Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Wednesday 18 October 2017

Jihad, Jihad, Jihad



Tahukah kita apa perbedaan antara manusia dan hewan ?

Yang membedakan manusia dengan hewan ada pada akalnya. Akal sendiri adalah bagian terpenting yang membedakan antara manusia dan binatang. Keutamaan manusia adalah karena selain dikarunia nafsu, ia juga dikaruniai akal sebagai suatu sarana untuk belajar dan terus belajar.
Hewan hanya punya nafsu saja maka segala tindak tanduknya didorong oleh keinginan hawa nafsunya saja. Sebaliknya manusia selain dorongan hawa nafsu maka akalnya yang akan mengendalikan diri apakah dorongan nafsunya ini diteruskan tanpa kontrol ataukah diatur dikontrol oleh akalnya agar tidak menimbulkan bahaya bagi diri maupun orang lain.
Nafsu pada diri manusia tumbuh lebih dahulu daripada akal, oleh karena itu jika kita perhatikan anak-anak kita, mereka selalu ingin agar apa yang diminta dituruti oleh orang tuanya. Bahkan harus menjerit jika kemauannya tidak terpenuhi.

Akal pada diri manusia berkembang sedikit demi sedikit untuk membangun kekuatan dan mulai bisa mengimbangi kekuatan pengaruh nafsu pada saat manusia berusia belasan tahun.
Namun demikian, proses tumbuh kembangnya akal pada diri manusia tak lepas dari bagaimana cara orang tua menumbuhkan anaknya.
Salah satu faktor terpenting agar akal bisa tumbuh dengan baik (dalam konsep Islam) adalah dengan memberikan makanan yang halal (dan baik).
Halal baik dari jenis makanannya maupun dari cara mendapatkannya.

Jadi, marilah kita berhati-hati dalam memberi makan anak kita agar nafsunya tidak mendominasi akalnya sehingga akan tumbuh generasi yang baik di kemudian hari.
Manusia akan berbahagia manakala mengikuti Kehendak Allah SWT , tetapi apabila manusia mengikuti kemauan nafsunya bisa dipastikan akan binasa
Perlu diingat bahwa ada ketentuan manusia, hal ini tidak bisa dipungkiri bahkan sudah menjadi keharusan untuk dipercaya, sebab pada akhirnya manusia juga akan tunduk dan patuh pada ketentuan itu, ketentuan dari yang menciptakan manusia itu sendiri, yaitu Alloh SWT.

    “Wallohu kholaqokum wa ma ta’maluuna”

    “Padahal Alloh lah yang telah menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu. QS. Ash Shaffat: 96).

Kalau dipahami lagi ayat tersebut diatas, adakah yang bisa dilakukan manusia..? rasanya tidak ada yang bisa dilakukan manusia selain berusaha, berdo’a dan menerima segala yang telah digariskan dalam kehidupanya.

    “Inna kulla syai’in kholaqnahu biqodarin”

    "Sesungguhnya Kami menjadikan segala sesuatu itu dg ketentuan dan kepastian. 

( QS. Al-Qomar : 49).

Memang tidak mudah bisa mengendalikan diri. Perlu kesungguh sungguhan yang kuat untuk menentang hawa nafsu. Sehingga dalam satu hadist diterangkan:

أَفْضَلُ الْجِهَادِ أَنْ يُجَاهَدَ الرَّجُلُ نَفْسَهَ وَ هَوَاهُ

“Jihad yang paling utama adalah seseorang berjihad [berjuang] melawan dirinya dan hawa nafsunya”, maka hadits ini derajatnya shahih. Diriwayatkan oleh Ibnu An-Najjar dari Abu Dzarr Radhiyallahu anhu. Juga diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dan Ad-Dailami. Hadits ini juga dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahih Al-Jami’ush-Shaghîr, no 1099, dan beliau menjelaskannya secara rinci dalam Silsilah Ash-Shâhihah, no. 1496.
Syaikh ‘Abdur-Razaq bin Abdul-Muhsin Al-Badr –hafizhahullah– berkata, ”Jika kaum Muslimin melalaikan jihad melawan diri sendiri, mereka tidak akan mampu jihad melawan musuh-musuh mereka, sehingga dengan sebab itu terjadi kemenangan musuh terhadap mereka”.
Kemudian beliau menukil perkataan Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah yang mengatakan: “Bilamana orang-orang kafir menang (atas umat Islam, Red.), maka tidak lain, sesungguhnya hal itu dikarenakan dosa-dosa kaum Muslimin yang menyebabkan iman mereka berkurang. Kemudian, jika kaum Muslimin bertaubat dengan menyempurnakan iman mereka, maka Allah pasti akan menolong mereka”.
Sangat penting untuk difahami ummat Islambahwa Jihad melawan hawa nafsu adalah jihad yang paling  besar . Ummat Islam tidak mungkin  bisa mengalahkan musuh musuh Islam jika mengalahkan diri sendiri saja tidak mampu. Dan tidak mungkin akan dapat mengalahkan hawa nafsu manakala tidak ada kesungguh sungguhan dalam diri seorang hamba.

وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ‌ؕ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ
Dan bagi orang-orang yang berjuang untuk Kami, sesungguhnya Kami akan memberi petunjuk kepada mereka pada jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang berbuat kebaikan’ (Q.S. 29 / Al Ankabut : 70).



No comments:

Post a Comment

Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.