Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Thursday 29 December 2011

Mantan Jama’ah Tabligh Tobat ( Muhammad )




Kepada saudaraku Muhammad
Di bumi Allah SWT


Assalaamu’alaikum Wr Wb.

Perkenalkan nama saya Tamtomo Nusa Hantoro, maaf saya lebih suka memanggil antum Muhammad karena nama itu penuh dengan kemuliaan baik didunia maupun di akhirat ketimbang nama Mantan Jama’ah Tabligh Tobat. Saya sempat membaca diskusi agama antara antum dengan saudara saudara kita dari jamaah Tabligh. 

Saya hanya ingin mengambil hikmah hikmah dari diskusi panjang tersebut yang mudah mudahan bisa bermanfaat. Saudaraku Muhammad, antum dikaruniai oleh Allah SWT Ilmu Agama yang sangat baik maka alangkah sangat baik lagi jika Ilmu Agama antum bisa disampaikan pada saat yang tepat pada tempat yang tepat pada orang yang tepat dan dengan cara yang tepat. Karena segala sesuatu itu ada saatnya yang tepat ada tempatnya yang tepat ada sasaran yang tepat dan ada caranya yang tepat agar hasilnya bisa sempurna. Dan cara penyampaian Ilmu Agama yang sebaik baiknya adalah seperti yang telah dicontohkan Rasulullaah saw dan para Shahabatnya.
Saya jadi teringat akan kisah Amirul Mukminin Umar Bin Khattab r.a ketika mengetahui ada seorang tua yang sedang bermaksiat didalam rumahnya bersama budak perempuannya yakni minum khamar dan menyuruh budaknya menari. Maka Umar bin Khattab r.a langsung saja memasuki rumah itu lewat jendela dan menangkap basah perbuatan orang itu. Namun dikatakan kepada Umar bin Khattab r.a bahwa memang dirinya melakukan satu kesalahan tetapi Amirul Mukminin telah melakukan tiga kesalahan yakni memasuki rumah tanpa memberi salam memasuki rumah tidak lewat pintu dan mengintai intai orang. Umar bin Khattab r.a pun segera menyadari kekeliruannya kemudian langsung saja pergi meninggalkan rumah tersebut. Suatu ketika dalam suatu majelis Umar bin Khattab r.a melihat orang yang dulu dipergokinya telah bermaksiat dirumahnya dahulu. Umar r.a lalu mendekatinya dan membisikkan kata kata ke telinganya bahwa perbuatannya itu telah dirahasiakannya, tidak pernah disampaikan kepada siapapun, lalu orang itupun gantian membisikkan kata kata ke telinga Umar bin Khattab r.a bahwa sejak saat itu dia tidak pernah lagi berbuat maksiat.

Sungguh sangat indah sekali tauladan dari para Shahabat ra ajmain yang telah memberi contoh bagaimana hendaknya cara kita dalam menegakkan kebenaran. Rasulullaah saw pun didalam menegakkan kebenaran butuh proses yang cukup panjang yakni selama 23 tahun padahal Beliau sempurna segala galanya, maka mungkinkah kita dengan segala kekurangan dan keterbatasan akan langsung bisa membuat seseorang atau suatu kaum tiba tiba mendapat hidayah. Segala sesuatu butuh proses dan suatu Kebenaran menghendaki Kesabaran.

3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. ( QS Al Ashr ayat 3 )

Saya yakin sekali saudaraku Muhammad jauh didalam lubuk hatinya mempunyai niat yang ikhlas semata mata mengharap keridlaan Allah SWT dan Ilmu Ilmu yang disampaikanpun sangat baik sekali maka saya pun sangat yakin sekali jika penyampaiannya saatnya tepat , tempatnya tepat, orang yang jadi sasarannya tepat dengan cara yang tepat Insya Allah akan sangat mengena dan mudah mudahan akan membawa perubahan ke arah kebaikan.
Saudara saudara kita dari Jama’ah tabligh memang tidak semuanya alim , ada yang mantan preman ada yang mantan kafir ada yang mantan orang yang tidak pernah taat kepada Allah SWT dll sebagainya. Bukankah itu jauh lebih baik sekali daripada mantan dai atau mantan kyai ? Maka tentu saudaraku Muhammad hendaknya bisa memakluminya kalau suatu ketika ada salah satunya yang salah ucap, hadis dikira ayat atau sebaliknya. Jangan kita lihat saat ini namun hendaknya kita lihat kemauannya serta kesungguh sungguhannya ingin memperbaiki diri.  Insya Allah suatu saat nanti dengan keistiqomahannya dalam dakwah dan senantiasa interaksi dengan para Ulama dakwah maka akan berubah sifatnya menjadi baik. Asbab dari mereka telah banyak sekali saudara saudara kita yang mau melaksanakan sholat mau memakmurkan masjid dan mengajak semua orang untuk berdakwah.
Sekali lagi segala sesuatu itu butuh proses dan butuh kesabaran. Mengapa saudaraku tidak mendampingi saja ketika mereka sedang keluar dijalan Allah SWT. Bukankah itu saat yang tepat karena memang mereka niatnya untuk memperbaiki diri, tempatnyapun tepat dirumah Allah SWT, sasarannyapun tepat langsung berhadap hadapan dari hati ke hati dan caranyapun tepat yakni dengan penuh kebijakan dan kesabaran, khan saudaraku Muhammad orang ‘alim yang sudah pasti jauh lebih memahami apa arti kebijaksanaan dan kesabaran dalam mendidik ummat. 

Ini semua saya sampaikan karena maaf menurut saya dengan ditulis di facebook diskusi yang semacam itu sepertinya kurang tepat dan hasilnya tidak membawa kebaikan. Orang diluar Islam akan jadi tahu aib didalam tubuh Islam itu sendiri . Kalau seperti itu caranya, kemungkinannya sangat kecil sekali mereka akan tertarik dengan agama Islam bahkan mereka akan semakin jauh dengan Islam. Mereka tahunya Islam itu saling berbantah bantahan, saling mencaci maki saling bangga diri atas kelompok dan golongannya, merasa paling benar sendiri, padahal justru Rasulullaah saw melarang keras perbuatan seperti itu. Jangankan sesama muslim, kepada selain muslimpun Allah SWT melarang kita mencaci maki tuhan tuhan mereka

108. dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan Setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan. ( QS Al An Am ayat 108 )
“Apabila ummatku mengagungkan dunia maka akan dicabut darinya kehebatan islam, apabila mereka meninggalkan amr bil ma’ruf (mengajak kepada kebaikan) dan nahi ‘anil munkar (mencegah kemungkaran maka diharamkan atasnya keberkahan wahyu dan apabila mereka saling caci mencaci maka jatuhlah mereka dari pandangan Allah swt. (HR Hakim dan Tirmidzi – Dari kitab Durrul mantsur).
Kita adalah ummat yang satu ummat terbaik dengan syarat mau berdakwah sebagaimana dalam ayat al Qur’an


110. kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. ( QS Ali Imran ayat 110 )
 

Mengapa kita tidak saling tolong menolong saling bantu membantu saling mendo’akan agar hidayah cepat tersebar keseluruh alam. Kalaupun ada hal hal yang dirasa tidak benar mengapa tidak dibicarakan secara terbatas ( kalangan orang orang yang benar benar ahli agama )  dan tertutup ( hanya dibicarakan intern ummat Islam saja ) sehingga masalah selesai dengan sebaik baiknya dan tidak menimbulkan dampak dampak yang tidak diinginkan bersama.  

Hikmah yang bisa diambil dari silaturrahmi kita ini adalah mari kita tingkatkan semangat kita dalam berdakwah, jangan melemah justru semakin kuatkan diri dan persiapkan diri untuk mengajak semua ummat manusia beriman dan menegakkan sholat karena kemungkaran terbesar adalah orang yang meninggalkan sholat sebab dikatakan orang yang tinggalkan sholat adalah orang yang merobohkan agama. 

Sholat itu adalah tiang agama (Islam), maka barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia telah mendirikan agama (Islam) itu dan barangsiapa merobohkannya maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam) itu.

Kita giatkan juga semangat menuntut Ilmu dan semangat mencari Kebenaran haqiqi dan bukan semangat mencari cari kesalahan orang lain.

Kita buka lembaran baru ditahun baru 2012 ini.
Jangan ada benci diantara kita
Jangan simpan dendam didalam dada
Jangan ada lagi dengki dalam hati ini
Tumbuh suburkan bunga bunga perdamaian dan kecintaan dalam jiwa
Genggam erat ukhuwwah Islamiyah
Raih hari esok nan penuh ridla Ilahi
Saatnya kita ayunkan langkah bersama , terus maju kedepan
Menyongsong kemenangan dan kejayaan Islam kembali

Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilanku, sikapku yang melampaui batas dalam urusanku dan segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal itu dari diriku. Ya Allah, ampunilah aku, kesalahan yang kuperbuat tatkala serius maupun saat bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja maupun sengaja, ampunilah segala kesalahan yang kulakukan
( Al-Bukhârî dan Muslim dari Abû Mûsa Al-Asy'arî meriwayatkan, bahwa Nabi Saw. biasa membaca doa ini, walaupun ia terbebas dari dosa (ma'shum).

No comments:

Post a Comment

Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.