Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Wednesday 10 June 2020


Musuh yang terbesar


Kehidupan manusia seolah olah rumit  berat sulit misterius dan penuh dengan tantangan tantangan sehingga bisa dipastikan sangat sedikit sekali yang bisa lulus dari ujian hidup ini. Namun Allah SWT telah memudahkan kehidupan dengan semudah mudahnya bahkan untuk manusia yang paling sederhana sekalipun, manusia yang paling banyak keterbatasan keterbatasannya yakni dengan agama. Sehingga hidup manusia didunia dan bekal persiapan hidup di akhirat kelak akan jadi mudah semudah mudahnya dengan berpedomankan agama. Hanya manusia manusia bodoh sajalah yang mengira agama adalah penghalang penyulit racun kehidupan dan sederet lainnya akibat tidak faham dengan fungsi terpenting dari agama.

Justru tanpa adanya agama dalam kehidupan didunia ini makhluq manusia tidak lebih dari hewan ternak bahkan hewan buas yang lebih hina derajadnya lebih berbahaya lebih kejam melebihi makhluq apapun yang ada di muka bumi ini.

Iblis laknatullah alaih makhluq terkutuk sampai akhir zaman kelak di hari pembalasan akan berkhotbah dihadapan pendosa pendosa di neraka bahwa dia berlepas diri dari semuanya. Iblis laknatullah hanya sebatas merayu saja tidak lebih, sama sekali tidak mempunyai kekuasaan sedikitpun untuk memaksa manusia melakukan kemaksiatan kemaksiatan. Semuanya itu sesungguhnya sebab kebodohan dan kesalahan manusia itu sendiri tidak mengindahkan sama sekali peringatan peringatan dari Allah SWT dan para Utusan Utusannya melalui Agama.

Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an Surat Ibrahim ayat 22:

“Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: ‘Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu, tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekadar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamu pun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.’ Sesungguhnya orang-orang yang dhalim itu mendapat siksaan yang pedih." (QS. 14:22)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ


“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al Baqarah: 208).

Dalam ayat tersebut di atas sudah diperingatkan bahwa syetan adalah musuh yang nyata bagi ummat manusia, akan tetapi manusia tetap saja menjadikan syetan sebagai sesembahannya. Dari sini sesungguhnya musuh bagi seorang hamba bukan lain adalah diri sendiri. Tanpa disadari hawa nafsu yang ada pada dirinya telah menggelincirkan untuk mengikuti ajakan syetan . Akal yang dibekalkan pada dirinya tidak digunakan melainkan mengikuti kata nafsu.
Maka iblis dan anak keturunannya tidak bisa disalahkan sebab memang telah diciptakan Allah SWT untuk cobaan bagi ummat manusia menggoda anak Adam sampai hari kiamat kelak dan sudah Allah SWT tegaskan didalam Al Qur’an tentang apa siapa syetan itu sesungguhnya dalam ayat di atas.

Hawa nafsu yang ada pada diri manusia jika tidak ditundukkan oleh akalnya oleh tuntunan agama bisa jadi musuh yang menyatu pada diri kita. Tanpa kita sadari bahwa musuh terbesar justru ada pada diri sendiri bukan berada diluar sana bukan siapa siapa.
Manakala musuh terbesar ini dapat kita taklukkan in syaa Allah menghadapi musuh musuh lainnya jadi lebih mudah. Manakala musuh terbesar belum bisa dikalahkan yakni hawa nafsu maka sepertinya tidak akan pernah bisa mengalahkan musuh musuh lainnya yang berada diluar diri kita sebab inti masalah ada pada pengendalian diri. Masalah masalah kehidupan ummat manusia sebab manusia tidak mampu mengendalikan diri untuk mengikuti Kehendak Allah SWT mencontoh Rasul saw.
Allah SWT telah memberi fasilitas pada saat bulan suci Rhamadlan untuk melatih mengendalikan diri sendiri memerangi hawa nafsu sebagai musuh terbesar ummat manusia sepanjang sejarah kehidupan ummat manusia di dunia ini.
 
Puasa di bulan Ramadhan disebut juga sebagai perang melawan hawa nafsu. Peperangan melawan hawa nafsu dianggap amat berat, bahkan lebih berat daripada perang fisik melawan musuh. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa perang Badar di zaman Rasulullah amat berat, tetapi dalam riwayat itu pula disebutkan oleh Nabi, bahwa masih ada peperangan yang lebih berat lagi yang akan dihadapi oleh kaum muslimin setelah perang badar, ialah perang melawan hawa nafsu.

Oleh sebab itu musuh terbesar ummat manusia bukanlah manusia yang tidak seidiologi, bukan bangsa lain bukan lawan politik bukan pemimpin negara bukan syaithon bahkan bukan juga iblis laknatullah alaih. Musuh terbesar kita adalah diri sendiri yakni hawa nafsu kita. Selagi manusia mampu mengendalikan dirinya mengalahkan hawa nafsu atas akal dan agama maka selama itu kita akan dimenangkan Allah SWT atas semua musuh musuh kita tetapi sebaliknya selama manusia dikuasai hawa nafsu mengalahkan agama dan akal maka selamanya kita tidak akan pernah dimenangkan Allah SWT atas semua  musuh musuh kita. Mari kita bangkit melawan musuh terbesar kita yakni mengendalikan diri sendiri mengalahkan hawa nafsu  In syaa Allah !!!


No comments:

Post a Comment

Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.