Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Tuesday 30 August 2016

Kisah 3 pemuda dan seorang raja

Alkisah ada 3 orang pemuda yang diperintah seorang raja untuk masuk kedalam sebuah gua yang sangat gelap. Gua itu sebenarnya gudang perbendaharaan milik raja. “Kalian masuklah kedalam gua itu dan ambillah apa saja yang ada didalamnya semaumu. Pasti kalian semua akan kecewa ketika berada diluar gua”. Demikian raja telah memerintahkan ketiga pemuda tersebut. 

Segera ketiga pemuda itu langsung memasuki gua yang tidak lain sebenarnya adalah gudang perbendaharaan raja. Pemuda pertama berfikir kata raja kalau saya keluar pasti saya kecewa dengan apa yang saya bawa. Maka dia hanya membawa sedikit saja sekedar segenggam benda yang dia dapatkan di gua tersebut. Dia takut kecewa sekali kalau kalau membawa terlalu banyak benda benda tersebut. Pemuda kedua berfikir jangan jangan benda benda didalam gua ini benda benda mulia maka dia membawa sekantung saja . Lain halnya dengan pemuda ketiga dia yakin sekali kalau benda benda didalam gua ini pasti benda benda mulia karena mustahil raja menyimpan benda benda tidak berharga didalam gudang perbendaharaannya. Maka pemuda ketiga telah membawa sekarung yang kemudian dia panggul.

Setelah ketiga pemuda tersebut keluar dari dalam gua betapa terkejutnya mereka bahwa benda benda itu adalah intan berlian. Pemuda pertama sangat kecewa sekali karena hanya mengambil segenggam saja, pemuda keduapun juga kecewa karena hanya mengambil sekantung saja sedangkan pemuda ketiga juga kecewa karena sesungguhnya dia mampu membawa dua karung tetapi hanya membawa sekarung saja.

Itulah gambaran kehidupan kita didunia karena kita semuanya adalah ibarat orang yang buta tidak mengetahui sebenar benarnya nilai nilai amalan agama maka ada yang hanya sekedarnya saja, ada juga yang beramal secukupnya saja tetapi ada juga lebih bersungguh sungguh dalam beramal. Maka ketika semua keluar dari gua kehidupan dunia memasuki alam kehidupan akhirat maka pasti pasti dan pasti semua ummat manusia kecewa karena telah menyia nyiakan kesempatan hidup didunia hanya untuk perkara perkara yang sia sia.

Supaya kita tidak terlalu kecewa maka mari kita selalu berusaha senantiasa meningkatkan Iman kita kepada Allah SWT, senantiasa memperbaiki amalan amalan mencontoh Sunnah Rasulullaah saw. Selalu menuntut ilmu ilmu agama sampai kapanpun, senantiasa berdzikir baik lisan maupun hati dimanapun dan dalam keadaan bagaimanapun. Saling memuliakan saling memaafkan dan saling mendoakan sesama ummat Islam. Hanya mengharap ridlo Allah SWT saja dalam beramal. Datangi ummat manusia dimanapun untuk ajak mereka taat kepada Allah SWT dengan penuh kecintaan dan kesabaran dan ajak juga mereka semuanya untuk saling ajak mengajak kepada ketaatan dan kesabaran. 

In syaa Allah, Jazakumullaah


Saturday 16 July 2016

Antara Pandai Ilmu dan Faham Agama

Agama Islam diciptakan oleh Allah SWT adalah untuk kebahagiaan ummat manusia didunia hingga di akhirat kelak. Agama Islam adalah Perintah Perintah Allah SWT yang dibawa oleh Rasulullaah saw dan dicontohkan pengamalan sehari harinya dengan Sunnah Rasulullaah saw. Untuk dapat memahami agama Islam dan mengamalkan dalam kehidupan sehari hari Allah SWT telah memberi bekal berupa akal dan hati nurani. Kedua dua nya harus digunakan sesuai dengan fungsinya masing masing. Meninggalkan salah satunya akan membawa kepada kekurangan dan pada akhirnya dapat membawa kesalah fahaman bahkan akhirnya akan menimbulkan fitnah di dalam kehidupan beragama.

Manusia yang menggunakan kedua dua anugerah dari Allah SWT akan mencapai derajad yang mulia di sisi Allah SWT

“Niscaya Allah akan meninggikan derajat orang-orang yg beriman di antara kamu dan orang-orang yg diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (QS.Mujadalah: 11)
Iman letaknya didalam hati sedangkan Ilmu letaknya pada akal.

Marilah kita perhatikan beberapa ayat ayat Al Qur’an dan hadist hadist Rasulullaah saw dibawah ini

“Barang siapa yang hendak Allah berikan kebaikan kepada seseorang, maka Allah akan beri kefahaman (dalam ilmu) agama. “(HR. Bukhari Muslim)

"Ketahuilah, bahawa dalam tubuh manusia itu terdapat mudghah (segumpal daging), jika ia baik maka baik pula seluruh tubuhnya. Jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah olehmu bahwa segumpal daging itu adalah hati. (HR. Bukhari dan Muslim)

"Sesungguhnya hamba-hamba Alloh yang takut kepada Alloh hanyalah orang-orang yang berilmu"(QS. Fathir: 28).

"Sesungguhnya yang disebut sebagai orang iman itu adalah orang-orang yang ketika disebut nama Alloh maka tergetar hatinya, dan ketika dibacakan atas mereka ayat-ayat Alloh, maka tambahlah keimanannya, dan terhadap Tuhannya mereka berserah diri" (surat Al-AnfaLayat 2)

1. Kebaikan yang Allah SWT berikan kepada hamba Nya adalah kefahaman yang meliputi keImanan dan Ilmu Ilmu Agama.

2. Dari kedua anugerah Allah SWT tersebut yang terutama sangat menentukan adalah anugerah Iman yang ada didalam hati. Baik buruknya seorang hamba sangat bergantung dari baik buruk hatinya. Jika hatinya baik maka akan baik keseluruhan hamba itu, pandangannya , cara berfikirnya, sikap dalam memahami suatu permasalahan kehidupan dan bagaimana cara menyelesaikannya, dan lain lain sebagainya.

3. Terus berusaha untuk semakin memahami agama dengan sikap terbuka terhadap Kebenaran dan bukan mencari cari Kesalahan karena kalau niatnya sudah salah hanya mencari cari Kesalahan semata maka TIDAK AKAN PERNAH MENDAPATKAN HAKIKAT KEBENARAN.

4. Orang yang benar benar mendalam Ilmunya akan sangat takut kepada Allah SWT bahkan dengan disebut Asma Nya saja sudah tergetar hatinya bukan menyombongkan diri . Allah SWT sangat murka dengan hamba hamba Nya yang sombong apapun alasannya.

Maka berbeda hamba Allah SWT yang pandai dengan hamba Allah SWT yang diberi kefahaman oleh Allah SWT . Sehingga kedua duanya harus senantiasa dimohon kepada Allah SWT hari hari dengan do’a “
“Robbi zidni ilman warzuqnii fahman”
artinya:
Ya Alloh, tambahkanlah ilmu pengetahuanku dan berilah aku kefahaman

Ada satu kasus menarik ketika seorang Ulama Muhammad Qurish Shihab membuat pernyataan “ Tidak Benar , saya ulangi Tidak Benar bahwa Nabi Muhammad sudah dapat jaminan syurga, syurga itu hak prerogatif Allah” Beliau mendasarkan pada suatu riwayat ketika ada seorang shahabat yang dikenal baik dan pada saat itu dikatakan kepadanya oleh shahabat shahabat disekitarnya “ Bahagialah engkau akan mendapat syurga “ Nabi mendengar perkataan tersebut lalu Beliau saw berkata “ Siapa yang bilang begitu tadi” “ Nabi Bersabda “Tidak seorangpun yang masuk syurga karena amalnya” Seorang Shahabat lalu bertanya kembali “ Kamupun tidak wahai Nabi Muhammad (saw) “ Jawab Nabi Muhammad saw “Sayapun tidak, kecuali kalau Allah SWT menganugerahkan Rahmat kepada saya”
Pada uraian berikutnya Muhammad Quriash Shihab mengatakan bahwa buat kita kyai sebesar apapun seta’at apapun jangan pastikan bahwa dia masuk syurga, sebaliknya manusia sedurhaka apapun jangan pastikan bahwa dia pasti masuk neraka.

Pernyataan ini telah membingungkan ummat khususnya yang awam karena ada kontradiksi pernyataan sebelumnya bahwa “ Tidak benar bahwa Nabi Muhammad sudah dapat jaminan syurga, syurga itu hak prerogatif Allah”, dengan pernyataan berikutnya, “Allah menjamin dengan sumpah-Nya bahwa Rasulullah SAW akan diberikan anugerah-Nya sampai beliau puas, yang kita pahami sebagai Surga dan apapun yang beliau kehendaki."

Memang hak prerogatif Allah SWT mengenai syurga dan neraka bagi hamba hamba Nya tetapi juga bukan kewenangan kita untuk membuat suatu pernyataan bahwa “ Tidak Benar bahwa Nabi Muhammad sudah dapat jaminan syurga” karena sekali lagi kata Quraish Shihab sendiri “syurga itu hak prerogatif Allah” apalagi Quraish Shihab sendiri mengatakan dalam episode yang sama “Allah menjamin dengan sumpah-Nya bahwa Rasulullah SAW akan diberikan anugerah-Nya sampai beliau puas, yang kita pahami sebagai Surga dan apapun yang beliau kehendaki."

Semoga Allah SWT berikan kepada kita kefahaman agama dan juga Ilmu Ilmu Agama yang benar, aamiin

Sungguh Terpaksa



Awalnya memang  terpaksa
Sungguh memang seharusnya dipaksa
Tidak ada cara lain selain dipaksa
Namun lambat laun keterpaksaan semakin sirna
Berganti hari berganti bulan berganti tahun
Keterpaksaan berganti kebiasaan, ya hal yang biasa saja
Lambat laun pula kebiasaanpun menjadi kecintaan
Bahkan lambat laun pula kecintaan sudah menjadi sifat
Sifat yang tak akan pernah lagi berubah
Dalam keadaan bagaimanapun apapun dimanapaun dan sampai kapanpun

Maka demikianlah dengan sholat fardlu
Awalnya memang terpaksa dan seharusnyalah dipaksa berjamaah di masjid
Shodakoh pun demikian, baca Al Qur’an pun demikian pula, dzikir juga seperti itu , sholat tahajjud pun demikian juga sungguh memang seharusnya dipaksa
Dan seluruh amal amal kebajikan awalnya sungguh terpaksa
Tidak ada cara lain selain dipaksa

Tetapi buah dari keterpaksaan yang istiqomah akan melahirkan keikhlasan
Keikhlasan akan mendatangkan kebahagiaan dan kenikmatan tiada tara
Dunia bukanlah tempat untuk bersantai santai, beristirahat sepanjang hari, bersenang senang
Berkumpul dengan handai tolan karib kerabat sambil menikmati hidangan dan tertawa tawa
Ingatlah maut yang senantiasa mengintai

Sungguh terpaksa
Terpaksa berujung kenikmatan
Terpaksa berbuntut kabahagiaan
Terpaksa berakhir kemenangan
Terpaksa sukses fiddunya wal akhirat
Mari paksa diri sendiri dan jangan paksa orang lain

“Walladziina jaahaduu fiinaa lanahdiyannahum subulanaa wa innaLlaaha lama’al Muhsiniin”. Yang artinya, “dan orang-orang yang berjuang di jalan Kami niscaya akan Kami tunjukkan jalan jalan Kami, dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang baik”. (QS. Al-Ankabut 69)

Ulama mengatakan bahwa sesungguhnya syurga itu teramat sangat dekat hanya dua langkah saja. Langkah pertama injak hawa nafsu maka langkah berikutnya sudah masuk syurga. 

Niat amalkan dan sampaikan , in syaa Allah