Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Wednesday 30 March 2011

“Menyatu...”

Subhanallaah, Allah SWT Maha Suci, tidak beranak dan tidak diperanakkan. Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Seekor semut yang hitam berjalan diatas batu yang hitam di malam gelap gulita, maka Allah SWT Maha Mengetahui akan hamba Allah tersebut. Allah SWT Maha Agung tidak ada satu makhluqpun yang menyamai-Nya. Kasih Sayang-Nya mendahului Murka-Nya. Bila Allah SWT menolong seorang hamba-Nya walau masalah yang dihadapinya teramat rumit dan teramat pelik , maka masalah itu akan selesai dengan mudah dan dengan sebaik baiknya, tetapi jika Allah SWT tidak menolong seorang hamba-Nya walaupun memiliki suatu masalah sepele maka  tidak akan pernah terselesaikan justru semakin rumit dan semakin berat saja masalah tersebut. Allah SWT Maha Indah dan menyukai keindahan. Seindah indahnya perhiasan dunia adalah wanita sholechah dan sebaik baik laki laki  adalah yang paling baik akhlaqnya terhadap keluarganya.

Saat ini betapa jauh jarak antara kehidupan ummat Islam dengan kehidupan para Shahabat ra ajmain. Kehidupan ummat Islam saat ini “menyatu” dengan kehidupan duniawi sedangkan para Shahabat ra ajmain kehidupannya telah “menyatu” dengan kehidupan akhirat. Ummat Islam saat ini ketaatannya sangat tergantung dengan suasana dan keadaan duniawinya, bila duniawinya sedang berada diatas maka kehidupannya semakin jauh dengan agama sebaliknya ketika datang mushibah mushibah barulah ingat kepada Allah SWT atau bahkan banyak juga yang tetap tidak menyadari bahwa semua ini adalah peringatan dari-Nya. Kehidupan para Shahabat ra ajmain sama sekali tidak terpengaruh dengan suasana dan keadaan duniawinya. Dari hari ke hari mereka semakin taat saja walau berbagai macam ujian dan cobaan datang mendera bahkan sebagaimana pupuk yang menumbuh suburkan ketaqwaannya, semakin mantap keImanannya dan semakin kuat amalan agamanya.

Ummat Islam saat ini antara lisannya hatinya dan amal perbuatannya belum “menyatu” bahkan tidak jarang yang saling bertentangan. Lisannya mengucapkan A, hatinya meyakini B dan amal perbuatannya melaksanakan C. Para Shahabat ra ajmain telah betul betul “menyatu” antara lisannya hatinya dan amal perbuatannya. Shahabat Bilal bin Rabah ketika disiksa oleh majikannya maka lisannya tetap mengatakan “ Ahad,...Ahad,...Ahad” hatinyapun memurnikan tauhidnya hanya yakin kepada keAgungan Allah SWT semata mata dan amal perbuatannya tetap istiqomah dalam ketaatan kepada perintah Allah SWT.

Saat ini ummat Islam ciri ciri keIslamannya telah memudar dan banyak yang telah “menyatu” dengan ciri ciri yahudi dan nasrani jauh dari sunnah sunnah Rasulullaah saw. Budaya April Mop, Valentine day, Happy New Year, Happy Birthday dan lain lainnya telah “menyatu” dengan budaya umat Islam . Perbuatan, cara berfikir dan penampilan ummat Islam sudah “menyatu” tidak bisa dibedakan lagi dengan yahudi dan nasrani. Berpakaian tetapi hakikatnya “telanjang” karena sangat ketat sehingga bentuk tubuhnya nampak jelas kelihatan. Sedikitpun tidak merasa bersalah bahkan dengan bangganya mengikuti budaya budaya yahudi dan nasrani yang diyakini sebagai budaya modern.

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.( QS Al Baqarah ayat 120 )

Para Shahabat ra ajmain amalannya, cara berfikirnya bahkan penampilannya   “menyatu” dengan sunnah sunnah Rasulullaah saw. Suatu saat bahkan seorang Shahabat saking cintanya kepada Rasulullaah saw ketika hendak membelah buah semangka maka beliau bertanya terlebih dahulu bagaimana cara Rasulullaah saw ketika membelah buah semangka. Mereka melaksanakan sholat fardlu persis sebagaimana mereka melihat sholatnya Rasulullaah saw yaitu diawal waktu, di masjid dan dengan cara berjamaah. Cara berfikir para Shahabatpun sebagaimana cara berfikirnya Rasulullaah saw yakni berfikir untuk kebahagiaan dan keselamatan dunia dan akhirat bagi seluruh ummat manusia hingga hari kiamat kelak bukan fikir sesaat ataupun hanya berfikir untuk golongannya saja.

Saat ini ummat Islam dalam melaksanakan amalan agama “menyatu” dengan nafsu syaithan dan budaya jahiliah. Dari hari kehari perintah perintah Allah SWT diabaikan dan semakin jauh saja dengan Kehendak Allah SWT dan sunnah sunnah Rasul saw. Mereka lebih suka menghidup hidupkan adat dan budaya jahiliah ketimbang menghidup hidupkan sunnah sunnah Rasul saw.

Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun, dan tidak mendapat petunjuk?" ( QS Al Baqarah ayat 170 )


Para Shahabat ra ajmain dalam mengamalkan agama Islam sesuai dengan Kehendak Kehendak Allah SWT dan sesuai dengan sunnah sunnah Rasul saw. Dari hari kehari mereka semakin dekat saja dengan apa yang di Kehendaki Allah SWT , dari hari kehari kehidupan mereka semakin dekat saja dengan sunnah sunnah Rasul saw. Tidak hanya itu bahkan para Shahabat ra ajmain telah betul betul “menyatu” dengan Kehendak Allah SWT, apa saja yang diKehendaki Allah SWT mereka segera memenuhinya dengan penuh ridha, rela berkorban apa saja demi memenuhi Kehendak Allah SWT.

Saat ini ummat Islam ketika telah mencapai suatu puncak kemuliaan maka timbulnya adalah kesombongan. Keakuannya telah betul betul “menyatu” dengan jiwanya sehingga sangat sulit sekali untuk mengakui bahwa dirinya hanyalah seorang hamba belaka yang sesungguhnya tidak punya apa, tidak tahu apa apa, tidak bisa apa apa, bukan siapa siapa. Kita ini TIDAK ADA APA APANYA  dihadapan Allah SWT hanyalah hamba Allah SWT biasa sebagaimana hamba hamba Allah SWT lainnya.
Para Shahabat ra ajmain justru ketika mereka telah mencapai kesempurnaan hidup kesempurnaan Iman dan amal agama sangat takut sekali dan hatinya penuh dengan kekhawatiran. Ada Shahabat yang berandai andai jika dirinya hanyalah seikat rumput yang dimakan domba habis perkara, andai saja ia seekor burung yang terbang kian kemari tak takut hisab nanti atau ada juga yang berandai andai jika dia hanyalah sebatang pohon yang akan ditebang dan dibakar. Walau beberapa diantara mereka telah nyata nyata dijamin kehidupan syurga oleh Rasulullaah saw tetapi mereka tetap senantiasa harap harap agar selamat masuk syurga dan cemas jangan jangan amalannya tidak diterima ALLAH swt. Jika dua keadaan ini ada pada setiap hati orang yang beriman paka Allah SWT akan memenuhi harapannya dan menghilangkan kekhawatirannya.

Tidak heran saat ini mushibah dimana mana, ummat Islam walau jumlahnya banyak tetapi jadi mangsa musuh musuh Islam. Karena sudah “menyatu” dengan yahudi dan nashrani tidak ada bedanya . Sedangkan para Shahabat ra ajmain pada saat itu dengan Pertolongan Allah SWT telah menguasai dua pertiga dunia dengan kemuliaan dan ditakuti oleh musuh musuh Islam.
Maka untuk dapat berjaya kembali dan meraih kemuliaan hidup didunia dan akhirat tidak ada lain kecuali dengan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menghidup hidupkan kembali sunnah sunnah Rasul saw. Tidak cukup hanya itu , dari hari ke hari kita senantiasa berusaha semakin dekat dengan Allah SWT hingga  “menyatu” dengan Kehendak Kehendak Allah SWT ( bukan menyatu dengan wujud Allah SWT !!!), dan kehidupan kita betul betul “menyatu” dengan kehidupan sunnah sunnah Rasul saw, barulah pertolongan sepenuhnya akan datang kepada ummat Islam ini.

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( QS Ali Imran ayat 31 )

Ya Allah mudahkan kami dalam menta’ati segala perintah perintah-Mu
Ya Allah mudahkan kami dalam menghidup hidupkan sunnah sunnah Rasul saw
Ya Allah beri kami kesempatan untuk mengajak kepada semua ummat manusia untuk mereka mau ta’at kepada-Mu dan hidup dengan cara sunnah Rasul saw
Ya Allah bimbinglah kami dan tolonglah kami dalam setiap urusan urusan kami
Aamiin ya Rabbal ‘alamiin



Kunjungi kami di http://drtamtomo.blogspot.com/
Mari amalkan apa yang sudah kita ketahui
Mari sampaikan pada semuanya saja apa yang sudah kita fahami

No comments:

Post a Comment

Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.