Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Saturday 6 July 2019

Kisah Abu Nawas memutuskan perkara dua orang yang berselisih.


Suatu hari Abu Nawas diminta mengadili dua orang yang berselisih. Pemohon mengajukan alasan alasan yang dapat membenarkan pendapatnya. Setelah mendengar semua alasan alasan pemohon kemudian Abu Nawas mengatakan “ Oh kalau begitu kamu yang benar” Termohon lalu mengajukan alasan alasan yang sekiranya dapat membatalkan dalil dalil pemohon. Begitu mendengar semua alasan alasan dari Termohon tiba tiba Abu Nawas dengan lantangnya mengucapkan kata kata “ Wah kalau begitu kamu juga benar” Dengan terheran heran mendengarkan keputusan Abu Nawas maka orang yang telah membawa dua orang tersebut  (Pemohon dan Termohon) bertanya, “ Wahai Abu Nawas bagaimana mungkin engkau dapat mengatakan bahwa kedua duanya benar ? Lalu jika begitu siapa yang harus dibenarkan dan siapa yang harus disalahkan ? Beberapa saat Abu Nawas berfikir dan nampaknya sedang menimbang nimbang pendapat dari orang yang mendampingi keduanya. Tak lama lalu Abu Nawas dengan tersenyum dan sambil menepuk bahu orang tersebut lalu berkata kepadanya “ Wah benar juga kamu !” Ketiga tiga orang yang menghadap Abu Nawas demi mendengar bahwa semuanya benar,  bahkan akhirnya semakin bingung karena dengan begitu lalu siapa yang salah ???

Tahukah para pemerhati diantara keempat orang yang disebutkan di atas , siapa sebenarnya yang benar benar salah. Apakah Pemohon ataukah Termohon , mungkinkah si Pendamping bahkan jangan jangan malah Abu Nawas sendiri yang salah ???

Kisah di atas hikmah nya adalah bahwa setiap manusia tidak ingin disalahkan apapun masalahnya bagaimanapun keadaannya. Jangankan yang merasa benar, yang nyata nyata berbuat salah , berbuat dzolim saja tidak mau disalahkan begitu saja. Dia akan mati matian melakukan pembelaan terhadap dirinya melakukan pembenaran terhadap segala perbuatannya dengan menghalalkan segala cara. Yang penting saya menang.

Kembali kepada pertanyaan di atas, siapa sebenarnya yang salah ? Jawabannya tidak ada yang salah ! Semuanya benar, mengapa ? Sebab semuanya memang atas Ijin dari Allah SWT dan tidak ada yang keliru apalagi salah didalam segala sesuatu yang telah menjadi Kehendak Allah SWT. Yang merasa benar juga atas Kehendak Allah SWT, yang berbuat salah juga atas Kehendak Allah SWT walau memang tidak semua yang di Kehendaki Allah SWT diridhoi Nya. Yang pasti ada hikmah sangat besar sekali dibalik semua yang menjadi Kehendak Allah SWT yang hanya Allah SWT sajalah Maha Mengetahui semua rahasia ini.

Maka dalam segala sesuatu permasalahan yang dicari yang dituju hanyalah mendapatkan Ridho Allah SWT semata mata. Kita tidak ingin mendapatkan pembenaran juga kita tidak mau menyalah nyalahkan siapapun sebab semua orang maunya benar sendiri maunya orang lain yang salah. Apalah artinya kita merasa benar lalu kita meyakini orang lain yang salah kalau ternyata Allah SWT tidak Ridho. Walaupun kita disalah salahkan dengan berbagai cara sementara yang kita perjuangkan adalah sesuatu yang diyakini benar, tidak ada masalah sebab in syaa Allah Ridho Allah menyertai perjuangan ini. Tidak ada apa apa lagi yang ingin kita dapatkan melainkan Ridho Allah semata mata.

Ulama menasehati seandainya Allah SWT meridhoi seorang hamba maka hakikatnya hamba Allah tersebut telah mendapatkan segala galanya namun sebaliknya walau seorang hamba mendapatkan segala galanya, harta tahta wanita dan segala kesenangan duniawi sementara Allah SWT tidak meridhoinya hakikatnya telah kehilangan segala galanya bahkan Allah SWT melaknati sebab menjadikan agama sebagai permainan belaka untuk meraih maksud maksud lain yang bersifat keduniaan.

Ringkasnya dalam kehidupan di dunia yang sementara ini janganlah hiraukan omongan omongan orang tentang kebenarn atau kesalahan. Bisa jadi sesuatu yang memang benar benar Benar akan dikatakan salah, sedangkan yang benar benar Salah akan dikatakan benar. Dunia sudah mendekati zaman akhir. Yang paling penting sekali adalah hanya mencari Ridho allah SWT semata. Mau dikatakan salah atau benar sedikitpun tidak mempengaruhi kita. Tidak kendor walau disalah salahkan tidak menjadi ujub, bangga diri , riya seandainya ada yang mengatakan benar karena yang Maha Mengetahui mana yang benar dan salah hanyalah Allah SWT, kitapun juga tidak dapat memastikan bahwa kitalah yang benar. Bisa jadi kita masih menyimpan begitu banyak dosa kesalahan dan kelalaian di balik apa yang kita yakini sebagai “ saya sudah benar” Banyak banyak beristighfar sajalah sambil terus selalu menyempurnakan  Iman dan meningkatkan amal sholeh yang semuanya hanya niat mencari Ridho Allah SWT. 

Kebenaran hanyalah milik Allah SWT bukan milik siapa siapa maka apabila ada perselisihan pendapat kembalikan hanya kepada Allah SWT dan Sunnah Rasul Nya

فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا﴿٥٩﴾

Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.(An-Nisa: 59)

Semua masalah pasti akan selesai dengan sebaik baiknya jika Allah SWT telah menolong hamba hamba Nya. Allah SWT pasti akan menolong hamba hamba  Nya apabila hamba hamba Nya mau menolong agama Allah SWT.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِن تَنصُرُوا اللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

Artinya : “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad : 7)

YAKINLAH !!! PERTOLONGAN ALLAH SWT SUDAH SANGAT AMAT DEKAT SEKALI.

No comments:

Post a Comment

Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.