Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Monday 30 January 2023

Hidup di dunia bagai di penjara !!!

Nikmat semua orang yang pernah ada didunia dijadikan satu, waktu terlama seorang hidup didunia ini jika dibandingkan dengan kenikmatan di syurga dan kekalnya hidup di syurga maka kehidupan dunia ini tidak lebih daripada seorang yang sedang di penjara. Suatu saat pesakitan itu akan dibebaskan dari penjara, akan bertemu dengan semua orang orang yang dikasihi dicintai, hidup di alam bebas yang tidak lagi di kerangkeng jeruji besi. Saat saat terindah adalah saat saat habis masa penahanan untuk dikembalikan ke orang orang yang sangat mencintainya.

Maka saat saat terakhir masa kehidupan dunia sebenarnya bagi orang yang beriman adalah saat saat terindah saat saat paling bahagia sebab saat saat berakhirnya segala bentuk penderitaan yang dialami di kehidupan duniawi. Saat saat akan bertemu dengan Dzat Yang Maha Pengasih Maha Penyayang bertemu dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Salam yang sangat berkasih sayang kepada seluruh ummatnya. Sebaliknya orang orang yang kafir kehidupan duniawi seperti syurga dibanding hidupnya kelak di akhirat, kekal abadi selama lamanya dalam neraka dengan siksa yang sangat berat sangat pedih yang sedikitpun tidak diringankan, semakin berat dan semakin pedih.

Maka jangan pernah menukar kebahagiaan hidup di syurga kelak dengan kesenangan semu yang sementara di dunia ini. Sungguh sebodoh bodohnya manusia adalah yang menukar kebahagiaan hidup kekal di syurga untuk kesenangan semu yang sangat singkat sekali di dunia.

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَلَلدَّارُ الآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلا تَعْقِلُونَ

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (QS. Al-An’am: 32).

وَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَزِينَتُهَا وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَى أَفَلا تَعْقِلُونَ

 “Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, Maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka Apakah kamu tidak memahaminya?” (QS. Al-Qashas: 60).

Dari al-Mustaurid bin Syaddad –semoga Allah meridhainya- ia berkata : Rasulullah  bersabda,

 

وَاللهِّ مَا الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ فِي الْيَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَ يَرْجِعُ؟

“Demi Allah, tidaklah dunia dibandingkan akhirat kecuali seperti seseorang dari kalian mencelupkan jarinya ke laut, maka lihatlah apa yang tersisa di jarinya jika ia keluarkan dari laut?” (HR. Muslim no.2868).

Meskipun hidup di dunia hanya sementara dan kenikmatan yang semu tetapi kesempatan satu satunya buat meraih kebahagaiaan kesuksesan akhirat ya hanya didunia ini. Dunia adalah bekal untuk kehidupan akhirat. Yang menjadikan dunia sebagai sarana memperoleh kebahagiaan dan kesuksesan akhirat maka dialah yang sebaik baik hamba sebaliknya siapa saja yang menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya maka dialah sebagai seburuk buruknya dan serugi ruginya manusia

Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak membutuhkan ibadahnya ummat manusia. jika seluruh ummat manusia ingkar dan bermaksiat tanpa ada satupun yang taat maka sedikitpun tidak akan mengurangi KeAgungan dan KeMuliaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebaliknya andai seluruh ummat manusia taat dengan keImanan yang sempurna serta bertaqwa dengan kesempurnaan ibadah maka sedikitpun tidak akan menambah keAgungan dan keMuliaan Allah Subhanahu wa Ta;ala. Jadi seorang hamba yang diberi Iman sempurna dimudahkan beramal yang di Ridhoi semata mata adalah karena Rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala

Sekecil apapun amalan agama seorang hamba tidak akan wujud tanpa Kekuasaan Nya. Hamba hanyalah makhluq yang sangat lemah tidak ada daya serta upaya sediktipun tanpa Pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jangan pernah menyombongkan diri termasuk juga dengan amalan amalan agama yang dikerjakannya sebab semuanya hanyalah karena Kekuasaan dan pertolongan semata dari Nya. Jangankan amalan yang sangat besar sedangkan mengedipkan mata saja seorang hamba mutlak berhajat kepada Pertolongan Allah Azza wa Jalla.

Ada lagi yang menjamin keselamatan seorang hamba yakni Kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Manusia selalu cenderung mengikuti hawa nafsunya yang menyesatkan dan membawa kepada kebinasaan. Siapa lagi yang menyelamatkan seorang hamba kalau bukan dengan Kehendak Nya yang mutlak. Dibalik semua kehendak kehendak Nya pasti ada hikmah besar yang menjamin keselamatan dan kebahagiaan hidup dunia dan akhirat. Oleh sebab itu dengan hanya berserah diri sepenuhnya kepada Kehendak Nya hamba hamba Allah Azza wa Jalla pasti akan selamat. Jangan mengikuti hawa nafsu dan fikiran sendiri yang tidak sejalan dengan Perintah Perintah Nya. Manusia sebatas ikhtiar sedangkan bila sudah ada ketetapan dan keputusan dari Nya maka yakinlah itu yang terbaik untuk kehidupan dunia dan akhirat kita. Yang harus disadari difahami benar benar adalah seorang hamba dimudahkan dalam ketaatan, ditolong dalam beramal sholeh serta diselamatkan dari segala macam musibah semata mata hanya karena Rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan Pertolongan dan Kekuasaan Nya dan hakekatnya karena Kehendak Allah Azza wa Jalla semata mata yang Maha Berkehendak menyelamatkan seluruh ummat manusia  

Wednesday 20 July 2022

Aku dapat transferan misterius !!!

Aku buka hape ku dan ada notifikasi telah masuk sejumlah besar uang ke buku rekening tabunganku. Aku periksa pengirimnya entah tidak jelas siapa pengirimnya. Berbahasa inggris dan bukan nama orang. Kemudian aku tanyakan kepada semua karyawan klinik barangkali ada pasien yang membayar melalui transfer bank tapi tidak ada yang tahu. Aneh, satu sisi aku bersyukur namun sisi lain khawatir jangan jangan ini jebakan semacam pinjaman on line yang ujung ujungnya berbunga bunga alias riba. Ini merupakan kejadian yang kedua kalinya aku dapat rejeki nomplok berupa transferan misterius. Ceritanya waktu itu beberapa tahun silam aku ambil uang tabungan dan menyisakan hanya sedikit saja sisanya. Saat hendak pulang iseng iseng aku buka buku tabungan yang perkiraan tinggal sisa sedikit saja. Aku buka dan amati angka yang tertera dalam buku tabungan berkali kali karena sisanya koq masih banyak sekali. Keterangan disampingnya berupa kode “Tlktrf” yang setelah kutanyakan ke pegawai bank tersebut itu singkatan dari tolak transfer artinya transfer aku ke seseorang tertolak sebab sesuatu dan lain hal, mungkin terjadi error mesinnya. Dalam hati aku terheran heran koq bisa begitu sementara orang yang aku transfer nyata nyata sudah menerima transfer sejumlah uang. Kemudian aku hubungi kembali orang yang mengurusi rencana keberangkatanku belajar dakwah ke Pakistan melalui telepon untuk memastikan bahwa transferanku tidak tertolak seperti apa kata pegawai bank.

“Halo pak Abdi apa sudah menerima transfer saya ?”

“Sudah pak Tamtomo malah ini sudah saya belikan tiketnya untuk keberangkatan bapak ke Pakistan” sahut beliau yang membantu menguruskan tiket. Sejenak tubuhku bergetar menerima keganjilan yang lumayan juga besarnya. Dalam hati aku bersyukur mudah mudahan ini rezeki tak disangka sangka bantuan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika aku akan belajar “menolong agama” belajar dakwah ke negara jauh di India dan Pakistan.

Transfer misterius yang kedua aku berusaha menanyakan ke bank untuk mengetahui siapa sesungguhnya yang mentransfer ke buku rekeningku. Setelah di cek ternyata dari suatu perusahaan dan pegawai bank bertanya ke aku.

“Apa bapak pernah bekerja ?”

Aku bingung dengan pertanyaannya sebab aku masih aktif bekerja di klinik sampai sekarang. Pelayan bank itu kemudian dengan nada tinggi dan terkesan sangat kesal lalu mengulangi pertanyaannya sekali lagi

“SAYA TANYA APA BAPAK PERNAH BEKERJA ?”

Aku jawab bahwa masih bekerja. Seketika Allah Subhanahu wa Ta’ala seperti mengingatkan aku mengenai sikapku yang pernah mengucapkan kata kata ke pasien dengan nada tinggi ketika aku tanya ke pasien

“Sudah berapa kali diarenya hari ini”

Pasien menjawab sekenanya “Diarenya sudah dua hari pak dokter” padahal yang aku tanyakan jumlahnya sudah berapa kali. Aku juga mengulangi pertanyaan ku ke pasien tersebut dengan nada tinggi

“SAYA TANYA HARI INI SUDAH BERAPA KALI DIARENYA BU ?”

Astaghfirullaahaladziim saya berdosa bagaimanapun saya adalah pelayan yang tidak sepantasnya berucap dengan nada tinggi dan dengan kekesalan kepada pasien apapun alasannya. Bisa bisa rontok semua pahala pahala amal nya.

 

 

Tuesday 12 July 2022

Seorang dokter yang baik ketika memeriksa pasien dengan menanyakan keluhan keluhan sakitnya lalu memeriksa tanda tanda fisik dan dilengkapi dengan pemeriksaan laborat disimpulkanlah diagnosanya. Tidak hanya berhenti sampai diagnosa penyakit tetapi yang terpenting adalah bagaimana solusinya. Mungkin cukup hanya dengan rawat jalan saja atau dengan rawat inap dan kalau memang diperlukan dengan tindakan operasi. Yang penting penyakit pasien bisa sembuh semua keluhan hilang dan memang itulah tujuan utama semua pasien datang berobat kepada dokter.

Sesungguhnya semua ummat Islam tanpa kecuali adalah “Dokter Dokter Terbaik” ummat ini. Sebagai “dokter terbaik” pasti akan berusaha menuntaskan penyakit penyakit yang diderita ummat saat ini. Bukan hanya sebatas memaparkan penyakit penyakit ummat lalu dibiarkan begitu saja tanpa ada usaha penyelesaiannya. Yang perlu diingat adalah masalah masalah semuanya hanya bagi manusia tetapi bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala semuanya tidak ada masalah. Oleh sebab itu akar semua permasalahan yaitu lemahnya keyakinan bahwa Allah Maha Kuasa untuk menyelesaikan seluruh permasalahan permasalahan, jauhnya ummat manusia dengan Allah. Maka terapi utama adalah dengan semakin menyempurnakan keyakinan hanya kepada Nya saja semakin mendekatkan hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan amal amal agama sesuai Sunnah Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam.

Hanya memaparkan masalah masalah ummat tanpa ada solusinya akan menambah semakin banyaknya masalah dan membuat masalah semakin rumit dan pada akhirnya hanya mengakibatkan semakin ketakutan, kekhawatiran, kecemasan yang melemahkan daya tahan terhadap  masalah dan melemahkan semangat  perjuangan.

Masalah masalah yang di Cipta Allah semestinya semakin meningkatkan keyakinan hanya kepada Allah saja dan semakin meningkatkan keyakinan bahwa hanya ada satu satunya jalan keluar dengan kembali kepada agama. Oleh karena nya sibukkan diri kita dengan mendakwahkan Sifat Sifat Allah yang Maha Sempurna Maha Pengasih Maha Penyayang Maha Kuasa Maha Mengetahui segala galanya. Sibukkan diri kita dengan menyampaikan ajaran ajaran Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam didalam menyelesaikan seluruh masalah masalah. Jangan hanya disibukkan dengan berita berita buruk yang senantiasa diciptakan oleh musuh musuh Islam agar kita tidak ada waktu lagi untuk menyatukan ummat, meluruskan niat, menyempurnakan keyakinan kepada Allah Subhahanu wa Ta’ala serta Sunnah Sunnah Nabi karena terlalu sibuk dengan masalah masalah kecil masalah sepele yang sumber utamanya justru dari terpecah belahnya ummat Islam dan semakin jauhnya ummat Islam dengan Allah dan Rasul Nya. Kalau saja ummat Islam mau bersatu mau semakin mendekat kepada agama saling ajak mengajak kepada kebaikan kebenaran dengan kesabaran maka seluruh masalah masalah akan di Atasi sendiri secara langsung Oleh Yang Maha Kuasa Maha Pengasih lagi maha Penyayang

Hati hati kita adalah “Dokter Dokter Terbaik” ummat ini jangan sampai terlena hanya dengan menyibukkan diri dengan masalah masalah yang memang sengaja mereka buat agar kita tidak fokus pada akar permasalahan yang sebenar benarnya yakni lemahnya keyakinan kepada Allah, jauhnya ummat dengan para Ulama pewaris Nabi dan tercerai berainya ummat Islam hanya karena masalah masalah kecil dan sepele. Akhirnya habislah waktu kita tenaga kita fikiran kita dana kita menghadapi sesuatu yang sebenarnya merupakan masalah semu saja lupa dengan masalah sejati berupa masalah lemahnya Iman dan amal umat islam.

Ingat !!! Anda semua adalah “Dokter Terbaik” ummat ini, siapa lagi.

Jangan salahkan iblis laknatullah alaih, dia tidak salah (???)

Semua yang ada semua yang terjadi adalah dengan seizin Allah Subhanhu wa Ta’ala. Tanpa izin dari Allah Subhanahu wa Ta’ala pasti tidak ada , pasti mustahil terjadi. Oleh sebab itu jangan pernah menyalah nyalahkan siapapun juga jangan pernah menyalah nyalahkan apapun dikarenakan sudah mendapat izin dari Yang Maha BerKehendak. Itu sama saja dengan menyalah nyalahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala atas apa apa yang ada atas apa apa yang berlaku. Bukan Dia yang akan ditanya melainkan diri sendiri yang akan dimintai pertanggung jawabannya atas segala perbuatan ketika masih di dunia yang fana ini.

لَا يُسْـَٔلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْـَٔلُوْنَ

"Dia (Allah) tidak ditanya tentang apa yang Dia (Allah) kerjakan, dan merekalah yang akan ditanya tentang yang mereka kerjakan" (QS. Al-anbiya : 23)

Iblis laknatullah alaih ada dan juga keberadaannya yang tetap hidup sampai hari kiamat kelak juga pekerjaan iblis laknatullah yang menggoda anak cucu Adam alaihis salam seluruhnya untuk bisa masuk kedalam neraka Jahanam tidak terlepas dari izin yang telah diberikan kepada nya. Hanya hamba hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mukhlis saja selamat dari tipu daya dan rayuan nya.

Dalam QS Al Hjr ayat 39-40 termaktub sebagai berikut:

            قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَإِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ

Setan berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka”

Kalau begitu dengan adanya iblis laknatullah alaih serta pekerjaannya menggoda anak cucu Adam alaihi salam sampai kiamat justru sangat dibutuhkan sekali untuk keselamatan ummat manusia. Mengapa bisa seperti itu ??? Bukankah keikhlasan menjadi syarat mutlaq bagi diterimanya amal perbuatan seorang hamba ? Sehebat apapun sebanyak apapun jika tidak disertai keikhlasan didalam beramal justru akan menjadikan seorang hamba dimasukkan kedalam neraka pertama tama sekali dengan sangat hina. Dengan Rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala diciptakan Nya lah makhluq bernama iblis laknatullah alaih sebagai tolok ukur agar seorang hamba dengan sangat mudah sekali menilai sejauh mana didalam beramal ada keikhlasan. Kalau masih mudah tergoda mengikuti bujuk rayu iblis laknatullah alaih itu artinya amalannya masih belum ada keikhlasan atau derajad keikhlasannya masih kurang. Karena jika benar benar ikhlas sebagaimana yang telah di Firmankan Nya pasti iblis laknatullah alaih tidak mungkin akan mampu menggoda. Jangan lagi mudah menyalah nyalahkan keadaan, menyalah nyalahkan yang lain karena semua yang ada semua yang terjadi pastinya sudah mendapat izin dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan semua yang telah diizinkan Nya pasti dibalik semuanya ini ada hikmah hikmah sangat besar yang wajib kita fahami dengan sebaik baiknya dengan sebenar benarnya.

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata,”Rasulullah SAW bersabda,’ Sesungguhnya Allah berkata: "Aku sesuai prasangka hambaku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku" (HR Muslim) 

Kedepankan khusnudzon sehingga Dia pun akan mengikuti persangkaan hamba hamba Nya. In syaa Allah

Saturday 9 July 2022

Hikmah hikmah dahsyat dibalik Iedul Qurban

Setiap kisah kisah yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala Ciptakan terdapat hikmah hikmah sangat besar yang bisa dijadikan pedoman dalam kehidupan ummat manusia sampai akhir zaman. Tidak terkecuali juga kisah pengorbanan nabi Ibrahim as dan putra tercintanya nabi Ismail as. Hikmah hikmah besar yang dapat dipetik dari kisah pengorbanan tersebut adalah :

1. Sikap bijaksana seorang ayah sebagai kepala keluarga.

Nabi Ibrahim as pada saat memberitahu putra kesayangannya bahwa beliau diperintah Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menyembelih nya, tidak dikatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala Memerintahkan untuk menyembelih putranya, melainkan berkata bahwa beliau telah bermimpi menyembelih putranya dan meminta pendapat dari nabi Ismail as. Beliau dengan sangat bijaksana sekali hanya menyebutkan “mimpi” dan tetap memberi kesempatan kepada putranya untuk berpendapat bukan dengan pemaksaan sekalipun mimpi itu sesungguhnya adalah wahyu dan wahyu adalah perintah yang wajib dilaksanakan.

2. Keta’atan seorang anak kepada orang tuanya.

Tidak sedikit sikap seorang anak terhadap perintah orang tuanya meskipun perintah kebaikan keselamatan bagi dirinya namun ditolak hanya sebab perintah tersebut bukan keinginannya atau tidak cocok dengan hawa nafsunya. Maka nabi Ismail as dengan kecerdasannya sanggup menta’ati apapun yang diperintahkan nabi Ibrahim as dengan keyakinan bahwa Ayahandanya adalah seorang Nabi dan apapun yang diperintahkan pasti adalah Perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka tidak ada pilihan kecuali sami’na wa atho’na, wujud kesempurnaan iman.

3. Peran seorang Ibu dalam mendidik putra putrinya

Peran terbesar dalam hal mendidik putra putrinya adalah dari seorang ibu. Nabi Ismail as dan Kan’an sama sama putra seorang Nabi tetapi sebab didikan dari ibunya menghasilkan dua karakter yang bertolak belakang. Nabi Ismail diberi tahu untuk disembelih namun dengan kesabaran sempurna siap menerima apapun sebaliknya Kan’an diajak untuk diselamatkan justru malah menghindar sehingga sampai mati tenggelam dalam keingkaran. Semua ini bersumber dari didikan seorang Ibu yang paling menentukan bagaimana nantinya kwalitas ketaqwaan putra putrinya.

4. Bukti cinta adalah dengan pengorbanan

Cinta adalah pengorbanan dan bukti cinta seseorang hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah dengan pengorbanannya. Apa saja yang menjadi kecintaannya selain Allah Subhanahu wa Ta’ala sanggup dikorbankan demi meraih Cinta Nya. Cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di atas segala gala kecintaannya kepada makhluq di dunia ini.

5. Semua Perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala pasti demi keselamatan kemuliaan dan kebahagiaaan hamba hamba Nya.

Dari kisah diatas terbukti bahwa seluruh Perintah Perintah Allah Subhanahu wa Ta;ala tak satupun yang mengakibatkan kebinasaan bahkan perintah paling ekstrim sekalipun yakni perintah untuk menyembelih putra kesayangan berakhir dengan keselamatan, kebahagiaan, kemuliaan didunia dan akhirat. Nabi Ismail as ternyata selamat dan tidak bisa dibayangkan betapa bahagia keduanya saat ternyata Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian menggantikan sembelihan dengan seekor domba dan sampai akhir zaman beliau berdua mendapatkan kemuliaan karena terbukti cinta nya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala melebihi cintanya kepada siapapun dengan rela mengobankan apapun yang dicintainya selain cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. 

Semoga dengan berhari raya Iedul Adha ini kita semakin dimudahkan dalam mengorbankan kecintaan kecintaan lain,  selain cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga semakin didekatkan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidak ada hamba hamba yang beruntung melainkan hamba hamba yang semakin dekat dengan Yang Maha Rahman dan Maha Rahim. Aamiin aamiin aamiin ya Rabbal aalamiin. In syaa Allah.

Monday 27 June 2022

Bravo TNI yang Dai dan Sholeh, Allah Azza Wa Jalla Melindungimu. Allahu Akbar !!!

Dua anggota TNI masih muda muda mampir di musholla klinik untuk melaksanakan sholat dhuhur. Ternyata salah satu diantaranya sudah kenal aku sejak lama. Kira kira sekitar 4 tahunan kami tidak berjumpa. Selesai mengerjakan sholat dhuhur berjamaah lalu temanku itu memanggil temannya anggota TNI untuk kenalan dan berbincang bincang santai dengan ku. Dalam hati aku berharap kepada Ar Rahman agar didalam pertemuan ini membawa begitu besar hikmah hikmah sebab telah disebutkan didalam hadis bahwa ada 7 golongan hamba yang kelak akan diselamatkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dibawah Arsy saat di padang Mahsyar yakni diantaranya laki laki yang bertemu dan berpisah hanya karena Allah Azza Wa Jalla. 

Pembicaraan kemudian mengarah kepada masalah masalah agama terlebih khusus mengenai Ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala yang merupakan cita cita tertinggi ummat Islam. Aku sebagai seorang yang berprofesi dokter dan mereka berdua ditaqdirkan menjadi anggota TNI mempunyai kesamaan misi untuk keselamatan hidup ummat manusia didunia. Namun aku sampaikan bahwa setiap manusia siapapun orangnya pasti maunya tetap selamat didunia dan diakhirat nanti. Keselamatan yang hakiki hanya jika kita mengambil tugas dan tanggung jawab sebagai Dai. Dokter atau TNI sekalipun tidak ada jaminan hidup untuk hidup selamat didunia terlebih nanti ketika di akhirat. Bukankah banyak tenaga medis yang tidak selamat hidup didunia saat awal awal pandemi Covid terjadi. Jaminan keselamatan hidup didunia hingga di akhirat kelak dengan semakin mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala mengikuti Jejak Langkah Sunnah Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam. Itulah pentingnya Dakwah karena dengan dakwah suatu wujud usaha untuk mengajak seluruh ummat manusia kembali dan semakin mendekat kepada Nya melalui cara cara Sunnah Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam. Hanya hamba hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala yang didekatkan kepada Nya saja yang akan diselamatkan. Oleh sebab itu kataku lagi siapapun diri kita apapun profesi kita dimanapun kapanpun dalam keadaan bagaimanapun pentingkan dakwah terlebih dahulu jadikan sebagai maksud utama setiap aktifitas kehidupan kita. Justru dengan profesi yang telah diamanahkan kepada setiap kita hendaknya dimanfaatkan sepenuhnya guna mengajak kepada keselamatan  hakiki dunia akhirat yaitu semakin mendekatkan ummat manusia kepada Rabb nya melalui jalan yang telah ditempuh oleh Baginda Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam.

Aku berusaha memotivasi teman temanku dari TNI tersebut dengan memasang niat benar hanya berharap Ridho Allah Azza Wa Jalla baik secara lisan atau dalam hati dan yang terpenting adalah pengamalannya yakni menerima apapun ketetapan dari Nya berupa amanah amanah yang telah dibebankan kepada masing masing kita beserta segala konsekuensinya dengan penuh ridho. Sebagai anggota TNI hendaknya betul betul ikhlas tulus menyiapkan dirinya jika sewaktu waktu negara , bangsa dan agama membutuhkan dengan semangat pengorbanan yang tinggi.

Setelah aku sedikit menyampaikan pendapat tentang tugas dan tanggung jawab sebagai seorang Dai aku pun tidak ingin melewatkan kesempatan memperoleh ilmu ilmu dari anggota TNI yang aslinya orang Semarang itu. Beliau punya dua orang putri yang salah satunya masih mondok di ponpes putri tahfidz. Mengetahui putrinya menjadi santri tahfidz aku semakin semangat disebabkan putriku juga sama sama masih mondok di pesantren putri tahfidz. Katanya putri beliau hampir menyelesaikan 30 juz nya hanya saja saking tawadhunya tidak ingin untuk diketahui siapapun bahkan tidak mau berterus terang kepada keluarganya sampai sejauhmana hafalannya. Putrinya memang kadang menceritakan kehidupan di pondok yang demikian disiplin sampai sampai terkesan ada ustadzah yang “galak”. Yang membuat aku terkesan adalah bukannya sebagai orang tua lalu marah dan tidak menerima dengan sistem pendidikan dan pengajaran di pondok tetapi justru memberi dorongan semangat kepada putrinya itu untuk tetap patuh dan memang harus begitu kalau ingin berhasil lanjut beliau. Masya Allah mungkin karena beliau terbiasa didikan militer jadi ya menganggap hal tersebut wajar wajar saja bahkan suatu keharusan. Allahu Akbar !

Karena waktu makan siang sudah tiba maka dua anggota TNI tersebut kemudian berpamitan hendak kembali ke Markas.  Di akhir pertemuan dengan anggota TNI itu aku merenung sejenak apa kiranya hikmah dipertemukannya kami di rumahnya Allah Subhanahu wa Ta’ala ini karena tidak mungkin semua yang terjadi hanya kebetulan saja hanya sekedar iseng iseng saja tidak ada maksud maksud penting apapun dibalik semuanya ini dari Allah Subhanahu wa Ta’ala

Profesi dokter dan anggota TNI punya kesamaan misi berupa usaha menyelamatkan kehidupan tidak hanya sebatas diri sendiri bahkan usaha untuk menyelamatkan seluruh kehidupan ummat manusia. Untuk selamat baik bagi diri maupun bagi seluruhnya maka wajib ditegakkan kedisiplinan. Sekali saja lalai atau terlambat dalam mengambil tindakan maka bisa saja maut akan merenggut semuanya. Hanya saja seorang dokter senjatanya berupa alat suntik dan peralatan medis lainnya untuk bertempur melawan kuman kuman, bakteri virus dan sebagainya,sedangkan anggota TNI senjatanya alat alat tempur dari yang ringan sampai yang berat dalam rangka memerangi musuh musuh negara dan bangsa dan agama

Selamat berjuang anggota TNI yang sholeh dan Dai aku mengiringi kepulangan mereka dengan penuh rasa bangga karena Allah Subhanahu telah menciptakan makhluq yang sungguh luar biasa. Tentara yang akan membela negara , bangsa dan agama dan yang akan di Bela Allah Subhanahu wa Ta’ala di hari Pembalasan kelak sebab pengorbanan harta, waktu dan pengorbanan jiwa raga mereka semuanya. Bravo TNI yang Dai dan Sholeh, Allah Azza Wa Jalla Melindungimu.

Allahu Akbar !!!

Sunday 26 June 2022

Aku bertemu orang hebat !

Setiap orang pasti kalau ditanya mengenai apa yang diingini saat masih didunia ini tentu jawabannya ingin dipanjangkan umurnya serta berlimpah limpah rezekinya. Resepnya ternyata hanya dengan banyak banyak silaturrahmi seperti yang di Sabdakan Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Salam

عَن ابْن شهاب أَخْبَرَنٍيْ أَنَس بْن مَالِك أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ  –  رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ

Diriwayatkan dari Ibnu Sihab  (dimana) telah menginformasikan padaku Anas bin Malik radhiallahu anhu., bahwa Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam  bersabda: Barangsiapa yang suka diluaskan rezekinya dan dipanjangkan (sisa) umurnya, maka sambunglah (tali) kerabatnya. (HR. Bukhari)

Aku itu kebetulan sekali diajak adikku bersilaturrahmi ke calon besan di Brebes. Beberapa waktu sebelum itu keluarga calon besan silaturrahmi ke kediaman adikku jadi ini merupakan kunjungan balasan silaturrahmi begitu. Tidak berselang lama maka rombongan keluarga adikku sudah sampai di kediaman calon besan di Brebes. Lalu kamipun disambut dengan sangat ramah penuh kekeluargaan dan sangat akrab sekali seperti saudara kandung layaknya.

Setelah beramah tamah dan menikmati hidangan yang sudah disajikan lalu aku diberi tahu adikku bahwa calon besan adalah juga seorang penulis yang sangat profesional. Nampak dua kitab sangat tebal sekali buah karya beliau yang sangat luar biasa sekali menurutku. Kitab KUHP dan sebuah lagi Omnibus Law yang dibahasakan kedalam bahasa ngapak dan ditambah keterangan keterangan ayat ayat serta hadis hadis. Selain itu ada hal yang sangat menginspirasi ketika beliau menceritakan pengalaman berhenti merokok. Umumnya orang orang paling sulit menghentikan kebiasaan merokok meskipun telah nyata bahaya merokok bagi kesehatannya. Beliau menyampaikan prinsipnya yang akupun sangat setuju banget dengan prinsip tersebut. Manusia itu penting sekali pengendalian dirinya. Orang yang cerdas adalah orang yang memiliki kemampuan pengendalian dirinya. Setinggi apapun ilmu pangkat, jabatan dan harta yang dimiliki manusia jika tidak pandai mengendalikan dirinya, sepertinya sia sia saja, bukan orang yang cerdas Beliau tidak hanya sebatas kata kata namun dibuktikan pendiriannya itu ketika berhenti dari kebiasaan merokok. Saat ingin menyetop kebiasaan tersebut tidak pakai basa basi, pelan pelan asal klakon setahap demi setahap sampai betul betul total mandeg, tidak. Pengendalian diri beliau sangat kuat maka meskipun bungkus rokoknya masih tersisa banyak batangan batangan rokok didalamnya langsung saja dilempar tanpa ampun. Aku lihat sendiri saat beliau memperlihatkan bungkus rokok yang masih banyak batangan batangan rokok didalamnya. Hal tak terduga kata beliau setelah berhenti merokok entah mengapa justru nafsu makannya jadi bertambah berlipat lipat kali dan oleh karenanya pengeluaran jadi lebih besar tinimbang saat masih merokok. Lagi lagi inginnya makan makan dan makaaan terus. Aku pun tertawa tawa mendengar pengalaman beliau itu lalu aku berusaha meyakinkan bahwa bagaimanapun tetap jauh lebih sehat sekarang daripada saat belum meninggalkan kebiasaan merokok.

Dua hikmah kuperoleh dengan silaturrhami kali ini, yang pertama semangat beliau yang luar biasa menuntut ilmu walaupun usia tidak lagi muda yakni sudah menginjak usia 61 tahun. “Bapak hobinya membaca dan penglihatannya masih tajam” kata istri beliau kepadaku. Yang kedua aku melihat dengan nyata bagaimana seseorang memiliki pengendalian diri yang sangat kuat bisa dengan mudahnya melakukan sesuatu yang bagi umumnya orang orang sungguh berat sekali, seperti menyetop rokok.

Benar Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda didalam amalan silaturrhami terdapat dua keuntungan besar , keberkahan umur dengan berlimpah limpahnya rezeki. Hanya beberapa menit pembicaraan saja telah tertransfer ilmu yang pastinya akan membutuhkan waktu sangat lama apabila harus mencari pengalaman sendiri. Inilah berkah umur. Kata Ulama rizqi paling tinggi adalah Ilmu sedangkan harta adalah rizqi paling rendah.

Kami berkesempatan mengerjakan sholat ashar berjamaah di musholla beliau dan karena waktu sudah sore kamipun berpamitan. Tak lupa aku berpesan kepada putra beliau yang in syaa Allah akan segera mempersunting keponakanku agar jangan berlama lama menunda kebaikan yakni menyempurnakan agama mengikuti sunnah Rasulullaah Shallaallahu alaihi wa Salam. Semua kebaikan kebaikan seperti sholat, berhaji, menikah jika sudah ketemu jodohnya, bersedekah dan semua kebaikan kebaikan lainnya maka syaithon akan selalu menggoda agar di "nanti nanti" kan saja dengan menyodorkan puluhan , ratusan bahkan lebih "Alasan Alasan" penundaan. Sebab syaithon tak ingin ada hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala punya derajad tertinggi di sisi Nya kemuliaan kecintaan dan kedekatan dan ke ridhoan Nya dengan menyegerakan semua Perintah Perintah Allah Azza Wa Jalla.

Dijamin ketika dilaksanakan semua Perintah Perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala mengikut Sunnah Sunnah Rasulullah Shallallaahu Alaihi wa Salam pasti "menyesaaaaal bangeeeet". Loh koq bisa begitu cih.

"Mengapa tidak dari dulu dulu yaaa melaksanakannya, tahu nikmatnya bukan main mestinya tidak menunda nunda saat itu."

Sholat , Puasa , Naik Haji, Bersedekah, daaaan Menikah pastinya.  

Masya Allah, In Syaa Allah

Wednesday 22 June 2022

Ha ha ha ha ha ha .....................................................................

Aku tertawa terkekeh kekeh saat mendengar laporan dari istriku tentang seorang nenek nenek. Bukan karena membayangkan wajahnya yang sudah keriputan dihiasi gigi giginya yang sudah pada ompong disana sini.  Kalau hanya itu sih aku juga tidak kalah ompongnya disana sini. Katanya hari itu datang seorang nenek nenek ke klinik dengan hanya membawa uang sebanyak sembilan ribu rupiah saja. Eit jangan salah faham dulu ya teman teman. Nenek nenek itu bukan mau menawar harga obat dengan uang yang hanya secuil doang. Ceritanya itu begini. Ketika sang nenek lagi beres beres kamar rumahnya tiba tiba matanya tertuju pada lembaran rekening rawat inap beberapa tahun yang lalu tepatnya tahun 2012. Kertas rekening nya masih rapi dan masih terbaca dengan jelas kwitansi pembayarannya. Setelah diamati sama si nenek terbaca tulisan yang menyebutkan bahwa biaya pembayarannya kurang sembilan ribu rupiah.. Apalah artinya uang yang hanya sembilan ribu rupiah dibanding dengan biaya rawat inap yang terkadang sampai lebih dari satu juta rupiah. Tapi begitulah saking takutnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala walau cuman segitu rupiah dan sudah 10 tahun lewat yang pastinya sudah dihapus sama bendahara tetapi hatinya kuat sekali untuk tetap mengembalikan sesuatu yang bukan miliknya. Katanya kepada perawat yang saat itu kebetulan menerimanya :

“ Mbak, ini mbah masih punya kekurangan waktu mbah dirawat inap dulu disini  10 tahun yang lalu. Mbah takut nanti kalau kalau keburu mati masih membawa hutang. Ini mbak uangnya” sambil menyodorkan kwitansi pembayaran tertulis tahun 2012 dengan kekurangan biaya sembilan ribu rupiah kepada perawat tersebut.

Teman teman ternyata masih ada lho orang baik yang sangat takut kepada Nya di dunia ini. Aku mengira sudah tidak ada lagi sama sekali orang orang yang berhati mulia di dunia ini yang punya rasa malu dan rasa takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebab lagi lagi dimana mana diberitakan lewat medsos tentang orang orang jahat yang sudah sama sekali tidak punya hati nurani, tidak punya rasa malu tidak punya rasa takut sedikitpun kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka dengan semangat aku tuliskan kisah ini, semoga teman teman semua kembali bersemangat lagi tidak berlarut larut terus tenggelam dalam kekhawatiran, ketakutan akan hancurnya kehidupan ini sebab semua orang sudah tidak lagi punya hati nurani, tidak punya rasa malu dan rasa takut berbuat kejahatan.

Kalau ada seorang ahli mesin yang sangat profesional dan sangat berpengalaman dalam menciptakan mesin mesin ya sudah pasti mesin ciptaannya itu sangat canggih dan sangat aman digunakan serta banyak sekali manfaatnya. Demikian juga jika ada seorang programer yang paling ahli menciptakan sebuah aplikasi, bisa dipastikan programnya tersebut pasti sangat akurat valid tidak gampang error. Kalau terjadi kerusakan dipastikan penggunanya keliru dalam menggunakan mesin tersebut atau salah dalam memahami progarm aplikasi tersebut. Hampir bisa dipastikan tidak akan terjadi produk gagal dalam ciptaannya itu. Maka bagaimana dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala Dzat Yang Maha Pencipta Maha Mengetahui, Maha Sempurna pasti dan pasti ciptaannya juga “sempurna”. Mustahil Allah Subhanahu wa Ta’ala gagal dalam penciptaannya. Keliru dalam menciptakan makhluq yang istilah kekiniannya yaitu “Produk Gagal” karena kelalaian perusahaan hp misalnya. Dia mustahil Gagal atau Keliru saat Menciptakan makhluq, pastilah makhluq ciptaan nya itu “sempurna” dan pasti banyak manfaatnya atau lebih tepatnya adalah pasti ada hikmah sangat besar dibalik penciptaannya.

الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka. (QS Ali Imran ayat 191 )

Maka hendaknya jangan hanya memahami dari sisi negatifnya saja dari ciptaan Nya. Malah semestinya difahami bahwa bagaimanapun semua ini atas Kehendak dan atas Ijin Nya yang mana pasti ada hikmah hikmah besar dibalik semua ini. Harusnya juga dibahas sisi sisi Kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala atas makhluqnya bahwa Dia Maha Kuasa sedangkan makhluq sama sekali tidak ada secuilpun daya upaya memberi manfaat atau mudharat. Masih banyak dan terlalu sangat amat banyak sekali makhluq makhluq Nya yang sangat indah akhlaqnya, sangat sempurna kefahamannya, sangat mulia tindakannya dibandingkan hanya segelintir saja makhluq makhluq yang seolah buruk atau jelek. Kalau memahami dari sudut pandang siapa Yang telah Menciptakan semua ini , siapa Yang Mengatur semua ini niscaya kita tidak akan salah faham. Harusnya proporsional dong menyampaikan berita berita jangan hanya melulu yang “jelek jelek” yang “mengerikan mengerikan” saja yang diposting. Seakan ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala itu jelek semua.

Mengapa kita jauh lebih semangat mengabarkan tentang kejelekan kejelekan didalam kehidupan ini ketimbang keindahan keindahan hidup didunia ini. Kalaupun mengabarkan tentang “kejelekan kejelekan” makhluq Nya itu hendaknya tutupilah dengan hikmah hikmah maksud Allah Subhanahu wa Ta’ala Menciptakan dan Mengatur semua ini agar tidak terjadi kesalah fahaman dan semakin menguatkan keImanan kita bukan semakin melemahkan kita sebab hanya ditakut takuti tentang “keburukan keburukan” makhluq bukan Kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dibalik semuanya ini. Atau tuntaskan dengan memberi solusi solusi amalan amalan agama agar terhindar dari “keburukan keburukan” yang mungkin terjadi. Dengan begitu apapun yang terjadi hanya akan semakin mempertebal keImanan kita semakin menyempurnakan amalan agama kita serta dari saat ke saat semakin mendekatkan diri hanya kepada Allah Azza wa Jalla. In syaa Allah


Tuesday 21 June 2022

“Pak dr Tamtomo kalau bisa janganlah kita, ...............”

 Terdengar hp berdering, segera aku angkat dan terdengar dari kejauhan suara seorang wanita yang nampak sangat cemas sekali.

“Pak dokter , bapak sakit keras. Pak dokter bisa kerumah sekarang ?” pintanya dengan sangat berharap. Kebetulan saat itu aku sedang berada di mobil sewaan bersama istri dan anak perempuanku hendak menengok saudara yang akan berangkat haji.

“Wah maaf sekali bu saya sedang di perjalanan sepertinya tidak bisa kerumah ibu sekarang. Bapak bagaimana kondisinya, apa masih sadar ? “ tanyaku.

“ Masih sadar pak dokter tapi bicaranya sudah kacau tidak menentu” kemudian terdengar suara lirih dari pasien bapak tersebut dan mengatakan bahwa dadanya sangat sakit sekali. Sepertinya penderitaannya sudah sedemikian rupa maka terucap dari mulutnya kata kata seolah olah tidak ada lagi harapan hidup. Beliau hanya memohon agar didoakan saja apapun yang akan terjadi pada dirinya. Aku menduga beliau terkena serangan jantung akut yang gejala nya memang terasa sangat sakit luar biasa di dada sebelah kiri. Dahulu saat aku masih jaga di IGD suatu rumah sakit, pernah menemui pasien dengan gejala seperti itu namun alhamdulillah nyawanya masih bisa tertolong. Kemudian aku menghubungi klinik tempatku bekerja dan meminta perawat beserta sopir ambulan untuk segera meluncur ke lokasi. Semoga masih ada kesempatan untuk membawa beliau ke RS yang sebetulnya sangat dekat sekali dengan rumahnya. Singkat cerita setelah diperiksa di IGD didiagnosis sakit jantung  akut dan memerlukan perawatan di ICCU, unit perawatan jantung intensive. Karena jatah hidupnya masih ada sehingga beberapa hari dirawat di ICCU sudah normal kembali dan dirawat di bangsal. Sebetulnya aku yakin kalau umur itu sudah ketetapan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala namun pastinya wajib berusaha semaksimal mungkin agar selamat. Selamatnya seseorang harus diyakini karena masih ada jatah rizki yang belum dihabiskan bukan karena keahlian dokter atau pun kecanggihan alat alat kedokteran.  Tidak jarang terjadi seorang pasien yang mengalami penderitaan sakit yang mematikan namun beberapa lama masih hidup juga, sedangkan anggota keluarga yang merawatnya tahu tahu meninggal dunia lebih dahulu, padahal dia sehat sehat saja. Bahkan pernah terjadi juga seorang dokter sudah memvonis pasiennya hanya bisa bertahan hidup 2 bulan saja sebab terjadi komplikasi, eh tahu tahu pasiennya masih hidup juga dan saat akan kontrol ke RS, dia dapati dokter yang telah memvonisnya dulu, telah lebih dahulu menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Intinya umur seseorang sudah ada ketetapan dari Yang Maha Hidup dan mustahil bisa digeser geser walau hanya sesaat sekalipun. Oleh sebab itu apabila ada orang yang merayakan tanggal ulang tahunnya  hakikatnya dia sedang merayakan saat saat dimana hari kematiannya sudah semakin dekat saja. Mungkin 10 tahun lagi , satu tahun lagi, seminggu lagi atau sehari lagi bahkan sesaat setelah meniup lilin ulang tahunnya bisa saja tiba tiba malaikat maut mencabut ruhnya. ( Iih horror ah jangan difahami begitu dooong pak dokter.) Itulah sebabnya aku enggan ikut ikutan mengucapkan selamat ketika rame rame teman teman bergembira dan turut berbahagia saat saudaranya , temannya , karib kerabatnya berulang tahun. Aku seakan turut bergembira bahwa tidak lama lagi temanku itu akan menemui ajalnya entah berapa lama lagi. ( Pak dokter ini koq salah faham ya ! Saudara saudara kita yang berulang tahun itu mereka sedang bersyukur bahwa sampai tahun ke 30 atau ke 50 masih diberi kesempatan beramal sholeh, bukankah bekal kelak di alam abadi akhirat hanya iman dan amal sholeh ? Jangan buruk sangka lah pak dokter, itu kan tidak baik.) “Astaghfirullahaladziim , aku sudah berprasangka buruk, suatu hal yang sangat buruk” dalam hati aku menyesali diri.

Ngomong ngomong aku pernah lho jumpa dengan seorang dokter senior yang sangat sangat sangat luar biasa sekali menurutku. Nama beliau adalah dr Probo Spesialis Penyakit Dalam. Saat itu beliau dinas di kota Temanggung dan aku masih menjalani dokter PTT di Grabag Magelang. Beliau sangat mencintai dakwah sehingga disela sela kesibukannya menyempatkan diri berdakwah kepada jamaah jamaah di beberapa masjid masjid. Namun karena pasien pasien beliau dari hari ke hari semakin banyak bahkan sampai sekitar 100 an orang setiap harinya lalu kemudian beliau berdoa mohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar pasiennya jangan banyak banyak sehingga ada waktu yang sangat longgar untuk beliau bisa berdakwah kembali. Ajiib doanyapun dikabul Allah Subhanahu wa Ta’ala maka pasiennya kata beliau sekarang tinggal 10 an orang saja setiap hari. Tidak jarang beliau membantu pasien pasiennya malah memberi ongkos untuk pulang bagi yang membutuhkan. Kemudian beliau berkata 

“Pak Tamtomo mari kita saling menasehati” kata beliau tiba tiba. Akupun begitu antusias mendengarkan dengan penuh perhatian apa kiranya yang akan dinasehatkan beliau kepadaku.

Kata beliau dengan sangat hati hati sekali “Kalau bisa pak Tamtomo, janganlah kita sebagai seorang dokter, ........................” Mendengar nasehat beliau tersebut aku seperti disambar gledek. Kalau nasehat beliau ini didengar semua orang pasti bisa sangat riskan sekali, bisa menimbulkan kagaduhan yang amat sangat. Maka aku berjanji didalam hati ku sendiri tidak akan menyebutkan nasehat beliau kepada siapapun kecuali yang aku yakini benar benar bisa memahami. Selanjutnya beliau menceritakan bagaimana setiap hari ulang tahunnya tidak diadakan pesta pesta dengan berfoya foya dan melalaikan akan kedatangan maut yang sewaktu waktu bisa menghadangnya. “

“ Saya setiap tahun di hari ulang tahun, saya adakan  hal hal yang sangat bermanfaat, misal saya menerbitkan buku buku, mengadakan seminar seminar dan lain sebagainya” Aku hanya melongo saja mengikuti arahan arahan beliau yang kemungkinan hanya satu diantara seribu orang dokter atau bahkan lebih sedikit lagi memberi nasehat seperti itu. Saya tidak mengetahui keberadaan beliau saat ini, ketika itu beliau hanya mengatakan bahwa beliau akan pindah ke Jogja. Semoga beliau diberi kesehatan dan umur serta  rizqi yang penuh barokah. Aamiin aamiin aamiin ya Rabbal aalamiin.

Tuesday 14 June 2022

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Kami di Tegal hanya bertiga, satu dokter Spesialis satu orang lagi dokter di kepolisian dan aku yang ortega orang Tegal asli. Karena hanya bertiga sehingga gampang banget jika ingin kumpul kumpul. Tinggal kontek janjian lalu meluncurlah menuju rumah makan yang dituju. Awalnya temanku menawari mau makan siang menu sate kambing gulai kambing atau ikan bakar dan konco konconya. Aku beralasan punya "peliharaan" tensi yang tinggi jadi lebih memilih ikan bakar dan teman temannya. “Oke ketemuan di klinik jalan KS Tubun ya Om nanti jam satu siang !” kata temenku yang dokter spesialis. “ Siap mas ! sahutku

Setelah berkumpul tiga alumni FK UNDIP ini kamipun segera masuk ke mobil menuju suatu Rumah Makan terkenal di Margadana. Seingat ku ini yang ketiga kali nya aku nongkrong di Rumah Makan ini, sebelumnya bareng bareng keluarga istri beserta almarhumah Ibu Mertua. Memang menunya dan gurihnya sangat lumayan jadi membuat ketagihan apalagi Rasah nya itu lho, “Rasah Mbayar” menu paling favorit yang paling aku gemari, he he he ......

Ternyata kebetulan lagi ada pertemuan juga dari kepolisian Tegal yang dihadiri banyak dari bapak bapak polisi. Saat melewati bapak bapak polisi itulah beberapa diantaranya menyapa kami “Pak dokter, pak dokter” Aku hanya pringas pringis saja njagani kalau kalau bukan aku yang disapa. Mau mengatakan “ Halo juga bapak polisi” takut takut kalau beliau mengatakan “Maaf bukan anda yang saya maksud” kan jadi bingung menyembunyikan wajah yang sudah sangat pas pasan ini. 

Kami kemudian memilih salah satu tempat yang kosong supaya nyaman tidak terganggu saat menyantap hidangan yang sangat lezat dengan Rasah yang nikmat yaitu Rasah Mbayar. Tapi aku janji kelak kalau teman ku yang dokter Spesialis itu mengajak lagi maka aku akan ancam dengan ancaman jika bukan aku yang traktir maka lebih baik tidak usah ajak aku lagi. Mudah mudahan ancamanku mempan, he he he.

Teman ku yang dari kepolisian menyukai ayam goreng katanya menu andalan di Rumah Makan ini sedangkan aku dan temanku yang dokter spesialis  memesan ikan bakar dan shohibnya, cumi cumi ditemani cah kangkung tauco. Minumannya aku pesan jeruk hangat. Sambil menunggu semuanya disiapkan kami berselfi selfi dan ngevlog memancing kehadiran teman teman alumni FK UNDIP lainnya ke Tegal.

Tak berapa lama pesanan sudah tersaji dan kamipun mulai menikmati karunia dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala Rizqi berupa rizqi makanan. Setelah berdoa akupun merenung sejenak betapa nikmatnya rizqi dari Nya. Dalam keadaan sehat perut lapar tersaji rizqi yang halalan thoyyibah tempat yang begitu tenang di sertai udara yang sejuk aku teringat sebuah ayat al Qur’an Surat Ar Rahman ayat 21.

فَبِاَىِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

21. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

Baru nikmat dunia yang sifatnya sementara dan nikmat semu belaka, apalagi nikmat syurga di akhirat yang kekal abadi. Dan hanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala saja Yang BerKehendak untuk memasukkan siapa siapa saja diantara hamba hamba Nya yang bakal merasakan kenikmatan abadi di syurga Nya. Semoga kita semuanya saja di Kehendaki Nya untuk masuk kedalam Rahmat Nya mendapatkan Petunjuk Nya serta Ampunan dan Ridho Nya aamiin.

يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ - ٢٧

Artinya: “Wahai jiwa yang tenang!"

ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ - ٢٨

Artinya: “Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya."

فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ - ٢٩

Artinya: “Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku,"

( QS Al Fajr ayat 27 – 29 )

Saturday 11 June 2022

Dusta kamu dusta kamu, dusta kamu lalu dilempar ke neraka !!!

Tiga golongan manusia yang akan dihisab pertama sekali yakni Ulama, ahli sedekah dan pejuang agama. Mereka bukanlah kurang dalam hal amalan agamanya bahkan nampak secara dhohir amalannya begitu sempurna tetapi ada yang keliru yaitu pada niatnya. Jadi niat sangatlah penting sekali jangan sampai lupa memasang niat terlebih dahulu, baik diucapkan secara lisan maupun hanya diniatkan dalam hati saja. Niatnya pun harus lurus mentok sampai kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullaah Shallallaahu alaihi wa Salam jangan berhenti hanya sampai selain itu

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
( Surat An-Nisa Ayat 59 )
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Dari ayat tersebut di atas hendaklah difahami bahwasanya ketaatan mutlaq hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hanya kepada Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam. Kepada Ulil Amri jika mengajak untuk mentaati Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah Shallalahu alaihiwa Salam maka kita ikuti apabila tidak ya pastilah tidak kita ikuti. Kemudian yang harus didahulukan adalah Perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan contoh dari Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam dengan jiwa Sami’na wa Atho’na tanpa ada penolakan sedikitpun. Seperti contoh ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala Memerintahkan sholat maka langsung ta’ati dengan mengerjakannya sesuai sunnah Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam. Adapun kenyataannya hanya mampu duduk saja tidak bisa berdiri sebab penyakit itu tidak masalah. Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.
Demikian pula Perintah Dakwah untuk menyampaikan ajakan beriman dan beramal sholeh, Taklim menuntut Ilmu Ilmu agama agar faham betul apa apa yang di Kehendaki Nya seperti apa mengamalkannya. Maka sami’na wa atho’na saja, kerjakan saja, meskipun hanya mampu menyampaikan satu ayat saja. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda “ Sampaikan dariku walau hanya satu ayat saja “ Sampaikan kepada semua orang kapanpun dimanapun bagaimana pun dan sampai kapanpun tentang penting nya Iman tentang pentingmya amal agama yang akan menjadi bekal hidup kita di alam akhirat kelak.
Demikian juga dengan perintah menuntut Ilmu Ilmu agama ini wajib untuk dilaksanakan. Didalam kitab Suci Al Qur’an menyebutkan

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. al-Mujadalah [l58]: 11).
Sehingga ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala telah Memerintahkan menuntut ilmu agama menyampaikan ilmu agama dan Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam memberi isyarat bahwa tidak ada batasan usia, batasan jenis kelamin dan batasan tempat didalam menuntut ilmu dan menyampaikan ilmu ilmu agama hendaknya kita sami’na wa atho’na tanpa ada penyangkalan dan penolakan sedikitpun. Apalagi ada hadis yang menyebukan
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Siapa yang beramal tanpa dasar dari kami, maka amalan tersebut tertolak.”
(HR. Muslim, no. 1718).
Kita kerjakan saja semua Perintah Perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan contoh dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam dengan jiwa dan semangat Sami’na wa Atho’na. Sedangkan tertib tertib dan arahan arahan dari para Massyaikh hendaknya difahami sebagai upaya penyempurnaan didalam mengamalkan agama. Secara ringkas dengan semangat dan jiwa Sami’na wa Atho’na kita kerjakan semua Perintah Perintah Nya sesuai Sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam lalu sambil berproses kita tingkatkan kwalitas amal agama mengikuti tertib tertib dan arahan arahan para Ulama Masyaikh kita. Jangan dibalik, bisa fatal sekali akibatnya. Perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Sunnah Rasulullah Shalallahu alaihi wa Salam tidak dikerjakan tetapi yang dibesar besarkan, didahulukan dan dipentingkan tertib tertib dan arahan arahan dari para Ulama Massyaikh. Bisa bisa salah niat dan kelak apa tidak takut jika dikatakan kepada kita “Dusta kamu, kamu kerjakan amal agama ini karena ingin disebut sebut sebagi Dai yang paling tertib, Dai yang paling sesuai dengan arahan Masyyaikh, Dai yang paling ta’at paling takut kepada Massyaikh dan lalu dilempar ke dalam neraka dengan sangat sangat hina sekali. Naudzu billah min dzaalik.

Saturday 4 June 2022

Heboh banget ??? Padahal ya biasa biasa sajalah.

 

Ada pasien yang seringkali datang berobat ke klinik. Sebetulnya keluhannya ya itu itu saja dan tidak terlalu serius, akan tetapi seakan mengalami suatu penderitaan yang sangat berat. Saking merasakan seolah beban berat yang dideritanya sampai sampai memperagakan keluhannya dengan sangat heboh. Saya berfikir mungkin didalam kesehariannya (maaf) ibadahnya kurang rajin maka keluhan sedikit saja seakan akan suatu penderitaan yang serius. Bukankah hamba hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala didalam kehidupan mendapatkan jaminan akan dimudahkan urusan urusannya sehingga akan memperoleh ketenangan hidup ? Ternyata pasien ini tidak kurang dalam hal ibadah. Sholatnya, dzikirnya, ngaji Al Qur’annya dan senantiasa rajin duduk dalam majelis ta’lim. Saya mengetahui kesehariannya ya dari pengakuannya sendiri ketika memperagakan keluhannya dengan menceritakan amalan amalan agama yang biasa dilakukannya. Sampai disini saya jadi berfikir mengapa sampai terjadi hal ini. Seorang hamba meski rajin beribadah akan tetapi hatinya tidak merasakan ketenangan, beban hidupnya terasa seolah olah begitu berat dan serius padahal ya biasa biasa sajalah.

Apa ini yang dikatakan seorang beribadah namun tidak disertai dengan keyakinan atau keyakinannya sangat lemah sekali maka meskipun banyak beribadah akan tetapi tidak mampu mendatangkan Pertolongan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala maka hidupnya selalu gelisah dan tidak memperoleh ketenangan ?

Ulama telah menyampaikan bahwa setiap profesi memerlukan modal dasar yang sangat penting. Sebagai contoh petani butuh modal pengetahuan bertani dan peralatan cangkul, pedagang butuh modal uang dan pengalaman usaha dagang, nelayan butuh modal ketrampilan berenang dan kapal serta jaring dan lain sebagainya. Seorang hamba muslim juga memerlukan modal dasar yang sangat penting yakni keyakinan yang seutuhnya dengan tidak ada keraguan sedikitpun mengenai Janji Janji Allah Subhanahu wa Ta’ala dan juga Sunnah Sunnah Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam. Sesungguhnya didalam setiap amal agama pasti ada Ampunan, pasti ada Pertolongan, pasti ada Pahala dan pasti ada ke Ridhoan Nya. Kalau seorang hamba mengerjakan suatu amal agama pasti akan terhapus dosa dosa nya.

“Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu terputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Az-Zumar: 53).

Pertolongan dan Kemenangan adalah sesuatu yang wajib terjadi ketika hamba hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa beramal sholeh dan pahala terus mengalir yang tiada terputus serta mendapat Ridho dari Nya. Manakala hamba mendapat Ridho Nya hakikatnya hamba tersebut mendapat segala kebaikan dunia dan akhirat sebaliknya manakala hamba tidak di Rihoi Nya hakikatnya hamba itu telah kehilangan segala gala kebaikan didunia maupun di akhirat. Keyakinan inilah yang mutlak harus dimilik seorang mukmin. Tanpa itu maka ibadah yang kelihatannya banyak dilakukan hanya akan merupakan rutinitas belaka. Jadi sangat penting sekali menanamkan keyakinan yang tidak ada keraguan sedikitpun didalam mengerjakan amal amal agama. Inilah masalah terbesar pada diri ummat Islam yakni lemahnya bahkan hilangnya keyakinan hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Sunnah Sunnah rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam. Keyakinan kita telah bergeser pada hal hal selain yakin hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketika teman kita menjanjikan akan memberi sesuatu kepada kita maka otomatis kita kemudian yakin sekali dengan janji teman kita melebih yakin kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala akan janji janji Nya jika melaksanakan Perintah Nya sesuai Sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam.

Oleh sebab itu hal terpenting saat ini adalah mengeluarkan dari dalam hati kita semua keyakinan keyakinan lain selain Keyakinan hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu keyakinan kepada kebesaran makhluq keyakinan akan kebesaran duniawi dari dalam hati kita. Kita masukkan satu satunya Keyakinan hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa Dialah Al Kahliq Al Malik Ar Raziq. Dialah satu satunya Sang Pencipta, Sang Penguasa Sang Pemelihara dan satu satunya Sang Penjamin Rizqi seluruh makhluq makhluq. Kemudian untuk meraih Ridho Nya hanya ada satu satunya jalan yaitu menempuh jalan kehidupan yang digariskan oleh Rasulullah Shallalaahu alaihi wa Salam. Itulah makna dan maksud sesungguhnya dari kalimat Iman Laailaaha Illallaah Muhammadurrasuulullah. Selama keyakinan ini ada pada hati Ummat islam maka setiap amal agama sekecil apapun benar benar akan mendatangkan ampunan, pertolongan serta keridhoan Nya. Sebaliknya selama keyakinan kita sangat lemah bahkan telah lenyap keyakinan itu dari hati kita maka ampunan, pertolongan dan keridhoan tidak akan datang meskipun kelihatannya ummat islam banyak beribadah kepada Allah subhanahu wa Ta’ala sebab tidak disertai tidak didasari keyakinan yang benar. Wallahu a’lam.

Seorang Dai menabrak orang hingga mati ( ? )

Seperti biasa setiap malam rabu ada pertemuan musyawarah di halaqah. Tetapi istilah "biasa" sebenarnya tidak tepat karena tidak ada hal hal yang biasa biasa saja didalam kehidupan didunia ini. Karena hari hari kita hanya menggunakan mata kepala saja tidak mata hati maka yang nampak hanyalah hal hal biasa tidak ada istimewanya. Sesekali hendaknya jangan melihat hanya dengan mata kepala namun mata hati, mata batin niscaya akan kelihatan hal hal yang sangat luar biasa dan selalu luar biasa dengan menggunakan kaca mata Iman. Demikian pula manakala pertemuan musyawarah agama yang rutin diadakan pada malam rabu, bukan hal biasa sebab musyawarah agama, memikirkan bagaimana seluruh ummat manusia akan selamat tidak hanya selamat dunia melainkan selamat juga nanti di akhirat kelak. Musyawarah dibuka dengan sebuah doa mohon ilham dari Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian mulai membahas permasalahan permasalahan yang intinya memakmurkan masjid masjid dimanapun tempat dengan berharap Allah Subhanahu wa Ta’ala melimpahkan Rahmat Pertolongan serta Hidayah ke seluruh alam dengan menghidup hidupkan usaha dakwah kenabian. Usaha dakwah Nabi adalah induknya ibadah sehingga ketika dakwah agama dihidupkan otomatis amal amal agama lainnya akan hidup tumbuh subur juga, seperti saat kita tangkap induk ayam  dengan sendirinya anak anak ayampun semuanya akan mudah ditangkap.

Selesai musyawarah para dai dai ini berbincang bincang sekitar kegiatan kegiatan lainnya dan juga kegiatan dai lainnya yang menyebabkan belum bisa hadir musyawarah dengan istiqomah. Aku lalu meninggalkan majelis sebab ada pasien yang akan berobat. Selesai memberi resep tiba tiba terdengar hp berdering lalu aku angkat. Ternyata dari istri salah seorang dai yang ikut bermusyawarah. Beliau menanyakan apakah suaminya masih ada di musholla yang langsung aku jawab “ Ya bu bapak masih ada di musholla, bagaimana bu apa ada yang bisa saya bantu ?” Dari telepon ibu itu mengatakan bahwa ada orang yang memberitahu jika suaminya mengalami kecelakaan dan menabrak seseorang hingga meninggal dunia. Beberapa kali orang tersebut  menghubunginya lewat hp dan minta agar segera transfer sejumlah uang sebagai jaminan bahwa bapak tidak dipenjara karena telah menyebabkan meninggalnya seseorang. Saya katakan dengan tegas bahwa berita itu tidak benar, itu berita bohong salah satu bentuk penipuan dengan memanfaatkan kepanikan dan disaat sedang dalam keadaan panik biasanya tidak bisa berfikir jernih lalu mau saja mengikuti perintah si penipu untuk mentransfer sejumlah uang. Aku kemudian setengah berlari kembali menuju musholla untuk memastikan bapak yang dimaksud masih ada dalam majelis, siapa tahu bapak yang dimaksud sudah pulang dan bisa saja benar apa yang diberitahukan penelpon tersebut. Alhamdulillaah ternyata bapak Syarifin masih santai santai ngobrol sambil menikmati minuman teh hangat dan panganan. Buru buru kemudian aku serahkan hp kepada beliau agar istrinya yakin benar bahwa suaminya tidak mengapa ngapa. Setelah beliau berdua berbicara di telepon barulah yakin betul bahwa berita itu hanyalah upaya menipu dari manusia iseng untuk cari keuntungan dengan memanfaatkan kepanikan. Model penipuan seperti ini sudah seringkali terjadi namun ada juga yang masih percaya yang akhirnya sejumlah uang melayang sia sia dalam jumlah besar. Ada sebuah pelajaran berharga yang bisa aku dapatkan dengan kejadian tersebut yakni sebuah keyakinan manakala seseorang berusaha memikirkan agar orang lain atau ummat manusia selamat baik didunia dan akhirat maka yang pertama kali akan diselamatkan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah dirinya sendiri. Yang kedua yakni seorang hamba dengan sifat sifat mencontoh sifat sifat shahabat ra ajmain diantaranya sifat pertama dan kedua yakni yakin yang tidak ada keraguan akan Kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kemuliaan Sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam kemudian hakikat sholat yang akan menyelesaikan semua permasalahan akan menyelesaikan masalah. Jangankan masalah dunia yang sangat sepele masalah akhirat yang paling besar sekalipun akan juga terselesaikan dengan sangat mudah. Dalam keadaan sangat genting Pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala berupa ketenangan hati telah merasuki hati seorang ibu yang biasanya naluri wanita jika mendengar orang terdekatnya apakah suaminya ataukah anak anaknya mengalami musibah pastinya akan sangat panik sekali.

Tidak ada yang rugi jika Allah Subhanahu wa Ta’ala BerKehendak pasti ada hikmah dibalik semuanya itu. Seorang penipu melakukan tipu tipu juga atas izin Nya dan ternyata hikmah dibalik kasus upaya penipuan ini adalah semakin bertambahnya keyakinan akan setiap amal amal agama ini. Masya Allah Alhamdulillaah.

Sunday 22 May 2022

Indahnya Bertaubat.

Seseorang yang senantiasa berbuat dosa hidupnya tidak akan pernah tenang sementara semua hamba Allah Subhanahu Wa Ta’ala pastilah menginginkan ketenangan didalam hidupnya. Jadi sebenarnya siksaan dunia sudah dirasakan sebelum siksaan di akhirat kelak yang jauh sangat pedih dan sangat berat. Maka hamba yang bertaubat dari perbuatan perbuatan dosa hidupnya akan kembali tenang jiwanya akan merasa puas serta dihilangkan perasaan khawatir dan ketakutan di hari pembalasan kelak. Ketika seorang hamba bertaubat dari perbuatan perbuatan dosa maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala sangat Gembira sekali bahkan melebihi kegembiraan seorang hamba saat mendapatkan kembali untanya yang hilang.

 “Sesungguhnya Allah sangat gembira dengan taubat hamba-Nya ketika ia bertaubat pada-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang berada di atas kendaraannya dan berada di suatu tanah yang luas (padang pasir), kemudian hewan yang ditungganginya lari meninggalkannya. Padahal di hewan tunggangannya itu ada perbekalan makan dan minumnya. Sehingga ia pun menjadi putus asa. Kemudian ia mendatangi sebuah pohon dan tidur berbaring di bawah naungannya dalam keadaan hati yang telah berputus asa. Tiba-tiba ketika ia dalam keadaan seperti itu, kendaraannya tampak berdiri di sisinya, lalu ia mengambil ikatnya. Karena sangat gembiranya, maka ia berkata, ‘Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Rabb-Mu.’ Ia telah salah mengucapkan karena sangat gembiranya.” (HR. Muslim no. 2747).

Definisi taubat. Secara Bahasa, at-Taubah berasal dari kata تَوَبَ yang bermakna kembali. Dia bertaubat,  artinya ia kembali dari dosanya (berpaling dan menarik diri dari dosa) Taubat adalah kembali kepada Allâh dengan melepaskan hati dari belenggu yang membuatnya terus-menerus melakukan dosa lalu melaksanakan semua hak Allâh Azza wa Jalla . Secara Syar’i, taubat adalah meninggalkan dosa karena takut pada Allâh, menganggapnya buruk, menyesali perbuatan maksiatnya, bertekad kuat untuk tidak mengulanginya, dan memperbaiki apa yang mungkin bisa diperbaiki kembali dari amalnya. Hakikat taubat yaitu perasaan hati yang menyesali perbuatan maksiat yang sudah terjadi, lalu mengarahkan hati kepada Allâh Azza wa Jalla pada sisa usianya serta menahan diri dari dosa. Melakukan amal shaleh dan meninggalkan larangan adalah wujud nyata dari taubat. Taubat mencakup penyerahan diri seorang hamba kepada Rabbnya, inabah (kembali) kepada Allâh Azza wa Jalla dan konsisten menjalankan ketaatan kepada Allâh. Jadi, sekedar meninggalkan perbuatan dosa, namun tidak melaksanakan amalan yang dicintai Allâh Azza wa Jalla , maka itu belum dianggap bertaubat. Seseorang dianggap bertaubat jika ia kembali kepada Allâh Azza wa Jalla dan melepaskan diri dari belenggu yang membuatnya terus-menerus melakukan dosa. Ia tanamkan makna taubat dalam hatinya sebelum diucapkan lisannya, senantiasa mengingat apa yang disebutkan Allâh Azza wa Jalla berupa keterangan terperinci tentang surga yang dijanjikan bagi orang-orang yang taat, dan mengingat siksa neraka yang ancamkan bagi pendosa. Dia berusaha terus melakukan itu agar rasa takut dan optimismenya kepada Allâh semakin menguat dalam hatinya. Dengan demikian, ia berdoa senantiasa kepada Allâh Azza wa Jalla dengan penuh harap dan cemas agar Allâh Azza wa Jalla berkenan menerima taubatnya, menghapuskan dosa dan kesalahannya.

Agar taubat diterima Allah Subhanahu Wa ta’ala dan tercegah dari kembali berbuat dosa dosa sehingga hidup terasa bahagia dan mendapatkan kepuasan jiwa maka hendaknya didalam bertaubat memenuhi tiga syarat

Imam Nawawi dalam Kitab Riyadhus Shalihin menyampaikan tentang tiga syarat taubat kepada Allah SWT. Ia menyampaikan bertaubat hukumnya wajib dari segala macam dosa.

Dalam kitabnya, Imam Nawawi menyampaikan jika kemaksiatan terjadi antara seorang hamba dan Allah . Artinya tidak ada hubungannya dengan hak orang lain. Maka, untuk bertaubat kepada Allah harus memenuhi tiga syarat.  

Pertama, segera hentikan semua kemaksiatan yang dilakukan sejak saat keinginan taubat muncul. Kedua, harus merasa menyesal karena telah melakukan kemaksiatan.

Ketiga, berniat tidak akan mengulangi perbuatan maksiat itu untuk selama-lamanya. Kalau tiga syarat ini tidak terpenuhi semuanya dan ada satu syarat yang tidak dilaksanakan maka tidak sah taubatnya.

Imam Nawawi menyampaikan, jika kemaksiatan yang diperbuat ada hubungannya dengan orang lain. Maka syarat taubatnya ada empat, yakni tiga syarat taubat kepada Allah harus terpenuhi.

Syarat keempat melepaskan tanggungan itu dari hak orang lain. Jika tanggungan itu berupa harta atau yang serupa dengan itu, maka wajib mengembalikannya kepada orang yang berhak.

Siapapun manusia pasti punya kesalahan dosa baik yang besar maupun yang kecil baik yang disengaja maupun tidak disadari, dosa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala maupun dosa dosa terhadap sesama hamba. Sekecil apapun dosa pasti membuat hidup tidak tenang dan tidak mampu untuk merasakan kabahagiaan sejati. Pendosa pendosa seperti mayat mayat hidup kelihatannya bisa berbicara bisa bertindak bisa tertawa namun hatinya sudah mati, akalnya juga sudah mati tidak bisa memahami mana yang benar mana yang salah, dan derajadnya jatuh serendah rendahnya jauh lebih rendah dari binatang karena akalnya telah mati.

Jangan berfikir kepada orang lain saja yang bahkan paling penting disadari adalah masing masing diri kita segera bertaubat dari dosa dosa sebab bertaubat adalah seindah indahnya akhlaq yang akan membuat Allah Subhanahu Wa Ta’ala sangat Gembira sekali    Mari segera bertaubat sebelum terlambat !!!