Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Thursday 13 June 2019

Dunia hanya sarana dakwah

Dunia hanyalah sarana dakwah

Tidak ada kebahagiaan dan kemuliaan ummat manusia terlahir didunia melainkan ditaqdirkan sebagai ummat Islam akhir zaman. Allah SWT telah secara tegas mengabadikan didalam ayat suci Al Qur’an mengenai keistimewaan ummat Islam akhir zaman sebagai ummat yang terbaik !

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ

“Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar, dan berimanlah kepada Allah...” (QS. Ali Imran: 110 ).

Maka seluruh ummat Islam akhir zaman adalah Dai tanpa terkecuali mempunyai kewajiban sama , menyampaikan apa apa yang bersumber dari Rasulullaah saw

Nabi Muhammad Saw bersabda: “Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat.” (HR. Bukhari, Ahmad dan Turmdzi).

Ummat Islam akhir zaman usianya pendek pendek, amalannya singkat tetapi masuk syurga awal dibanding ummat ummat nabi sebelumnya yang usianya panjang panjang serta amalannya juga lebih lama.
Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata :

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْنُ الْآخِرُونَ الْأَوَّلُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَنَحْنُ أَوَّلُ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ بَيْدَ أَنَّهُمْ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِنَا وَأُوتِينَاهُ مِنْ بَعْدِهِمْ فَاخْتَلَفُوا فَهَدَانَا اللَّهُ لِمَا اخْتَلَفُوا فِيهِ مِنْ الْحَقِّ فَهَذَا يَوْمُهُمْ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ هَدَانَا اللَّهُ لَهُ قَالَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فَالْيَوْمَ لَنَا وَغَدًا لِلْيَهُودِ وَبَعْدَ غَدٍ لِلنَّصَارَى

Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda : “Kami adalah umat terakhir, namun pertama pada hari kiamat. Kamilah yang pertama kali masuk surga. Walaupun mereka mendapatkan kitab suci sebelum kami dan kami mendapatkan kitab suci setelah mereka. Lalu mereka berselisih dan kami ditunjukkan Allah kepada kebenaran dalam hal yang mereka perselisihkan. Inilah hari mereka, yang mereka berselisih padanya, dan Allah tunjukkan kepada kita”. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda lagi: “Hari Jum’at, adalah hari kita, dan esoknya hari Yahudi, dan setelah esok adalah hari Nasrani. [HR Muslim].

Maksud dan tujuan utama hanyalah akhirat dengan memanfaatkan seluruh potensi, fasilitas serta sarana sarana yang Allah SWT anugerahkan didunia. Sangat penting untuk difahami bahwa dunia hanyalah sarana dan jangan dijadikan sebagai tujuan. Apabila sarana duniawi dijadikan sebagai tujuan maka urusan pasti akan tercerai berai.

Hadits dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu bahwasanya beliau berkata: Kami mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ كانت الدنيا هَمَّهُ فَرَّق الله عليه أمرَهُ وجَعَلَ فَقْرَهُ بين عينيه ولم يَأْتِه من الدنيا إلا ما كُتِبَ له، ومن كانت الآخرةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللهُ له أَمْرَهُ وجَعَلَ غِناه في قَلْبِه وأَتَتْهُ الدنيا وهِيَ راغِمَةٌ

“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)

Kelebihan Allah SWT berikan bagi orang yang menjadikan Akhirat sebagai tujuan hidupnya dan sebaliknya kerugian yang sangat besar yang akan didapati ketika seseorang menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya.
Banyak bukti bahwa sarana telah berubah menjadi  tujuan. Kelompok kelompok yang ada dalam ummat Islam semestinya saling menguatkan saling melengkapi saling memahami namun disebabkan kepentingan kepentingan dunia jadi saling menghina.saling bangga

Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Apabila umatku sudah mengagungkan dunia, maka akan tercabut dari mereka kehebatan Islam. Dan apabila mereka meninggalkan amar ma'ruf nahi mungkar, maka mereka akan terhalang dari keberkahan wahyu. Dan apabila umatku saling menghina , maka jatuhlah mereka dari pandangan Allah." (Hakim, Tirmidzi - Durrul Mantsur).

Akibat lanjut dari terlalu mengagungkan dunia menyebabkan ummat Islam terpecah menjadi beberapa kelompok yang telah dikabarkan jauh jauh hari oleh Rasulullaah saw.
Dari Ibnu Umar, dia berkata,”Rasulullah SAW bersabda, “Benar-benar akan terjadi pada umatku seperti yag terjadi pada Bani Israel, layaknya sepasang terompah, sampai-sampai jika ada diantara mereka yang menyetubuhi ibunya secara terang-terangan, tentu ditengah umatku ada pula yang berbuat demikian. Sesungguhnya Bani Israel terbagi menjadi 72 golongan , sedangkan umatku terbagi menjadi 73 golongan. Semuanya ada di neraka kecuali satu golongan. Mereka bertanya,”Golongan apa itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab,”yang berada pada jalanku dan para sahabatku”(HR Tirmidzi)

Yang sangat menarik dalam hal ini untuk difahami adalah sepatutnya seorang Dai hanya berfikir keselamatan. Tidak hanya berfikir selamat dirinya, keluarganya, kelompoknya melainkan semua ummat manusia akan diselamatkan. Rasulullaah saw telah menunjukkan dengan fikir Beliau agar seluruh ummat manusia selamat sampai manusia yang terakhir lahir di hari kiamat. Mengapa kita sebagai ummatnya hanya berfikir selamat untuk diri sendiri, sedang kelompok lainnya adalah ahli neraka. Bukankah semua ummat Islam Dai ? Yang berada pada jalanku dan para sahabatku. Siapa itu ? Yang berusaha menyelamatkan yang lainnya, bukan yang mengaku ngaku paling selamat selamat.

Maka semua anugerah dari Allah SWT hanyalah sarana , harusnya dijadikan sebagai alat untuk menyelamatkan ummat manusia keseluruhannya. Jika sarana  dijadikan sebagai tujuan demi kepentingan kepentingan duniawi urusan ummat Islam akan tercerai berai dan tujuan tidak akan tercapai yakni Ridlo Allah SWT. Tetapi ketika hanya Ridlo Allah SWT saja yang dituju dengan memanfaatkan semua sarana sarana yang ada termasuk keberadaan dan potensi ummat Islam yang ada maka in syaa Allah ummat Islam dan bahkan ummat manusia akan selamat semuanya. Itulah yang dirisaukan oleh Rasulullah saw hingga saat saat akhir kehidupan Beliau saw dan itulah yang semestinya menjadi kerisauan ummat Islam semuanya sebagai Dai akhir zaman.

Maka akhlaq seorang Dai dalam menyampaiakan dakwahnya dengan selalu mengikuti pedoman Al Qur’an

ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

“ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS An Nahl ayat 125)

No comments:

Post a Comment

Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.