Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Monday 11 October 2021

Ingat !!! Anda adalah “Dokter Terbaik” ummat ini

Seorang dokter yang baik ketika memeriksa pasien dengan menanyakan keluhan keluhan sakitnya lalu memeriksa tanda tanda fisik dan dilengkapi dengan pemeriksaan laborat disimpulkanlah diagnosanya. Tidak hanya berhenti sampai diagnosa penyakit tetapi yang terpenting adalah bagaimana solusinya. Mungkin cukup hanya dengan rawat jalan saja atau dengan rawat inap dan kalau memang diperlukan dengan tindakan operasi. Yang penting penyakit pasien bisa sembuh semua keluhan hilang dan memang itulah tujuan utama semua pasien datang berobat kepada dokter.

 

Sesungguhnya semua ummat Islam tanpa kecuali adalah “Dokter Dokter Terbaik” ummat ini. Sebagai “dokter terbaik” pasti akan berusaha menuntaskan penyakit penyakit yang diderita ummat saat ini. Bukan hanya sebatas memaparkan penyakit penyakit ummat lalu dibiarkan begitu saja tanpa ada usaha penyelesaiannya. Yang perlu diingat adalah masalah masalah semuanya hanya bagi manusia tetapi bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala semuanya tidak ada masalah. Oleh sebab itu akar semua permasalahan yaitu lemahnya keyakinan bahwa Allah Maha Kuasa untuk menyelesaikan seluruh permasalahan permasalahan, jauhnya ummat manusia dengan Allah. Maka terapi utama adalah dengan semakin menyempurnakan keyakinan hanya kepada Nya saja semakin mendekatkan hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan amal amal agama sesuai Sunnah Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam.

 

Hanya memaparkan masalah masalah ummat tanpa ada solusinya akan menambah semakin banyaknya masalah dan membuat masalah semakin rumit dan pada akhirnya hanya mengakibatkan semakin ketakutan, kekhawatiran, kecemasan yang melemahkan daya tahan terhadap  masalah dan melemahkan semangat  perjuangan.

 

Masalah masalah yang di Cipta Allah semestinya semakin meningkatkan keyakinan hanya kepada Allah saja dan semakin meningkatkan keyakinan bahwa hanya ada satu satunya jalan keluar dengan kembali kepada agama. Oleh karena nya sibukkan diri kita dengan mendakwahkan Sifat Sifat Allah yang Maha Sempurna Maha Pengasih Maha Penyayang Maha Kuasa Maha Mengetahui segala galanya. Sibukkan diri kita dengan menyampaikan ajaran ajaran Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam didalam menyelesaikan seluruh masalah masalah. Jangan hanya disibukkan dengan berita berita buruk yang senantiasa diciptakan oleh musuh musuh Islam agar kita tidak ada waktu lagi untuk menyatukan ummat, meluruskan niat, menyempurnakan keyakinan kepada Allah Subhahanu wa Ta’ala serta Sunnah Sunnah Nabi karena terlalu sibuk dengan masalah masalah kecil masalah sepele yang sumber utamanya justru dari terpecah belahnya ummat Islam dan semakin jauhnya ummat Islam dengan Allah dan Rasul Nya. Kalau saja ummat Islam mau bersatu mau semakin mendekat kepada agama saling ajak mengajak kepada kebaikan kebenaran dengan kesabaran maka seluruh masalah masalah akan di Atasi sendiri secara langsung Oleh Yang Maha Kuasa Maha Pengasih lagi maha Penyayang

 

Hati hati kita adalah “Dokter Dokter Terbaik” ummat ini jangan sampai terlena hanya dengan menyibukkan diri dengan masalah masalah yang memang sengaja mereka buat agar kita tidak fokus pada akar permasalahan yang sebenar benarnya yakni lemahnya keyakinan kepada Allah, jauhnya ummat dengan para Ulama pewaris Nabi dan tercerai berainya ummat Islam hanya karena masalah masalah kecil dan sepele. Akhirnya habislah waktu kita tenaga kita fikiran kita dana kita menghadapi sesuatu yang sebenarnya merupakan masalah semu saja lupa dengan masalah sejati berupa masalah lemahnya Iman dan amal umat islam.

 

Ingat !!! Anda semua adalah “Dokter Terbaik” ummat ini, siapa lagi.

Sunday 10 October 2021

Sudah buat amalan, hasilnya koq belum ada ?

Pasti semua orang punya masalah dan semua orang punya pengalaman didalam menyelesaikan suatu masalah. Yang banyak biasanya masalah rezeki masalah penyakit yang tak kunjung kunjung sembuh masalah jodoh yang belum ketemu juga sementara usia sudah merambat jauh dan masalah masalah lainnya. Amalan amalan sudah dikerjakan tetapi hasilnya belum kelihatan juga, dari merutinkan dzikir, dengan banyak banyak bersedekah, membaca ayat ayat suci al Qur’an yang bisa mendatangkan Pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan amal amal agama lainnya. Apa masalahnya koq belum kelihatan ada tanda tanda diselesaikan masalahnya.

Terutama sekali penyebabnya adalah lemahnya keyakinan saat melakukan amalan. Sebab lemahnya keyakinan sehingga Allah belum mengabulkan permintaan hamba Nya karena bagaimana akan dikabulkan sementara hamba tersebut masih menyimpan keraguan terhadap Janji Janji Allah dibalik semua amal amal agama. Mengamalkan amal agama namun hanya coba coba siapa tahu nanti akan diselesaikan masalahnya. Tidak yakin serta keraguan inilah yang mengakibatkan tertundanya janji Allah sampai hamba itu benar benar yakin seyakin yakinnya tanpa ada keraguan sedikitpun akan janji Nya disebalik amal amal agama yang akan menyelesaikan masalah masalah kehidupan. 

Berikutnya Allah Menjanjikan akan diberi Pertolongan bagi masalahnya namun tidak dipastikan dalam bentuk apa pertolongan tersebut, kapan akan ditolong, karena hanya Dia lah Yang maha mengetahui mana yang terbaik untuk hamba Nya kapan saat yang paling tepat diberikan penyelesaian bagi masalah itu. Yang pasti Dia akan memberikan pertolongan dalam bentuk yang tepat sesuai dengan masalah sebenarnya dan dalam waktu yang sangat tepat, sesuai dengan momennya agar tidak menimbulkan kemudharatan. Contohnya ketika seseorang menginginkan rezeki berupa bentuk keuangan untuk kesembuhan penyakitnya namun tidak dikabulkan dengan mendatangkan uang yang banyak melainkan langsung berupa kesembuhan terhadap penyakitnya. Atau menginginkan kesembuhan yang segera belum diberi juga melainkan diberi kesembuhan yang tertunda sampai batas waktu yang ditetapkan Nya. Karena dengan menunda kesembuhan akan semakin banyak dosa dosa digugurkan semakin banyak kesempatan doa doa dikabulkan semakin tinggi derajad diangkat sebab kesabaran didalam menerima musibah berupa penyakit dan akan diberi balasan pahala yang tanpa batas.

قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْ ۗلِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗوَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌ ۗاِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an: " Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. (QS. Az-Zumar: ayat 10)

Sehingga terpenting sekali adalah keyakinan kita akan Janji Janji Allah disebalik semua amal amal agama. Yakin seyakin yakinnya jangan ada keraguan sedikitpun serta bersabar menunggu ketetapan terbaik dari Nya. Kalau sudah menyelesaikan amal agama dengan baik maka yakinlah bahwa Pertolongan akan datang dan jangan pernah “mendikte Allah” bentuk dan saat perolongan akan tiba. Ridho saja kepada semua Ketetapan Nya maka Allah Subhanahu wa Ta’ala pun akan Ridho juga kepada kita.

Saturday 9 October 2021

TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK BERTAUBAT !

Allah Maha Pemaaf sebesar apapun dosa hamba apabila benar benar bertaubat pasti di maafkan. Sangat penting sekali selalu menjaga diri dari perbuatan dosa dosa karena dengan dosa dosa yang masih ada pada seorang hamba pastinya akan sangat mempengaruhi amal amalan agama yang dikerjakan. Sebagai contoh doa doa yang dipanjatkan menjadi susah terkabul bila terlalu banyak dosa dosa yang senantiasa dikerjakan. Memahami ayat ayat suci Al Qur’an sangat sulit sekali bilamana hati dan fikiran tidak jernih karena dinodai perbuatan perbuatan maksiat. Kesemangatan didalam berdakwah menjadi sangat lemah sekali karena mengingat diri sendiri melakukan perbuatan perbuatan yang bertentangan dengan apa yang disampaikan. Hati dan perasaan serta fikiran akan selalu was was dengan dosa dosa yang sewaktu waktu bisa terungkap diketahui semua manusia. Oleh karenanya hal yang paling penting adalah upaya senantiasa membersihkan diri dari dosa dosa dengan taubatan nasukha. Bukankah Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Pengampun kepada hamba hamba Nya ? Bukankah Dia sangat Penyayang kepada siapapun apalagi kepada hamba hamba Nya yang ingin bertaubat memperbaiki diri. Bukankah Rahmat Allah sangat luas tanpa ada batasnya mengalahkan Murka Nya, semua makhluq termasuk syetan jin iblis laknatullah alaih yang menggoda manusia tidak ada apa apanya di hadapan Nya. Sehingga cukup lah seorang hamba memasang niat dengan sungguh sungguh ingin bertaubat dari segala dosa dosa yang disengaja yang tidak disengaja yang kecil maupun dosa dosa besar, dosa dosa terhadap sesama makhluq atau dosa dosa kepada Al Khaliq maka selebihnya Allah lah yang akan Menyelesaikan segala galanya dengan sifat Rahman Rahim Nya dengan Kekuasaan Nya

Seluruh jalan jalan akan dibuka seluruh fasilitas fasilitas akan diberikan seluruh Pertolongan akan dilimpahkan seluruh kemudahan

akan dianugerahkan dan hanya Allah lah yang Maha Kuasa Menyelamatkan seluruh hamba hamba Nya dari kebinasaan

وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ ࣖ ﴿العنكبوت : ۶۹﴾

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. Al-'Ankabut: 69)

Allah Swt. menerima taubat hamba-Nya dengan penuh rasa senang, melebihi keriangan orang yang berkelana di Padang Sahara yang kehilangan kendaraan dan perbekalan. Orang itu telah berputus asa, seakan melihat kematian. Namun, tiba-tiba kendaraan dan perbekalannya muncul di depan mata. Saking senangnya sampai-sampai ia salah berucap, “Ya Allah, Engkau hambaku dan aku tuhanmu.”

Nabi Saw. bersabda:

اِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ اللَّيْلِ حَتَّی تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا

Artinya: “Sesungguhnya Allah azza wa jalla membentangkan tangannya pada malam hari untuk menerima taubat orang yang berbuat buruk pada siang hari. Dan membeberkannya kembali pada siang hari untuk menunggu taubat orang yang berbuat buruk pada malam hari.” (H.R. Muslim)

Tidak ada kata terlambat untuk bertaubat !


Tuesday 5 October 2021

Akal, kemana akal ???


Manusia berbahan dasar tanah liat hitam dan kotor berbeda dari malaikat jin iblis yang dibuat dengan bahan dasar nur atau api. Tanah liat yang sekilas kotor kadang berbau tidak sedap, menjijikkan akan tetapi jika digali semakin dalam ada berbagai kandungan zat zat yang sangat mulia. Dari batu bara,batu batu mulia, intan, logam logam mulia, perak emas sampai emas hitam alias minyak yang tidak ternilai harga dan fungsinya. Maka makhluq manusia dengan usaha usaha yang tiada henti hentinya terhadap diri sendiri pasti akan memunculkan berbagai potensi potensi yang sangat menakjubkan yang semula tidak pernah disangka sangka.

Keberadaan malaikat alaihi salam, jin, iblis laknatullah sebagai sarana saja didalam mewujudkan semua potensi potensi dahsyat insan. Allah Subhanahu wa Ta’ala tampilkan keistimewaan Nabi Adam alaihis salam dihadapan malaikat dengan menyebut nama semua benda benda disekitarnya sementara malaikat hanya mengikuti apa apa yang sudah diprogram saja oleh Al Kholiq, tidak lebih daripada itu. Lain pula keberadaan iblis laknatullah alaih di Cipta sehingga manusia ada gairah hidup, gairah untuk menguasai, gairah untuk menyaingi, gairah untuk memiliki apapun dengan tanpa batas yang pastinya kalau tidak dikontrol agama berakibat fatal membawa kebinasaan semuanya seperti api yang melahap habis apa apa yang ada dihadapannya.

Kehendak Allah Rabbul aalamiin menetapkan yang akan menjadi Khalifah di muka bumi ternyata dari jenis manusia yakni Nabi Adam alaihis salam dan anak keturunannya kelak. Dibekali akal yang saat awal penciptaan akal dikisahkan dalam paparannya, Abu Laits As-Samarqandi menukil sebuah kitab karangan 'Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir Al-Khaubawiyi, seorang ulama yang hidup pada abad ke 13 Hijrah. Beliau menerangkan ketika Allah Ta'ala menciptakan Akal, maka Allah berfirman yang artinya: "Wahai Akal menghadaplah engkau." Maka Akal pun menghadap ke hadapan Allah. Kemudian Allah berfirman: "Wahai Akal berbaliklah engkau!", lalu Akal pun berbalik menuruti perintah Allah.

 

Kemudian Allah Ta'ala berfirman lagi: "Wahai Akal! Siapakah aku?". Lalu Akal pun berkata, "Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang dhaif dan lemah". Lalu Allah Ta'ala berfirman: "Wahai Akal, tidak Ku-ciptakan makhluk yang lebih mulia daripada engkau."

Lalu apakah seluruh ummat manusia menggunakan perangkat akal yang sangat mulia ini didalam mengemban tugas mulia sebagai khalifah fil ardh ? Dalam kenyataannya tidak seluruh nya mau menggunakan akal anugerah dari Allah Yang Maha Agung atau menggunakan akal tidak sampai maksimal malah ada yang sengaja membunuh akalnya sendiri demi bisa memperoleh kesenangan nafsu yang sesaat yang sesat.

Ketika akal tidak lagi digunakan untuk agama hanya untuk mengexplorasi dunia semata mata akan membawa keni’matan hidup yang semu. Memang dengan kemampuan akal yang semula susah jadi gampang banget, yang sangat jauh dibuat sangat dekat sekali, yang seolah mustahil, besi berton ton jadi sangat ringan sekali tidak dapat tenggelam di permukaan air, atau mampu terbang cepat meliuk liuk melebihi kemampuan burung dan lain sebagainya. Tetapi tetap saja hanya semu, sementara. Ni’mat yang dirasakan sebab hilangnya penderitaan sesaat bukan ni’mat benar benar ni’mat yang terus semakin bertambah tambah tanpa ada batasnya. Makan terasa ni’mat sebab hilangnya rasa lapar, minum segar dirasakan sebab hilangnya dahaga. Bagaimana kalau sudah kenyang sudah hilang dahaga terus dipaksa makan minum ? Tersiksa  kan ? Itulah ni’mat semu dan sesaat saja. Beda dengan ni’mat di alam syurga kelak yang sejati serta kekal abadi selama lamanya.

Akal hendaknya gunakan untuk mendekatkan hamba dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Gunakan akal untuk meringankan amalan yang semula terasa sangat berat sekali. Gunakan akal untuk mampu terbang kesana kemari melintasi bumi, mangajak seluruh ummat manusia untuk ta’at supaya selamat dunia akhirat. Gunakan akal jangan hanya untuk sesuatu yang semu dan sementara saja. Ayo akal, mana akal ???

Monday 4 October 2021

Beningnya Hati Keruhnya nafsu

Hati yang bening dambaan ummat manusia. DiCiptakan hati merupakan Singgasana Nya yang hanya boleh dimiliki mutlaq oleh Dzat Yang Maha Agung. Hati bukan milik siapa siapa dan akan Cemburu Yang Maha Cemburu manakala ada yang lain didalam hati selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia tidak akan Ridho apabila masih ada tersimpan makhluq meskipun secuil yang menandingi melebihi kecintaan kepada Yang Maha Mencintai hamba.

Suatu saat Muhammad Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Salam menyoal Shahabat Hudzaifah radiallahu anhu mengenai perasaannya jika didapati istri yang dikasihinya ternyata selingkuh dengan pria lain yang mereka berdua duaan mesra di kamar miliknya. Dengan mencabut pedang yang di pinggang lalu mengacungkan tinggi tinggi ke atas sambil bersuara lantang disertai raut muka memerah padam “Aku tebas leher kedua duanya ya Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam” Dengan senyuman khas Baginda Nabi, diterangkanlah dihadapan para Shahabat ra ajmain bahwa Allah Azza wa Jalla jauh lebih Pencemburu ketimbang Shahabat Hudzaifah radiallahu anhu apabila didalam hati hamba ada sesuatu apapun selain Dia Yang Maha Mencintai ummat manusia. Hanya saja Kasih Sayang Nya mengalahkan Kecemburuan sampai batas waktu yang telah ditetapkan.

Nafsu diciptakan tujuannya bagaimana mempertahankan kelangsungan hidup manusia. Betapa pun saat awal penciptaan nafsu bersifat angkuh hanya mengakui keberadaan diri dan tidak mengakui Keberadaan Sang Pencipta. “Siapa kamu siapa Aku” Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada nafsu. Jawab nafsu dengan tidak hirau sama sekali “aku aku, Kamu Kamu” Kemudian dimasukkan kedalam neraka selama 1000 tahun dan ditanya ulang. Jawaban nafsu masih sama “aku aku, Kamu Kamu” Dicelup lagi 1000 tahun di neraka agar mau mengakui dan menyadari diri nya sebagai hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tetap menyombongkan diri saat didesak dengan pertanyaan itu lagi dengan ucapan “aku aku kamu Kamu” Pada akhirnya dicelup di neraka kelaparan selama 1000 tahun barulah nafsu mau mengatakan “aku adalah hamba Mu dan Engkau adalah Tuhan ku”

Tidak dipungkiri ketika nafsu tanpa gairah nafsu makan minum pastinya manusia akan lemah, tidak ada nafsu syahwat kepada lain jenis sehingga akan memutus rantai perkembang biakan ummat manusia. Tidak ada nafsu persaingan sehingga kehidupan menjadi beku tanpa ada aktifitas menuju kemajuan menuju perkembangan ke arah sempurna.

Dua karakter yang berbeda ini antara hati serta nafsu hendaknya di dekati berupa pembersihan hati nurani. Semakin bening hati semakin bersinar sinar cahayanya yang akan berefek mengendalikan nafsu kepada maksud yang sebenarnya penciptaan nafsu itu. Kuatnya nafsu untuk menuju kebaikan dan kesempurnaan tujuan hidup didasari Hidayah adalah perjuangan yang tak henti hentinya dengan membersihkan hati nurani. Berdzikir bagian dari amal agama merupakan sarana membeningkan hati adalah inti dari ibadah. Sholat, menuntut Ilmu Agama, membaca Al Qur’an, berdakwah, berjuang membela Agama harus dibarengi dengan upaya yang tiada henti hentinya membeningkan hati. Sebab semakin bening hati semakin kuat kendali terhadap nafsu dan semakin terarah amal amal agama menuju kesempurnaan sesuai Kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala sesuai Sunnah Rasulullah Shallalaahu alaihi wa salam. Sebaliknya semakin kotor hati semakin keruh nafsu semakin tersesat tujuan meskipun kelihatan mengamalkan agama meskipun tampilannya sangat Islami, tetapi kehilangan makna, jauh dari kefahaman. Dan ini yang harus dihindari.

Mari beningkan hati sebening beningnya kelak akan mempengaruhi semuanya jika tidak akan menyebabkan nafsu semakin keruh yang berakibat membinasakan semuanya saja tanpa terkecuali, sebagaimana Sabda Nabi Nuhammad Shallallaahu alaihi wa Salam

’Ingatlah, dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Tetapi, bila rusak, niscaya aka rusak pula  seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama qolbu.” (HR Bukhari dan Muslim). ‘

Sunday 3 October 2021

Awas jangan masuk wilayah Allah Subhanahu wa Ta’ala sangat berbahaya sekali !

Jika sesuatu melanggar masuk kedalam wilayah yang bukan tempatnya pastilah akan menerima berbagai resiko. Satu pesawat yang sengaja maupun tidak disengaja melanggar wilayah suatu negara tanpa ijin pasti akan mendapat peringatan. Kemudian peringatan itu terus diabaikan akan berakibat fatal bisa bisa dikawal pesawat tempur dipaksa untuk mendarat dan mungkin akan ditembak jatuh kalau tetap membangkang juga.

Allah Azza wa Jalla Maha Kuasa yang mana Kekuasaan Nya meliputi kerajaan langit dan bumi meliputi alam nyata dan alam ghaib. Semua tunduk mutlaq dalam kekuasaan Nya. Hanya Kehendak Nya saja yang pasti berlaku sedangkan keinginan kemauan makhluq mengikuti Kehendak Nya. Setiap apa yang menjadi Kehendak Kehendak Allah Rabbul aalamiin pasti disebaliknya ada hikmah yang sangat luar biasa berdasar kepada Sifat Sifat Mulia Nya.

Penciptaan syurga dan neraka adalah puncak Kekuasaan dan Kehendak Nya. Siapa siapa yang taat hanya mengharap ridho Nya dengan amalkan sunnah sunnah Kekasih Nya Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam dimasukkan kedalam syurga sebaliknya siapapun yang mengingkari kebenaran melawan kehidupan sunnah sunnah Rasulullah Shallalaahu alaihi wa Salam diancam ke dalam neraka. Namun perlu diingat itulah Wilayah Nya yang tidak bisa diterobos siapapun dengan alasan apapun.  Sehingga apapun alasannya jangan sampai seorang hamba dengan pongahnya mengambil alih Kewenangan Rabbul ‘aalamiin didalam memvonis sesama makhluq. Dilarang hamba lalu memastikan kedudukan hamba lain di akhirat kelak hanya dengan melihat kondisinya saat ini di dunia. Kalau ada orang masih berbuat maksiat ataupun masih belum beriman sekali kali tidak boleh siapapun mengatakan “ Kamu ahli neraka, kamu bakal disiksa dengan pedih di azab berat sebab kamu adalh pendosa” Terlebih sampai memvonis “Kamu celaka, bakal jadi penghuni neraka Jahanam kekal abadi selama lamanya sebab kekafiranmu” Jangankan lagi sampai mengkafir kafirkan sesama muslim sesama mukmin.

Hanya Dia sajalah Yang Maha Mengetahui segala galanya. Apa mustahil kalau pendosa diberi petunjuk sehingga mau bertobat dengan sungguh sungguh taubatan nasukha. Tidakkah Allah Yang Maha Rahman Maha Rakhim mampu mengampuni dosa dosa seseorang kemudian dijadikan sebaliknya berupa amal amal kebajikan yang tentu saja dijanjikan pahala. Siapa yang berani mengkafir kafirkan seorang hamba kalau ternyata di Lauh Mahfudz ditetapkan sebagai manusia yang akan diselamatkan dari neraka dengan diberi Hidayah.

Tersebutlah kisah dua orang yang satu senantiasa beribadah sedangkan yang lain masih bermaksiat. Maka ketika hamba yang beribadah dalam posisi sedang sujud lalu diinjak lehernya oleh ahli maksiat tersebut. Dengan sangat murka abid itu berkata “Demi Allah, Allah tidak akan mengampunimu” Ucapan abid yang tanpa ilmu itu menjadikan Allah Subhanahu wa Ta’ala tersinggung sebab Rahmat Nya meliputi segala sesuatu ampunannya tiada batas koq bisa bisanya mencatut Asma Allah Azza Wa Jalla sebagai “Yang Tidak Mengampuni” Di pengadilan akhirat abid disiksa sebab ucapannya sementara pendosa diampuni sebab Sifat Rahman dan Rakhim Nya.

Wilayah Nya meliputi segala sesuatu dan tidak ada di alam semesta ini yang tidak dalam Kekuasaan Nya. Lalu bagaimana wilayah seorang hamba ? Hanya sebatas ikhtiar saja untuk ta’at dan istiqomah dalam sunnah sebagai mana maksud penciptaan manusia.

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” ( QS Az Zariat ayat 56 )

Ikhtiar memikirkan dan mengusahakan semuanya saja bisa selamat dari adzab api neraka. Jangan sekali kali masuk menerobos wilayah Kekuasaan Allah Yang maha Agung dengan memastikan orang lain akan pasti masuk neraka dan memastikan diri sendiri pasti masuk syurga. Bisa bisa ternyata nasibnya sebaliknya kelak nanti di akhirat.

Kembali saja kepada fitrah kita sebagai hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai ummat Muhammad Rasulullullah Shallallaahu Alaihi Wa Salam yakni terus beribadah dengan ketaatan dan terus saling ajak mengajak kebaikan kebenaran dengan kesabaran hanya mengharap Ridho Allah dan untuk keselamatan serta kebahagiaan seluruh ummat manusia. In syaa Allah.