Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Tuesday 28 May 2013

Pembunuh berdarah dingin



Seorang hamba Allah telah membunuh 99 orang. Suatu saat ia ingin bertobat, lalu ditemuilah seorang pendeta. Kemudian diceritakanlah semua perbuatannya dan niatnya untuk bertobat. Pendeta itu bukannya memberi jalan keluar tetapi malah marah marah. Dikatakan kepadanya bahwa membunuh adalah dosa besar apalagi membunuh sampai 99 orang. “Tidak ada jalan tobat untukmu !” kata pendeta itu.
Mengetahui bahwa dirinya sudah tidak ada harapan lagi untuk bertobat , lalu dibunuh pulalah pendeta itu sehingga genaplah 100 orang. Hatinya semakin kalut tetapi masih sangat ingin bertaubat. Akhirnya ditemuilah seorang Ulama. Mendengar penuturan hamba Allah serta keniatannya untuk bertobat maka tiba tiba Ulama itu tersenyum lebar. Serta merta dipeluknya hamba Allah itu lalu dikatakan kepadanya dengan penuh semangat bahwa dirinya masih bisa bertobat. Dengan mata yang berkaca kaca saking gembiranya hamba Allah itupun lalu bertanya, “Bagaimana tuan caranya supaya saya bisa bertaubat ? Dipandangnya dalam dalam mata hamba Allah itu lalu dikatakan kepadanya, “ Tinggalkanlah kampung halamanmu, pergilah menuju kampung disana” Ulama ahli hikmah itu tahu betul kondisi kampung pemuda tersebut yang penuh dengan kemaksiatan sehingga sangat mempengaruhi sifat sifatnya. Sebaliknya kampung seberang sudah hidup suasana agama maka insya Allah perlahan tapi pasti sifat sifatnya akan berubah karena pengaruh lingkungan yang baik.

Di tengah perjalanan menuju kampung yang dimaksud, hamba Allah itupun jatuh tersungkur dan menghembuskan nafasnya yang terakhir. Malaikat adzab buru buru hendak membawa ruh hamba Allah itu namun malaikat rachmat tidak mau melepaskannya. Kata malaikat adzab, “Ini adalah bagianku, dia seorang pembunuh yang keji” tetapi malaikat rachmat tak mau kalah. “Tak tahukah engkau hamba ini sudah bertobat, semua dosa dosanya sudah diampuni” Demikianlah kedua malaikat itu tak ada yang mau mengalah sehingga pada akhirnya mereka memohon kepada Allah SWT untuk memutuskan perkara tersebut.Allah SWT kemudian memerintahkan untuk mengukur jarak antara hamba Allah itu dengan kampungnya. Apabila jarak antara kampung yang dia tuju dengan kampung yang ditinggalkan lebih dekat maka malaikat rachmat yang berhak atasnya sebaliknya apabila labih jauh maka  malaikat adzab yang berhak atasnya. Setelah diukur ternyata lebih dekat kearah kampung yang dituju hanya sebatas satu kilan, maka malaikat rachmat yang berhak membawa ruhnya. Dalam riwayat yang lain Allah SWT telah memerintahkan kepada bumi memendek sehingga jarak ke arah kampung yang dituju lebih dekat.

Hikmah yang bisa diambil dari kisah tersebut di atas adalah :

1. Jangan pernah membunuh harapan seseorang untuk menjadi baik, apapun latar belakangnya. Lebih baik mantan pembunuh, mantan pezina, mantan penjudi yang bertobat berusaha memperbaiki diri ketimbang orang yang menyombongkan diri dengan ilmunya, hartanya ataupun kedudukannya.

2. Jangan pernah putus asa dari Rachmat Allah SWT betapapun besar dosa dosanya. Ampunan Allah SWT selalu ada bagi hamba hamba Nya yang mau bertobat dengan sungguh sungguh sebelum nyawa sampai di tenggorokan

3. Allah SWT Maha Pengasih dan Maha Penyayang berkehendak menyelamatkan seluruh hamba hamba Nya. Andai Allah SWT mau menghukum hamba tersebut maka tidak ada masalah karena dosa dosa besar yang sudah diperbuatnya. Namun Allah SWT lebih mendahulukan Kasih Sayang Nya melampaui Kemurkaan Nya. Demikianlah hendaklah seorang Dai semestinya mengikuti Kehendak Allah SWT. Memandang semua ummat manusia dengan sifat penuh kasih sayang. Tidak cepat memvonis seseorang sebagai ahli neraka, bahkan justru berusaha bagaimana agar semua ummat manusia dapat selamat masuk syurga.

4. Jangan salah faham dengan saudara saudara kita yang meninggalkan kampung halamannya menuju masjid masjidnya Allah SWT di seluruh dunia untuk memperbaiki diri memperbaharui Iman dan meningkatkan amal, memakmurkan masjid masjid yang saat ini telah banyak ditinggalkan ummat serta mengajak semua ummat Islam untuk belajar berdakwah menyampaikan kalimat Laailaaha Illallaah Muhammadurrasuulullaah kepada semua ummat manusia. 

”Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada-Nya dan hari kemudian, serta (tetap) mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapa pun), kecuali kepada Allah. Maka, mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS Attaubah [9]: 18).

No comments:

Post a Comment

Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.