuh tergantung dimana letak kerusakannya. Tidak sebagaimana organ tubuh lainnya yang dapat regenerasi dengan baik saat mengalami kerusakan maka otak akan mengalami masa perkembangan selama 6 tahun yang disebut golden period. Setelah masa tersebut otak tidak lagi mengalami perkembangan yang sehebat masa tersebut.

Seperti organ tubuh lainnya otakpun membutuhkan banyak nutrisi untuk menjaga fungsi fungsi nya sebagai pusat pengatur segala aktifitas tubuh manusia. Yang mengedarkan nutrisi hingga sampai ke sel sel otak adalah sel sel darah merah melalui aliran darah. Posisi otak yang sedemikian tentu saja tidak sebagaimana organ organ lain yang lebih rendah posisinya untuk mendapatkan aliran darah dengan mudah. 
Organ organ tubuh yang lebih dekat dengan jantung atau posisi yang semakin rendah jauh lebih mudah mendapatkan aliran darah. Maka pada penderita yang pingsan posisi kepala dibuat sama tinggi dengan badan agar aliran darah dijamin lancar ke otak untuk memulihkan oksigenasi sel sel otak dengan cara ditidurkan tanpa menggunakan bantal. Atau pada penderita yang mengalami shock penurunan tekanan darah yang drastis untuk pertolongan pertama dilakukan manipulasi kedua tungkai ditegakkan lurus ke atas sementara posisi kepala mendatar sama tinggi dengan badan.

Pada posisi sujud yang sempurna letak kepala lebih rendah dari badan sehingga aliran darah lancar ke otak. Terjaminnya aliran darah ke otak dengan lancar menyebabkan oksigenasi otak dan distribusi nutrisi pun akan tetap baik. Maka hamba hamba Allah SWT yang senantiasa bersujud minimal lima waktu sholat sehari semalam akan menjamin kesehatan otaknya. Terlebih lebih lagi dengan tambahan sholat sholat sunnah lainnya maka otak akan fresh. 

Penyakit penyakit yang dapat dicegah dengan memperbanyak sujud dan lama dalam bersujud antara lain penyakit stroke, alzheimer, nyeri kepala serta penyakit penyakit lain yang disebabkan karena kurang lancarnya aliran darah ke otak. Itulah rahasia yang hendak ditunjukkan Allah SWT kepada hamba Nya dengan bentuk otak yang sangat mirip orang sedang bersujud. Karena otak manusia tidak bertambah jumlahnya setelah lahir hanya mengalami perkembangan dan jika terjadi kerusakan tidak mampu meregenerasi seperti regenerasinya organ oragn tubuh yang lain. Maka dengan memperbanyak sujud berupa sholat akan sangat bermanfaat bagi kesehatan otak yang dengan sendirinya akan sangat menunjang kesehatan pada umumnya.


Tuesday 5 December 2017

KH Agus Salim Humoris yang Intelek



KH Agus Salim merupakan seorang intelektual yang humoris dan seorang humoris yang intelek. Pada saat menjadi pimpinan Sarekat Islam, KH Agus Salim sering berseberangan dengan anggota yang beraliran komunis. Ia kerap kali dicerca dan diejek oleh pengikut SI berhaluan kiri. Dalam salah satu kesempatan di podium, Muso pernah mengejek Cokroaminoto seperti kucing, dan Agus Salim yang mirip kambing. Muso berteriak kepada hadirin : “Saudara-saudara, orang yang berjanggut itu seperti apa? “Kambing!” jawab hadirin. “Lalu, orang yang berkumis itu seperti apa? “Kucing!” Begitu giliran Salim berpidato, ia tak mau kalah. “Saudara-saudara, pertanyaan yang tadi belum lengkap. Orang yang tidak berkumis dan tidak berjanggut itu seperti apa?” Salim menjawab sendiri, “Anjing!”

Kisah yang lain. Dalam suatu pertemuan SI, setiap akhir kalimat yang disampaikan Agus Salim, selalu disambut oleh para peserta dengan sahutan “mbek, mbek, mbek”. Itu untuk mengejek janggutnya yang panjang seperti janggut kambing. Meski diejek oleh banyak orang, namun Salim tak kehilangan akal. Ia malah dengan entengnya menukas, “Tunggu sebentar. Sungguh menyenangkan, kambing-kambing-pun mendatangi ruangan ini untuk mendengar pidato saya. Sayang mereka kurang mengerti bahasa manusia, sehingga menyela dengan cara yang kurang pantas. Saya sarankan kepada mereka agar keluar ruangan sekadar makan rumput di lapangan. Kalau pidato saya untuk manusia ini selesai, mereka akan disilakan masuk kembali dan saya akan berpidato dalam bahasa kambing untuk mereka.”

Satu lagi humor Agus Salim yang diingat orang ialah ketika ia diundang makan malam. Pada acara tersebut ia memilih menyantap hidangan dengan tangannya. Seorang Eropa terkesima dengan tindakan tersebut dan langsung menegur, “Mengapa Anda makan menggunakan tangan, padahal sudah tersedia sendok”. Salim lantas menjawab, ”Saya menyuap dengan tangan sendiri untuk masuk ke mulut saya. Sedangkan sendok yang Tuan-tuan pakai, pernah masuk ke mulut banyak orang.” Begitulah beberapa cuplikan humor intelek khas Agus Salim.

dinukil dari 7 Karakter Nyentrik Haji Agus Salim

Bekerja Cerdas atau Bekerja Keras ?



Tidak bisa dipungkiri bahwa kehidupan di dunia serba dibatasi , baik dibatasi waktu dibatasi ruang dibatasi kemampuan dibatasi pengetahuan dan dibatasi pembatas pembatas lainnya yang kita sendiri tidak pernah menyadarinya. Sementara kesempatan hanyalah sekali didalam kehidupan dunia ini saja. Jika kesempatan yang hanya  sekali ini saja kita sia siakan atau kita tidak siasati dengan cerdas maka penyesalan yang  tiada berujung akan menyelimuti jiwa untuk selama lamanya di alam akhirat.

Bekerja keras tidak cukup sebab tidak semua orang punya kekuatan fisik yang menjadikannya sanggup mengerjakan pekerjaan pekerjaan yang berat berat. Dengan berjalannya waktu semakin hari semakin berkurang kemampuan didalam beraktifitas yang semata mata mengandalkan kekuatan fisik. Akan tetapi bukan berarti bahwa kita selalu mencari cara agar mendapatkan kenyamanan terbebas dari segala kesulitan atau kerumitan dengan dalih bekerja yang cerdas padahal yang terjadi sebenarnya hanyalah kita lagi malas. 

Sebagai hamba Allah SWT didalam beribadah mencari bekal yang sebanyak banyaknya untuk kehidupan akhirat maka selain beribadah sebanyak banyak dari segi kwantitas juga sangat penting sekali hendaknya secara kualitaspun difikirkan dengan sungguh sungguh.

“Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At-Taubah [9]: 105)

Ada beberapa hal yang wajib difahami agar didalam beribadah tidak hanya meraih keuntungan secara kwantitas semata melainkan juga kualitas yang sempurna. Apabila tidak difahami bahkan boleh jadi pahala tidak diperoleh sebab salah dalam melangkah.

1.                 1. Niat Ikhlas hanya untuk mengharap Ridlo Allah SWT saja.

Niat adalah sesuatu yang paling awal harus disiapkan dalam beramal. Salah niat akan berakibat sangat fatal. Karena Allah SWT hanya akan memberi seorang hamba sesuai dengan apa yang diniatkannya. Seorang Ulama berkata bahwa apabila seorang hamba didalam beramal hanya mengharapkan Ridlo Allah SWT maka dia akan mendapatkan segala galanya dari Allah SWT sebaliknya apabila hamba Allah meskipun dia memperoleh semuanya yang ada didunia namun tidak di Ridloi Allah SWT maka sesungguhnya hamba tersebut telah kehilangan segala galanya sia sia saja semua amalannya di dunia.

2.               2. Niatkan sampai hari kiamat
Hamba yang cerdas selalu berniat beramal sampai hari kiamat kekal abadi selama lamanya. Maka meskipun besok pagi dia telah dijemput ajal , pahalanya tetap mengalir terus sampai hari kiamat sebab niatnya yang tidak berhenti sampai mati saja. Sedangkan niat seseorang dalam beramal jika hanya sampai mati maka setelah mati terputus pahalanya sampai sejauh niatnya.

3.                3. Beraktifitas sebagai perwujudan Beribadah kepada Allah SWT.

Banyak yang tidak menyadari sesungguhnya semua aktifitas manusia berpotensi besar mendapatkan keuntungan ganda. Keuntungan materi keduniaan sekaligus keuntungan akhirat berupa pahala serta kecintaan dari Allah SWT. Makan minum tidur adalah aktifitas biasa yang dikerjakan semua makhluk hidup. Ternyata dalam aktifitas semua itu jika diniatkan menjalani perintah Allah SWT dan dibuat mengikut contoh Kekasih Allah SWT Nabi Muhammad SAW pasti ada Janji Janji Allah SWT. 
Terbebas dari rasa lapar haus serta kesegaran fisik ditambah mendapat kecintaan Allah SWT sebab telah meniru niru Kekasih Allah SWT , Nabi Muhammad saw.

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS Ali Imran : ayat 31)Penyayang.(QS Ali Imran : ayat 31)

4.                  4. Saling ajak mengajak untuk juga mengajak orang lain untuk taat kepada Allah SWT
Yang tidak kalah pentingnya juga dengan methode berantai saling berpesan saling mengajak kepada kebaikan. Methode seperti ini menjamin apa yang kita perbuat akan semakin banyak diikuti orang lain dan semakin baik diamalkan serta langgeng sampai akhir nanti. Tentu saja pahalanya tidak terhingga sebanding dengan semakin banyaknya manusia yang mengamalkan ajakan kita dan kemudian diapun akan juga saling mengajak terus menerus walaupun yang mengajak pertama kali sudah beristirahat di alam kubur.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 “Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa mengajak (manusia) kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.”

Itulah empat  siasat yang sangat penting agar memperoleh keuntungan yang sempurna walau dalam beramal dibatasi oleh waktu, ruang, kemampuan serta keterbatasan keterbatasan lainnya.
Mari saling ajak mengajak saling nasehat menasehati saling menjaga saling mendoakan sehingga Allah SWT menyatakan sudah saatnya pulang wahai hambaku. In syaa Allah