Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Wednesday 17 June 2020

Amal terbaik Ilmu tertinggi namun dilaknat Allah SWT


Amal terbaik Ilmu tertinggi namun dilaknat Allah SWT

Segala gala nya hanya milik Allah SWT semata. Hamba hanyalah mengaku ngaku. Mengaku pandai mengaku kaya mengaku sholeh mengaku mulia dan mengaku aku yang sesungguhnya bukan haknya. Memang diperintah kepada semua hamba hamba Nya untuk berlomba lomba meraih amal kebajikan meraih ilmu setinggi tingginya serta ada janji kemuliaan di sisi Allah SWT bagi yang sukses meraih amal amal kebajikan sebanyak banyaknya sebaik baiknya dan disertai ilmu yang setinggi tingginya. Derajad seseorang hamba didasarkan pada derajad ketaqwaannya yaitu beramal yang didasari ilmu ilmu agama. Pentingnya selalu menuntut ilmu ilmu agama agar amal ada nilai yang mulia di sisi Allah Azza wa Jalla.

sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224)
Pada dasarnya hamba adalah salah satu dari makhluq yang diciptakan Allah Azza wa Jalla dan namanya makhluq hakekatnya sama saja. Tidak mengetahui apa apa, tidak mempunyai apa apa, tidak bisa apa apa, bukan siapa siapa bahkan makhluq hanyalah makhluq yang TIDAK ADA APA APANYA.

Kyai Uzairon almarhum pimpinan Pondok Pesantren Al Fattah Temboro pernah
menyampaikan dalam bayan beliau bahwa manusia tdak tahu apa apa kemudian diberi ilmu sehingga jadi mengetahui apa apa. Tidak bisa apa apa lalu dianugerahi ini dan itu sehingga bisa berbuat begini dan begitu, tidak punya apa apa kemudian oleh Allah SWT diberi segala galanya maka kemudian mempunyai apa apa dalam kehidupan dunia ini. Bukan siapa siapa dan diangkat derajadnya menjadi hamba yang mendapatkan kedudukan di mata manusia. Maka sesungguhnya setiap hamba Allah hakekatnya tidak ada apa apanya, seperti bayi yang baru lahir. Hanya sebab karunia nikmat Nya sajalah hamba hamba tersebut ada apa apanya. Tidak sepantasnya menyombongkan diri terhadap apa apa yang ada pada dirinya. Sedikit saja ada kesombingan dalam diri seseorang maka tidak akan mencium bau syurga, apalagi memasukinya. Naudzu billahi mindzaalik.

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ»

“Tidak akan masuk ke dalam surga seseorang yang di dalam hatinya ada setitik kesombongan.” HR. Muslim, no. 275

Kesombongan disini meliputi semuanya termasuk sombong dengan harta kekayaannya sombong karena pangkat dan jabatannya sombong sebab keturunanya sombong merasa paling tinggi ilmunya  bahkan sombong sebab merasa paling baik dan paling benar amalan agamanya diantara semua ummat Islam lainnya. Tentu saja tidak selalu harus diungkapkan dengan kata kata cukup terselip perasaan di lubuk hati yang paling dalam sekalipun sudah menjadikan seseorang sombong, atau dari sikap dan perilaku pandangan hidup atau bagaimana dalam memutuskan serta memperlakukan orang lain terkadang bersumber dari hati yang ada sifat sombong walau setitik kecil. Astaghfirullahal adziim banyak banyak kita beristighfar sebab seringkali sifat sombong tanpa sadar telah bersarang kuat dalam hati.

Kasus yang paling ekstrim yakni menimpa iblis laknatullah alaih. Hamba Allah yang pada awalnya adalah ahli ibadah yang sangat bagus sekali sangat hebat sekali sehingga dijuluki Meraknya para Malaikat. Ilmunya pun tidak ada yang mampu menandingi nya pada saat itu . Iblis laknatullah alaih diciptakan 5000 tahun sebelum Nabi Adam as maka tentu jauh lebih banyak mengetahui segala sesuatu dibanding Nabi Adam as yang baru saja dicipta Allah Azza wa Jalla. Akan tetapi rupa rupanya iblis laknatullah tidak mampu mengendalikan diri dari perasaannya merasa lebih baik lebih bagus ibadahnya lebih tinggi ilmunya ketimbang Adam as. Padahal semuanya hanyalah mengaku ngaku saja karena hanya Allah SWT sajalah yang telah menganugerahkan semuanya kepada iblis laknatullah. Ketika diperintah bersujud kepada Adam as untuk menghormati dan Memuliakan serta MengAgungkan Allah yang telah menciptakan makhluq dengan “Tangannya” langsung, iblis telah menolak perintah dengan alasan “Ana khoiru minhu “ Aku lebih baik daripadanya. Maka terkutuklah iblis beserta anak keturunannya sampai hari kiamat

قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍ

"Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". (QS Al A’raf ayat 12 )

Ternyata sifat ini menular juga kepada makhluq yang namanya manusia maka siapapu juga walau begitu bagus dan baik amalan agamanya begitu tinggi ilmunya jika kedapatan virus “ana khoiru minhu” pasti akan mengalami nasib serupa dengan iblis laknatullah alaih.
Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita semua dari sifat sifat terburuk yang membinasakan agama kita. Aamiin

No comments:

Post a Comment

Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.