Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Saturday 3 May 2014

Jangan palingkan wajahmu



Adakalanya Iman seseorang mengalami penurunan. Ketika mengalami penurunan maka amal amalpun ikut menurun pula. Yang biasanya sholat tahajud , malam itu terasa sangat berat untuk mengangkat badannya. Baca Al Qur’an yang biasanya sangat rajin tiba tiba ada perasaan malas. Dzikir yang semula panjang panjang , baru sebentar saja sudah ngantuk. Doapun jadi tidak bergairah. Kondisi seperti ini kadang menimpa seseorang yang sedang melemah Imannya.

Hanya Allah Subhanahu wa Ta’ala sajalah Yang Maha Mengetahui keadaan sebenarnya seorang hamba. Adakah Imannya sedang meningkat ataukah sedang menurun. Demikian itulah sifat sifat manusia. Manusia serba terbatas , mempunyai banyak sekali kelemahan, tempatnya salah dan lupa dan seabreg lagi sifat sifat manusiawi lainnya. Manusia memang bukanlah malaikat yang senantiasa ta’at terus menerus tanpa sedikitpun mengingkari perintah perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Manusia juga bukan syaithon yang terus membangkang terhadap semua perintah perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Manusia mempunyai sifat sifat diantara malaikat dan syaithon. Namun tetap manusia sebaik baik ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, lebih baik dari malaikat ataupun syaithon dan makhluq apapun yang ada di alam semesta ini.

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.( QS At Tiin ayat 4 )

Komposisi yang sempurna terdiri atas jasmani yang bersumber dari tanah dan ruhani yang bersumber dari ruh yang ditiupkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Malaikat bahan dasarnya dari Nur ( Cahaya ) dan Iblis bahannya dari Naar ( Api ). Ruh yang ditiupkan Allah Subhanahu wa Ta’ala kedalam jasmani menjadikan manusia dapat hidup. Tidak hanya itu jika ruh terus menerus memandang kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala maka akan diberi sifat sifat yang mulia.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Rahman Maha Rahim maka ruh yang senantiasa memandangi Nya akan diberi sifat kasih sayang terhadap semua makhluq .
Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Pengampun maka ruh yang senantiasa memandangi Nya akan diberi sifat pemaaf terhadap manusia lainnya .
Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Adil dan Maha Bijaksana maka ruh yang senantiasa memandangi Nya akan diberi sifat adil dan bijaksana dalam memutuskan segala sesuatu .
Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Suci , Maha Sempurna maka ruh yang senantiasa memandangi Nya akan diberi sifat menginginkan kesucian jiwa dan menginginkan kesempurnaan Iman.

Mengapa suatu saat manusia melemah Imannya ? Karena ruhnya tidak lagi mau memandang kepada Wajah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jasmani yang bahan dasarnya dari tanah liat kotor dan bau terus saja dipenuhi apapun keinginannya. Sehingga sifat sifat tanah melekat kedalam hatinya. Tanah yang tidak dikelola akan tumbuh menjadi semak belukar, semakin tidak dirawat lagi akan berubah menjadi hutan belantara. Akan bermunculan serangga , ular berbisa, hewan buas lainnya. Apabila hal itu terjadi maka segeralah arahkan pandangan kita hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga tanah akan kembali subur, hewan hewan liar akan terusir diganti dengan taman taman indah dengan berbagai bunga beraneka ragam warnanya serta harum mewangi baunya. Danau yang sejuk dan segar airnya serta pemandangan alam yang begitu mempesona.

Jangan pernah palingkan muka ini dari memandangi Wajah Allah Subhanahu wa Ta’ala, kalau tidak ingin Allah Memalingkan Wajah Nya dari kita. Binasa kita bila Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak Memandang walau hanya sekejap saja.

"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui"
(QS. Ar Ruum: 30)

“[Ihsan] adalah kamu beribadah kepada Allah seolah-olah melihat-Nya. Dan apabila kamu tidak sanggup beribadah seolah melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia Melihat dirimu.” (HR. Muslim dari ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu’anhu)

“Setiap anak Adam (manusia) pasti sering berbuat kesalahan “Dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang mau bertaubat.” (H.R. Ibnu Majah no. 4251 dan lainnya)

“Bersegeralah menuju kepada ampunan dari Rabb kalian dan kepada al jannah (surga) yang seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa.” (Ali Imran: 133)

“Sesungguhnya Allah sangat gembira terhadap taubat hamba-Nya melebihi kegembiraan salah seorang di antara kalian yang kehilangan untanya di padang pasir kemudian menemukannya kembali.” (H.R. Muslim no. 2747)

Marilah kita bertaubat, taubatan nasucha.
Jangan lagi kita palingkan wajah ini dari Agama Allah Subhanahu wa Ta'ala

Mari amalkan dan niat sampaikan pada semua ummat manusia hingga kiamat kelak
Jadikan Dakwah Maksud Hidup
In Syaa Allah, Jazakallooh

No comments:

Post a Comment

Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.