Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Tuesday 21 June 2022

“Pak dr Tamtomo kalau bisa janganlah kita, ...............”

 Terdengar hp berdering, segera aku angkat dan terdengar dari kejauhan suara seorang wanita yang nampak sangat cemas sekali.

“Pak dokter , bapak sakit keras. Pak dokter bisa kerumah sekarang ?” pintanya dengan sangat berharap. Kebetulan saat itu aku sedang berada di mobil sewaan bersama istri dan anak perempuanku hendak menengok saudara yang akan berangkat haji.

“Wah maaf sekali bu saya sedang di perjalanan sepertinya tidak bisa kerumah ibu sekarang. Bapak bagaimana kondisinya, apa masih sadar ? “ tanyaku.

“ Masih sadar pak dokter tapi bicaranya sudah kacau tidak menentu” kemudian terdengar suara lirih dari pasien bapak tersebut dan mengatakan bahwa dadanya sangat sakit sekali. Sepertinya penderitaannya sudah sedemikian rupa maka terucap dari mulutnya kata kata seolah olah tidak ada lagi harapan hidup. Beliau hanya memohon agar didoakan saja apapun yang akan terjadi pada dirinya. Aku menduga beliau terkena serangan jantung akut yang gejala nya memang terasa sangat sakit luar biasa di dada sebelah kiri. Dahulu saat aku masih jaga di IGD suatu rumah sakit, pernah menemui pasien dengan gejala seperti itu namun alhamdulillah nyawanya masih bisa tertolong. Kemudian aku menghubungi klinik tempatku bekerja dan meminta perawat beserta sopir ambulan untuk segera meluncur ke lokasi. Semoga masih ada kesempatan untuk membawa beliau ke RS yang sebetulnya sangat dekat sekali dengan rumahnya. Singkat cerita setelah diperiksa di IGD didiagnosis sakit jantung  akut dan memerlukan perawatan di ICCU, unit perawatan jantung intensive. Karena jatah hidupnya masih ada sehingga beberapa hari dirawat di ICCU sudah normal kembali dan dirawat di bangsal. Sebetulnya aku yakin kalau umur itu sudah ketetapan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala namun pastinya wajib berusaha semaksimal mungkin agar selamat. Selamatnya seseorang harus diyakini karena masih ada jatah rizki yang belum dihabiskan bukan karena keahlian dokter atau pun kecanggihan alat alat kedokteran.  Tidak jarang terjadi seorang pasien yang mengalami penderitaan sakit yang mematikan namun beberapa lama masih hidup juga, sedangkan anggota keluarga yang merawatnya tahu tahu meninggal dunia lebih dahulu, padahal dia sehat sehat saja. Bahkan pernah terjadi juga seorang dokter sudah memvonis pasiennya hanya bisa bertahan hidup 2 bulan saja sebab terjadi komplikasi, eh tahu tahu pasiennya masih hidup juga dan saat akan kontrol ke RS, dia dapati dokter yang telah memvonisnya dulu, telah lebih dahulu menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Intinya umur seseorang sudah ada ketetapan dari Yang Maha Hidup dan mustahil bisa digeser geser walau hanya sesaat sekalipun. Oleh sebab itu apabila ada orang yang merayakan tanggal ulang tahunnya  hakikatnya dia sedang merayakan saat saat dimana hari kematiannya sudah semakin dekat saja. Mungkin 10 tahun lagi , satu tahun lagi, seminggu lagi atau sehari lagi bahkan sesaat setelah meniup lilin ulang tahunnya bisa saja tiba tiba malaikat maut mencabut ruhnya. ( Iih horror ah jangan difahami begitu dooong pak dokter.) Itulah sebabnya aku enggan ikut ikutan mengucapkan selamat ketika rame rame teman teman bergembira dan turut berbahagia saat saudaranya , temannya , karib kerabatnya berulang tahun. Aku seakan turut bergembira bahwa tidak lama lagi temanku itu akan menemui ajalnya entah berapa lama lagi. ( Pak dokter ini koq salah faham ya ! Saudara saudara kita yang berulang tahun itu mereka sedang bersyukur bahwa sampai tahun ke 30 atau ke 50 masih diberi kesempatan beramal sholeh, bukankah bekal kelak di alam abadi akhirat hanya iman dan amal sholeh ? Jangan buruk sangka lah pak dokter, itu kan tidak baik.) “Astaghfirullahaladziim , aku sudah berprasangka buruk, suatu hal yang sangat buruk” dalam hati aku menyesali diri.

Ngomong ngomong aku pernah lho jumpa dengan seorang dokter senior yang sangat sangat sangat luar biasa sekali menurutku. Nama beliau adalah dr Probo Spesialis Penyakit Dalam. Saat itu beliau dinas di kota Temanggung dan aku masih menjalani dokter PTT di Grabag Magelang. Beliau sangat mencintai dakwah sehingga disela sela kesibukannya menyempatkan diri berdakwah kepada jamaah jamaah di beberapa masjid masjid. Namun karena pasien pasien beliau dari hari ke hari semakin banyak bahkan sampai sekitar 100 an orang setiap harinya lalu kemudian beliau berdoa mohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar pasiennya jangan banyak banyak sehingga ada waktu yang sangat longgar untuk beliau bisa berdakwah kembali. Ajiib doanyapun dikabul Allah Subhanahu wa Ta’ala maka pasiennya kata beliau sekarang tinggal 10 an orang saja setiap hari. Tidak jarang beliau membantu pasien pasiennya malah memberi ongkos untuk pulang bagi yang membutuhkan. Kemudian beliau berkata 

“Pak Tamtomo mari kita saling menasehati” kata beliau tiba tiba. Akupun begitu antusias mendengarkan dengan penuh perhatian apa kiranya yang akan dinasehatkan beliau kepadaku.

Kata beliau dengan sangat hati hati sekali “Kalau bisa pak Tamtomo, janganlah kita sebagai seorang dokter, ........................” Mendengar nasehat beliau tersebut aku seperti disambar gledek. Kalau nasehat beliau ini didengar semua orang pasti bisa sangat riskan sekali, bisa menimbulkan kagaduhan yang amat sangat. Maka aku berjanji didalam hati ku sendiri tidak akan menyebutkan nasehat beliau kepada siapapun kecuali yang aku yakini benar benar bisa memahami. Selanjutnya beliau menceritakan bagaimana setiap hari ulang tahunnya tidak diadakan pesta pesta dengan berfoya foya dan melalaikan akan kedatangan maut yang sewaktu waktu bisa menghadangnya. “

“ Saya setiap tahun di hari ulang tahun, saya adakan  hal hal yang sangat bermanfaat, misal saya menerbitkan buku buku, mengadakan seminar seminar dan lain sebagainya” Aku hanya melongo saja mengikuti arahan arahan beliau yang kemungkinan hanya satu diantara seribu orang dokter atau bahkan lebih sedikit lagi memberi nasehat seperti itu. Saya tidak mengetahui keberadaan beliau saat ini, ketika itu beliau hanya mengatakan bahwa beliau akan pindah ke Jogja. Semoga beliau diberi kesehatan dan umur serta  rizqi yang penuh barokah. Aamiin aamiin aamiin ya Rabbal aalamiin.

No comments:

Post a Comment

Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.