Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Saturday 5 September 2015

Tafaqquh Fiddien



Alhamdulillaah segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Mulia, Maha Agung, Maha Suci. Sholawat serta salam teruntuk Junjungan kita Nabi Agung Muhammad saw beserta keluarga dan para pengikut setianya, aamiin.
Agama Islam sudah disempurnakan Allah SWT untuk pedoman hidup ummat manusia hingga akhir zaman. Oleh sebab itu telah dimudahkan agar bisa difahami semuanya. Bahkan bagi manusia yang paling awam sekalipun agama tetap bisa diamalkan karena memang hanya agama saja yang dapat menjamin hidup bahagia dunia hingga akhirat kelak. 

Kefahaman agama adalah mutlak karunia Allah SWT kepada setiap hamba hamba Nya dan merupakan tanda kebaikan yang Allah SWT berikan kepada hamba tersebut.
Man yuridillahu bihi khoiron, yufaqqihu fiddin.” “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Allah akan memahamkan Agama-Nya” (HR Bukhari dan Muslim)
Siapa sajakah yang akan mendapat anugerah dari Allah SWT berupa kefahaman agama ini ?

Untuk mendapatkan sesuatu pastinya harus ada usaha, terlebih lagi untuk mendapatkan sesuatu yang sangat bernilai. Kefahaman agama adalah suatu hal yang sangat bernilai di sisi Allah SWT maka untuk memperolehnya tidak bisa tidak harus dengan suatu usaha yang sungguh sungguh. 

Allah berfirman, “Walladziina jaahaduu fiinaa lanahdiyannahum subulanaa wa innaLlaaha lama’al Muhsiniin”. Yang artinya, “dan orang-orang yang berjuang di jalan Kami niscaya akan Kami tunjukkan jalan Kami, dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang baik”. (QS. Al-Ankabut 69)

Siapakah manusia yang faham tentang agama ? Rasulullaah saw adalah seorang hamba Allah yang paling faham mengenai agama dan para Shahabat ra ajmain adalah manusia biasa yang mendapat derajad tertinggi yakni ridlo dan diridloi Allah SWT karena diberi kefahaman agama yang paling baik diantara manusia selain Nabi dan Rasul saw. Maka hendaknya setiap manusia yang ingin diberi kefahaman agama akan mentauladani kehidupan Rasulullaah saw dan kehidupan para Shahabat ra ajmain. Mustahil seseorang akan memahami agama manakala tidak mencontoh perikehidupan Rasulullah saw dan para Shahabat ra ajmain. Dengan kata lain kefahaman agama akan dianugerahkan kepada setiap hamba hamba Nya yang benar benar ada kesungguh sungguhan untuk menteladani kehidupan Rasulullaah saw dan para Shahabat ra ajmain dalam mengamalkan agama secara utuh.

Satu hal yang harus diingat yakni Rasulullah saw dan para Shahabat ra ajmain semuanya telah mengorbankan segala galanya untuk menegakkan agama dalam kehidupan ini. Hartanya waktunya bahkan jiwa dan raganya semuanya telah dikorbankan untuk agama. Maka tidak heran jika Allah SWT menganugerahkan kepada mereka kefahaman agama yang sebaik baiknya. Sebaliknya jika pengorbanan dibuat tetapi bukan untuk agama melainkan untuk kepentingan kepentingan lainnya maka akan mengakibatkan kesalah fahaman. Apalagi justru agama yang dikorbankan demi kepentingan kepentingan duniawi pasti tidak akan pernah bisa memahami dengan betul hakikat agama.

Kapan seseorang akan memahami agama dengan sempurna ? Seseorang faham benar benar akan kemuliaan agama kepentingan agama adalah ketika berjumpa dengan Allah SWT. Pada saat itulah setiap insan akan menyadari dengan sebenar benarnya betapa pentingnya agama dalam kehidupan di akhirat . Selama masih hidup didunia manusia berproses dalam memahami agama dan senantiasa berproses menuju kesempurnaan hingga bertemu dengan Allah SWT. Apabila seseorang mengaku telah memahami agama , menganggap orang lain lebih buruk dari dirinya maka sesungguhnya dia telah keliru. Kefahaman bukan untuk kebanggaan namun lebih kepada suatu tanggung jawab bagaimana ummat manusia semua selamat dari adzab Allah SWT. 

Rasulullaah saw dan para Shahabat ra ajmain senantiasa berusaha agar agama wujud dalam kehidupan ummat manusia , semuanya berkorban harta , waktu jiwa dan raga hanya mengharap ridlo Allah SWT semata mata. Bukan karena ingin harta , kedudukan, sebutan, biar disebut sebut sebagai ulama, sebagai dermawan sebagai pejuang sejati.
Sebagai manusia biasa kita tidak bisa lepas dari kesalahan dan kekurangan maka mari saling memaafkan saling mendoakan saling menolong bahu membahu saling melengkapi. 

Dari Abu Hurairah ra. beliau berkata Rasulullah SAW bersabda: “Jika umatku sudah mengagungkan dunia, maka akan tercabut dari mereka kehebatan Islam; dan jika umatku sudah meninggalkan amar ma’aruf nahi munkar, diharamkan baginya keberkahan wahyu; dan jika umatku sudah saling mencaci, maka jatuhlah ia dari pandangan Allah" (HR. Hakim dan Tirmidzi)

No comments:

Post a Comment

Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.