Tingkat pemahaman agama ummat Islam

Agama Islam telah disempurnakan dan telah diridhai Allah SWT, sehingga tidak dapat ditambah tambah ataupun dikurangi lagi. Penambahan pada agama ataupun mengurangi agama atau bahkan menghilangkan sebagian dari agama akan merusak agama dan menyebabkan tidak sempurnanya agama.

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu.”

( QS Al Maidah ayat 3 )

Inti permasalahannya adalah pada manusia itu sendiri yakni keimanannya kepada Allah SWT dan bagaimana pengamalannya mengikuti sunnah Rasulullaah saw. Maka dari hari kehari yang diusahakan adalah bagaimana menyempurnakan Iman dan bagaimana menyempurnakan amalan agama dalam kehidupan sehari hari.

Untuk itulah manusia dibekali Allah SWT dengan hati dan akal, hati untuk mengimani agama dan akal untuk semakin meningkatkan pemahaman agama.

Hamba hamba Allah SWT yang mau menggunakan akalnya dan beriman niscaya akan semakin dekat dengan Allah SWT dan semakin tinggi derajatnya disisi Allah SWT.

Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

( QS Al Mujaadilah ayat 11 )

Ada beberapa tingkatan pemahaman agama yang mana akan menentukan derajad seseorang di sisi Allah SWT ;

1.  Seorang muslim yang memahami Islam hanyalah sebatas lima rukun Islam saja. Maka baginya sudahlah cukup hanya dengan mengucapkan secara lisan dua kalimah syahadah, mengerjakan sholat lima waktu, melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Rhamadlan membayar zakat dan naik haji bila diberi kemampuan oleh Allah SWT.

[Ibnu Umar] ra berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Islam dibangun diatas lima (landasan); persaksian tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji dan puasa Ramadlan".

( Shahih Bukhari )           

2. Tidak puas hanya mendapatkan pahala saat sholat saja , saat Rhamadan saja , saat menunaikan zakat saja maka dengan akalnya dia telah berfikir bagaimana caranya agar semua aktifitas nya dalam 24 jam bernilai ibadah.

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.

( QS Al Baqarah ayat 208)

Amal sholech adalah segala amal kebaikan yang dilandasi niat mencari ridha Allah SWT dengan mencontoh kepada sunnah Rasulullaah saw . Maka segala aktifitasnya dalam 24 jam dalam sehari kini mencontoh kepada Rasulullaah saw dan ditujukan semata mata mengharap ridha Allah SWT. Makan dan minum dengan do’a terlebih dahulu , dengan menggunakan tangan kanan bukan dengan tangan kiri . Bekerja mencari rizki yang halal dll sebagainya. Jadilah seluruh aktifitasnya kini bernilai ibadah dan mendapat pahala di sisi Allah SWT walau kelihatannya berupa makan minum tidur bekerja berkeluarga dan lain sebagainya.

3. Akal yang Allah SWT telah berikan kemudian berfikir lagi bagaimana caranya agar pahala yang diperoleh menjadi berlipat ganda. Walau mengerjakan hanya sekali tetapi dibalas oleh Allah SWT berlipat lipat sehingga secara perhitungan jadi semakin barokah . 

 “Barangsiapa yang mengajak menuju hidayah maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya, tapi tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala-pahala mereka. Barangsiapa yang mengajak menuju kesesatan maka dia mendapatkan dosa seperti doa orang-orang yang mengikutinya, tapi tanpa mengurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka.” (HR. Muslim no. 2674)

Dengan mengajak orang lain untuk berbuat baik melakukan amal amal agama maka pahalanya akan berlipat lipat ganda sebanyak orang yang di ajak tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang diajak tersebut . Sehingga dalam waktu yang sama tetapi pahala yang diperoleh jauh lebih banyak karena dia juga mengajak orang lain untuk beramal .

4. Ketika seseorang yang beriman telah meninggal dunia maka buku catatan amalnya telah tertutup karena dia sudah tidak lagi beramal atau sampai kepada orang orang yang telah di ajak. Maka ketika sepuluh orang ( misalnya ) yang telah diajak dalam kebaikan semuanya telah meninggal dunia buku catatan kebaikannya pun telah tertutup. Sementara waktu terus berjalan sampai datangnya hari kiamat, entah berapa ratus tahun lagi atau berapa ribu tahun lagi. Bagaimana agar buku catatannya tidak pernah tertutup karena pahala terus mengalir semua sampai hari kiamat. Sehingga orang yang akalnya sangat cerdas dia selain mengajak kepada ummat manusia juga berpesan kepada mereka untuk saling mengajak lagi manusia lainnya . Tidak hanya sekedar mengajak untuk beramal tetapi mengajak untuk mengajak pula yang lainnya, maka amal perbuatan ini akan berterusan sampai hari kiamat tiada putus putus . Inilah pemahaman yang terbaik dan inilah yang telah diusahakan oleh Rasulullaah saw dan para Shahabatnya ra ajmain.

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.

( QS Ali Imran ayat 110 )

Menurut ulama ayat ini adalah untuk semua ummat Islam tanpa kecuali siapapun , dimanapun dan sampai kapanpun. Ummat Islam akan menjadi Ummat Terbaik hanya jika menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.

Dimanakah posisi kita saat ini. ?

Ya Allah mudahkanlah kami dan tolonglah diri kami untuk dapat menyempurnakan tanggung jawab kami sebagai hamba Mu dalam beribadah dan tanggung jawab kami sebagai ummat Rasulullaah saw yakni dalam berdakwah, aamiin ya Rabbal ‘aalamiin.