Masjid telah dibangun untuk tempat beribadah hamba hamba Allah yang mukhlis dan mengharap pertemuan dengan Nya. Banyak harta telah dikorbankan untuk membentuk suatu tempat yang paling dimuliakan Allah SWT di muka bumi ini. Inilah masjid masjid yang dicintai Allah SWT melebihi bangunan bangunan megah dan mewah yang tersebar dimuka bumi.
Konon di suatu tempat terdengar tangisan yang sangat memilukan. Demikianlah beberapa hari suara tangisan misterius itu selalu terdengar tanpa pernah ditemukan sumber suaranya. Akhirnya diketahuilah bahwa suara tangisan itu berasal dari sebuah masjid tua yang sudah lama ditinggalkan ummat. Ya masjid juga makhluq Allah SWT akan mengikuti apa yang di Kehendaki Allah SWT. Jika Allah berKehendak memberi perasaan sedih maka tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT. Maka dengan ijin Allah SWT serta Maha Kuasa Allah SWT masjid itu menangis merintih karena telah bertahun tahun ditinggalkan ummat Islam. Barulah ketika jamaah disekitar masjid saling ajak mengajak untuk memakmurkan kembali masjid itu, suara suara tangisan telah hilang tidak terdengar kembali.
Pada saat ini sepertinya tidak ada masjid maupun musholla
yang bersedih karena ditinggalkan ummat, semua bergembira semua berbahagia
karena berbondong bondong ummat Islam memenuhi masjid maupun musholla. Masjid
yang semula berukuran besar tiba tiba seakan mengecil menyempit karena tidak
muat sampai sampai jamaah sholat membludak hingga ke jalan jalan. Sesama masjid
sesama musholla saling membanggakan diri mereka masing masing dengan banyaknya
jamaah yang datang menghampiri dan berjejal jejal di masjid ataupun musholla.
Kalaulah masjid punya wajah pastilah akan nampak wajahnya yang sangat
berbahagia dan bersinar sinar karena saking senangnya dicintai banyak orang. Dengan
semangat masjid itu turut mengaminkan do’a do’a yang dipanjatkan orang orang
yang punya hajat entah itu hajat supaya dikaruniai anak yang sholech sholechah
atau hajat supaya dapat pekerjaan atau ingin diterima disuatu pendidikan di
suatu tempat dan lain lain sebagainya. Terlebih lebih do’a untuk senantiasa
diberi hidayah dan ampunan dari Allah SWT.
Namun kebahagiaan masjid masjid rupa rupanya tidak bertahan
lama, secara perlahan namun pasti berangsur angsur jumlah jamaah masjid ataupun
musholla semakin berkurang. Kecintaan mereka terhadap masjid ternyata berangsur
pudar dikalahkan dengan kecintaan lainnya. Berbagai macam alasan dikemukakan ,
“ah saya kalau sholat di masjid tidak bisa khusyuk, kalau dirumah saya akan
khusyuk.” Bahkan ada lagi yang beralasan “ saya di rumah juga berjamaah dengan
anak dan istri, apa bedanya”. Dan berbagai macam alasan lainnya yang
dikemukakan yang sebenarnya membuktikan bahwa cintanya kepada rumah yang paling
mulia, Baitullah hanya sebatas itu saja. Mereka lebih mencintai anak dan
istrinya, mereka lebih mencintai profesinya dan lain lain alasan. Masjid dan
musholla demi ditinggalkan pergi oleh ummat Islam telah “patah hatinya” tidak
mampu mengucapkan apapun kata kata. Terkuras semua air mata kesedihan hancur
luluh hatinya karena ummat telah berpaling cintanya kepada yang lain. Bukankah
selama ini masjid dan musholla senantiasa setia menemani siapapun yang
membutuhkan Allah SWT, bukankan masjid maupun musholla yang senantiasa
menghibur siapapun hamba hamba Allah yang sedang dirundung masalah. Kalau ada
bencana ataupun mushibah maka masjid dan musholla lah yang akan melindungi dari
kemurkaan Allah sebagaimana seorang ibu yang dengan penuh kasih sayangnya
memeluk anak anaknya ketika sedang sakit atau didera mushibah lainnya. Mengapa,....mengapa,....,mengapa....,
manusia tidak mengerti juga akan perasaan hati masjid. Pernahkah masjid
mengecewakan kita, pernahkah masjid memarahi kita karena panggilannya sebanyak
lima kali sehari tidak pernah kita gubris.
Saudaraku , jangan pernah engkau menyesal ketika engkau
berdalih apapun untuk tidak mendatangi setiap panggilan adzan. Bukankah
sebenarnya Allah SWT yang telah memanggil kita melalui muadzin. Panggilan Allah
SWT tidak pantas kita sia siakan sedangkan ketika ibu memanggil kita saja maka
secepatnya kita akan tunaikan, walau sesibuk apapun kita walau sedang
mengerjakan sesuatu yang penting sekalipun, apalagi panggilan Allah SWT.
Mungkinkah kita akan memahami Kehendak Kehendak Allah SWT, mungkinkah kita akan
memahami Ilmu Ilmu Allah SWT kalau kita jauh dari Nya tidak segera menghampiri
panggilanNya saat muadzin memanggil kita. Bukankah makna yang sesungguhnya
tentang agama Islam ini yakni sami’na wa atho’na, kami dengar dan kami ta’ati.
Kita telah dengar adzan dari masjid namun mengapa tidak kita taati dengan
segera datang menemui Allah dimana Allah SWT telah memanggil kita. Bagaimana
kalau kita diundang oleh saudara kita disuatu tempat yang telah dicantumkan,
pada jam yang telah ditetapkan kemudian kita beralasan bahwa kita sudah baca
dan sudah tahu tetapi tidak ada keinginan untuk menghadiri undangan tersebut.
Bahagiakanlah masjid masjid rumah rumah Allah SWT, insya
Allah akan diberi kebahagiaan juga dengan dikabulkan segala harapan harapan
kita , hajat hajat kita akan dipenuhi, tetapi jika kita menjauh dari masjid
tidak mau hadir ketika ada adzan maka niscaya Allah SWT pun akan menjauh dari
kita. Dan jika Allah SWT menjauh dari diri kita mungkinkah kita akan sukses
tanpa bantuan Allah SWT tanpa bimbingan Allah SWT. Siapa diri kita ini, apalah
diri kita ini, tidak ada apa apanya, sekali lagi tidak ada apa apanya tanpa
pertolongan Allah SWT.
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ
ءَامَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَءَاتَى الزَّكَاةَ
وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ
الْمُهْتَدِينَ
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah
orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah,
maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang
mendapat petunjuk”
(QS At-Taubah: 18).
Marilah kita tetap makmurkan masjid dengan lima waktu
berjamaah walau Rhamadlan telah usai bahkan kita ajak mengajak saudara saudara
lainnya untuk memakmurkan masjid karena hanyalah yang memakmurkan masjid masjid
Allah , orang orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Mari amalkan dan sampaikan kepada siapapun dimanapun sampai
kapanpun
Insya Allah !
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.