Iman walaupun tidak nampak tetapi paling penting dan harus ada pada setiap hati manusia bahkan harus diusahakan sempurna . Kekurangan walau hanya sebesar dzarrah akan menyebabkan ketidaksempurnaannya dan ketiadaannya merupakan kegagalan kehidupan baik dunia maupun akhirat. Iman adalah sumber kekuatan terbesar untuk dapat melakukan perbuatan . Semakin tebal keImanan seseorang dan semakin sempurna kwalitas ke Imanannya maka semakin kuat daya dorongnya untuk berbuat sesuatu. Namun sayang manusia kebanyakan tidak menganggap penting Iman , manusia kebanyakan lebih mementingkan yang nampak seperti kebendaan , sehingga saat ini kebanyakan manusia lebih giat berusaha untuk mendapatkan kebendaan sebanyak banyaknya ketimbang berusaha untuk menyempurnakan keImanannya. Berapakah sesungguhnya nilai Iman ? Mafhum hadist orang yang memiliki iman walaupun sebesar dzarrah, akan dibalas oleh Alloh dengan surga yang luasnya sepuluh kali lipat luas dunia. (HR. Ahmad, dari Abu Hurairah dan Abu Sa`id r.huma)
Untuk memperoleh kebahagiaan didunia ada ilmunya, untuk memperoleh kebahagiaan di akhirat juga ada ilmunya dan untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat pun ada ilmunya yakni ilmu agama . Manusia selalu mendambakan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat tetapi ironi nya banyak manusia menghindar dari Ilmu. Manusia lebih memperturutkan hawa nafsunya yang pasti akan menjerumuskan kedalam kesengsaraan hidup
43. Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Maka Apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?, ( QS Al Furqon ayat 43 )
Kewajiban menuntut ilmu ada pada setiap manusia baik laki laki maupun wanita , tua maupun muda dan dimanapun tempatnya , pendeknya tidak ada batasan maupun alasan untuk tidak menuntut ilmu .
Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah)
Pada akhirnya untuk menilai kwalitas Iman seseorang dan luasnya Ilmu yang difahaminya dapat dilihat dari amalan sehari harinya . Inilah kunci rahasia apa yang ada pada diri seseorang sebenarnya . Bagaimanapun ia mengaku sebagai orang yang telah beriman dan merasa faham dengan segala sesuatu dapat dilihat dan dibuktikan dengan amalannya . Inilah yang hendaknya merupakan introspeksi diri terhadap kwalitas Iman dan kedalaman serta keluasan Ilmu seseorang . Manakala amal perbuatannya tidak sesuai dengan yang di Kehendaki Allah SWT dan Sunnah Rasul Saw artinya Iman itu belum mantap dalam dirinya dan belum faham betul dengan syariat agama. Janganlah beralasan ini dan itu atau menyalahkan sana dan sini terlebih lebih lagi sampai berprasangka buruk pada Allah SWT ( naudzu billahi min dzaalik ) jika amal kita masih nol apalagi sampai bertentangan dengan Kehendak Allah SWT atau sunnah Rasul . Sebagai contoh sholat wajib dengan berjamaah , manakala kita menjalankan sholat wajib tetapi tidak dengan berjamaah di masjid maka amalan seperti ini belum sebagaimana yang di Kehendaki Allah SWT dan tidak sesuai dengan sunnah Rasul Saw . Segala sesuatu menghendaki bukti nyata untuk meyakinkan bahwa sesuatu itu memang benar adanya , Iman yang sempurna dan kefahaman ilmu agama pun menghendaki bukti nyata sebagaimana amalan yang telah dicontohkan di atas . Allah SWT menjanjikan bagi hamba hamba Nya yang beriman dan melaksanakan amalan sholeh dengan ampunan dan syurga .
9. Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. ( QS Al Maidah ayat 9 )
107. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, (QS Al Kahfi ayat 107 )
Ya Allah ampunilah hambamu ini dan lindungilah hambamu ini dari kelemahan Iman , dari kejahilan dan amal yang tidak Engkau Ridloi , aamiin
