Dakwah Maksud Hidup


widgeo.net

Monday 14 August 2017

Tutup Mulut, Buka Telinga




Sejak didalam kandungan telinga sudah berfungsi. Saat mata belum bisa menangkap sinyal sinyal cahaya maka telinga bisa mendengarkan suara suara. Maka ibu yang sedang mengandung bayinya sangat dipentingkan sekali membaca Al Qur’an agar jabang bayi mendengar . Bermula dari mendengar maka akan mulai mengaktifkan organ organ tubuh lain seperti perkembangan otak, emosional dan organ organ tubuh lainnya. 

Seorang peneliti dari Jepang Shinici Suzuki telah melakukan beberapan eksperiman terhadap ibu ibu yang tengah mengandung bayinya. Bermula dari pengamatan yang sangat sederhana yaitu mengapa anak anak kecil di Jepang bisa berbahasa Jepang dengan sangat fasih sementara orang dewasa di Amerika bahkan sama sekali tidak mengerti ucapan bahasa Jepang. Atau kanak kanak di Belanda sangat lancar dan fasih berbahasa Belanda sementara Orang orang dewasa di Rusia tidak mengerti sama sekali bahasa Belanda.
Ternyata melalui serangkaian eksperimannya diketahui bahwa “Bahasa Ibu” inilah yang menentukan seseorang dapat berbahasa dengan sempurna. Bayi yang ada dalam kandungan walau belum bisa melihat atau berfikir namun bisa merekam semua suara suara yang didengarnya dan kemudian akan tersimpan dalam memori yang selanjutnya akan mempengaruhi semuanya mulai dari perkembangan otaknya , organ bicaranya dan lain sebagainya sehingga kelak akan mampu berbicara berbahasa dengan logat yang sangat unik yang tidak bisa dipelajari begitu saja dengan mudah oleh orang dewasa. 

Dalam Islam telah diisyaratkan untuk banyak mendengar daripada banyak berbicara. Telinga telah Allah SWT Ciptakan dua disebelah kanan dan disebelah kiri sedangkan mulut cukup satu saja dengan posisi di tengah , maka dibalik dari hikmah penciptaan ini manusia telah diperintahkan untuk mendengarkan dari kedua belah fihak baru kemudian berbicara dengan seadil adilnya. Jangan sampai kita terjebak sehingga hanya mendengarkan dari fihak sebelah saja tanpa ada tabayyun / klarifikasi terhadap fihak lainnya.
Dengar apa yang disampaikan dan janganlah lihat siapa yang menyampaikan. Boleh jadi yang berkata adalah seekor serigala namun ketika apa yang dikatakan suatu kebenaran maka kita perhatikan baik baik. 

Dalam zaman yang penuh dengan fitnah ini maka kita wajib tabayyun.
Allah SWT berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah (kebenarannya) dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. (Al-Hujurat: 6)
Maka mari kita tutup mulut kita dan buka lebar lebar telinga kita. Maknanya dalam hal ini kita jangan banyak bicara melainkan banyak banyaklah mendengar informasi dari kedua belah fihak agar tidak terjebak kepada fanatisme golongan, dan berlakulah adil dengan sebenar benarnya keadilan. Karena Adil lebih dekat kepada taqwa dan pemimpin yang adil akan dibawah Arsy Allah SWT mendapat perlindungan dari dahsyatnya adzab saat di alam Mahsyar. In syaa Allah.

No comments:

Post a Comment

Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.