Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Friday 17 August 2012

Aku bermimpi menjadi dokter

Tamtomo Nusa HantoroTadi malam aku bermimpi menjadi dokter. Pasienku banyak antri sejak pagi pagi sekali hingga siang hari , sore pun demikian pula mereka antri hingga malam hari. Uangku banyak lalu aku beli tanah dan tak lama kemudian aku bangun Rumah Sakit yang besar dan mewah . Mobilku tak cuma satu dan setiap ada yang baru aku selalu ganti mobilku dengan yang baru . Uangku semakin banyak dan jadilah aku orang terkaya di kotaku. Aku senang sekali tetapi ketika aku mengendarai mobilku yang terbaru tiba tiba aku mengalami kecelakaan , lalu aku terbangun., Rumahku yang mewah, Rumah Sakitku yang sangat megah , mobilku yang sangat aku cintai, uangku yang banyak, pasien pasienku yang selalu antri hilang lenyap seketika .



Aku sedih karena ternyata semuanya ini hanyalah mimpi. Aku sangat iri dengan pak dokter yang menjadi langgananku selama ini. Dia kaya raya rumahnya mewah mobilnya banyak dan selalu ganti ganti dengan yang terbaru, pasiennya banyak sudah tentu pasti uangnya pun juga banyak sekali.



Ahh tetapi kata pak ustadz hidup ini hanya sementara, setelah mati segala galanya akan lenyap sama seperti orang yang sedang mimpi. Yach kehidupan dunia ini sesungguhnya hanyalah mimpi , ada yang sedang bermimpi menjadi guru ada yang sedang bermimpi menjadi presiden ada juga yang sedang bermimpi menjadi saudagar kaya. Sesaat lagi malaikat maut akan membangunkan kita dari mimpi untuk memasuki kehidupan nyata di alam akhirat. 



Akankah aku memiliki istana istana di alam sana, ataukah aku terpaksa menderita karena aku tiada amalan secuilpun dalam alam mimpi dunia. Ya Allah aku bukanlah ahli syurga namun aku tak kuasa menahan siksa api neraka , dosa dosaku bagaikan pepasir di pantai. Ya Allah ampunilah hamba Mu ini yang sangat lemah

Agar kamu bertaqwa

Puasa hampir usai, tinggal beberapa hari lagi kita berlebaran. Ada terselip sebuah tanya, adakah puasa tahun ini ada hasilnya ? Kalau kita simak ayat suci Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 183
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"

Bahwa dengan berpuasa menjadikan seseorang bertaqwa.


Apakah Taqwa itu ?! Setidaknya Taqwa mengandung arti keta’atan seseorang hamba Allah SWT yang tidak dibatasi waktu, tidak dibatasi tempat suasana maupun keadaan. Kalau seseorang benar benar taqwa maka dirinya akan senantiasa ta’at baik pada waktu selama bulan suci Rhamadlan maupun diluar bulan suci Rhamadlan. Baik ketika sedang berada didalam masjid ataupun ketika sedang berada diluar masjid seperti saat bertugas dikantor, sedang sibuk dipasar, toko dan lain sebagainya. Tidak terpengaruh dengan suasana maupun keadaan maksudnya adalah senantiasa ta’at kepada Allah SWT baik waktu senang ataupun waktu susah baik saat bersendirian maupun ketika suasana kebersamaan, dalam keadaan sehat atau dalam keadaan sakit.

Biasanya pada saat hari Raya Iedul Fitri orang orang dalam keadaan bergembira bersenang senang menyambut kemenangan melawan hawa nafsu dan syaithon. Namun harus sangat berhati hati karena syaithon sudah dilepas kembali, nafsupun sedang dalam keadaan terancam dengan berbagai kesenangan yang menghanyutkan. Kalau seseorang benar benar bertaqwa sebagai buah perjuangannya dibulan suci Rhamadlan , insya Allah tidak akan tergelincir pada saat hari Raya. Malam hari Raya Iedul Fitri akan diisi dengan banyak banyak bertakbir dan bertahmid, tidak lupa zakat fitrah maupun zakat malnya dikeluarkan. Banyak beristighfar kepada Allah SWT memohon ampunan atas segala khilaf dan dosa.

Telah sekian tahun kita menjalani ibadah puasa di bulan Rhamadlan. Jangan sampai kita tergolong manusia manusia yang disebutkan dalam sebuah hadist

“Berapa banyak orang yang berpuasa , tidak mendapat apa-apa daripada puasanya melainkan lapar dan dahaga”

Semoga di bulan Syawal tahun ini Allah SWT sempurnakan ibadah puasa kita dan anugerahkan keTaqwaan pada diri kita sebagai modal dalam menjalani kehidupan yang akan datang yang tentunya semakin banyak tantangannya. Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin.
 
Mari amalkan dan saling ingat mengingatkan serta saling ajak mengajak demi kebaikan dan keta’atan niatkan sampai hari kiamat kelak. Insya Allah !!!

Siapa yang bersalah ?



Kalau kita mencari siapa sebenarnya yang bersalah, tentu tidak mudah. Kalaupun ada yang memang bersalah boleh jadi dia tidak sendiri dalam hal ini. Ada hal hal lain yang menyebabkan dia terjerumus kedalam sebuah perbuatan dosa. Maka daripada mencari cari kesalahan pada diri orang lain tidakkah sebaiknya kita memeriksa diri sendiri terlebih dahulu apakah diri ini sudah sempurna. Kalau diri ini belum sempurna dan niscaya masih sangat jauh sekali dari sempurna karena memang tidak ada yang sempurna didunia ini kecuali Agama Islam, tidaklah sepantasnya membuka buka aib orang lain.

Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma menceritakan bahwasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam naik ke mimbar, lalu beliau berseru dengan suara yang lantang :
“Wahai orang-orang yang mengaku beriman dengan lisannya namun iman itu belum masuk (belum sampai) ke dalam hatinya, janganlah kalian menyakiti kaum Muslimin, jangan kalian mengghibah mereka dan mencari-cari aurat mereka (kejelekan mereka), karena sesungguhnya siapa yang mencari-cari aurat saudaranya yang Muslim niscaya Allah akan mencari-cari auratnya dan siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah maka Allah akan membeberkan aurat tersebut walaupun di tengah rumahnya.” (HR. Tirmidzi dan Abu Daud. Dishahihkan Asy Syaikh Muqbil Al Wadi’i dalam kitabnya Ash Shahihul Musnad Mimma Laisa fish Shahihain 1/493. Darul Haramain)

Bahkan apabila seseorang berani mengatakan “ Akulah yang bersalah ” itulah sifat seorang ksatria. Jika dilihatnya banyak orang bermaksiat dengan minum minuman keras, berjudi, berzina maka dirinya merasa bersalah karena belum berusaha mendakwahi mereka dengan kelemah lembutan serta mengajak mereka kembali ke jalan yang benar. Boleh jadi semuanya ini hanya karena terbawa oleh arus lingkungan yang tidak baik, ketidak tahuan akan ajaran ajaran agama yang apabila dikerjakan dengan sebaik baiknya akan mencegah semua perbuatan maksiat serta membawa kepada kebahagiaan hidup.

Ingatlah Kebenaran bukanlah untuk mencari cari kesalahan manusia melainkan untuk membawa manusia kepada jalan Keselamatan dan Kebahagiaan yakni dengan menta’ati semua Printah Perintah Allah SWT dengan mengikuti contoh tauladan yang benar dari Rasulullaah saw. Jangan pernah merasa diri ini sudah sempurna lalu memandang hina semua manusia. 

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, karena boleh jadi mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok). Dan janganlah pula perempuan mengolok-olok perempuan yang lain, karena boleh jadi perempuan (yang diolok-olokan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Dan janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan jangan memanggil dengan gelaran yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim.” (Qs. Al Hujurat:11)

Jangan salahkan siapa siapa , salahkan saja saya. 

Jika saya , saya dan saya dan semua saya berusaha memperbaiki diri masing masing maka Insya Allah kebaikan akan terwujud dimana mana.

Selamat Hari Raya Iedul Fitri, semoga di hari raya yang suci ini Allah SWT lahirkan kita kembali seperti bayi yang baru lahir dari rachim ibu, sebagai kertas putih polos yang tidak ada noda. Aamiin aamiin ya Rabbal aalamiin.


Mari amalkan dan saling ingat mengingatkan serta saling ajak mengajak demi kebaikan dan keta’atan niatkan sampai hari kiamat kelak. Insya Allah !!!

Wednesday 15 August 2012

Pentingnya Berdo’a


Karena hidup ini tak selalu pasti. Saat ingin meraih cita cita ternyata hanya mimpi mimpi yang didapat. Saat buah hati ingin diharap , lain pula kenyataan yang menimpa. Apalagi manakala kesukaan kesukaan telah menyesak tak mampu dibendung pada akhirnya sesal jualah yang didapat. 

Manusia hamba hamba Allah yang hina dina dengan semua keterbatasannya bila tak ada sambungnya dengan Sang Pencipta. Otak manusia hanyalah seonggok organ yang tiada guna apabila tidak dilimpahi Hidayah Nya. Nafsu adalah kendaraan syaithan jika tidak dilindungi Nya. 

Kesombongan yang benar benar andai manusia percaya hanya pada kemampuan otak atau guratan nafsu sesaat. Semua menuju pada muara kehinaan atau kebinasaan. Kunci Kebahagiaan dan senjatanya yakni Berdo’a.

Rasulullah Saw. telah bersabda:
“Doa itu adalah ibadah.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)
“Doa adalah senjata seorang Mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi.” (HR Abu Ya’la)   

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS Al-Baqarah [2]: 186)

Apalah artinya rencana tanpa bimbingan Allah SWT. Bukanlah kemuliaan ide ide hebat manakala tidak menghantarkan pada semakin dekatnya seorang manusia kepada Sang Khaliq. Semua itu akan bermakna jika ada Do’a yang selalu dan selalu dipanjatkan setiap saat dengan penuh kerendahan diri.

Allah Swt. berfirman:
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al-A’râf [7]: 55-56) 

Oleh karenanya wahai saudaraku semuanya , penting untuk kita selalu dan selalu berdo’a dengan penuh adab. Kelak mimpi mimpi semua akan menjadi nyata, Insya Allah.


Mari amalkan dan dakwahkan pada semua ummat niat hingga hari kiamat. Insya Allah !!!

Wednesday 8 August 2012

Seandainya malam ini,.........


Seandainya malam ini aku bermimpi jumpa dengan Shahabat Rasulullaah saw kira kira apa yang hendak aku tanyakan kepada beliau ? 
 
Adakah Shahabat yang hidupnya miskin, lalu apakah mereka menggunakan alasan kemiskinannya untuk tidak ikut berdakwah karena tidak memiliki apapun untuk berjuang di jalan Allah SWT ?

Adakah Shahabat yang hidupnya kaya raya , lalu apakah mereka menggunakan alasan kekayaannya untuk tidak ikut berdakwah, karena sibuk mengurus harta bendanya ?

Adakah Shahabat yang sakit sakitan lalu beralasan tidak bisa ikut dakwah karena penyakitnya ?

Tentu Shahabat dalam mimpiku ini akan banyak bercerita tentang kehidupan mereka. “Wahai ummat akhir zaman, ketahuilah bahwa Shahabat Ali ra , Shahabat Bilal ra adalah hamba hamba Allah SWT yang sangat miskin namun mereka sedikitpun tidak beralasan dengan kemiskinannya itu tidak berdakwah, Shahabat Umar , Shahabat Usman dan Shahabat Abdurrachman bin ‘Auf ra ajmain mereka adalah saudagar yang kaya raya tetapi semuanya sama sekali tidak beralasan sibuk mengurus kekayaannya lalu tidak ikut berdakwah. Shahabat Abdullah bin Umi Maktum sudah sangat tua , buta dan sakit sakitan namun sedikitpun tidak melemah dalam dakwahnya bahkan minta agar jasadnya dikebumikan di jalan Allah SWT sebagai saksi bahwa kematian sekalipun bukanlah alasan untuk berhenti dakwah.” 

Hari ini ummat akhir zaman begitu banyak diberi anugerah kekayaan, badan yang sehat, Ilmu yang tinggi tinggi , kemampuan yang hebat dalam teknologi tetapi bila ditawari untuk berdakwah meluangkan waktu , harta dan diri di jalan Allah SWT akan berkata “Dakwah itu khan tugasnya Ulama bukan tugas saya” Yang lain akan berdalih “Dakwah itu harus sempurna dulu Ilmunya!” bahkan ada lagi yang beranggapan “Bagaimana mungkin kamu akan berdakwah kepada orang lain sementara anggota keluarga kamu belum mau berIman dan bertaqwa, kamu harus ingat ayat Al Qur’an ; 

6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Qs. At-Tahrim [66]:6).”

Maka hari hari ummat Islam banyak yang bermaksiat kepada Allah SWT bahkan banyak yang telah murtad karena dakwah telah ditinggalkan ummat dengan berbagai macam alasan. Tidakkah kita mempelajari kisah kisah kehidupan para Shahabat ra ajmain. Bagaimana semuanya telah berdakwah pergi keseluruh penjuru negeri mengajak taat kepada Allah SWT sehingga tiga perempat dunia telah dikuasai ummat Islam. Siapakah yang lebih faham tentang ayat ayat dan hadist hadist Rasulullaah saw . Mengapa tidak kita ikuti jejak langkah perjuangan dan pengorbanan para Shahabat ra ajmain yang nyata nyata menghantarkan Islam pada kejayaan ? Bukan lagi teori melainkan bukti kongkret yang diakui oleh seluruh ummat manusia dari zaman ke zaman ?

Benarlah apa yang dikatakan Imam Malik Rahimahullahu ta’ala :

“Tidaklah sekali-kali akhir umat ini akan menjadi baik kecuali dengan sesuatu yang telah menjadikan awal umat ini baik”

Marilah kita korbankan seluruh waktu kita, seluruh harta kita dan seluruh jiwa raga kita untuk agama Islam dan mari kita temui ummat manusia dimanapun berada hingga akhir zaman nanti untuk kita sampaikan kalimat Iman Laailaaha illallaah Muhammadur Rasuulullaah serta ajak mengajak untuk bertaqwa kepada Allah SWT lagi dan lagi hingga kita tiada lagi. Mari saling mendo’akan agar kita dipilih Allah SWT senantiasa istiqomah dalam dakwah niat hingga hari kiamat kelak, aamiin.


Mari amalkan dan sampaikan kepada siapapun dimanapun dan sampai kapanpun. Insya Allah !!!

Friday 3 August 2012

Yuk kita Dakwah !



Kalau kita perhatikan alam disekitar kita akan nampak yang biasa kita lihat. Pohon pohonan, hewan ternak, sungai yang mengalir dengan deras, gunung gunung yang menjulang tinggi. Disebelah sana terlihat petani yang sibuk menanam padi, pekerja yang giat merampungkan bangunan dan sebagainya dan sebagainya. Semuanya sudah biasa kita lihat sehari hari dan sepertinya tidak ada keistimewaan, wajar wajar saja. Wajar khan, petani menanam padi maka yang tumbuh juga sama sama padi, orang menanam biji mangga maka yang tumbuh kemudian juga pohon mangga, matahari terbit dari arah timur dan tenggelam di arah barat dimana mana juga begitu . Seekor hewan sapi  misalnya, melahirkan sapi juga dan mengeluarkan susu sapi, apa istimewanya. Apakah memang begitu, semua ini hanyalah suatu kewajaran saja ? 

Memang jika hanya menggunakan mata kepala saja maka semuanya akan terlihat biasa biasa saja , wajar wajar saja tidak ada keistimewaannya , namun apabila kita menggunakan mata hati terlebih lebih lagi digunakan kaca mata Iman maka Subhanallaah akan nampak semuanya menakjubkan. Bagaimana mungkin tanah yang hanya berupa benda kotor bisa menumbuhkan biji padi menjadi benih dan bertumbuh menjadi tanaman padi lalu dari tangkai tanaman padi mengeluarkan bulir bulir padi yang sangat banyak. Bagaimana dari tanah yang sama, keluar berbagai macam tumbuh tumbuhan dengan buah yang beraneka bentuk, warna serta rasa yang berbeda berbeda. Sama sama manis tetapi manisnya mangga berbeda dengan manisnya pepaya lain lagi dengan manisnya jeruk, bahkan sama sama buah manggapun berbeda rasanya, manisnya mangga manalagi beda dengan manisnya mangga arum manis. Belum lagi bagaimana dari satu sel benih yang membuahi sel telur dapat berkembang sempurna menjadi satu jenis makhluq hidup tertentu. Dari rumput rumputan yang dimakan tetapi keluar sudah berupa susu segar yang banyak mengandung zat gizi.
Siapa pula yang sanggup mengatur ‘alam semesta ini sehingga tidak sampai berbenturan padahal di ‘alam raya ini tidak ada jalur lintasan , tidak ada rambu rambu lalu lintasnya. Hanya Allah SWT saja yang Maha Kuasa Menciptakan dan Mengatur semuanya ini. Sebutir debupun bahkan sebuah proton maupun neutron tidak akan pernah wujud bila tidak diwujudkan Allah SWT. Peristiwa yang paling sederhanapun tidak akan pernah terjadi jika tidak diijinkan Allah SWT.
Bila demikian masihkah kita menganggap bahwa kehidupan ini adalah biasa biasa saja , wajar wajar saja tidak ada keistimewaannya ? Sama sekali tidak ! 

Kehidupan ini bukanlah sesuatu yang biasa , bukan hal yang wajar wajar saja tidak ada istimewanya sama sekali. Tidak ada yang biasa dalam kehidupan ini. Semuanya sungguh sangat luar biasa, sungguh hal hal yang sangat teristimewa sekali. Karena dibalik semuanya ini ada Allah SWT yang Maha Kuasa dan Maha Berkehendak. Semuanya ini merupakan tanda tanda Kekuasaaan Allah SWT. Karena kita jarang sekali menggunakan mata hati terlebih kacamata Iman maka KeAgungan Allah SWT ini susah sekali menembus keyakinan didalam hati ini. Seringnya kita menggunakan mata kepala maka yang nampak hanya kebesaran kebesaran duniawi, hukum hukum alam atau sunnatullaah, maka yakin kitapun pada keduniaan semata. Kita lupa bahwa ada Qudratullaah di atas Sunnatullaah. Memang sunnatullahnya adalah yang biasa kita perhatikan sehari harinya. Qudratullah adalah dengan Kuasa Allah maka apa saja yang tidak biasa kita perhatikan dapat saja berlaku. Sembuh yang tanpa obat sebagaimana berlaku kepada Nabi Isa as, menyembuhkan penderita lepra tanpa obat, buta sejak lahir bisa melihat kembali bahkan orang mati bisa dihidupkan lagi dengan Qudratullaah. Buah yang tidak melewati proses tanaman sebagaimana yang berlaku kepada Siti Maryam yaitu buah anggur langsung didatangkan dari Khasanah Nya. Sinar yang sangat terang sekali tanpa ada matahari sebagaimana yang diberikan kepada nabi Musa as dengan telapak tangannya jika dimasukkan ke ketiak. 

Sebagian kita lebih banyak bicara mengenai Sunnatullah ketimbang Qudratullaah sehingga keyakinan kita kepada yang nampak, terukur, teraba jauh lebih kuat daripada yang tidak nampak yang hanya bisa dijangkau dengan kacamata Iman. Kalau begitu apalah bedanya kita ummat Islam dengan ummat yang lainnya yang hanya mengagung agungkan duniawi tidak percaya kepada Kekuasaan Allah SWT.
Inilah arti pentingnya dakwah. Tanpa adanya dakwah maka manusia hanya yakin pada yang nampak, yang terukur dan yang teraba. Dakwah adalah tugas setiap insan muslim bukan hanya tugas para ‘ulama saja. Dakwah berarti mengajak sedang ta’lim maknanya mengajar . Untuk ta’lim memang tidak boleh sembarang orang, harus yang betul betul menguasai ilmu ilmu agama, tetapi dakwah harus dibuat oleh setiap insan muslim. Tidak benar kalau ada orang mengatakan bahwa tidak boleh dakwah bagi orang orang awam, karena dakwah adalah sebatas mengajak kepada kebaikan. Siapapun bisa mengajak kepada kebaikan misal mengajak untuk sholat berjamaah, mengajak untuk menghadiri pengajian , mengajak orang lain untuk juga saling ajak mengajak kepada kebaikan.
Ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad s.a.w. tentang kepentingan amar ma’ruf nahi munkar. Yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Said al-Khudri juga, berkata Rasulullah s.a.w.:
“Barangsiapa diantara kamu yang melihat suatu yang munkar, hendaklah dia mengubahnya dengan tangannya. Jika tidak sanggup (dengan tangan), hendaklah dia mengubahnya dengan lidahnya. Jika dia tidak sanggup (dengan lidah), hendaklah dia mengubahnya dengan hatinya. Dan yang demikian (dengan hati) adalah selemah-lemah iman.”
Kalau dakwah berhenti maka orang orang akan semakin tenggelam dalam keyakinan pada kehidupan duniawi tidak yakin kepada Qudratullah, kehidupan akhirat.

Tujuan dakwah adalah mengajak ummat manusia dari mencintai makhluq diajak kepada mencintai Allah SWT, mengajak ummat manusia dari mencintai kebendaan kepada mencintai ‘amalan dan mengajak ummat manusia dari mencintai kehidupan duniawi kepada mencintai kampung akhirat.
Mari kita berdakwah, percayalah dengan kita berdakwah, Allah SWT akan muliakan kita di dunia maupun di akhirat kelak, dicintai Allah SWT. Sebaliknya kalau kita berhenti berdakwah pasti kita akan lemah dan dihinakan baik didunia maupun di akhirat nanti, jauh dari pertolongan Allah SWT.
10. Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?
11. (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
12. niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
13. dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.
surat Ash Shoff ayat 10-13

Mari amalkan dan sampaikan kepada siapapun dimanapun dan sampai kapanpun, Insya Allah !!!

Wednesday 1 August 2012

Nikmat Agama





Maha Suci Allah Rabb Yang Maha Agung , Pencipta alam semesta. Kekuasaan Nya meliputi segala sesuatu . Hanya Allah SWT lah Yang Maha Berdiri Sendiri tidak membutuhkan siapa pun. Allah SWT Maha Esa Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada semua hamba hamba Nya. 

Maka ni’mat Allah SWT manakah yang kamu ingkari. Dan ni’mat terbesar untuk manusia adalah ni’mat agama. Tanpa agama hidup manusia akan sengsara walaupun seluruh keni’matan lainnya terpenuhi. Sebaliknya walau hanya ada agama saja dalam hidupnya masih bisa merasakan kebahagiaan hidup, seperti shahabat Bilal bin Rabah yang tidak memiliki apapun didunia ini pada saat itu, karena dirinya hanyalah seorang budak hitam, namun jiwanya merdeka penuh kemenangan.

Apakah agama itu dan apa agama yang sempurna itu ? Agama yang sempurna hanyalah Islam dan kesempurnaan agama manakala kita memasukinya secara kaaffah. 

208. Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. ( QS Al Baqarah ayat 208 )

Agama adalah keseluruhan perintah perintah Allah SWT yang dikerjakan mengikuti sunnah sunnah Rasulullaah saw. Dengan demikian agama yang sempurna menghendaki kepada pemeluk pemeluknya yakni orang orang yang beriman untuk senantiasa memahami hakikat agama.
Pertama agama adalah suatu KeImanan karena bersumber kepada Allah SWT dan melalui Rasulullaah saw sehingga mutlaq bagi ummat Islam meyakini kebenaran Islam dengan sepenuhnya. Tanpa ada Iman maka apapun kebaikan yang dibuat manusia akan sirna tanpa ada bekasnya sebagaimana debu di atas batu yang licin dan tertimpa hujan yang amat deras. Sirna . 
Selanjutnya agama adalah keIlmuan yang menuntut kepada pemeluknya untuk senantiasa mempelajari ilmu ilmu agama. Wajib hukumnya untuk menuntut ilmu bagi mukmin laki laki maupun perempuan, wajib hukumnya menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahat bahkan jika ilmu agama itu berada nun jauh disana di negara cina sekalipun. Pentingnya hari hari mempelajari ilmu agama karena amal agama yang tanpa dilandasi ilmu akan tertolak . Akan tetapi harus diingat ilmu yang tanpa dibarengi dengan dzikrullooh bisa bisa menimbulkan dampak kesombongan. Saling membanggakan atas ilmunya masing masing, saling memandang keburukan masing masing, mencari cari kesalahan saudaranya dan merasa diri paling benar. Maka Ilmu harus dibarengi dengan dzikir.
Satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan yaitu bahwa agama adalah perintah maka pasti namanya perintah harus dikerjakan dan cara mengerjakannyapun harus sesuai dengan Kehendak Yang Memerintah dan harus sesuai dengan contoh yang diberikan dalam hal ini adalah sunnah Rasulullaah saw. Diluar itu bukan agama namanya. Walaupun dhahirnya menjalankan perintah sholat namun jika tidak sesuai dengan Kehendak Allah SWT dan tidak cocok dengan sunnah Rasul saw didalam menjalankannya maka bukanlah ibadah yang sempurna. Misal menunda nunda sholat, mengerjakannya tidak dengan berjamaah, niatnya bukan karena Allah SWT maka sholat yang seperti ini bagaimana mungkin akan diterima Allah SWT dengan ridha Nya ?
Intinya untuk mengusahakan agama yang sempurna setidaknya ada tiga usaha yang hendaknya dibuat. Pertama dilandasi dengan Yakin yang benar kemudian dengan Ilmu yang dibarengi dzikir serta tidak henti hentinya mendakwahkan agama dengan menjadi contoh yaitu mengamalkan agama sesuai Kehendak Allah SWT dan mengikut sunnah rasul saw. Agama tidak sekedar pembicaraan saja, tidak sebatas mudzakaroh saja, bukan sesuatu yang menjadikan kita saling menyombongkan diri diantara yang lainnya dengan ilmu agama. Agama memerlukan pengorbanan kita sebagaimana para shahabat terdahulu mereka terus berkorban untuk agama sehingga kefahaman mereka terhadap hakikat agama selalu terjaga. 

Masalahnya pada saat ini usaha untuk keIlmuan agama sangat sangat maju sekali. Banyak madrasah didirikan banyak pondok pesantren dibangun, majelis majelis ta’lim ada dimana mana baik yang tahunan, bulanan, mingguan bahkan yang harianpun banyak juga. Ada fenomena menarik dalam hal ini yakni antara Ilmu dan pengamalan agama masih jauh sekali kesenjangannya. Begitu banyak orang yang tahu bahwa sholat fardlu dengan berjamaah itu 27 kali lipat pahalanya, tetapi banyak sekali masjid masjid yang kosong melompong ditinggal ummatnya. Maka selain usaha Ilmu penting sekali usaha Iman yang akan menjamin ilmu ilmu agama yang kita telah pelajari akan mampu diamalkan dan semakin banyak saudara saudara kita bisa diajak untuk mengamalkan agama dengan sempurna. Dalam salah satu mafhum hadist Rasulullaah saw bersabda bahwa kalau kita ingin Ilmu agama maka dekat dekatlah dengan Rasulullaah saw ( Ulama adalah pewaris nabi ) tetapi jika kita ingin Iman maka jauh jauhlah dari Rasulullah saw, maknanya kita menyebar keseluruh dunia menjumpai ummat manusia untuk menyampaikan dan mengajak ummat manusia berIman dan bertqwa kepada Allah SWT.

110. kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah (QSAliImranayat 110 )

Saya niat untuk belajar Iman belajar dakwah sebagaimana para shahabat dahulu telah berdakwah mengunjungi seluruh ummat manusia di muka bumi ini menyampaikan agama , bagaimana dengan saudara saudaraku ? Insya Allah.


Mari amalkan dan sampaikan kepada siapapun dimanapun dan sampai kapanpun. Insya Allah !!!