Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Wednesday 24 June 2020

BAGAIMANA MENGATASI PENYAKIT HATI DALAM AMAL AGAMA ?


Bagaimana mengatasi penyakit hati dalam amal agama ?

Tidak ada hal yang lebih mudah didalam hidup ini melebihi kemudahan dalam mengamalkan agama. Allah SWT Dzat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang telah memudahkan sedemikian rupa agama Islam sehingga siapapun tanpa terkecuali pasti dapat amalkan agama dengan sangat mudah semudah mudahnya. Sebab agama adalah hal paling penting dalam kehidupan ummat manusia hal yang mutlak harus ada dalam hidup didunia ini maka sudah menjadi sunnatullah bahwa segala sesuatu yang sangat penting paling penting dibuat sangat mudah bahkan paling mudah untuk mendapatkannya atau untuk mengamalkannya.


Apakah agama itu ? Agama adalah keseluruhan perintah perintah Allah SWT yang telah dibawa Rasul saw dengan contoh yang diberikan Rasul saw dalam keseharian 24 jam. Sehingga manakala kita sudah meyakini bahwa hal ini adalah perintah dari Allah SWT dan sudah jelas jelas Rasul saw mencontohkannya maka tinggal diamal saja. Mudahkan diri kita untuk senantiasa taat kepada Allah SWT dan mudahkan diri kita untuk selalu menjalani kehidupan sesuai sunnah Rasul saw atau dalam istilah agamanya kita sebagai orang yang beriman konsekuensinya yaitu Sami’na wa Atho’na , saya dengar dan saya taati.

إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ ٱلْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَن يَقُولُوا۟ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ وَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

“Hanyasanya ucapan kaum mu’minin, apabila mereka diseru kepada jalan Allah dan RasulNya untuk memberikan hukum di antara mereka itu ialah mereka itu mengucapkan: “Kita semua mendengarkan dan mentaati.” Mereka itu adalah orang-orang yang berbahagia.” (an-Nur: 51)

Maka jangan pernah ragu ragu dan jangan pernah takut takut apapun perintah Allah SWT dan sunnah Rasul saw kita kerjakan saja. Keragu raguan dan ketakutan hanyalah dari gangguan syaithon. Apabila kita berusaha memudahkan diri untuk senantiasa taat kepada peruintah perintah Allah Azza wa Jalla dan berusaha selalu mengikuti perikehidupan dari Rasulullah saw in syaa Allah akan dimudahkan segala urusan urusan kita baik didunia ini maupun di akhirat kelak.

Dalam setiap amal agama ada tiga hal yang Allah SWT simpan didalamnya meliputi hidayah atau petunjuk Nya, pertolongan Nya serta ampunan dosa dosa. Semua amalan agama jika dikerjakan pasti mendatangkan ketiga hal tersebut di atas sekecil apapun amal agama jika dikerjakan dengan penuh kesungguhan serta sepenuh keyakinan. Maka hendaknya jangan pernah menyepelekan amalan agama sekecil apapun sebab boleh jadi amalan yang nampak sederhana ringan dikerjakan seakan akan amalan yang tidak ada apa apanya ternyata menjadikan sebab hidayah bagi ummat manusia, sebab datangnya pertolongan dari Allah azza wa jalla dan ampunan bagi dosa dosa kita baik disengaja maupun yang tidak disengaja baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Misal amal agama yang kita anggap besar tanpa disadari ternyata salah niat bukan mengharap ridho Allah SWT melainkan ada pengharapan yang lain. Ada terbetik riya ujub bahkan ketakaburan merasa lebih baik lebih benar dari amalan orang lain apalagi merasa paling baik dan paling benar amalan agamanya. Dosa dosa dari amalan yang kita kira amalan yang besar boleh jadi terhapus oleh hanya amalan yang kita anggap amalan kecil

Memang benar ada penyakit penyakit yang mungkin akan timbul menyertai amalan agama seperti salah niat, ujub, riya sombong dan lain sebagainya.  Jangan takut penyakit penyakit hati tersebut obatnya justru dengan kita amalkan agama ini dengan istiqomah bukan malah berhenti beramal. Sebab bagaimana pun perintah perintah Allah SWT wajib dikerjakan dan sunnah sunnah Rasul saw wajib dihidup hidupkan dalam keseharian. Dengan amal agama yang kita kerjakan secara istiqomah akan mendatangkan kecintaan Allah SWT walau amal yang kecil dan ringan.

أَحَبَُ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

 “Amal (kebaikan) yang paling dicintai Allah adalah yang kontinu meski sedikit.” (HR Muslim)

Secara ringkas bahwa hal yang paling mudah dan tidak ada yang melebihi kemudahannya adalah amal agama sebab agama paling penting dan mutlak harus ada dalamkehidupan maka Allah SWT telah memudahkan agama dengan semudah mudahnya untuk dapat
diamalkan siapa saja ummat manusia. Ketika kita yakin itu perintah Allah SWT dan sudah jelas sedemikian rupa contoh dari Rasul saw maka bagi orang beriman prinsipnya adalah sami’na wa atho’na jangan pernah ragu dan takut untuk mengerjakannya. Memudahkan diri untuk taat dan ikut sunnah Rasul saw akan dimudahkan kehidupannya dunia dan akhirat. Jangan pernah ragu karena dalam setiap amal agama tersimpan hidayah, pertolongan serta ampunan dan jangan pernah takut karena munculnya penyakit penyakit ruhani justru solusinya dengan istiqomah amalkan agama dan jangan pernah menyepelekan amal agama sekcil apapun. In syaa Allah semua amal amal agama kita semoga diterima semuanya dengan penuh ridho Nya, aamiin aamiin aamiin ya Rabbal aalamiin.
Niat amal dan sampaikan kepada siapa saja sampai kapanpun juga.In syaa Allah.


Friday 19 June 2020

Kebahagiaan hanya dalam amal agama yang sempurna


Kebahagiaan hanya dalam amal agama yang sempurna

Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap insan menginginkan kehidupan yang bahagia jauh dari kesengsaraan walaupun hanya  sesaat walaupun hanya setitik kesengsaraan. Terbukti banyak manusia berbondong bondong mencari cari sumber bahagia dengan berusaha memperoleh harta , jabatan pangkat kekuasaan serta mendatangi tempat tempat yang bisa memberikan perasaan bahagia baik di tepi tepi pantai dipuncak puncak gunung di tempat tempat hiburan dan lain sebagainya untuk bisa merasakan kebahagiaan dan menghilangkan kesengsaraan selama lamanya
Akan tetapi nyatanya terbukti bahwa setelah harta diperoleh, pangkat jabatan didapat, kekuasaan di raih tak juga hadir bahagia dalam kehidupannya. Berbagai tempat telah dikunjungi dari yang tertinggi sampai dasar laut sekalipun mulai ujung paling barat sampai ujung paling timur, utara dan selatan hasilnya tetap nihil. Kalaupun dikatakan kebahagiaan hanya semu dan sifatnya sementara. Setelah diperoleh semuanya setelah dikunjungi semuanya tetap saja tidak puas bahkan setelah itu justru kesengsaraan yang bertubi tubi menghinggapi perasaannya.

Memang kebahagiaan letaknya bukan dimana mana bukan di apa apa melainkan kebahagiaan letaknya didalam hati yang paling dalam sehingga ketika berusaha mendapatkan arti kebahagiaan dari segala sesuatu yang berasal dari luar hati tidak akan pernah ketemu, sia sia saja ! Kebahagiaan adalah suatu kenikmatan puncak yang hanya Allah SWT sajalah yang Maha Kuasa memberikan kepada siapa saja yang di Kehendaki Nya. Nikmat kebahagiaan dengan Rahman dan Rachim Allah SWT diberikan kepada siapa saja sebab sifat Adil Allah Azza wa Jalla. Kaya miskin raja rakyat jelata semua bisa hidup bahagia karena kebahagiaan hidup merupakan kebutuhan dasar mutlak dan tanpa kecuali serta tidak bisa dibatasi waktu. Lalu apakah kebahagian yang hakiki dan kebahagiaan yang kekal itu ?

Tiada kebahagian melebihi kebahagiaan mendapatkan kerihoan Alloh SWT dan ditempatkannya kita dalam syurga, selain itu adalah kebahagiaan semu sementara yang akan berujung kesengsaraan selama lamanya.

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ﴿٢٧﴾ ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ﴿٢٨﴾ فَادْخُلِي فِي عِبَادِي ﴿٢٩﴾ وَادْخُلِي جَنَّتِي ﴿٣٠﴾

Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku (QS al-Fajr [89]: 27-30).

Keridhoan Allah Azza Wa Jalla dengan taatnya hamba hamba kepada segala gala perintah perintah Nya mengikut contoh yang diberikan Kekasih Nya Muhammad Rasulullah saw. Segenap perintah perintah Allah SWT dengan sunnah Rasul saw dalam keseharian itulah agama Islam yang sempurna. Karena semua ummat manusia tanpa kecuali mutlak berhajat kepada kehidupan yang berbahagia maka kewajiban ummat Islam untuk saling mengingatkan dan saling ajak mengajak kepada hamba hamba Allah SWT mengenai pentingnya amal agama dimanapun dan sampai kapanpun. Oleh karena itu mari amalkan agama Islam secara sempurna dengan ikut cara Nabi Muhammad SAW, serta ajak semua manusia untuk sama-sama meraihnya.  Maka kita pasti kita akan diberikan kebahagian oleh Alloh SWT .

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.

Kunci kebahagiaan hanya ada didalam ketaatan kepada Allah SWT dan hidup secara sunnah Rasul saw dan akan semakin ditingkatkan serta disempurnakan dengan kebahagiaan yang hakiki serta kekal abadi selama lamanya di alam akhirat kelak dengan saling ajak mengajak atau berdakwah. Dakwah adalah mengajak maka menjadi kewajiban setiap muslim siapapun meski bukan Ulama bukan penghafal Qur’an  ataupun Hadis, baru mengetahui satu ayat saja wajib untuk disampaikan.

Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً

Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)

Sebagaimana para Shahabat ra ajmain dahulu mereka adalah manusia biasa bukan Nabi bukan Rasul melainkan hanya hamba hamba Allah SWT ada diantara mereka yang alim namun tidak sedikit yang awam , ada yang berprofesi sebagai saudagar kaya raya banyak pula yang bahkan tidak memiliki mata pencaharian ada yang punya kedudukan dan rata rata mereka bukan siapa siapa. Tetapi berkat bimbingan Rasul saw serta pengorbanan pengorbanan dari para Shahabat ra ajmain mereka telah mencapai kebahagiaan yang hakiki kebahagiaan yang sempurna yaitu ridho dan diridhoi Allah Azza wa Jalla.

Dari ‘Abbas bin Abdul Muththalib, Rasulullah SAW bersabda,

“Akan merasakan kelezatan iman, orang yang ridha kepada Allah sebagai Rabbnya dan Islam sebagai agamanya serta Muhammad sebagai nabi dan rasulnya." (HR Muslim).

رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ

Mereka yang ridha kepada Allah maka Allah pun meridhai mereka (QS al-Mujadalah: 22).

Maka kenikmatan tertinggi Allah SWT simpan dalam keridhoan Nya dan keridhoan Nya Allah SWT letakkan dalam ketaatan seorang hamba kepada Nya dan cara hdup sesuai sunnah Rasul saw .
Mari amalkan agama dengan sempurna dan ajak semua ummat manusia dimanapun dan sampai kapanpun untuk bahagia dunia dan bahagia akhirat. In syaa Allah


Wednesday 17 June 2020

Amal terbaik Ilmu tertinggi namun dilaknat Allah SWT


Amal terbaik Ilmu tertinggi namun dilaknat Allah SWT

Segala gala nya hanya milik Allah SWT semata. Hamba hanyalah mengaku ngaku. Mengaku pandai mengaku kaya mengaku sholeh mengaku mulia dan mengaku aku yang sesungguhnya bukan haknya. Memang diperintah kepada semua hamba hamba Nya untuk berlomba lomba meraih amal kebajikan meraih ilmu setinggi tingginya serta ada janji kemuliaan di sisi Allah SWT bagi yang sukses meraih amal amal kebajikan sebanyak banyaknya sebaik baiknya dan disertai ilmu yang setinggi tingginya. Derajad seseorang hamba didasarkan pada derajad ketaqwaannya yaitu beramal yang didasari ilmu ilmu agama. Pentingnya selalu menuntut ilmu ilmu agama agar amal ada nilai yang mulia di sisi Allah Azza wa Jalla.

sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224)
Pada dasarnya hamba adalah salah satu dari makhluq yang diciptakan Allah Azza wa Jalla dan namanya makhluq hakekatnya sama saja. Tidak mengetahui apa apa, tidak mempunyai apa apa, tidak bisa apa apa, bukan siapa siapa bahkan makhluq hanyalah makhluq yang TIDAK ADA APA APANYA.

Kyai Uzairon almarhum pimpinan Pondok Pesantren Al Fattah Temboro pernah
menyampaikan dalam bayan beliau bahwa manusia tdak tahu apa apa kemudian diberi ilmu sehingga jadi mengetahui apa apa. Tidak bisa apa apa lalu dianugerahi ini dan itu sehingga bisa berbuat begini dan begitu, tidak punya apa apa kemudian oleh Allah SWT diberi segala galanya maka kemudian mempunyai apa apa dalam kehidupan dunia ini. Bukan siapa siapa dan diangkat derajadnya menjadi hamba yang mendapatkan kedudukan di mata manusia. Maka sesungguhnya setiap hamba Allah hakekatnya tidak ada apa apanya, seperti bayi yang baru lahir. Hanya sebab karunia nikmat Nya sajalah hamba hamba tersebut ada apa apanya. Tidak sepantasnya menyombongkan diri terhadap apa apa yang ada pada dirinya. Sedikit saja ada kesombingan dalam diri seseorang maka tidak akan mencium bau syurga, apalagi memasukinya. Naudzu billahi mindzaalik.

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ»

“Tidak akan masuk ke dalam surga seseorang yang di dalam hatinya ada setitik kesombongan.” HR. Muslim, no. 275

Kesombongan disini meliputi semuanya termasuk sombong dengan harta kekayaannya sombong karena pangkat dan jabatannya sombong sebab keturunanya sombong merasa paling tinggi ilmunya  bahkan sombong sebab merasa paling baik dan paling benar amalan agamanya diantara semua ummat Islam lainnya. Tentu saja tidak selalu harus diungkapkan dengan kata kata cukup terselip perasaan di lubuk hati yang paling dalam sekalipun sudah menjadikan seseorang sombong, atau dari sikap dan perilaku pandangan hidup atau bagaimana dalam memutuskan serta memperlakukan orang lain terkadang bersumber dari hati yang ada sifat sombong walau setitik kecil. Astaghfirullahal adziim banyak banyak kita beristighfar sebab seringkali sifat sombong tanpa sadar telah bersarang kuat dalam hati.

Kasus yang paling ekstrim yakni menimpa iblis laknatullah alaih. Hamba Allah yang pada awalnya adalah ahli ibadah yang sangat bagus sekali sangat hebat sekali sehingga dijuluki Meraknya para Malaikat. Ilmunya pun tidak ada yang mampu menandingi nya pada saat itu . Iblis laknatullah alaih diciptakan 5000 tahun sebelum Nabi Adam as maka tentu jauh lebih banyak mengetahui segala sesuatu dibanding Nabi Adam as yang baru saja dicipta Allah Azza wa Jalla. Akan tetapi rupa rupanya iblis laknatullah tidak mampu mengendalikan diri dari perasaannya merasa lebih baik lebih bagus ibadahnya lebih tinggi ilmunya ketimbang Adam as. Padahal semuanya hanyalah mengaku ngaku saja karena hanya Allah SWT sajalah yang telah menganugerahkan semuanya kepada iblis laknatullah. Ketika diperintah bersujud kepada Adam as untuk menghormati dan Memuliakan serta MengAgungkan Allah yang telah menciptakan makhluq dengan “Tangannya” langsung, iblis telah menolak perintah dengan alasan “Ana khoiru minhu “ Aku lebih baik daripadanya. Maka terkutuklah iblis beserta anak keturunannya sampai hari kiamat

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍ

"Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". (QS Al A’raf ayat 12 )

Ternyata sifat ini menular juga kepada makhluq yang namanya manusia maka siapapu juga walau begitu bagus dan baik amalan agamanya begitu tinggi ilmunya jika kedapatan virus “ana khoiru minhu” pasti akan mengalami nasib serupa dengan iblis laknatullah alaih.
Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita semua dari sifat sifat terburuk yang membinasakan agama kita. Aamiin

Saturday 13 June 2020

Rasa malu dan takut


Rasa malu dan takut

Perasaan malu perasaan takut dan lain lain adalah hal yang ada pada semua orang sehingga mengapa harus malu harus takut kalau semua orang juga punya perasaan tersebut. Malu serta takut sesungguhnya merupakan sarana yang sangat baik untuk mencegah kita melakukan hal hal yang tidak dibenarkan. Malu untuk berbuat dosa takut jika semua mengetahui siapa sesungguhnya diri kita akan mendorong untuk  selalu berbuat yang baik dan benar. Awalnya motivasi kita hanya malu dilihat orang takut diketahui orang lama kelamaan meningkat lagi malu dilihat Allah Azza wa Jalla takut diketahui Allah SWT yang Maha Melihat dan Maha Mengetahui segala galanya. Ringkasnya perasaan malu dan perasaan takut memang telah diberikan kepada semua orang untuk mencegah dari perbuatan buruk dan kemaksiatan lainnya namun jangan sampai perasaan malu dan takut menjadikan seseorang tidak berani berbuat kebajikan dan perbuatan mulia lainnya.

Rasul saw bersabda
عن أبي مسعود البدري رضي الله عنه، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن مما أدرك الناس من كلام النبوة الأولى : إذا لم تستحي ، فاصنع ما شئت. رواه البخاري .

“Dari Abu Mas’ud radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya perkataan yang diwarisi oleh orang-orang dari perkataan nabi-nabi terdahulu adalah: ‘Jika engkau tidak malu, perbuatlah sesukamu’.” (HR. Bukhari no. 3483)

وَلَا تَهِنُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَنتُمُ ٱلْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (Quran Surat Ali ‘Imran Ayat 139)

Rasa malu rasa takut hendaknya diletakkan pada tempat yang tepat sehingga membawa kebaikan untuk itu harus selalu dibiasakan dilatih mengatasi rasa malu dan takut yang tidak pada tempatnya. Pertama tama yang harus dihadirkan dalam hati kita adalah jika saya merasa malu dan merasa takut maka sebenarnya semua orang punya rasa malu dan rasa takut maka mengapa harus malu dan takut untuk sesuatu yang memang ada pada semua orang. 
Rasa malu rasa takut ada sisi positifnya dalam mencegah seseorang berbuat kejahatan maka tinggal menempatkan saja pada posisi yang tepat sehingga kita tercegah dari kemaksiatan. Lebih mudah menempatkan pada tempat yang tepat daripada menghilangkan sesuatu yang sebetulnya tidak bisa dan tidak boleh dilenyapkan.

Rasa malu dan rasa takut yang tidak pada tempatnya harus dilawan dengan pemaksaan pada awalnya karena segala sesuatu diawal awal memang berat, sulit dan wajib dipaksakan jika tidak sampai kapanpun tidak akan pernah berubah tetap saja salah menempatkan rasa malu dan rasa takut tersebut.
Pada zaman ini bahkan orang orang tidak ada lagi rasa malu dan perasaan takut untuk berbuat dosa dan kemaksiatan dan inilah kesempatan bagi kita untuk juga tidak malu malu dan tidak ada rasa takut takut lagi mengingatkan dan mengajak ummat manuisa untuk bertaqwa kepada Allah SWT untuk meneladani hidup Rasulullaah saw dalam segala aspek kehidupan.

Seandainya kita malu dan takut mengajak kepada agama Allah SWT yang jelas jelas diridhoi Nya maka manusia kelak akan tidak ada rasa malu serta takut takut lagi mengajak kepada jurang kehancuran kemaksiatan.
Termasuk dalam pengendalian diri yakni memenej perasaan malu dan takut sehingga menempati tempat yang tepat . Butuh proses yang tidak sedikit namun bukan hal yang mustahil apabila ada kemauan yang kuat.

وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ‌ؕ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ اْمُحْسِنِيْنَ

‘Dan bagi orang-orang yang berjuang untuk Kami, sesungguhnya Kami akan memberi petunjuk kepada mereka pada jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang berbuat kebaikan’ (Q.S. 29 / Al Ankabut : 70).

Ayo jangan malu malu dan jangan takut takut berbuat kebajikan dan mengajak semua orang untuk juga berbuat kebajikan sementara saat ini begitu banyak sekali orang orang yang tidak ada rasa malu sedikitpun dan tidak ada rasa takutnya kepada Allah SWT untuk bermaksiat dan mempertontonkan kemaksiatan dihadapan ummat manusia.
In Syaa Allah.

Thursday 11 June 2020


Menolong ( Agama ) Allah

Segala gala kejadian berlaku atas Kehendak Allah SWT dan tanpa pertolonganAllah SWT maka sekecil apapun masalah tidak akan selesai namun sebaliknya apapun masalah didunia pasti akan selesai dengan sempurna sebaik baiknya dengan datangnya Pertolongan Allah SWT.


Manusia hidup di dunia memang untuk diuji oleh Nya dan ujian dari Allah Azza wa Jalla sudah disesuaikan dengan kemampuan hamba. Maka tinggal menjalani saja apapun masalah yang diberikan Nya sebab dibalik semua ujian hidup pasti ada pertolongan ada jalan keluar terbaik. Mustahil ada masalah tetapi tidak ada solusinya. Masalah sumbernya dari Nya penyelesaian pun hanya dari Nya juga.
Jadi sebaik baik penyelesaian masalah hanya dengan mengembalikan saja kepada Allah Azza wa Jalla maka akan ditolong akan dibimbing dibantu sampai benar benar tuntas segala masalah.
Bagaimana agar Allah SWT menolong membantu menyelesaikan segala gala masalah ?

ALLAH berfirman dalam Surat Muhammad ayat 7, yang berbunyi:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن تَنصُرُوا۟ ٱللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”

Yang dimaksud menolong yakni melaksanakan sebagian atau keseluruhan suatu pekerjaan dari yang akan ditolong. Sebagai contoh seseorang hendak menolong seorang petani maka dia bisa membantu dengan mencangkul di sawah, menyiangi tanamannya atau ikut memanennya kelak. Atau membantu seorang pedagang dengan turut mencari barang barang yang akan diperdagangkan, ikut menjualnya dan lain sebaginya. Demikian pula dengan menolong Allah SWT tidak cukup dengan mengerjakan sholat, berpuasa haji berdzikir dan ibadah yang menjadi kewajiban seorang hamba. Semuanya itu memang sudah menjadi kewajiban seorang hamba yang beragama Islam. Kalau menolong Allah SWT harusnya mengerjakan sebagian Pekerjaan Allah SWT yaitu Menyelamatkan ummat manusia sebagaimana para Nabi dan Rasul saw yang telah menolong Allah SWT.

وَٱللَّهُ يَدْعُوٓا۟ إِلَىٰ دَارِ ٱلسَّلَٰمِ وَيَهْدِى مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ

Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).”

Allah SWT menyeru ummat manusia ke syurga maka siapa saja yang akan membantu Allah SWT hendaknya melaksanakan pekerjaan para Nabi dan Rasul saw yang telah menyeru ummat manusia untuk masuk kedalam syurga.
Memang semenjak Rasul saw wafat tidak ada lagi dan tidak akan ada lagi Nabi atau Rasul diturunkan kemuka bumi ini tetapi kerja kenabian sampai akhir zaman itulah kerja menolong (Agama ) Allah SWT. Dan siapa saja ummat akhir zaman wajib mengerjakan ini agar mendapat pertolongan dari Allah SWT.

إِن يَنصُرۡكُمُ ٱللَّهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمۡ‌ۖ وَإِن يَخۡذُلۡكُمۡ فَمَن ذَا ٱلَّذِى يَنصُرُكُم مِّنۢ بَعۡدِهِۦ‌ۗ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ

Artinya: “Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu, dan jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mu’min bertawakkal.” (QS Ali Imran [3]:160).

Sebesar dan seberat apapun masalah yang ada didalam hidup ini akan selesai hanya dengan datangnya pertolongan Allah SWT sebaliknya jika tidak ditolong Allah SWT maka masalah sekecil apapun tidak akan selesai bahkan akan semakin rumit semakin besar. Oleh sebab itu jadikan segala aktifitas kita sebagai sarana menolong agama Allah SWT pasti masalah masalah dunia dan akhirat kita akan ditolong Allah dan masalah selesai dengan sebaik baiknya dan diridhoi Nya, aamiin

Wednesday 10 June 2020


Musuh yang terbesar


Kehidupan manusia seolah olah rumit  berat sulit misterius dan penuh dengan tantangan tantangan sehingga bisa dipastikan sangat sedikit sekali yang bisa lulus dari ujian hidup ini. Namun Allah SWT telah memudahkan kehidupan dengan semudah mudahnya bahkan untuk manusia yang paling sederhana sekalipun, manusia yang paling banyak keterbatasan keterbatasannya yakni dengan agama. Sehingga hidup manusia didunia dan bekal persiapan hidup di akhirat kelak akan jadi mudah semudah mudahnya dengan berpedomankan agama. Hanya manusia manusia bodoh sajalah yang mengira agama adalah penghalang penyulit racun kehidupan dan sederet lainnya akibat tidak faham dengan fungsi terpenting dari agama.

Justru tanpa adanya agama dalam kehidupan didunia ini makhluq manusia tidak lebih dari hewan ternak bahkan hewan buas yang lebih hina derajadnya lebih berbahaya lebih kejam melebihi makhluq apapun yang ada di muka bumi ini.

Iblis laknatullah alaih makhluq terkutuk sampai akhir zaman kelak di hari pembalasan akan berkhotbah dihadapan pendosa pendosa di neraka bahwa dia berlepas diri dari semuanya. Iblis laknatullah hanya sebatas merayu saja tidak lebih, sama sekali tidak mempunyai kekuasaan sedikitpun untuk memaksa manusia melakukan kemaksiatan kemaksiatan. Semuanya itu sesungguhnya sebab kebodohan dan kesalahan manusia itu sendiri tidak mengindahkan sama sekali peringatan peringatan dari Allah SWT dan para Utusan Utusannya melalui Agama.

Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an Surat Ibrahim ayat 22:

“Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: ‘Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu, tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekadar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.’ Sesungguhnya orang-orang yang dhalim itu mendapat siksaan yang pedih." (QS. 14:22)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ


“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208).

Dalam ayat tersebut di atas sudah diperingatkan bahwa syetan adalah musuh yang nyata bagi ummat manusia, akan tetapi manusia tetap saja menjadikan syetan sebagai sesembahannya. Dari sini sesungguhnya musuh bagi seorang hamba bukan lain adalah diri sendiri. Tanpa disadari hawa nafsu yang ada pada dirinya telah menggelincirkan untuk mengikuti ajakan syetan . Akal yang dibekalkan pada dirinya tidak digunakan melainkan mengikuti kata nafsu.
Maka iblis dan anak keturunannya tidak bisa disalahkan sebab memang telah diciptakan Allah SWT untuk cobaan bagi ummat manusia menggoda anak Adam sampai hari kiamat kelak dan sudah Allah SWT tegaskan didalam Al Qur’an tentang apa siapa syetan itu sesungguhnya dalam ayat di atas.

Hawa nafsu yang ada pada diri manusia jika tidak ditundukkan oleh akalnya oleh tuntunan agama bisa jadi musuh yang menyatu pada diri kita. Tanpa kita sadari bahwa musuh terbesar justru ada pada diri sendiri bukan berada diluar sana bukan siapa siapa.
Manakala musuh terbesar ini dapat kita taklukkan in syaa Allah menghadapi musuh musuh lainnya jadi lebih mudah. Manakala musuh terbesar belum bisa dikalahkan yakni hawa nafsu maka sepertinya tidak akan pernah bisa mengalahkan musuh musuh lainnya yang berada diluar diri kita sebab inti masalah ada pada pengendalian diri. Masalah masalah kehidupan ummat manusia sebab manusia tidak mampu mengendalikan diri untuk mengikuti Kehendak Allah SWT mencontoh Rasul saw.
Allah SWT telah memberi fasilitas pada saat bulan suci Rhamadlan untuk melatih mengendalikan diri sendiri memerangi hawa nafsu sebagai musuh terbesar ummat manusia sepanjang sejarah kehidupan ummat manusia di dunia ini.
 
Puasa di bulan Ramadhan disebut juga sebagai perang melawan hawa nafsu. Peperangan melawan hawa nafsu dianggap amat berat, bahkan lebih berat daripada perang fisik melawan musuh. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa perang Badar di zaman Rasulullah amat berat, tetapi dalam riwayat itu pula disebutkan oleh Nabi, bahwa masih ada peperangan yang lebih berat lagi yang akan dihadapi oleh kaum muslimin setelah perang badar, ialah perang melawan hawa nafsu.

Oleh sebab itu musuh terbesar ummat manusia bukanlah manusia yang tidak seidiologi, bukan bangsa lain bukan lawan politik bukan pemimpin negara bukan syaithon bahkan bukan juga iblis laknatullah alaih. Musuh terbesar kita adalah diri sendiri yakni hawa nafsu kita. Selagi manusia mampu mengendalikan dirinya mengalahkan hawa nafsu atas akal dan agama maka selama itu kita akan dimenangkan Allah SWT atas semua musuh musuh kita tetapi sebaliknya selama manusia dikuasai hawa nafsu mengalahkan agama dan akal maka selamanya kita tidak akan pernah dimenangkan Allah SWT atas semua  musuh musuh kita. Mari kita bangkit melawan musuh terbesar kita yakni mengendalikan diri sendiri mengalahkan hawa nafsu  In syaa Allah !!!