Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Monday 27 June 2022

Bravo TNI yang Dai dan Sholeh, Allah Azza Wa Jalla Melindungimu. Allahu Akbar !!!

Dua anggota TNI masih muda muda mampir di musholla klinik untuk melaksanakan sholat dhuhur. Ternyata salah satu diantaranya sudah kenal aku sejak lama. Kira kira sekitar 4 tahunan kami tidak berjumpa. Selesai mengerjakan sholat dhuhur berjamaah lalu temanku itu memanggil temannya anggota TNI untuk kenalan dan berbincang bincang santai dengan ku. Dalam hati aku berharap kepada Ar Rahman agar didalam pertemuan ini membawa begitu besar hikmah hikmah sebab telah disebutkan didalam hadis bahwa ada 7 golongan hamba yang kelak akan diselamatkan Allah Subhanahu wa Ta’ala dibawah Arsy saat di padang Mahsyar yakni diantaranya laki laki yang bertemu dan berpisah hanya karena Allah Azza Wa Jalla. 

Pembicaraan kemudian mengarah kepada masalah masalah agama terlebih khusus mengenai Ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala yang merupakan cita cita tertinggi ummat Islam. Aku sebagai seorang yang berprofesi dokter dan mereka berdua ditaqdirkan menjadi anggota TNI mempunyai kesamaan misi untuk keselamatan hidup ummat manusia didunia. Namun aku sampaikan bahwa setiap manusia siapapun orangnya pasti maunya tetap selamat didunia dan diakhirat nanti. Keselamatan yang hakiki hanya jika kita mengambil tugas dan tanggung jawab sebagai Dai. Dokter atau TNI sekalipun tidak ada jaminan hidup untuk hidup selamat didunia terlebih nanti ketika di akhirat. Bukankah banyak tenaga medis yang tidak selamat hidup didunia saat awal awal pandemi Covid terjadi. Jaminan keselamatan hidup didunia hingga di akhirat kelak dengan semakin mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala mengikuti Jejak Langkah Sunnah Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam. Itulah pentingnya Dakwah karena dengan dakwah suatu wujud usaha untuk mengajak seluruh ummat manusia kembali dan semakin mendekat kepada Nya melalui cara cara Sunnah Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam. Hanya hamba hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala yang didekatkan kepada Nya saja yang akan diselamatkan. Oleh sebab itu kataku lagi siapapun diri kita apapun profesi kita dimanapun kapanpun dalam keadaan bagaimanapun pentingkan dakwah terlebih dahulu jadikan sebagai maksud utama setiap aktifitas kehidupan kita. Justru dengan profesi yang telah diamanahkan kepada setiap kita hendaknya dimanfaatkan sepenuhnya guna mengajak kepada keselamatan  hakiki dunia akhirat yaitu semakin mendekatkan ummat manusia kepada Rabb nya melalui jalan yang telah ditempuh oleh Baginda Nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam.

Aku berusaha memotivasi teman temanku dari TNI tersebut dengan memasang niat benar hanya berharap Ridho Allah Azza Wa Jalla baik secara lisan atau dalam hati dan yang terpenting adalah pengamalannya yakni menerima apapun ketetapan dari Nya berupa amanah amanah yang telah dibebankan kepada masing masing kita beserta segala konsekuensinya dengan penuh ridho. Sebagai anggota TNI hendaknya betul betul ikhlas tulus menyiapkan dirinya jika sewaktu waktu negara , bangsa dan agama membutuhkan dengan semangat pengorbanan yang tinggi.

Setelah aku sedikit menyampaikan pendapat tentang tugas dan tanggung jawab sebagai seorang Dai aku pun tidak ingin melewatkan kesempatan memperoleh ilmu ilmu dari anggota TNI yang aslinya orang Semarang itu. Beliau punya dua orang putri yang salah satunya masih mondok di ponpes putri tahfidz. Mengetahui putrinya menjadi santri tahfidz aku semakin semangat disebabkan putriku juga sama sama masih mondok di pesantren putri tahfidz. Katanya putri beliau hampir menyelesaikan 30 juz nya hanya saja saking tawadhunya tidak ingin untuk diketahui siapapun bahkan tidak mau berterus terang kepada keluarganya sampai sejauhmana hafalannya. Putrinya memang kadang menceritakan kehidupan di pondok yang demikian disiplin sampai sampai terkesan ada ustadzah yang “galak”. Yang membuat aku terkesan adalah bukannya sebagai orang tua lalu marah dan tidak menerima dengan sistem pendidikan dan pengajaran di pondok tetapi justru memberi dorongan semangat kepada putrinya itu untuk tetap patuh dan memang harus begitu kalau ingin berhasil lanjut beliau. Masya Allah mungkin karena beliau terbiasa didikan militer jadi ya menganggap hal tersebut wajar wajar saja bahkan suatu keharusan. Allahu Akbar !

Karena waktu makan siang sudah tiba maka dua anggota TNI tersebut kemudian berpamitan hendak kembali ke Markas.  Di akhir pertemuan dengan anggota TNI itu aku merenung sejenak apa kiranya hikmah dipertemukannya kami di rumahnya Allah Subhanahu wa Ta’ala ini karena tidak mungkin semua yang terjadi hanya kebetulan saja hanya sekedar iseng iseng saja tidak ada maksud maksud penting apapun dibalik semuanya ini dari Allah Subhanahu wa Ta’ala

Profesi dokter dan anggota TNI punya kesamaan misi berupa usaha menyelamatkan kehidupan tidak hanya sebatas diri sendiri bahkan usaha untuk menyelamatkan seluruh kehidupan ummat manusia. Untuk selamat baik bagi diri maupun bagi seluruhnya maka wajib ditegakkan kedisiplinan. Sekali saja lalai atau terlambat dalam mengambil tindakan maka bisa saja maut akan merenggut semuanya. Hanya saja seorang dokter senjatanya berupa alat suntik dan peralatan medis lainnya untuk bertempur melawan kuman kuman, bakteri virus dan sebagainya,sedangkan anggota TNI senjatanya alat alat tempur dari yang ringan sampai yang berat dalam rangka memerangi musuh musuh negara dan bangsa dan agama

Selamat berjuang anggota TNI yang sholeh dan Dai aku mengiringi kepulangan mereka dengan penuh rasa bangga karena Allah Subhanahu telah menciptakan makhluq yang sungguh luar biasa. Tentara yang akan membela negara , bangsa dan agama dan yang akan di Bela Allah Subhanahu wa Ta’ala di hari Pembalasan kelak sebab pengorbanan harta, waktu dan pengorbanan jiwa raga mereka semuanya. Bravo TNI yang Dai dan Sholeh, Allah Azza Wa Jalla Melindungimu.

Allahu Akbar !!!

No comments:

Post a Comment

Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.