Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Saturday 21 December 2019

Satukan Hati wahai Ummat Islam !!!


Allah SWT Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Lalu kenapa banyak ummat Islam yang didzalimi namun seolah tidak didengar Allah SWT akan penderitaannya. Apakah Allah SWT sudah tidak lagi kasih sayang kepada ummat Islam ? Itu mustahil. Sifat Kasih Sayang Allah SWT adalah Mutlak tidak akan pernah berubah selamanya bahkan merupakan sifat yang mendasari semua sifat sifat Allah SWT lainnya.

Semua ini merupakan bukti bahwa hanya agama Islamlah satu satunya agama yang diridhoi Allah SWT. Hanya agama Islamlah satu satunya agama yang Haq di muka bumi ini satu satunya yang membawa rahmatllil’aalamiin. Tidak ada lagi agama selain Islam yang haq yang sesuai kehidupan ummat manusia didunia. Terbukti ketika Islam belum lahir ummat manusia hidup dalam kejahiliahan dan ketika Islam minoritas pun manusia sama sekali tidak memiliki sifat kemanusiaan bahkan jauh lebih hina daripada hewan ternak bahkan jauh lebih kejam daripada hewan  buas sekalipun. Saat Islam mencapai kejayaan maka semua ummat manusia hidup tenteram aman dan damai penuh dengan kasih sayang dibawah kekuasaan pemerintahan Islam Ini merupakan fakta sejarah yang tak terbantahkan sampai akhir zaman.

“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. [Ali ‘Imran: 19]

“Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal apa yang ada dilangit dan di bumi berserah diri kepada-Nya, (baik) dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada-Nya-lah mereka dikembalikan ?” [Ali ‘Imran: 83]

“Dan barangsiapa mencari agama selain agama Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.” [Ali ‘Imran: 85]

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

َ"الإسلام يعلو ولا يعلى عليه"

 “Islam itu tinggi dan tidak ada yang mengalahkan ketinggiannya.” 

Oleh sebab itu tidak ada lagi pilihansebagai hamba yang beriman kepada Allah SWT kecuali satu satunya beragama Islam dan memperjuangkan agama Islam dan tegaknya kalimah tauhid Laailaaha illallaah Muhammadurrasuulullaah dalam setiap hati ujmmat manusia. Masuk kedalam Islam secara kaaffah seutuhnya.

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208).

Wahai ummat Islam dimanapun berada , memang kita berbeda berbeda secara fisik, secara organisasi, secara harokah, secara pendekatan methode dakwah maupun pemahaman dakwah, namun hati kita tetap satu maka satukan hati kita maka Allah SWT akan Tolong kita dan saat Allah SWT menolong hamba hamba Nya maka tidak ada sesiapa lagi yang dapat menganiaya ummat Islam. Cara agar dapat kita satukan hati adalah dengan masuk kedalam Islam secara seutuhnya jangan hanya mengambil sebagian sebagian yang sesuai dengan nafsu kita saja.  In syaa Allah

Saturday 17 August 2019


Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.”

Pernahkah terfikir oleh kita jasad yang sudah mati yakni jenazah yang sebagian orang merasa takut dengan jenazah atau mayat, maka ruhani yang mati demikian pula bahkan lebih menakutkan lagi.

Manusia diberi Allah SWT jasmani beserta ruhani, kedua duanya tetap menyatu selagi nyawa masih ada. Saat nyawa dicabut maka jasmani terpisah dengan ruh dan hamba Allah tersebut dikatakan sebagai mayat. Sesungguhnya dikatakan seorang hamba sebagai manusia hidup manakala ruhaninya masih hidup. Walaupun hamba itu masih bernyawa namun tatkala ruhaninya mati disebabkan tidak ada dzikrullah maka seakan akan hamba tersebut adalah mayat, mayat hidup.

Jasmani agar tetap hidup maka tidak henti hentinya paru paru selalu bernafas menjamin tersedianya oksigen untuk diedarkan ke seluruh sel sel tubuh, jantung pun selalu berdenyut mengedarkan darah keseluruh tubuh agar seluruh sel sel tubuh terjamin nutrisinya dan lain lain. Beberapa saat saja paru paru berhenti bernafas apalagi jantung berhenti berdetak maka jasad akan mengalami kerusakan sehingga menimbulkan hal yang sangat fatal sampai mengalami kematian. Seperti halnya jasmani maka agar ruhani tidak rusak dan tetap hidup terus harus selalu menyambung dengan Allah SWT yakni selalu mengingat Nya. Sesaat saja ruhani tidak menyambung dengan Allah SWT maka akan menyebabkan ruhani mengalami kerusakan dan apabila terus menerus tidak ada sambung dengan Allah SWT bisa berakibat sangat fatal yakni kematian ruhani. Manusia yang ruhaninya telah mati bagaikan mayat hidup. Jasmaninya hidup tetapi sesungguhnya telah mati seperti (maaf) zombie yang tentu menakutkan dan membahayakan kehidupan.

Firman-firman Allah SWT dalam Al-Qur'an banyak memberi tuntunan bagaimana seharusnya ruhani tetap ada sambung dengan Allah SWT dengan berdzikir.agar tetap hidup.

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan dan hati mereka menjadi tenteram dengan dzikrullah. Ingatlah hanya dengan dzikrullah hati menjadi tenang" (Ar-Ra'd 28).

"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu; dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni'mat)- Ku." (Al-Baqarah 152), 

"Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak- banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang" (QS Ali Imran ayat 41 )

"Adapun orang laki-laki yang banyak berdzikrullah, demikian juga orang-orang wanita, disedikan Allah baginya ampunan dan pahala yang besar" (Al-Ahzab 35),
“Maka apabila telah ditunaikan salat,  maka hendaklah kamu bertebaran dimuka bumi  dan carilah karunia Allah.  Dan ingatlah Allah sebanyak – banyaknya supaya kamu beruntung” QS.  Al Jumuah (62) : 10
Landasan lain yang digunakan kaum Sufi adalah sabda-sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi: " “Dari Ibn Umar ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassallam bersabda: Hati ini berkarat seperti berkaratnya besi jika terkena air. Lalu beliau ditanya: Apa pembersihnya? Sabda beliau: banyak mengingat mati dan membaca Al-Quran.”(HR: Albaihaqiy)
Manusia yang hatinya lalai tidak berdzikir kepada Allah SWT sehingga hatinya mengalami kerusakan dan bahkan jika tidak berdzikir sama sekali maka hatinya akan mati. Kematian hati ini akan mempengaruhi segala galanya sebagaimana  sabda Rasul saw
Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati ” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).
Hati yang mati mengakibatkan tidak dapat merespon segala petunjuk petunjuk dari Allah SWT selanjutnya karena tidak dapat memahami petunjuk petunjuk dari Allah SWT maka hawa nafsunya lah yang akan mengendalikan segala aktifitas jasmaninya.
"Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya. (QS Al Kahfi 57)
"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.(QS Al Baqarah 10)

Membersihkan hati dan menolak kehendak hawa nafsu yang keji itu fardlu 'ain hukumnya. Akan tetapi, membersihkan hati itu sangat sukar karena penyakit hati (illat-illat) itu tidak terlihat oleh mata tetapi dapat ditangkap dengan hati.
Untuk menandingi illat-illat tersebut harus ada Nur yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera tetapi tertangkap oleh hati. Dengan Nur tersebut keluarlah manusia dari gelap gulita ke terang benderang dengan izin Tuhannya. Cara kaum Sufi membuang penyakit hati tersebut adalah dengan riyadhah dan latihan-latihan yang antara lain meliputi bertaubat, membersihkan Tauhid, taqarrub kepada Allah, mengikuti Sunnah Nabi, memperbanyak ibadah, qiyamul lail, tidak memakan/meminum makanan/minuman yang haram, tidak menghadiri tempat yang menambah nyala api hawa nafsu, tidak melihat pemandangan yang haram, dan menahan diri dari ajakan syahwat. Riyadhah dan latihan khusus kaum Sufi untuk membersihkan hati adalah dengan DZIKRULLAH, berdzikir dengan menyebut nama Allah.

Ada satu pengalaman dari seorang hamba Allah SWT yang sangat menarik untuk disimak mengenai apa itu hakikat dzikir , dzikir yang tiada putus.

DZIKIR TIADA PUTUS
Sekitar lima tahun yang lalu, tepat nya mungkin tahun 2012. seseorang pria misterius menelepon saya dan berbicara seputar dzikir. memang di kala itu saya sedang gila-gila nya berdzikir. Tetapi saat itu saya belum mengenal yang nama nya dzikir nafas.
Aneka macam alat tasbih yang saya miliki.. dari kayu hingga lah batu. saya senang berdzikir. saya rela duduk berjam-jam hingga kaki saya pincang-pincang ketika berjalan karna terlalu lama duduk.
Saya pun tidak tahu siapa pria itu, siapa namanya dan darimana dapat No Hp saya? saya pun tidak tahu. kami sangat asyik mengobrol tentang agama dan seputar dzikir.
"sekarang apakah kamu sedang berdzikir?" tanya beliau.
"Tidak pak, saya dzikir itu di saat selesai sholat magrib dan di tengah malam. kalau bapak kapan saja berdzikir nya?" saya pun kembali bertanya.
"Saya berdzikir setiap saat, tiada putus. di saat sedang ngobrol dengan kamu ini pun saya sedang berdzikir kepada Allah..!" jawab bapak itu dengan santai nya.
"Ah, jangan bercanda lah pak..! sekarang ini kan sedang ngobrol dengan saya.. bagaimana pula bapak katakan sedang berdzikir?" saya pun jadi tertawa dengan pengakuan nya itu. pasti ngawur nih orang. mengada-ngada saja, kata hati saya.
" saya tidak bercanda, memang benar saya sedang berdzikir. suatu saat kamu pasti akan memahami nya." begitulah kalimat terakhir nya. santai tapi serius.
Tiba-tiba obrolan kami pun terputus. saya pun tidak menelepon balik, " Ah, ini hanya orang iseng saja.." pikir saya.
Di tahun 2013 bertemu lah saya dengan metode dzikir nafas yang di sampaikan oleh pak setiyo purwanto. beliau menjelaskan bahwa makna Dzikrullah itu bukan ingat Allah, apalagi menyebut nama Allah. tetapi makna nya ialah Sadar Allah.
Mulai lah saya mendalami dzikir nafas, alat tasbih sudah tidak saya gunakan lagi. tetapi nafas lah sebagai alat pengganti tasbih untuk berdzikir kepada Allah. saya selalu berdzikir menggunakan nafas di setiap keadaan.
Semakin lama saya dalami dzikir nafas.. kesadaran jiwa aktif, kesadaran kepada Allah selalu ON setiap saat, dzikir nafas pun saya tinggalkan.
Barulah saya pahami yang di katakan bapak misterius tadi, yaitu berdzikir tiada putus. sehingga ketika mengobrol saja ia bisa berdzikir kepada Allah. ternyata yang ia pakai adalah "kesadaran".
Kesadaran adalah wilayah jiwa. ketika jiwa aktif maka kesadaran kita ini bisa di bagi-bagi. jasad bisa beraktivitas seperti biasa, jiwa bisa terus menerus berdzikir kepada Allah. baik dengan menyebut nama Allah, maupun tanpa menyebut. kita bisa terus menerus berdzikir kepada Allah.
Kalau dahulu saya hanya merasakan Allah yang dekat itu hanya lah di saat duduk berdzikir saja. ketika menjalani kesibukan duniawi.. saya pun lalai. Allah tak lagi hadir di hati saya.
Sekarang baru lah saya pahami makna dzikir yang tiada putus. Allah menyuruh kita berdzikir sebanyak-banyak nya, baik di kala duduk, berdiri, dan berbaring.
Makna "sebanyak-banyak nya" itu, seberapa banyak? apakah 100 kali, 1000 kali, atau 10.000 kali sebutan?
Dan makna di kala duduk, berdiri, dan berbaring itu seperti apa?
Apakah kita harus meluang kan waktu hanya untuk berdzikir saja? bagaimana dengan urusan dunia kita?
Sekarang baru saya pahami.. berdzikir lah dengan kesadaran. karna kesadaran itu tak terbatas ruang dan waktu. sungguh urusan duniawi tak akan terganggu.
Istri saya pun bertanya akan perubahan sikap saya. " dahulu abang sering duduk berdzikir hingga berjam-jam lama nya. sekarang mengapa saya lihat abang sudah jarang berdzikirnya..?"
Karna saya sudah pahami hakikat dzikir yang sesungguhnya. Allah hadir bukan disaat duduk saja tetapi setiap saat dikala sendiri maupun beramai-ramai dikala sepi maupun dikala kebisingan saya selalu bersama Allah.
karna Hakikat dzikir adalah "Sadar Allah". jika kesadaran telah aktif. barulah kita bisa berdzikir tanpa putus. itulah yang di katakan dzikir yang sebanyak-banyak nya.
Sesungguhnya Allah Swt dalam  al Quran Kariim berulang kali menyampaikan tentang perintah zikir pada seluruh hamba – Nya.
Mudah mudahan Allah SWT mudahkan kita semua untuk senantiasa berdzikir dengan dzikir yang tiada putus putus dan kita niat dakwahkan hakikat dzikir ini kepada seluruh ummat manusia sampai hari kiamat kelak
In syaa Allah


Saturday 20 July 2019

Rahasia amalkan agama dengan sangat mudah . Sami’na wa atho’na


Yang sangat dibutuhkan manusia untuk dapat bertahan hidup ialah makanan. Maka Allah SWT memudahkan nya dengan menumbuhkan berbagai macam tanaman. Hewan hewan ternakpun telah diciptakan Allah SWT sebagai sumber protein hewani yang sangat diperlukan untuk tumbuh dan berkembang. Untuk kehidupan juga sangat penting adanya sumber air yang keperluannya lebih mendesak daripada makanan. Manusia bisa bertahan hidup beberapa minggu tanpa makanan namun mungkin tanpa air minum hanya bisa bertahan beberapa hari saja. Yang paling mendesak sekali adalah kebutuhan terhadap udara. Beberapa menit tanpa udara mengakibatkan mati lemas sebab kekurangan oksigen yang sangat vital dalam metabolisme sel.
Sudah menjadi sunnatullah sesuatu yang sangat vital yang paling mendesak dibutuhkan dalam kehidupan akan disediakan Allah SWT dalam jumlah yang sangat banyak dan ada dimana mana. Sangat mudah mendapatkannya tidak perlu usaha sepertimana usaha menanam tanaman memelihara hewan ternak atau mengambil dari suatu tempat seperti sungai , sumur dan lain sebagainya.
Bagaimana dengan agama yang paling penting dalam kehidupan ummat manusia ? Sesuai sunnatullah maka yang paling penting dan mutlak harus ada dalam hidup manusia akan dibuat sedemikian rupa sehingga sangat sangat mudah semudah mudahnya. Tidak ada yang lebih mudah melebihi mudahnya didalam beragama menjalankan Perintah Perintah Allah SWT menghidup hidupkan Sunnah Sunnah Rasul saw. Yang telah membuat mudah sesungguhnya Allah SWT dan apa saja ketika Allah SWT mudahkan akan sangat mudah sekali dalam pengamalannya. Lalu mengapa manusia merasa seolah olah dalam melaksanakan Perintah Perintah Agama terasa sangat berat dan sangat sulit sekali. Tidak lain sebab belum sepenuh hati dalam menerima agama. Sebagai contoh petani yang tua renta secara fisik sangat lemah tetapi saat memanggul cangkul dengan sangat semangat dan berseri seri mendatangi sawahnya setiap hari tanpa mengeluh sedikitpun. Ketika ada satu orang pemuda meski secara fisik sebetulnya jauh lebih kuat dan sehat ketimbang kakek petani namun sebab didalam hatinya tak ada secuilpun kecintaan terhadap pertanian dan tidak yakin pertanian ini akan membuatnya kaya maka jangankan mencangkul di sawah, membawa cangkulnya saja sangat berat karena gengsi dan rasa malu tidak pantas sama sekali dengan pekerjaan itu.
Maka rahasia agar agama dapat diamalkan dengan mudah semudah mudahnya sebenarnya hanya butuh hati yang ridho dan yakin yang tanpa ada keraguan sedikitpun kepada Perintah Perintah Allah SWT dengan contoh contoh yang diberikan Rasul saw.
إِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِينَ إِذَا دُعُوا إِلَى اللهِ وَرَسُولِهِ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ أَنْ يَقُولُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ، وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ
"Sesungguhnya jawaban orang-orang mu’min, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan.” “Kami mendengar dan kami patuh.” Mereka itulah orang-orang yang beruntung. Siapa saja yang taat kepada Allah dan rasul-Nya serta takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan." (QS An-Nur [24]: 51-52).
Ketika hati ini sudah sami’na wa atho’na terhadap semua Perintah Perintah Allah SWT dan Sunnah Rasul saw maka urusan Allah SWT akan memudahkan semudah mudahnya amal agama bagi hamba Nya.
Derajad manusia di sisi Allah SWT mengikut derajad ketaqwaannya yakni sejauh mana hamba tersebut sangat dekat dengan Allah SWT dengan amalan amalan agama.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat: 13)
Contoh kisah yang menggambarkan bagaimana sulitnya melaksanakan perintah Allah SWT ketika tidak ada kepasrahan didalam hati begitu diperintah bahkan lagi lagi bertanya tanya terhadap sesuatu yang sudah jelas jelas perintahnya. Maka akhirnya perintah yang sedianya sangat ringan mudah dikerjakan dan tidak membutuhkan biaya yang sangat tinggi menjadi perintah yang hampir hampir tidak mampu dikerjakan karena sangat sulitnya serta sangat mahal sekali biayanya. Itulah kisah bani Israil yang diperintah Nabi Musa as untuk menyembelih sapi betina.
Di dalam kisah itu banyak sekali pelajaran yang bisa diambil bagi yang mau mempelajarinya, antara lain;
    Berlebih-lebihan dalam beragama dan terlalu banyak bertanya hal yang tidak perlu, hanya akan mengakibatkan hukuman yang sangat berat. Rasul Saw. bersabda, “Allah membenci untuk kalian tiga hal: kabar-kabar burung atau gosip, menyia-nyiakan harta, dan terlalu banyak bertanya.”
    Mereka hanya diperintahkan menyembelih seekor sapi, bukan hewan yang lainnya, karena sapi adalah hewan yang pernah dijadikan sesembahan oleh Bani Israil, yaitu anak sapi. Perintah ini untuk menghinakan apa yang selama ini mereka agung-agungkan dan agar diketahui sejauhmana kecintaan diri mereka untuk taat dan beribadah.
    Memperlihatkan kekuasaan Allah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam penciptaan, yaitu menghidupkan kembali orang yang dibunuh dengan cara membunuh yang hidup (sapi). (Syaikh Ahmad Mustafa Al-Maragi, Tafsir Al-Maragi, Juz 1: 142).

Saturday 6 July 2019

Kisah Abu Nawas memutuskan perkara dua orang yang berselisih.


Suatu hari Abu Nawas diminta mengadili dua orang yang berselisih. Pemohon mengajukan alasan alasan yang dapat membenarkan pendapatnya. Setelah mendengar semua alasan alasan pemohon kemudian Abu Nawas mengatakan “ Oh kalau begitu kamu yang benar” Termohon lalu mengajukan alasan alasan yang sekiranya dapat membatalkan dalil dalil pemohon. Begitu mendengar semua alasan alasan dari Termohon tiba tiba Abu Nawas dengan lantangnya mengucapkan kata kata “ Wah kalau begitu kamu juga benar” Dengan terheran heran mendengarkan keputusan Abu Nawas maka orang yang telah membawa dua orang tersebut  (Pemohon dan Termohon) bertanya, “ Wahai Abu Nawas bagaimana mungkin engkau dapat mengatakan bahwa kedua duanya benar ? Lalu jika begitu siapa yang harus dibenarkan dan siapa yang harus disalahkan ? Beberapa saat Abu Nawas berfikir dan nampaknya sedang menimbang nimbang pendapat dari orang yang mendampingi keduanya. Tak lama lalu Abu Nawas dengan tersenyum dan sambil menepuk bahu orang tersebut lalu berkata kepadanya “ Wah benar juga kamu !” Ketiga tiga orang yang menghadap Abu Nawas demi mendengar bahwa semuanya benar,  bahkan akhirnya semakin bingung karena dengan begitu lalu siapa yang salah ???

Tahukah para pemerhati diantara keempat orang yang disebutkan di atas , siapa sebenarnya yang benar benar salah. Apakah Pemohon ataukah Termohon , mungkinkah si Pendamping bahkan jangan jangan malah Abu Nawas sendiri yang salah ???

Kisah di atas hikmah nya adalah bahwa setiap manusia tidak ingin disalahkan apapun masalahnya bagaimanapun keadaannya. Jangankan yang merasa benar, yang nyata nyata berbuat salah , berbuat dzolim saja tidak mau disalahkan begitu saja. Dia akan mati matian melakukan pembelaan terhadap dirinya melakukan pembenaran terhadap segala perbuatannya dengan menghalalkan segala cara. Yang penting saya menang.

Kembali kepada pertanyaan di atas, siapa sebenarnya yang salah ? Jawabannya tidak ada yang salah ! Semuanya benar, mengapa ? Sebab semuanya memang atas Ijin dari Allah SWT dan tidak ada yang keliru apalagi salah didalam segala sesuatu yang telah menjadi Kehendak Allah SWT. Yang merasa benar juga atas Kehendak Allah SWT, yang berbuat salah juga atas Kehendak Allah SWT walau memang tidak semua yang di Kehendaki Allah SWT diridhoi Nya. Yang pasti ada hikmah sangat besar sekali dibalik semua yang menjadi Kehendak Allah SWT yang hanya Allah SWT sajalah Maha Mengetahui semua rahasia ini.

Maka dalam segala sesuatu permasalahan yang dicari yang dituju hanyalah mendapatkan Ridho Allah SWT semata mata. Kita tidak ingin mendapatkan pembenaran juga kita tidak mau menyalah nyalahkan siapapun sebab semua orang maunya benar sendiri maunya orang lain yang salah. Apalah artinya kita merasa benar lalu kita meyakini orang lain yang salah kalau ternyata Allah SWT tidak Ridho. Walaupun kita disalah salahkan dengan berbagai cara sementara yang kita perjuangkan adalah sesuatu yang diyakini benar, tidak ada masalah sebab in syaa Allah Ridho Allah menyertai perjuangan ini. Tidak ada apa apa lagi yang ingin kita dapatkan melainkan Ridho Allah semata mata.

Ulama menasehati seandainya Allah SWT meridhoi seorang hamba maka hakikatnya hamba Allah tersebut telah mendapatkan segala galanya namun sebaliknya walau seorang hamba mendapatkan segala galanya, harta tahta wanita dan segala kesenangan duniawi sementara Allah SWT tidak meridhoinya hakikatnya telah kehilangan segala galanya bahkan Allah SWT melaknati sebab menjadikan agama sebagai permainan belaka untuk meraih maksud maksud lain yang bersifat keduniaan.

Ringkasnya dalam kehidupan di dunia yang sementara ini janganlah hiraukan omongan omongan orang tentang kebenarn atau kesalahan. Bisa jadi sesuatu yang memang benar benar Benar akan dikatakan salah, sedangkan yang benar benar Salah akan dikatakan benar. Dunia sudah mendekati zaman akhir. Yang paling penting sekali adalah hanya mencari Ridho allah SWT semata. Mau dikatakan salah atau benar sedikitpun tidak mempengaruhi kita. Tidak kendor walau disalah salahkan tidak menjadi ujub, bangga diri , riya seandainya ada yang mengatakan benar karena yang Maha Mengetahui mana yang benar dan salah hanyalah Allah SWT, kitapun juga tidak dapat memastikan bahwa kitalah yang benar. Bisa jadi kita masih menyimpan begitu banyak dosa kesalahan dan kelalaian di balik apa yang kita yakini sebagai “ saya sudah benar” Banyak banyak beristighfar sajalah sambil terus selalu menyempurnakan  Iman dan meningkatkan amal sholeh yang semuanya hanya niat mencari Ridho Allah SWT. 

Kebenaran hanyalah milik Allah SWT bukan milik siapa siapa maka apabila ada perselisihan pendapat kembalikan hanya kepada Allah SWT dan Sunnah Rasul Nya

فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا﴿٥٩﴾

Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.(An-Nisa: 59)

Semua masalah pasti akan selesai dengan sebaik baiknya jika Allah SWT telah menolong hamba hamba Nya. Allah SWT pasti akan menolong hamba hamba  Nya apabila hamba hamba Nya mau menolong agama Allah SWT.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

Artinya : “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad : 7)

YAKINLAH !!! PERTOLONGAN ALLAH SWT SUDAH SANGAT AMAT DEKAT SEKALI.

Saturday 22 June 2019

Manusia terhebat di dunia !


Akulah manusia terhebat di dunia. 
Aku dicintai semua orang. Tidak perlu berkata kata maka semua tahu keinginanku dan semua melayani kebutuhanku. Aku lapar aku haus aku pipis aku eek aku ngantuk sekalipun cuma dengan menangis , semua selesai masalah. 
Mau tahu siapa aku sebenarnya mau tahu rahasia apa yang aku punyai sehingga aku jadi sehebat ini ??? 
Aku lah dirimu yang sebenarnya saat masih bayi ! Saat itu dirimu masih putih bersih tanpa noda tanpa dosa. Saat itu dirimu hanya mengandalkan tangisan ketika ada sesuatu yang dirasa tidak nyaman. Bahkan dirimu juga tidak tahu sama sekali apa sesungguhnya yang tidak terasa nyaman ini, namun yakin sepenuhnya cukup dengan tangisan pasti hilang semua penderitaan ini.

Kamu beranjak tumbuh semakin dewasa. Kamu banyak berbuat ini dan itu yang melanggar perintah agama. Kamu tidak lagi pernah menangis saat ada sesuatu yang tidak nyaman. Bahkan kamu matikan perasaan tidak nyaman kamu saat berbuat dosa. Lambat laun kehebatan kamu yang selama ini semakin pudar. Orang tidak lagi suka kepadamu karena wajah kamu tidak lagi memancarkan ketaatan. Kamupun menyimpan sejuta penderitaan dibalik senyummu yang dibuat buat. Kamu menyimpan sejuta ketakutan dibalik segala yang kamu dapatkan dengan tidak benar. Kamupun semakin bingung mau kemana arah hidup ini sementara usia semakin mendekati kubur.

Wahai diri ini yang sudah terlalu jauh. Ayolah kita kembali seperti  saat saat masih bayi dulu. Menangislah dan menangislah kala menyendiri yang hanya ada Allah SWT saja. Jangan khawatir Allah SWT saat ini masih sama seperti saat kita bayi. Dia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Maha Mengetahui segala galanya Maha Kuasa menjadikan semuanya ini baik dan sempurna seperti sedia kala. Tinggalkan dosa dosa kejar amal amal agama sekuat kuatnya. Jangan mau kalah dengan bayi. Ayo kembalilah seperti bayi yang bersih dari dosa dosa dengan senantiasa bertaubat dan beristighfar menutupi segala dosa dengan amal amal agama. Jangan malu untuk menangis karena itulah senjata pamungkas alat menyelesaikan semua masalah.

Jadilah manusia terhebat di dunia dan di akhirat, tidak ada kata terlambat. !!!

Apa maksud prasangka baik kepada Allah SWT


Allah SWT menciptakan manusia dengan sebaik baik bentuk. Selain bentuk yang terbaik manusia diberi potensi yang terbaik. Hidup yang hanya sekali manusia wajib mengembangkan segenap potensi yang Allah SWT telah berikan. 

لاَ يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللَّهِ الظَّنَّ

 “Janganlah salah seorang di antara kalian mati melainkan ia harus berhusnu zhon pada Allah” (HR. Muslim no. 2877).

Husnuzhon atau prasangka baik kepada Allah SWT adalah keyakinan yang sangat kuat tanpa ada keraguan sedikitpun bahwa segala ciptaan Allah SWT segala aturan yang dibuat Allah SWT hanyalah untuk kebaikan semata baik didunia maupun di akhirat.

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Allah Ta'ala berfirman:

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٌ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ باَعًا، وَإِذَا أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً

"Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya jika dia berzikir (mengingat-Ku), jika dia mengingat-Ku dalam jiwanya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, dan jika dia mengingat-Ku pada saat keramaian maka Akupun mengingatnya lebih baik dari mereka, dan jika dia mendekatkan dirinya kepada-Ku sejengkal maka Aku akan mendekatinya sehasta, dan jika dia mendekati-Ku sehasta maka Aku akan mendekatinya sejarak rentang dua tangan, dan jika dia mendekati-Ku dengan berjalan maka Aku akan mendekatinya dengan berlari kecil".
(HR. Al-Bukhari) (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).

Dapat diperhatikan dalam hadits ini, hubungan yang sangat jelas sekali antara husnuzhan dengan amal.  Yaitu mengiringinya dengan mengajak untuk mengingat-Nya Azza Wa Jalla dan mendekat kepada-Nya dengan ketaatan. Siapa yang berprasangka baik kepada Tuhannya Ta’ala semestinya akan mendorongnya berbuat ihsan dalam beramal.
Berprasangka baik bahwa Allah SWT pasti akan mengampuni dosa dosa tetapi kita senantiasa berbuat dosa adalah suatu tipu daya syaithon.Berprasangka baik bukan tanpa usaha berbuat baik.  
Ketika seorang hamba berprasangka bahwa Allah SWT telah memberikan kemampuan yang terbaik dalam dirinya untuk berbuat suatu amalan agama maka Allah SWT akan memberikan kemampuan tersebut sejauh kesungguh sungguhannya didalam beramal. Makna prasangka baik kepada Allah SWT bukan maksudnya pasif melainkan justru sebagai suatu keyakinan yang sangat kuat sekali bahwa Allah SWT berKehendak Baik dengan segala ciptaannya itu maka dengan segala daya dan upaya bagaimana mewujudkan segala kebaikan ini baik kebaikan dunia maupun kebaikan di akhirat kelak.

Lebih daripada itu saat seorang hamba semakin mendekati Allah SWT dengan amal amal agama Allah SWT jauh lebih mendekati hambanya itu. Sesiapa saja yang didekati Allah SWT dengan kedekatan yang sangat maka pasti akan ditolong pasti akan dilindungi pasti akan diberi kemudahan kemudahan maka permasalahan permasalahan dunia dan akhirat akan selesai dengan sebaik baiknya.
Berprasangka baik juga maksudnya berkeyakinan bahwa Allah SWT sesungguhnya menciptakan manusia dengan segala kebaikan kebaikan. Tidak ada satu orang manusiapun yang diciptakan dengan keburukan. Keyakinan bahwa segala yang diciptakan Allah SWT hakikatnya untuk kebaikan ummat manusia. Mungkin manusia mengira dalam suatu penciptaan tidak ada gunanya atau hal yang dibenci namun ternyata dikemudian hari berakibat baik demikian juga sebaliknya

Dalam ayat yang lain Allah SWT juga berfirman;

وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ

 “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui.” (QS. 2: 216).

Setiap manusia yang terlahir di muka bumi ini adalah petarung sejati. Bagaimana tidak ! Dalam sperma yang terpancar kedalam rahim ibu jumlahnya kurang labih seratus juta benih sperma. Dari seratus juta benih sperma tersebut hanya satu yang memenangkan pertempuran. Siapakah pemenang tersebut ? Ya betul. Kita semua ini petarung sejati. Maka jangan pernah berprasangka buruk bahwa kita ini manusia tidak berguna. Masing masing hamba Allah SWT adalah ciptaan terbaik Nya. Saat seorang hamba husnuzhon kepada Allah SWT maka segala kebaikan akan dibukakan Allah SWT . Prasangka baik terhadap diri sendiri bahwa Allah SWT telah ciptakan diri ini sebagai sebaik baik ciptaan, prasangka baik terhadap hamba hamba Allah bahwa tidak ada satupun makhluq yang sia sia dalam penciptaannya pasti ada hikmah besar dibalik semua ini sehingga jangan berputus asa bila menghadapi semua masalah dan jangan pernah berburuk sangka kepada Allah SWT.


Monday 17 June 2019

Jangan mencela pendosa !


Tidak ada manusia yang sempurna tidak berdosa  sedikitpun dan tidak ada orang yang mau disalahkan atau dijelek jelekan sekalipun nyata nyata berbuat salah berbuat dosa. Bisa jadi dosa yang diperbuat oleh seorang hamba juga dibuat oleh yang menjelek jelekannya tanpa disadari dan bahkan dosanya jauh lebih besar.

Kita harus dapat membedakan antara manusia dengan perbuatan dosanya. Terhadap perbuatan dosa memang tidak ada toleransi, sedangkan terhadap pelaku dosa jangan dibenci.

Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka hendaknya dengan lisannya. Dan apabila tidak mampu lagi maka dengan hatinya, sesungguhnya itulah selemah-lemah iman.’.” (HR. Muslim)

Pada dasarnya sebagai hamba Allah SWT mempunyai sifat kasih sayang kepada ummat manusia. Sifat kasih sayang inilah yang akan mencegah seseorang berbuat dosa dan mendzalimi pendosa. Perbuatan dosa disebabkan karena ketidak tahuan pelakunya. Tidak tahu kalau hal itu menyebabkan penderitaan untuk orang lain juga penderitaan bagi diri sendiri. Maka dengan kelembutan dan kasih sayang, pendosa seperti itu diberitahu akibat akibat yang bisa ditimbulkan. Jika benar benar dilandasi dengan ketulusan ingin mengajak kepada kebenaran yakinlah in syaa Allah pendosa itu akan diberi hidayah oleh Allah SWT
Tak sedikit seseorang yang dulunya begitu jauh dari Allah menjadi sangat dekat kepada Allah saat hatinya sudah benar-benar Allah sentuh dengan kasih sayang-Nya sebab ketulusan hati yang ia miliki.

Jangan menjelek jelekan para pendosa.

Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa menjelek-jelekkan saudaranya yang telah melakukan dosa, maka bisa jadi ia akan melakukan dosa tersebut.

ﻭَﻛُﻞُّ ﻣَﻌْﺼِﻴَﺔٍ ﻋُﻴِّﺮَﺕْ ﺑِﻬَﺎ ﺃَﺧَﺎﻙَ ﻓَﻬِﻲَ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﻳَﺤْﺘَﻤِﻞُ ﺃَﻥْ ﻳُﺮِﻳْﺪَ ﺑِﻪِ ﺃَﻧَّﻬَﺎ ﺻَﺎﺋِﺮَﺓٌ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﻭَﻻَ ﺑُﺪَّ ﺃَﻥْ ﺗَﻌْﻤَﻠَﻬَﺎ

“Setiap maksiat yang dijelek-jelekkan pada saudaramu, maka itu akan kembali padamu. 
Maksudnya, engkau bisa dipastikan melakukan dosa tersebut.”

Beliau melanjutkan penjelasan bahwa dosa mencela saudaranya yang telah melakukan dosa itu lebih besar dari dosa itu yang dilakukan oleh saudaranya. Beliau berkata,

ﺃﻥ ﺗﻌﻴﻴﺮﻙ ﻷﺧﻴﻚ ﺑﺬﻧﺒﻪ ﺃﻋﻈﻢ ﺇﺛﻤﺎ ﻣﻦ ﺫﻧﺒﻪ ﻭﺃﺷﺪ ﻣﻦ ﻣﻌﺼﻴﺘﻪ ﻟﻤﺎ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺻﻮﻟﺔ ﺍﻟﻄﺎﻋﺔ ﻭﺗﺰﻛﻴﺔ ﺍﻟﻨﻔﺲ

“Engkau mencela saudaramu yang melakukan dosa, ini lebih besar dosanya daripada dosa yang dilakukan  saudaramu dan maksiat yang lebih besar, karena menghilangkan ketaatan dan merasa dirinya suci.”

Kita tidak pernah tahu hidup kita dihari esok dan seterusnya, dan bisa jadi seseorang telah kita hinakan karena dosanya saat ini akan lebih mulia taubatnya daripada kita

Dakwah Rasulullaah saw semua bisa menerima bahkan tidak ada yang bisa menolaknya. Hindun r.ha yang sangat memusuhi Islam telah menjanjikan kepada Wahsyi ra membebaskannya dari perbudakan asal dapat membunuh paman Nabi Hamzah ra.. Maka Wahsyi ra pun berhasil membunuh paman Nabi Hamzah ra. Dengan sangat keji Hindun rha telah membelah dada Hamzah ra dan memotong jantungnya lalu dikunyah kunyah karena sangat murka terhadapnya. Hindun rha bersumpah tidak akan masuk Islam sampai mati. Tetapi akhirnya toh masuk Islam juga. 
Maka ketika dicemooh bahwa dia akhirnya masuk islam juga, Hindun rha mengatakan bahwa dia tidak masuk Islam tetapi Islamlah yang telah masuk kedalam dirinya. Apa rahasianya sehingga dakwah Islam tidak bisa ditolak ? 
Dua faktornya adalah dakwah Rasulullaah saw di syiarkan dengan penuh kasih sayang dan faktor kedua adalah dengan sangat bijaksana. In syaa Allah jika dakwah Islam disyiarkan mengikuti tauladan Rasulullaah saw yakni dengan kasih sayang dan kebijaksanaan bukan dengan caci maki hujat dan melaknat mudah mudahan Allah SWT akan memenangkan perjuangan ummat Islam demi kedamaian hidup yang dilandasi oleh nilai nilai yang benar benar islami.