Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Tuesday 24 September 2013

MENGALAH. . . . . . .



Mengalah bukan berarti kalah, mengalah juga tidak selamanya salah.

Pada zaman Nabi Sulaiman ada seorang wanita yang mengaku ngaku pemilik seorang bayi yang sesungguhnya bukan bayinya. Sementara ibu bayi yang sesungguhnya bersikeras bahwa bayi montok itu adalah anak kandungnya. Kedua wanita itu terus berdebat dan bertengkar mengajukan alasan alasan untuk meyakinkan bahwa bayi itu adalah anak nya. Karena tidak ada yang mau mengalah maka keduanya dihadapkan kepada Nabi Sulaiman untuk mendapatkan keadilan.

Nabi Sulaiman lalu bertanya kepada kedua wanita tersebut siapa sesungguhnya ibu dari bayi yang diperselisihkan itu dengan sejujur jujurnya. Lagi lagi kedua wanita itu bertengkar tidak ada yang mau mengalah dan bersikeras bahwa dialah ibu asli dari bayi itu. Kemudian Nabi Sulaiman berfikir sejenak dan menemukan akal untuk mengetahui siapa sebenarnya ibu dari bayi ini.

“Baiklah karena tidak ada yang mau mengalah diantara kalian maka saya terpaksa mengambil keputusan yang seadil adilnya atas permasalahan ini “ Kemudian Nabi Sulaiman mengambil sebilah pedang yang sangat tajam dan berkata kepada kedua wanita tersebut, “ Bayi ini akan saya belah jadi dua dan saya akan berikan sepotong untuk kamu dan sepotong lagi untuk kamu” Serta merta ibu dari bayi yang asli itu menjerit “ Jangan lakukan wahai Nabi Sulaiman, saya yang salah , saya bukan ibu dari bayi ini. Benar dialah ibu yang asli dari bayi ini, saya siap dihukum dengan hukuman apa saja atas kebohongan saya ini.” Padahal sesungguhnya memang dialah ibu bayi yang sebenarnya karena saking cintanya kepada bayinya itu tidak tega kalau sampai bayi itu dibelah jadi dua. Wanita yang bukan ibu kandung bayi tersebut dengan bersemangat mengatakan “ Benar wahai Nabi Sulaiman, keputusan Tuan sangat adil. Belah saja bayi ini menjadi dua, ha , ha , ha .” Wanita itu tertawa puas karena kebencian kepada ibu yang asli dari bayi itu telah tertumpahkan.

Nabi Sulaiman tersenyum lega karena pada akhirnya mengetahui siapa sebenarnya pemilik bayi ini. Seorang ibu yang sebenarnya tidak mungkin tega melihat bayinya menderita apalagi sampai dibelah dua. Maka tiba tiba Nabi Sulaiman memerintahkan kepada tentaranya untuk menangkap wanita yang mengaku ngaku pemilik bayi tersebut yang setuju bayi itu dibelah menjadi dua. Sementara wanita yang telah mengalah mengaku bahwa dialah yang salah demi keselamatan bayinya telah memperoleh bayinya kembali.

Demikianlah ada kalanya kita harus mengalah demi untuk suatu kemaslahatan yang lebih besar.

Rasulullaah saw bersabda “Aku akan menjamin sebuah rumah di dasar surga bagi orang yang meninggalkan debat meskipun dia berada dalam pihak yang benar. Dan aku menjamin sebuah rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam keadaan bercanda. Dan aku akan menjamin sebuah rumah di bagian teratas surga bagi orang yang membaguskan akhlaknya.”
(HR. Abu Dawud dalam Kitab al-Adab, hadits no 4167. Dihasankan oleh al-Albani dalam as-Shahihah [273] as-Syamilah)

No comments:

Post a Comment

Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.