Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Saturday 8 February 2020

Dunia hanyalah sarana


APA yang sebenarnya kita cari dalam kehidupan ini? Semua orang, termasuk kita pasti akan menjawab sama, kebahagiaan.dan keselamatan Semua aktivitas yang dilakukan oleh umat manusia, dari Nabi Adam hingga manusia akhir zaman kelak, semuanya hanya ingin mendapat kebahagiaan.dan keselamatan baik didunia maupun di akhirat kelak
Namun demikian, hanya sedikit atau bahkan mungkin sangat langka manusia yang benar-benar memahami makna dari kebahagiaan dan keselamatan itu sendiri.

Allah SWT Menciptakan dunia seisinya , langit dan bumi, makhluq makhluq diantara langit dan bumi yang hanya Allah SWT saja Maha Mengetahui semuanya ini. Segala makhluq yang diciptakan Allah SWT mutlaq berada didalam Kekuasaan Nya serta diatur sedemikain rupa berdasar Ilmu Nya sehingga tidak ada lain maksudnya hanya memberikan kebahagiaan dan keselamatan semata mata sebab semua ummat manusia pasti menginginkan kehidupan bahagia dan selamat dunia maupun akhirat. Hanya Allah SWT Yang Maha Mencintai hamba hamba Nya sehingga tidak satupun dari semua yang telah diciptakanNya dan ditetapkanNya kecuali hanya maksudya untuk kebahagiaan dan keselamatan ummat manusia didunia maupun diakhirat kelak.

Allah SWT Yang Maha Pemurah telah menciptakan semua makhluq makhluq Nya hanya untuk manusia bukan untuk selainnya sedangkan manusia dan jin diciptakan bukan untuk maksud dunia. Akan tetapi banyak diantara manusia tidak memahami maksud penciptaannya dimuka bumi ini
Firman Allah dalam Q.S Adz Dzariat ayat 56 disebutkan

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

 “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”

Dengan Rahmat Allah SWT melalui kitab suci Al Qur’an telah dinyatakan bahwa maksud penciptaan manusia dan jin hanyalah untuk beribadah menyembah Allah Azza wa Jalla. Dunia seisinya dan segala apa saja yang ada hanyalah sarana saja untuk memudahkan ummat manusia didalam beribadah menyembah Allah SWT. Sangat sulit dan bahkan seolah tidak mungkin manusia dapat beribadah dengan sempurna manakala Allah SWT tidak ciptakan kehidupan didunia ini. Sebagaimana perahu yang memerlukan air sebagai sarana menuju suatu pulau. Perahu tidak mungkin bisa berlayar tanpa sarana air namun tentunya juga jangan sampai air memasuki dan memenuhi perahu yang mengakibatkan perahu tenggelam karenanya.
Penting sekali difahami dengan sebaik baiknya bahwa bagaimanapun dunia hanyalah sebatas sarana saja dan bukan tujuan. Apabila dunia dijadikan sarana untuk meraih kehidupan akhirat yang sukses sempurna maka itulah maksud hidup kita , tetapi sebaliknya jika dunia dijadikan tujuan pasti akan berakibat sangat fatal.


Dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu anhu, ia mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ ، فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ِ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ ، وَمَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّـتَهُ ، جَمَعَ اللهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِيْ قَلْبِهِ ، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ.

Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allâh akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya. Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allâh akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina.”

مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الْآخِرَةِ نَزِدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ ۖ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ

Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya, dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat. [Asy-Syûrâ/42:20]

Dengan sifat Allah Azza wa Jalla Yang Maha Pemurah  akan memberikan semuanya baik dunia maupun akhirat kepada hamba hamba Nya. Bahagia di dunia bahagia di akhirat, namun banyak manusia yang hanya menginginkan dunia saja tidak menginginkan akhirat. Itulah kebodohan manusia yang ingin hanya kesenangan sesaat sedikit dan semu setelah itu justru menderita selama lamanya di akhirat. Dunia sebenarnya sama sekali tidak ada nilainya dibanding dengan akhirat tidak lebih daripada sebelah sayap nyamuk

لَـوْ كَـانَتِ الدُّنْـيَـا تَـعْـدِلُ عِـنْـدَ اللّٰـهِ جَـنَـاحَ بَـعُوْضَةٍ ، مَا سَقَى كَافِـرًا مِنْـهَـا شَرْبَـةَ مَـاءٍ.

Seandainya dunia ini di sisi Allâh Subhanahu wa Ta’ala senilai dengan (berat) sayap nyamuk, maka Allâh Subhanahu wa Ta’ala tidak akan  memberi minum sedikit pun darinya kepada orang kafir.[14]

Itulah sebabnya untuk masalah dunia Allah Azza wa Jalla telah berikan semuanya bahkan kepada orang orang kafir sekalipun, sebab dunia ini memang sama sekali tidak ada nilainya di sisi Allah SWT.
Allah SWT menetapkan bahwa kebahagiaan kesuksesan dan kejayaan hidup ummat manusia hanya dalam Agama yang sempurna yakni Agama Islam bukan pada yang lainnya. Jika ummat Islam berpaling dari agama dan menumpukan maksud hidupnya kepada dunia maka akan hilang kehebatan sebagai ummat Islam akan jatuh martabatnya sebagai ummat terbaik, 

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ … ﴿١١٠﴾

“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS: Ali Imron 110)

Allah Azza wa Jalla sesungguhnya mengadakan semua fasilitas kehidupan di dunia  bagi kemudahan ummat manusia menuju keridhoan Nya bukan untuk maksud lainnya Yang paling penting tujuan kita hanya mendapatkan Ridho Allah SWT semata dengan memanfaatkan segala gala yang dianugerakan Nya di dunia ini. Hendaknya benar benar difahami dengan sebaik baiknya dunia beserta segala isinya hanyalah sebatas sarana saja tidak lebih daripada itu. Jangan sampai sarana baik yang berupa harta pangkat jabatan profesi organisasi harokah dan lain lain sebagainya. dijadikan kebanggaan kesombongan terlebih lagi menjadikan sarana  sebagai tujuan hidup yang akan berakibat sangat fatal sekali. Dengan sarana sarana ini jangan pernah merasa paling baik paling benar apalagi saling mencaci sehingga tanpa disadari justru terjerumus kepada kehancuran kebinasaan yakni kesombongan sifat yang sangat diMurkai Allah SWT. 

Dari Abu Hurairah r.a ia berkata, Rasulullah s.a.w bersabda: “Apabila umatku sudah mengagungkan dunia, maka akan tercabut dari mereka kehebatan Islam. Dan apabila mereka meninggalkan amar maa’ruf nahi mungkar, maka mereka akan terhalang dari keberkahan wahyu. Dan apabila umatku saling menghina, maka jatuhlah mereka dari pandangan Allah. (Hakim, Tirmidzi–Durrul Mantsur).

Selama sarana yang kita gunakan masih didalam aturan agama Islam , sesuai Kehendak Allah SWT sesuai Sunnah Rasul saw sekecil apapun maka yakinlah akan dinilai Nya sebagai amal agama. Waktu kita harta kita pangkat jabatan kita organisasi, harokah dan segala galanya hanyalah sarana semata mata bukan tujuan. Jangan lah berpecah belah hanya karena berbeda sarana dakwah justru kita saling bersinergi saling bantu mambantu tolong menolong didalam ketaqwaan. Kita akan menang terhadap kaum musyrik kafir hanya dengan Pertolongan Allah SWT dan Pertolongan Allah Azza wa Jalla hanya akan datang sepenuhnya jikalau ummat Islam satu hati.

Ayo jadikan semuanya sebatas sarana saja dengan satu tujuan hanya mengharap Ridho Allah semata in syaa Allah akan disatukan hati kita oleh Nya dan akan dicegah dari hal hal lain sehingga  tidak ada konflik sekecil apapun dengan Kehendak dan Kuasa Allah SWT

No comments:

Post a Comment

Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.