Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Tuesday 12 April 2022

Maju terus pantang mundur, apapun resikonya !!!

Semua perbuatan sudah pasti ada resikonya. Jangankan perbuatan dosa bahkan perbuatan amal kebajikan sekalipun juga mempunyai resiko resiko. Diantara resiko resiko beramal sholeh adalah tidak serta merta diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, amal sholeh tidak dinilai sebagai kebajikan melainkan sebagai perbuatan riya, amal sholeh hanya lah kesia siaan sebab tidak didasari ilmu yang benar  tidak didasari niat yang tulus ikhlas. Akan tetapi jangan pernah takut beramal. Yang pasti perintah beramal sholeh adalah Perintah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Junjungan Nabi Besar Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam. Oleh sebab itu teruslah beramal sholeh meskipun belum diterima dengan sepenuh Ridho Nya, meskipun masih ada unsur unsur riya didalam hati, walaupun hanya tahu sedikit mengenai fadilah fadilah amalan tersebut bahkan walaupun niat nya belum betul betul tulus ikhlas hanya mengharap ridho Nya.

Kata kuncinya adalah istiqomah !!!

Dengan istiqomah dalam beramal sholeh maka in syaa Allah ada salah satunya yang akan diterima Allah Azza wa Jalla. Satu saja amal yang diterima maka sudah mencukupi untuk mendapatkan rahmat Nya dan hanya dengan rahmat Nya saja seseorang hamba akan di masukkan kedalam syurga. Dengan senantiasa istiqomah mengamalkan agama maka dengan Rahmat Nya akan dihilangkan dari dalam hati kita penyakit riya. Dengan terus menerus mengerjakan perintah perintah Allah Subhanah wa Ta’ala  sehingga aka dibukakan jalan jalan menuju kesempurnaan yakni dengan anugerah ilmu ilmu yang dibimbing Nya akan mendapat Hidayah yang mana hati kita akan disinari sehingga semakin memahami hakikat ikhlas.

Syethan syethan baik dari bangsa jin maupun syethan syethan dari golongan manusia akan selalu menggoda agar kita tidak berbuat amal agama dengan cara ditakut takuti resiko resiko kalau mengerjakan amalan sholeh tersebut. Ambil saja hikmahnya semua. Nekat saja dengan istiqomah hadapi saja kemungkinan kemungkinan yang bakal terjadi. Lebih baik beramal meskipun belum bisa sempurna dengan segala macam keterbatasan keterbatasan  yang ada daripada takut beramal dengan segala resikonya sehingga termasuk hamba hamba yang tidak ta’at tidak mau melaksanakan perintah perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala tidakmau mencontoh kehidupan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam. Tidak ada hamba yang tidak berdosa tidak ada hamba yang tidak pernah berbuat kesalahan asalkan tidak disengaja berbuat dosa asalkan selalu berusaha memperbaiki diri maka semoga Alah Subhanahu wa Ta’ala Yang Maha Pengampun Maha Rahman dan Maha Rahim akan selalu memberi Hidayah Hidayah kepada kita dan Mengampuni semua dosa dosa dan memperbaiki semua kesalahan kesalahan kita yang pada akhirnya dengan penuh harap agar dimasukkan kedalam syurga serta dijauhkan dari adzab api neraka Jahanam. Aamiin ya Rabbal aalamiin.

Sunday 10 April 2022

Jangan korbankan keni’matan abadi dengan sebuah kesengsaraan !

Tanpa terasa kita sudah melewati  10 hari pertama bulan suci Rhamadlan . Masih ada kesempatan di  10 hari kedua dan 10 hari terakhir. Seakan akan didalam suatu perlombaan maka sisa sisa jarak tempuh yang masih ada bagaimana caranya agar bisa menjadi yang terdepan atau setidak tidaknya bukan nya semakin melemah tetapi justru semakin bersemangat mendekati garis finish. Hanya saja pemandangan yang masih saja kita lihat dimana mana entah sampai kapan yaitu hanya awal awal nya saja masjid dipenuhi jamaah sholat isya dan tarawih dan kemudian semakin hari semakin semakin mengalami  “kemajuan” shaff sholatnya.

Fadilah fadilah yang di janjikan Allah Subhanahu wa Ta’ala yang dikabarkan oleh baginda Rasululllah Shallallaahu Alaihi wa Salam  seakan hanya sebatas pengetahuan belaka tidak mampu jiwa raga ini meraih semuanya demi mendapatkan bekal terbaik untuk kehidupan di alam kekal abadi kelak.

Terlebih lebih nanti pada saat 10 hari terakhir yang didalamnya terdapat satu malam penuh kemuliaan malam Lailatul Qadar hampir semua manusia melalaikan.  Rupanya persiapan menjelang hari raya dengan pakaian yang bagus makanan yang enak perabotan yang terlihat baru lebih menarik ketimbang pahala amal melebihi 1000 bulan lamanya. Maka keramaian mulai berangsur angsur berpindah dari memakmurkan masjid masjid kepada memakmurkan pasar pasar dan mall mall. Ibadah suci di bulan Rhamadlan perlahan bergeser ke pemenuhan nafsu duniawi yang semu dan fana. Lalu apakah tidak boleh kita merayakan kemenangan setelah selama sebulan bergelut melawan hawa nafsu, bukan melawan syaithon lagi sebab syaithon dipastikan telah diikat semuanya. Siapa yang melarang untuk merayakan kemenangan di Hari Raya Iedul Fitri dengan makanan enak pakaian bagus serta perabotan baru ? Tidak ada !!! Hanya saja jangan sampai melalaikan keutamaan keutamaan di 10 hari terakhir bulan suci Rhamadlan. Mengapa kita tidak persiapkan awal awal sebelum memasuki Rhamadlan untuk persiapan hari raya nanti ? Kalau begitu Rhamadlan kita bakalan seru. Harga harga belum naik pasar pasar belum ramai sekali dan kita tidak lelah capek sehingga tenaga terkuras habis sementara keistimewaan keistimewaan bulan suci Rhamadlan lewat begitu saja didepan mata kita tanpa ada kegairahan buat merebutnya.

Apakah sudah terlambat ? Belum sama sekali masih ada kesempatan banyak. Sekarang inilah saatnya kita persiapkan kebutuhan kebutuhan nanti di Hari Raya Iedul Fitri. Mumpung harga belum naik belum ramai berdesakan silahkan persiapkan secukupnya agar kelak di 10 hari terakhir kita mendapatkan keistimewaan malam Lailatul Qadar yang lebih utama daripada beribadah selama seribu bulan lamanya. Kalaupun di dunia belum berkesempatan memakai pakaian yang bagus bagus makan makanan yang lezat lezat memilki perabotan yang mewah mewah yang pasti di syurga kelak akan disambut baidadari bidadari yang cantik jelita bersenang senang di syurga dengan pakaian sutra yang sangat indah menikmati hidangan syurga yang super lezat berada diatara perhiasan perhiasan emas perak intan berlian yang sempurna keindahannya. Jangan kita korbankan keni’matan dan kesenangan sempurna dan abadi di syurga dengan kesenangan semu dan sekejap di dunia yang fana ini yang hakekatnya adalah sebuah kesengsaraan. In syaa Allah.