Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Thursday 26 July 2012

Masjid masjid bahagia


Masjid telah dibangun untuk tempat beribadah hamba hamba Allah yang mukhlis dan mengharap pertemuan dengan Nya. Banyak harta telah dikorbankan untuk membentuk suatu  tempat yang paling dimuliakan Allah SWT di muka bumi ini. Inilah masjid masjid yang dicintai Allah SWT melebihi bangunan bangunan megah dan mewah yang tersebar dimuka bumi. 

Konon di suatu tempat terdengar tangisan yang sangat memilukan. Demikianlah beberapa hari suara tangisan misterius itu selalu terdengar tanpa pernah ditemukan sumber suaranya. Akhirnya diketahuilah bahwa suara tangisan itu berasal dari sebuah masjid tua yang sudah lama ditinggalkan ummat. Ya masjid juga makhluq Allah SWT akan mengikuti apa yang di Kehendaki Allah SWT. Jika Allah berKehendak memberi perasaan sedih maka tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT. Maka dengan ijin Allah SWT serta Maha Kuasa Allah SWT masjid itu menangis merintih karena telah bertahun tahun ditinggalkan ummat Islam. Barulah ketika jamaah disekitar masjid saling ajak mengajak untuk memakmurkan kembali masjid itu, suara suara tangisan telah hilang tidak terdengar kembali.
 
Pada saat ini sepertinya tidak ada masjid maupun musholla yang bersedih karena ditinggalkan ummat, semua bergembira semua berbahagia karena berbondong bondong ummat Islam memenuhi masjid maupun musholla. Masjid yang semula berukuran besar tiba tiba seakan mengecil menyempit karena tidak muat sampai sampai jamaah sholat membludak hingga ke jalan jalan. Sesama masjid sesama musholla saling membanggakan diri mereka masing masing dengan banyaknya jamaah yang datang menghampiri dan berjejal jejal di masjid ataupun musholla. Kalaulah masjid punya wajah pastilah akan nampak wajahnya yang sangat berbahagia dan bersinar sinar karena saking senangnya dicintai banyak orang. Dengan semangat masjid itu turut mengaminkan do’a do’a yang dipanjatkan orang orang yang punya hajat entah itu hajat supaya dikaruniai anak yang sholech sholechah atau hajat supaya dapat pekerjaan atau ingin diterima disuatu pendidikan di suatu tempat dan lain lain sebagainya. Terlebih lebih do’a untuk senantiasa diberi hidayah dan ampunan dari Allah SWT.
Namun kebahagiaan masjid masjid rupa rupanya tidak bertahan lama, secara perlahan namun pasti berangsur angsur jumlah jamaah masjid ataupun musholla semakin berkurang. Kecintaan mereka terhadap masjid ternyata berangsur pudar dikalahkan dengan kecintaan lainnya. Berbagai macam alasan dikemukakan , “ah saya kalau sholat di masjid tidak bisa khusyuk, kalau dirumah saya akan khusyuk.” Bahkan ada lagi yang beralasan “ saya di rumah juga berjamaah dengan anak dan istri, apa bedanya”. Dan berbagai macam alasan lainnya yang dikemukakan yang sebenarnya membuktikan bahwa cintanya kepada rumah yang paling mulia, Baitullah hanya sebatas itu saja. Mereka lebih mencintai anak dan istrinya, mereka lebih mencintai profesinya dan lain lain alasan. Masjid dan musholla demi ditinggalkan pergi oleh ummat Islam telah “patah hatinya” tidak mampu mengucapkan apapun kata kata. Terkuras semua air mata kesedihan hancur luluh hatinya karena ummat telah berpaling cintanya kepada yang lain. Bukankah selama ini masjid dan musholla senantiasa setia menemani siapapun yang membutuhkan Allah SWT, bukankan masjid maupun musholla yang senantiasa menghibur siapapun hamba hamba Allah yang sedang dirundung masalah. Kalau ada bencana ataupun mushibah maka masjid dan musholla lah yang akan melindungi dari kemurkaan Allah sebagaimana seorang ibu yang dengan penuh kasih sayangnya memeluk anak anaknya ketika sedang sakit atau didera mushibah lainnya. Mengapa,....mengapa,....,mengapa...., manusia tidak mengerti juga akan perasaan hati masjid. Pernahkah masjid mengecewakan kita, pernahkah masjid memarahi kita karena panggilannya sebanyak lima kali sehari tidak pernah kita gubris.
Saudaraku , jangan pernah engkau menyesal ketika engkau berdalih apapun untuk tidak mendatangi setiap panggilan adzan. Bukankah sebenarnya Allah SWT yang telah memanggil kita melalui muadzin. Panggilan Allah SWT tidak pantas kita sia siakan sedangkan ketika ibu memanggil kita saja maka secepatnya kita akan tunaikan, walau sesibuk apapun kita walau sedang mengerjakan sesuatu yang penting sekalipun, apalagi panggilan Allah SWT. Mungkinkah kita akan memahami Kehendak Kehendak Allah SWT, mungkinkah kita akan memahami Ilmu Ilmu Allah SWT kalau kita jauh dari Nya tidak segera menghampiri panggilanNya saat muadzin memanggil kita. Bukankah makna yang sesungguhnya tentang agama Islam ini yakni sami’na wa atho’na, kami dengar dan kami ta’ati. Kita telah dengar adzan dari masjid namun mengapa tidak kita taati dengan segera datang menemui Allah dimana Allah SWT telah memanggil kita. Bagaimana kalau kita diundang oleh saudara kita disuatu tempat yang telah dicantumkan, pada jam yang telah ditetapkan kemudian kita beralasan bahwa kita sudah baca dan sudah tahu tetapi tidak ada keinginan untuk menghadiri undangan tersebut.
Bahagiakanlah masjid masjid rumah rumah Allah SWT, insya Allah akan diberi kebahagiaan juga dengan dikabulkan segala harapan harapan kita , hajat hajat kita akan dipenuhi, tetapi jika kita menjauh dari masjid tidak mau hadir ketika ada adzan maka niscaya Allah SWT pun akan menjauh dari kita. Dan jika Allah SWT menjauh dari diri kita mungkinkah kita akan sukses tanpa bantuan Allah SWT tanpa bimbingan Allah SWT. Siapa diri kita ini, apalah diri kita ini, tidak ada apa apanya, sekali lagi tidak ada apa apanya tanpa pertolongan Allah SWT.
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَءَاتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS At-Taubah: 18).
Marilah kita tetap makmurkan masjid dengan lima waktu berjamaah walau Rhamadlan telah usai bahkan kita ajak mengajak saudara saudara lainnya untuk memakmurkan masjid karena hanyalah yang memakmurkan masjid masjid Allah , orang orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian.


Mari amalkan dan sampaikan kepada siapapun dimanapun sampai kapanpun
Insya Allah !

No comments:

Post a Comment

Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.