Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Saturday 9 July 2022

Hikmah hikmah dahsyat dibalik Iedul Qurban

Setiap kisah kisah yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala Ciptakan terdapat hikmah hikmah sangat besar yang bisa dijadikan pedoman dalam kehidupan ummat manusia sampai akhir zaman. Tidak terkecuali juga kisah pengorbanan nabi Ibrahim as dan putra tercintanya nabi Ismail as. Hikmah hikmah besar yang dapat dipetik dari kisah pengorbanan tersebut adalah :

1. Sikap bijaksana seorang ayah sebagai kepala keluarga.

Nabi Ibrahim as pada saat memberitahu putra kesayangannya bahwa beliau diperintah Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk menyembelih nya, tidak dikatakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala Memerintahkan untuk menyembelih putranya, melainkan berkata bahwa beliau telah bermimpi menyembelih putranya dan meminta pendapat dari nabi Ismail as. Beliau dengan sangat bijaksana sekali hanya menyebutkan “mimpi” dan tetap memberi kesempatan kepada putranya untuk berpendapat bukan dengan pemaksaan sekalipun mimpi itu sesungguhnya adalah wahyu dan wahyu adalah perintah yang wajib dilaksanakan.

2. Keta’atan seorang anak kepada orang tuanya.

Tidak sedikit sikap seorang anak terhadap perintah orang tuanya meskipun perintah kebaikan keselamatan bagi dirinya namun ditolak hanya sebab perintah tersebut bukan keinginannya atau tidak cocok dengan hawa nafsunya. Maka nabi Ismail as dengan kecerdasannya sanggup menta’ati apapun yang diperintahkan nabi Ibrahim as dengan keyakinan bahwa Ayahandanya adalah seorang Nabi dan apapun yang diperintahkan pasti adalah Perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka tidak ada pilihan kecuali sami’na wa atho’na, wujud kesempurnaan iman.

3. Peran seorang Ibu dalam mendidik putra putrinya

Peran terbesar dalam hal mendidik putra putrinya adalah dari seorang ibu. Nabi Ismail as dan Kan’an sama sama putra seorang Nabi tetapi sebab didikan dari ibunya menghasilkan dua karakter yang bertolak belakang. Nabi Ismail diberi tahu untuk disembelih namun dengan kesabaran sempurna siap menerima apapun sebaliknya Kan’an diajak untuk diselamatkan justru malah menghindar sehingga sampai mati tenggelam dalam keingkaran. Semua ini bersumber dari didikan seorang Ibu yang paling menentukan bagaimana nantinya kwalitas ketaqwaan putra putrinya.

4. Bukti cinta adalah dengan pengorbanan

Cinta adalah pengorbanan dan bukti cinta seseorang hamba kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah dengan pengorbanannya. Apa saja yang menjadi kecintaannya selain Allah Subhanahu wa Ta’ala sanggup dikorbankan demi meraih Cinta Nya. Cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di atas segala gala kecintaannya kepada makhluq di dunia ini.

5. Semua Perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala pasti demi keselamatan kemuliaan dan kebahagiaaan hamba hamba Nya.

Dari kisah diatas terbukti bahwa seluruh Perintah Perintah Allah Subhanahu wa Ta;ala tak satupun yang mengakibatkan kebinasaan bahkan perintah paling ekstrim sekalipun yakni perintah untuk menyembelih putra kesayangan berakhir dengan keselamatan, kebahagiaan, kemuliaan didunia dan akhirat. Nabi Ismail as ternyata selamat dan tidak bisa dibayangkan betapa bahagia keduanya saat ternyata Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian menggantikan sembelihan dengan seekor domba dan sampai akhir zaman beliau berdua mendapatkan kemuliaan karena terbukti cinta nya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala melebihi cintanya kepada siapapun dengan rela mengobankan apapun yang dicintainya selain cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. 

Semoga dengan berhari raya Iedul Adha ini kita semakin dimudahkan dalam mengorbankan kecintaan kecintaan lain,  selain cinta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga semakin didekatkan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidak ada hamba hamba yang beruntung melainkan hamba hamba yang semakin dekat dengan Yang Maha Rahman dan Maha Rahim. Aamiin aamiin aamiin ya Rabbal aalamiin. In syaa Allah.

No comments:

Post a Comment

Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.