Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Friday 3 May 2019

Hikmah Puasa di Bulan Suci Rhamadlan


Setiap insan pasti menginginkan hidup mulia. Tidak satupun insan menginginkan kehinaan baik didalam kehidupan duniawi maupun kehidupan akhirat. Segala daya dan upaya dikerjakan untuk meraih cita cita tersebut.
Muhammad bin ‘Ali Asy Syaukani rahimahullah berkata, “Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian adalah yang paling bertakwa. Yang bertakwa itulah yang berhak menyandang kemuliaan, yaitu lebih mulia dari orang yang tidak memiliki sifat takwa. Dialah yang paling mulia dan tinggi kedudukannya (di sisi Allah SWT). Jadi, klaim kalian dengan saling berbangga pada nasab kalian yang mulia, maka itu bukan menunjukkan kemuliaan. Hal itu tidak menunjukkan seseorang lebih mulia dan memiliki kedudukan utama (di sisi Allah).” (Fathul Qodir, 7: 20)

Upaya menggapai kemuliaan dengan derajat Takwa
Semua ibadah adalah untuk meningkatkan derajad taqwa. Dan bulan suci Ramadhan adalah waktu yang sangat tepat untuk menggapai derajat taqwa tersebut. Hal itu sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat Al-Baqoroh ayat 183: 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

 “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183).
Ayat diatas menunjukkan bahwa di antara hikmah puasa adalah agar seorang hamba dapat menggapai derajat taqwa. Dan puasa adalah sebab meraih derajat yang mulia ini. Oleh karena itu sebagai muslim jangan sampai menyia-nyiakan kesempatan besar di bulan Ramadhan ini.
Kenapa? Karena dalam puasa, seseorang akan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi setiap larangan-Nya. Dan inilah yang sebenarnya dimaksud dengan takwa. Bentuk takwa dalam puasa dapat kita lihat dalam berbagai hal berikut.

Pertama, orang yang berpuasa akan meninggalkan setiap larangan, diantaranya makan, minum, berjima’ dengan istri di siang hari dan sebagainya. Di lain bulan Ramadhan, apa apa yang dilarang bukanlah larangan. Sehingga umat Islam benar-benar diuji untuk melaksakan perintah dan menjauhi larangan semata mata hanya karena mengharap Ridha Allah SWT bukan karena itu adalah suatu perintah dari Allah SWT atau bahwa hal tersebut adalah larangan dari Allah SWT. Dengan kata lain bahwa dengan berpuasa hamba hamba Allah ingin meraih derajad tertinggi di sisi Allah SWT yakni dengan menyempurnakan hubungan tidak hanya sebagaimana seorang budak dengan Tuannya melainkan sebagaimana hubungan antara kekasih hati yang saling mencintai. 

Kedua, orang yang berpuasa sebenarnya mampu untuk melakukan kesenangan-kesenangan duniawi yang ada. Namun dia mengetahui bahwa Allah selalu mengawasi diri-Nya. Ini juga salah bentuk takwa yaitu merasa selalu diawasi oleh Allah SWT. Didalam hati seorang kekasih hanya ada satu satunya cinta kepada kekasih hatinya , tidak ada keinginan secuilpun untuk mengkhianati sang kekasih. 

Ketiga, ketika berpuasa, setiap hamba akan semangat melakukan amalan-amalan ketaatan. Tidak ada rasa puas diri apalagi kebosanan yang ada hanyalah merasa selalu rindu ingin selalu berdekatan dengan Allah SWT dengan selalu melaksanakan amalan amalan yang semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Marilah pada bulan suci ramadlan kali ini dan seterusnya kita akan meraih setinggi tingginya derajat di sisi Allah SWT yakni derajad Taqwa, menjadi hamba Allah SWT yang benar benar sebagai Muttaqin . In Syaa Allah