Niat
termasuk perbuatan hati maka tempatnya adalah di dalam hati, bahkan semua
perbuatan yang hendak dilakukan oleh manusia, niatnya secara otomatis tertanam
di dalam hatinya. Niat hanya Allah SWT sajalah yang Maha Mengetahui, bahkan
seorang hamba tidak mengetahui apa niat yang sebenarnya ada didalam hatinya.
Maka ketika seseorang mengaku dan
mengatakan bahwa niatnya adalah ikhlas
semata mata mengharap ridla Allah SWT sebenarnya hanya anggapan dirinya saja,
adalah perasaan dirinya sendiri. Hakikat niat yang sesungguhnya hanya Allah SWT
sajalah yang Maha Mengetahui. Niat ini selalu berbolak balik, bisa saja semula
betul betul hanya mengharap ridla Allah SWT namun dalam perjalanan selanjutnya
bisa saja tanpa disadari niatnya telah melenceng jauh dari hanya mengharap
ridla Allah SWT. Sehingga niat ikhlas bukan untuk disebut sebut dihadapan
manusia melainkan untuk senantiasa dikoreksi sebelum beramal, saat melaksanakan
amal dan selesai melaksanakan amal apakah tetap ikhlas semata mata mengharap
ridla Allah SWT saja.
“Dia mengetahui apa yang ada di langit
dan di bumi dan mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan yang kamu nyatakan. dan
Allah Maha mengetahui segala isi hati.” ( QS At Taghaabun ayat 4 )
Tanda tanda
niat yang ikhlas pada diri seseorang adalah tidak sombong manakala dipuji puji
dan tidak sakit hati manakala dirinya dicaci maki ketika beramal dan senantiasa
istiqomah dalam beramal.
13.“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan:
"Tuhan Kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah, maka tidak
ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita”.
14.”mereka Itulah
penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa
yang telah mereka kerjakan”. ( QS Al Ahqaaf ayat 13 s/d 14 )
Istiqamah ialah teguh pendirian dalam
tauhid dan tetap beramal yang saleh.
Pentingnya niat seorang hamba sehingga Allah SWT hanya
melihat kepada isi hati seorang hamba dan tidak melihat kepada bentuk tubuh dan
rupa
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata :
Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai)
bentuk tubuhmu dan tidak pula menilai kebagusan wajahmu, tetapi Allah melihat
(menilai) keikhlasan hatimu”. [HR. Muslim]
Beberapa
fadlilah niat ikhlas lainnya adalah
1. Barangsiapa memberi karena Allah, menolak karena
Allah, mencintai karena Allah, membenci karena Allah, dan menikah karena Allah,
maka sempurnalah imannya. (HR. Abu Dawud)
2. Dari Abu
Huraira radhiyallahu `anhu , ia
berkata : “Rasulullah shallallahu
`alaihi wasallam bersabda : “Siapa yang bersedekah dengan sebiji korma yang berasal dari usahanya yang halal lagi baik (Allah tidak
menerima kecuali dari yang halal lagi baik), maka sesungguhnya Allah menerima
sedekah tersebut dengan tangan kanan-Nya kemudian Allah menjaga dan
memeliharnya untuk pemiliknya seperti seseorang di antara kalian yang
menjaga dan memelihara anak kudanya. Hingga sedekah tersebut menjadi sebesar gunung.” Muttafaq ’alaih
Ya
ALLAH, Wahai yang Maha Agung,
Kurniakan
kami keikhlasan daripada apa pun yang kami katakan,
Kurniakan
kami keikhlasan daripada apa pun yang kami lakukan,
Jadikanlah
apa pun yang kami perbuatkan semata mata kerana MU Ya ALLAH,
Lindungi
kami dari ketamakan pujian dan penghormatan makhluk-makhluk Mu,
Lindungi
kami dari ketamakan akan balas budi dari hamba-hamba Mu,
Lindungi
kami dari ketamakan atas dunia ini Ya ALLAH..
Amin
..Amin..Amin..Ya Rabbal Alamin
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.