Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Monday 4 October 2021

Beningnya Hati Keruhnya nafsu

Hati yang bening dambaan ummat manusia. DiCiptakan hati merupakan Singgasana Nya yang hanya boleh dimiliki mutlaq oleh Dzat Yang Maha Agung. Hati bukan milik siapa siapa dan akan Cemburu Yang Maha Cemburu manakala ada yang lain didalam hati selain Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia tidak akan Ridho apabila masih ada tersimpan makhluq meskipun secuil yang menandingi melebihi kecintaan kepada Yang Maha Mencintai hamba.

Suatu saat Muhammad Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Salam menyoal Shahabat Hudzaifah radiallahu anhu mengenai perasaannya jika didapati istri yang dikasihinya ternyata selingkuh dengan pria lain yang mereka berdua duaan mesra di kamar miliknya. Dengan mencabut pedang yang di pinggang lalu mengacungkan tinggi tinggi ke atas sambil bersuara lantang disertai raut muka memerah padam “Aku tebas leher kedua duanya ya Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam” Dengan senyuman khas Baginda Nabi, diterangkanlah dihadapan para Shahabat ra ajmain bahwa Allah Azza wa Jalla jauh lebih Pencemburu ketimbang Shahabat Hudzaifah radiallahu anhu apabila didalam hati hamba ada sesuatu apapun selain Dia Yang Maha Mencintai ummat manusia. Hanya saja Kasih Sayang Nya mengalahkan Kecemburuan sampai batas waktu yang telah ditetapkan.

Nafsu diciptakan tujuannya bagaimana mempertahankan kelangsungan hidup manusia. Betapa pun saat awal penciptaan nafsu bersifat angkuh hanya mengakui keberadaan diri dan tidak mengakui Keberadaan Sang Pencipta. “Siapa kamu siapa Aku” Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada nafsu. Jawab nafsu dengan tidak hirau sama sekali “aku aku, Kamu Kamu” Kemudian dimasukkan kedalam neraka selama 1000 tahun dan ditanya ulang. Jawaban nafsu masih sama “aku aku, Kamu Kamu” Dicelup lagi 1000 tahun di neraka agar mau mengakui dan menyadari diri nya sebagai hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tetap menyombongkan diri saat didesak dengan pertanyaan itu lagi dengan ucapan “aku aku kamu Kamu” Pada akhirnya dicelup di neraka kelaparan selama 1000 tahun barulah nafsu mau mengatakan “aku adalah hamba Mu dan Engkau adalah Tuhan ku”

Tidak dipungkiri ketika nafsu tanpa gairah nafsu makan minum pastinya manusia akan lemah, tidak ada nafsu syahwat kepada lain jenis sehingga akan memutus rantai perkembang biakan ummat manusia. Tidak ada nafsu persaingan sehingga kehidupan menjadi beku tanpa ada aktifitas menuju kemajuan menuju perkembangan ke arah sempurna.

Dua karakter yang berbeda ini antara hati serta nafsu hendaknya di dekati berupa pembersihan hati nurani. Semakin bening hati semakin bersinar sinar cahayanya yang akan berefek mengendalikan nafsu kepada maksud yang sebenarnya penciptaan nafsu itu. Kuatnya nafsu untuk menuju kebaikan dan kesempurnaan tujuan hidup didasari Hidayah adalah perjuangan yang tak henti hentinya dengan membersihkan hati nurani. Berdzikir bagian dari amal agama merupakan sarana membeningkan hati adalah inti dari ibadah. Sholat, menuntut Ilmu Agama, membaca Al Qur’an, berdakwah, berjuang membela Agama harus dibarengi dengan upaya yang tiada henti hentinya membeningkan hati. Sebab semakin bening hati semakin kuat kendali terhadap nafsu dan semakin terarah amal amal agama menuju kesempurnaan sesuai Kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala sesuai Sunnah Rasulullah Shallalaahu alaihi wa salam. Sebaliknya semakin kotor hati semakin keruh nafsu semakin tersesat tujuan meskipun kelihatan mengamalkan agama meskipun tampilannya sangat Islami, tetapi kehilangan makna, jauh dari kefahaman. Dan ini yang harus dihindari.

Mari beningkan hati sebening beningnya kelak akan mempengaruhi semuanya jika tidak akan menyebabkan nafsu semakin keruh yang berakibat membinasakan semuanya saja tanpa terkecuali, sebagaimana Sabda Nabi Nuhammad Shallallaahu alaihi wa Salam

’Ingatlah, dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging. Kalau segumpal daging itu baik, maka akan baiklah seluruh tubuhnya. Tetapi, bila rusak, niscaya aka rusak pula  seluruh tubuhnya. Segumpal daging itu bernama qolbu.” (HR Bukhari dan Muslim). ‘

No comments:

Post a Comment

Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.