Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Tuesday 5 December 2017

Bekerja Cerdas atau Bekerja Keras ?



Tidak bisa dipungkiri bahwa kehidupan di dunia serba dibatasi , baik dibatasi waktu dibatasi ruang dibatasi kemampuan dibatasi pengetahuan dan dibatasi pembatas pembatas lainnya yang kita sendiri tidak pernah menyadarinya. Sementara kesempatan hanyalah sekali didalam kehidupan dunia ini saja. Jika kesempatan yang hanya  sekali ini saja kita sia siakan atau kita tidak siasati dengan cerdas maka penyesalan yang  tiada berujung akan menyelimuti jiwa untuk selama lamanya di alam akhirat.

Bekerja keras tidak cukup sebab tidak semua orang punya kekuatan fisik yang menjadikannya sanggup mengerjakan pekerjaan pekerjaan yang berat berat. Dengan berjalannya waktu semakin hari semakin berkurang kemampuan didalam beraktifitas yang semata mata mengandalkan kekuatan fisik. Akan tetapi bukan berarti bahwa kita selalu mencari cara agar mendapatkan kenyamanan terbebas dari segala kesulitan atau kerumitan dengan dalih bekerja yang cerdas padahal yang terjadi sebenarnya hanyalah kita lagi malas. 

Sebagai hamba Allah SWT didalam beribadah mencari bekal yang sebanyak banyaknya untuk kehidupan akhirat maka selain beribadah sebanyak banyak dari segi kwantitas juga sangat penting sekali hendaknya secara kualitaspun difikirkan dengan sungguh sungguh.

“Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At-Taubah [9]: 105)

Ada beberapa hal yang wajib difahami agar didalam beribadah tidak hanya meraih keuntungan secara kwantitas semata melainkan juga kualitas yang sempurna. Apabila tidak difahami bahkan boleh jadi pahala tidak diperoleh sebab salah dalam melangkah.

1.                 1. Niat Ikhlas hanya untuk mengharap Ridlo Allah SWT saja.

Niat adalah sesuatu yang paling awal harus disiapkan dalam beramal. Salah niat akan berakibat sangat fatal. Karena Allah SWT hanya akan memberi seorang hamba sesuai dengan apa yang diniatkannya. Seorang Ulama berkata bahwa apabila seorang hamba didalam beramal hanya mengharapkan Ridlo Allah SWT maka dia akan mendapatkan segala galanya dari Allah SWT sebaliknya apabila hamba Allah meskipun dia memperoleh semuanya yang ada didunia namun tidak di Ridloi Allah SWT maka sesungguhnya hamba tersebut telah kehilangan segala galanya sia sia saja semua amalannya di dunia.

2.               2. Niatkan sampai hari kiamat
Hamba yang cerdas selalu berniat beramal sampai hari kiamat kekal abadi selama lamanya. Maka meskipun besok pagi dia telah dijemput ajal , pahalanya tetap mengalir terus sampai hari kiamat sebab niatnya yang tidak berhenti sampai mati saja. Sedangkan niat seseorang dalam beramal jika hanya sampai mati maka setelah mati terputus pahalanya sampai sejauh niatnya.

3.                3. Beraktifitas sebagai perwujudan Beribadah kepada Allah SWT.

Banyak yang tidak menyadari sesungguhnya semua aktifitas manusia berpotensi besar mendapatkan keuntungan ganda. Keuntungan materi keduniaan sekaligus keuntungan akhirat berupa pahala serta kecintaan dari Allah SWT. Makan minum tidur adalah aktifitas biasa yang dikerjakan semua makhluk hidup. Ternyata dalam aktifitas semua itu jika diniatkan menjalani perintah Allah SWT dan dibuat mengikut contoh Kekasih Allah SWT Nabi Muhammad SAW pasti ada Janji Janji Allah SWT. 
Terbebas dari rasa lapar haus serta kesegaran fisik ditambah mendapat kecintaan Allah SWT sebab telah meniru niru Kekasih Allah SWT , Nabi Muhammad saw.

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS Ali Imran : ayat 31)Penyayang.(QS Ali Imran : ayat 31)

4.                  4. Saling ajak mengajak untuk juga mengajak orang lain untuk taat kepada Allah SWT
Yang tidak kalah pentingnya juga dengan methode berantai saling berpesan saling mengajak kepada kebaikan. Methode seperti ini menjamin apa yang kita perbuat akan semakin banyak diikuti orang lain dan semakin baik diamalkan serta langgeng sampai akhir nanti. Tentu saja pahalanya tidak terhingga sebanding dengan semakin banyaknya manusia yang mengamalkan ajakan kita dan kemudian diapun akan juga saling mengajak terus menerus walaupun yang mengajak pertama kali sudah beristirahat di alam kubur.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 “Barangsiapa mengajak (manusia) kepada petunjuk, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barangsiapa mengajak (manusia) kepada kesesatan maka ia mendapatkan dosa seperti dosa-dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.”

Itulah empat  siasat yang sangat penting agar memperoleh keuntungan yang sempurna walau dalam beramal dibatasi oleh waktu, ruang, kemampuan serta keterbatasan keterbatasan lainnya.
Mari saling ajak mengajak saling nasehat menasehati saling menjaga saling mendoakan sehingga Allah SWT menyatakan sudah saatnya pulang wahai hambaku. In syaa Allah


No comments:

Post a Comment

Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.