Kepada
saudaraku Muhammad
Di
bumi Allah SWT
Assalaamu’alaikum
Wr Wb.
Perkenalkan
nama saya Tamtomo Nusa Hantoro, maaf saya lebih suka memanggil antum Muhammad
karena nama itu penuh dengan kemuliaan baik didunia maupun di akhirat ketimbang
nama Mantan Jama’ah Tabligh Tobat. Saya sempat membaca diskusi agama antara
antum dengan saudara saudara kita dari jamaah Tabligh.
Saya
hanya ingin mengambil hikmah hikmah dari diskusi panjang tersebut yang mudah
mudahan bisa bermanfaat. Saudaraku Muhammad, antum dikaruniai oleh Allah SWT
Ilmu Agama yang sangat baik maka alangkah sangat baik lagi jika Ilmu Agama
antum bisa disampaikan pada saat yang tepat pada tempat yang tepat pada orang
yang tepat dan dengan cara yang tepat. Karena segala sesuatu itu ada saatnya
yang tepat ada tempatnya yang tepat ada sasaran yang tepat dan ada caranya yang
tepat agar hasilnya bisa sempurna. Dan cara penyampaian Ilmu Agama yang sebaik
baiknya adalah seperti yang telah dicontohkan Rasulullaah saw dan para
Shahabatnya.
Saya jadi teringat akan kisah Amirul Mukminin Umar Bin Khattab
r.a ketika mengetahui ada seorang tua yang sedang bermaksiat didalam rumahnya
bersama budak perempuannya yakni minum khamar dan menyuruh budaknya menari.
Maka Umar bin Khattab r.a langsung saja memasuki rumah itu lewat jendela dan
menangkap basah perbuatan orang itu. Namun dikatakan kepada Umar bin Khattab
r.a bahwa memang dirinya melakukan satu kesalahan tetapi Amirul Mukminin telah melakukan
tiga kesalahan yakni memasuki rumah tanpa memberi salam memasuki rumah tidak
lewat pintu dan mengintai intai orang. Umar bin Khattab r.a pun segera menyadari
kekeliruannya kemudian langsung saja pergi meninggalkan rumah tersebut. Suatu
ketika dalam suatu majelis Umar bin Khattab r.a melihat orang yang dulu
dipergokinya telah bermaksiat dirumahnya dahulu. Umar r.a lalu mendekatinya dan
membisikkan kata kata ke telinganya bahwa perbuatannya itu telah dirahasiakannya,
tidak pernah disampaikan kepada siapapun, lalu orang itupun gantian membisikkan
kata kata ke telinga Umar bin Khattab r.a bahwa sejak saat itu dia tidak pernah
lagi berbuat maksiat.
Sungguh
sangat indah sekali tauladan dari para Shahabat ra ajmain yang telah memberi
contoh bagaimana hendaknya cara kita dalam menegakkan kebenaran. Rasulullaah
saw pun didalam menegakkan kebenaran butuh proses yang cukup panjang yakni
selama 23 tahun padahal Beliau sempurna segala galanya, maka mungkinkah kita
dengan segala kekurangan dan keterbatasan akan langsung bisa membuat seseorang
atau suatu kaum tiba tiba mendapat hidayah. Segala sesuatu butuh proses dan suatu
Kebenaran menghendaki Kesabaran.
3. kecuali orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan
nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. ( QS Al Ashr ayat 3 )
Saya
yakin sekali saudaraku Muhammad jauh didalam lubuk hatinya mempunyai niat yang
ikhlas semata mata mengharap keridlaan Allah SWT dan Ilmu Ilmu yang
disampaikanpun sangat baik sekali maka saya pun sangat yakin sekali jika penyampaiannya
saatnya tepat , tempatnya tepat, orang yang jadi sasarannya tepat dengan cara
yang tepat Insya Allah akan sangat mengena dan mudah mudahan akan membawa
perubahan ke arah kebaikan.
Saudara
saudara kita dari Jama’ah tabligh memang tidak semuanya alim , ada yang mantan
preman ada yang mantan kafir ada yang mantan orang yang tidak pernah taat
kepada Allah SWT dll sebagainya. Bukankah itu jauh lebih baik sekali daripada
mantan dai atau mantan kyai ? Maka tentu saudaraku Muhammad hendaknya bisa memakluminya
kalau suatu ketika ada salah satunya yang salah ucap, hadis dikira ayat atau
sebaliknya. Jangan kita lihat saat ini namun hendaknya kita lihat kemauannya
serta kesungguh sungguhannya ingin memperbaiki diri. Insya Allah suatu saat nanti dengan
keistiqomahannya dalam dakwah dan senantiasa interaksi dengan para Ulama dakwah
maka akan berubah sifatnya menjadi baik. Asbab dari mereka telah banyak sekali
saudara saudara kita yang mau melaksanakan sholat mau memakmurkan masjid dan
mengajak semua orang untuk berdakwah.
Sekali
lagi segala sesuatu itu butuh proses dan butuh kesabaran. Mengapa saudaraku
tidak mendampingi saja ketika mereka sedang keluar dijalan Allah SWT. Bukankah
itu saat yang tepat karena memang mereka niatnya untuk memperbaiki diri,
tempatnyapun tepat dirumah Allah SWT, sasarannyapun tepat langsung berhadap
hadapan dari hati ke hati dan caranyapun tepat yakni dengan penuh kebijakan dan
kesabaran, khan saudaraku Muhammad orang ‘alim yang sudah pasti jauh lebih
memahami apa arti kebijaksanaan dan kesabaran dalam mendidik ummat.
Ini
semua saya sampaikan karena maaf menurut saya dengan ditulis di facebook
diskusi yang semacam itu sepertinya kurang tepat dan hasilnya tidak membawa
kebaikan. Orang diluar Islam akan jadi tahu aib didalam tubuh Islam itu sendiri
. Kalau seperti itu caranya, kemungkinannya sangat kecil sekali mereka akan
tertarik dengan agama Islam bahkan mereka akan semakin jauh dengan Islam.
Mereka tahunya Islam itu saling berbantah bantahan, saling mencaci maki saling
bangga diri atas kelompok dan golongannya, merasa paling benar sendiri, padahal
justru Rasulullaah saw melarang keras perbuatan seperti itu. Jangankan sesama
muslim, kepada selain muslimpun Allah SWT melarang kita mencaci maki tuhan
tuhan mereka
108. dan janganlah kamu memaki
sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan
memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan
Setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. kemudian kepada Tuhan merekalah
kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka
kerjakan. ( QS Al An Am ayat 108 )
“Apabila ummatku mengagungkan dunia
maka akan dicabut darinya kehebatan islam, apabila mereka meninggalkan amr bil
ma’ruf (mengajak kepada kebaikan) dan nahi ‘anil munkar (mencegah kemungkaran
maka diharamkan atasnya keberkahan wahyu dan apabila mereka saling caci mencaci
maka jatuhlah mereka dari pandangan Allah swt. (HR Hakim dan Tirmidzi – Dari
kitab Durrul mantsur).
Kita
adalah ummat yang satu ummat terbaik dengan syarat mau berdakwah sebagaimana
dalam ayat al Qur’an
110. kamu adalah umat yang terbaik
yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari
yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah
itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang fasik. ( QS Ali Imran ayat 110 )
Mengapa
kita tidak saling tolong menolong saling bantu membantu saling mendo’akan agar
hidayah cepat tersebar keseluruh alam. Kalaupun ada hal hal yang dirasa tidak
benar mengapa tidak dibicarakan secara terbatas ( kalangan orang orang yang
benar benar ahli agama ) dan tertutup (
hanya dibicarakan intern ummat Islam saja ) sehingga masalah selesai dengan
sebaik baiknya dan tidak menimbulkan dampak dampak yang tidak diinginkan
bersama.
Hikmah
yang bisa diambil dari silaturrahmi kita ini adalah mari kita tingkatkan
semangat kita dalam berdakwah, jangan melemah justru semakin kuatkan diri dan
persiapkan diri untuk mengajak semua ummat manusia beriman dan menegakkan
sholat karena kemungkaran terbesar adalah orang yang meninggalkan sholat sebab
dikatakan orang yang tinggalkan sholat adalah orang yang merobohkan agama.
Sholat itu adalah tiang agama (Islam),
maka barangsiapa mendirikannya maka sungguh ia telah mendirikan agama (Islam)
itu dan barangsiapa merobohkannya maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam)
itu.
Kita
giatkan juga semangat menuntut Ilmu dan semangat mencari Kebenaran haqiqi dan
bukan semangat mencari cari kesalahan orang lain.
Kita
buka lembaran baru ditahun baru 2012 ini.
Jangan
ada benci diantara kita
Jangan
simpan dendam didalam dada
Jangan
ada lagi dengki dalam hati ini
Tumbuh
suburkan bunga bunga perdamaian dan kecintaan dalam jiwa
Genggam
erat ukhuwwah Islamiyah
Raih
hari esok nan penuh ridla Ilahi
Saatnya
kita ayunkan langkah bersama , terus maju kedepan
Menyongsong
kemenangan dan kejayaan Islam kembali
Ya
Allah, ampunilah kesalahanku, kejahilanku, sikapku yang melampaui batas dalam
urusanku dan segala hal yang Engkau lebih mengetahui hal itu dari diriku. Ya
Allah, ampunilah aku, kesalahan yang kuperbuat tatkala serius maupun saat
bercanda dan ampunilah pula kesalahanku saat aku tidak sengaja maupun sengaja,
ampunilah segala kesalahan yang kulakukan
( Al-Bukhârî dan Muslim dari Abû
Mûsa Al-Asy'arî meriwayatkan, bahwa Nabi Saw. biasa membaca doa ini, walaupun
ia terbebas dari dosa (ma'shum).
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.