Selesai musyawarah para dai
dai ini berbincang bincang sekitar kegiatan kegiatan lainnya dan juga kegiatan
dai lainnya yang menyebabkan belum bisa hadir musyawarah dengan istiqomah. Aku
lalu meninggalkan majelis sebab ada pasien yang akan berobat. Selesai memberi
resep tiba tiba terdengar hp berdering lalu aku angkat. Ternyata dari istri
salah seorang dai yang ikut bermusyawarah. Beliau menanyakan apakah suaminya
masih ada di musholla yang langsung aku jawab “ Ya bu bapak masih ada di
musholla, bagaimana bu apa ada yang bisa saya bantu ?” Dari telepon ibu itu
mengatakan bahwa ada orang yang memberitahu jika suaminya mengalami kecelakaan
dan menabrak seseorang hingga meninggal dunia. Beberapa kali orang
tersebut menghubunginya lewat hp dan
minta agar segera transfer sejumlah uang sebagai jaminan bahwa bapak tidak
dipenjara karena telah menyebabkan meninggalnya seseorang. Saya katakan dengan
tegas bahwa berita itu tidak benar, itu berita bohong salah satu bentuk
penipuan dengan memanfaatkan kepanikan dan disaat sedang dalam keadaan panik
biasanya tidak bisa berfikir jernih lalu mau saja mengikuti perintah si penipu
untuk mentransfer sejumlah uang. Aku kemudian setengah berlari kembali menuju
musholla untuk memastikan bapak yang dimaksud masih ada dalam majelis, siapa
tahu bapak yang dimaksud sudah pulang dan bisa saja benar apa yang
diberitahukan penelpon tersebut. Alhamdulillaah ternyata bapak Syarifin masih
santai santai ngobrol sambil menikmati minuman teh hangat dan panganan. Buru
buru kemudian aku serahkan hp kepada beliau agar istrinya yakin benar bahwa
suaminya tidak mengapa ngapa. Setelah beliau berdua berbicara di telepon
barulah yakin betul bahwa berita itu hanyalah upaya menipu dari manusia iseng
untuk cari keuntungan dengan memanfaatkan kepanikan. Model penipuan seperti ini
sudah seringkali terjadi namun ada juga yang masih percaya yang akhirnya
sejumlah uang melayang sia sia dalam jumlah besar. Ada sebuah pelajaran
berharga yang bisa aku dapatkan dengan kejadian tersebut yakni sebuah keyakinan
manakala seseorang berusaha memikirkan agar orang lain atau ummat manusia
selamat baik didunia dan akhirat maka yang pertama kali akan diselamatkan Allah
Subhanahu wa Ta’ala adalah dirinya sendiri. Yang kedua yakni seorang hamba
dengan sifat sifat mencontoh sifat sifat shahabat ra ajmain diantaranya sifat
pertama dan kedua yakni yakin yang tidak ada keraguan akan Kekuasaan Allah
Subhanahu wa Ta’ala dan kemuliaan Sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam
kemudian hakikat sholat yang akan menyelesaikan semua permasalahan akan
menyelesaikan masalah. Jangankan masalah dunia yang sangat sepele masalah
akhirat yang paling besar sekalipun akan juga terselesaikan dengan sangat mudah.
Dalam keadaan sangat genting Pertolongan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala berupa
ketenangan hati telah merasuki hati seorang ibu yang biasanya naluri wanita
jika mendengar orang terdekatnya apakah suaminya ataukah anak anaknya mengalami
musibah pastinya akan sangat panik sekali.
Tidak ada yang rugi jika
Allah Subhanahu wa Ta’ala BerKehendak pasti ada hikmah dibalik semuanya itu.
Seorang penipu melakukan tipu tipu juga atas izin Nya dan ternyata hikmah
dibalik kasus upaya penipuan ini adalah semakin bertambahnya keyakinan akan
setiap amal amal agama ini. Masya Allah Alhamdulillaah.
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.