Kami di Tegal hanya bertiga, satu dokter Spesialis satu orang lagi dokter di kepolisian dan aku yang ortega orang Tegal asli. Karena hanya bertiga sehingga gampang banget jika ingin kumpul kumpul. Tinggal kontek janjian lalu meluncurlah menuju rumah makan yang dituju. Awalnya temanku menawari mau makan siang menu sate kambing gulai kambing atau ikan bakar dan konco konconya. Aku beralasan punya "peliharaan" tensi yang tinggi jadi lebih memilih ikan bakar dan teman temannya. “Oke ketemuan di klinik jalan KS Tubun ya Om nanti jam satu siang !” kata temenku yang dokter spesialis. “ Siap mas ! sahutku
Setelah berkumpul tiga
alumni FK UNDIP ini kamipun segera masuk ke mobil menuju suatu Rumah Makan
terkenal di Margadana. Seingat ku ini yang ketiga kali nya aku nongkrong di
Rumah Makan ini, sebelumnya bareng bareng keluarga istri beserta almarhumah Ibu
Mertua. Memang menunya dan gurihnya sangat lumayan jadi membuat ketagihan
apalagi Rasah nya itu lho, “Rasah Mbayar” menu paling favorit yang paling aku
gemari, he he he ......
Ternyata kebetulan lagi ada
pertemuan juga dari kepolisian Tegal yang dihadiri banyak dari bapak bapak
polisi. Saat melewati bapak bapak polisi itulah beberapa diantaranya menyapa
kami “Pak dokter, pak dokter” Aku hanya pringas pringis saja njagani kalau kalau
bukan aku yang disapa. Mau mengatakan “ Halo juga bapak polisi” takut takut
kalau beliau mengatakan “Maaf bukan anda yang saya maksud” kan jadi bingung
menyembunyikan wajah yang sudah sangat pas pasan ini.
Kami kemudian memilih salah
satu tempat yang kosong supaya nyaman tidak terganggu saat menyantap hidangan
yang sangat lezat dengan Rasah yang nikmat yaitu Rasah Mbayar. Tapi aku janji
kelak kalau teman ku yang dokter Spesialis itu mengajak lagi maka aku akan
ancam dengan ancaman jika bukan aku yang traktir maka lebih baik tidak usah
ajak aku lagi. Mudah mudahan ancamanku mempan, he he he.
Teman ku yang dari
kepolisian menyukai ayam goreng katanya menu andalan di Rumah Makan ini
sedangkan aku dan temanku yang dokter spesialis
memesan ikan bakar dan shohibnya, cumi cumi ditemani cah kangkung tauco.
Minumannya aku pesan jeruk hangat. Sambil menunggu semuanya disiapkan kami
berselfi selfi dan ngevlog memancing kehadiran teman teman alumni FK UNDIP
lainnya ke Tegal.
Tak berapa lama pesanan
sudah tersaji dan kamipun mulai menikmati karunia dari Allah Subhanahu Wa
Ta’ala Rizqi berupa rizqi makanan. Setelah berdoa akupun merenung sejenak
betapa nikmatnya rizqi dari Nya. Dalam keadaan sehat perut lapar tersaji rizqi
yang halalan thoyyibah tempat yang begitu tenang di sertai udara yang sejuk aku
teringat sebuah ayat al Qur’an Surat Ar Rahman ayat 21.
فَبِاَىِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا
تُكَذِّبٰنِ
21. Maka nikmat Tuhanmu yang
manakah yang kamu dustakan?
Baru nikmat dunia yang
sifatnya sementara dan nikmat semu belaka, apalagi nikmat syurga di akhirat
yang kekal abadi. Dan hanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala saja Yang BerKehendak
untuk memasukkan siapa siapa saja diantara hamba hamba Nya yang bakal merasakan
kenikmatan abadi di syurga Nya. Semoga kita semuanya saja di Kehendaki Nya
untuk masuk kedalam Rahmat Nya mendapatkan Petunjuk Nya serta Ampunan dan Ridho
Nya aamiin.
يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ
- ٢٧
Artinya: “Wahai jiwa yang
tenang!"
ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً
مَّرْضِيَّةً ۚ - ٢٨
Artinya: “Kembalilah kepada
Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya."
فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ -
٢٩
Artinya: “Maka masuklah ke
dalam golongan hamba-hamba-Ku,"
( QS Al Fajr ayat 27 – 29 )
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.