Rasulullaah saw adalah seorang dokter.
Tidak sebagaimana dokter dokter pada lazimnya zaman ini, Rasulullah saw adalah
dokter yang sempurna. Fisiknya , akhlaqnya, ilmu pengetahuannya, semuanya
sempurna.
Dokter dokter akhir zaman baru
mengetahui jenis penyakit setelah penyakit itu muncul sehingga selalu
terlambat. Keburu penyakit sudah mewabah , obat obatan belum juga ditemukan
sehingga banyak korban jiwa berjatuhan. Dokter dokter modern sekalipun tidak
mampu mendeteksi dan mendiagnosa jenis jenis penyakit ruhani terlebih
memprediksinya untuk masa yang akan datang. Penyakit ruhani jauh lebih
berbahaya ketimbang penyakit jasmani. Separah apapun penyakit jasmani berujung
hanya pada kematian dan jika sudah mati berakhir pulalah segala macam bentuk
penderitaan jasmaninya. Penyakit ruhani apabila tidak segera disembuhkan maka
walaupun secara jasmani nampaknya tidak ada keluhan tetapi saat kematian tiba
adalah suatu penderitaan yang amat dahsyat dan dari hari ke hari semakin pedih
perih tidak ada akhirnya
Salah satu penyakit zaman akhir yang
sejak awal telah dikhabarkan oleh Rasulullaah saw adalah penyakit “WAHN”
Sedemikian berbahayanya penyakit ini sehingga membinasakan semua sendi sendi
kekuatan dan kewibawaan ummat Islam di hadapan kaum kafir. Jumlah ummat Islam
yang begitu banyak sekalipun sedikitpun tidak membawa manfaat.
Dari Tsauban, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Hampir saja para umat (yang
kafir dan sesat, pen) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana
mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang
bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?”
Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak.Akan tetapi kalian bagai
sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada
hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ’Wahn’. Kemudian
seseorang bertanya,”Apa itu ’wahn’?” Rasulullah berkata,”Cinta dunia dan takut
mati.” (HR. Abu Daud no. 4297 dan Ahmad 5: 278,shahih kata Syaikh Al Albani.
Secara kwantitas banyak tetapi secara
kwalitas sangat buruk sekali bahkan sebagaimana sampah saja.
Cinta dunia dan takut mati. Demi
mendapatkan dunia yang sangat dicintainya segala galanya rela dikorbankan
bahkan termasuk mengorbankan agama dan kepentingan ummat Islam sendiri. Takut
mati pengaruhnya, takut mati penghasilannya, takut mati kesenangannya,dan
ketakutan ketakutan lain selain takut kepada Allah SWT telah membuatnya tidak
takut sama sekali dengan Allah SWT.
Maka namanya saja sampah walau banyak
tidak bermanfaat kecuali untuk dikubur atau dibakar supaya tidak menimbulkan
masalah yang lebih serius lagi.
Apa obat penyakit cinta dunia dan
takut mati ???
1.
Belajar mencintai Allah SWT, Rasulullaah saw , Agama Islam dan ummat
Islam dengan mengorbankan duniawi,karena hakikat cinta adalah pengorbanan.
2.
Yakinkan pada diri bahwa setiap kita pasti akan mati, dan mati adalah
perjumpaan dengan yang kita cintai yaitu Allah SWT, Rasulullaah saw. Apalah
artinya mati pengaruh kita, mati penghasilan kita, mati kesenangan kita kalau
Allah SWT ganti semuanya itu dengan keridloan Nya dan keni’matan sejati dan
abadi di alam syurga kelak.
Jangan sampai hidup didunia bak sampah
dunia, terbuang dan sia sia , di akhirat
jadi bahan bakar api neraka Jahannam, naudzubillahi min dzaalik
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.