Setiap orang pasti kalau
ditanya mengenai apa yang diingini saat masih didunia ini tentu jawabannya
ingin dipanjangkan umurnya serta berlimpah limpah rezekinya. Resepnya ternyata
hanya dengan banyak banyak silaturrahmi seperti yang di Sabdakan Rasulullah
Shallallaahu Alaihi Wa Salam
عَن ابْن شهاب أَخْبَرَنٍيْ
أَنَس بْن مَالِك أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:مَنْ
أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ
رَحِمَهُ – رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ
Diriwayatkan dari Ibnu
Sihab (dimana) telah menginformasikan
padaku Anas bin Malik radhiallahu anhu., bahwa Rasulullah Shallallaahu alaihi
wa Salam bersabda: Barangsiapa yang suka
diluaskan rezekinya dan dipanjangkan (sisa) umurnya, maka sambunglah (tali)
kerabatnya. (HR. Bukhari)
Aku itu kebetulan sekali
diajak adikku bersilaturrahmi ke calon besan di Brebes. Beberapa waktu sebelum
itu keluarga calon besan silaturrahmi ke kediaman adikku jadi ini merupakan
kunjungan balasan silaturrahmi begitu. Tidak berselang lama maka rombongan
keluarga adikku sudah sampai di kediaman calon besan di Brebes. Lalu kamipun
disambut dengan sangat ramah penuh kekeluargaan dan sangat akrab sekali seperti
saudara kandung layaknya.
Setelah beramah tamah dan
menikmati hidangan yang sudah disajikan lalu aku diberi tahu adikku bahwa calon
besan adalah juga seorang penulis yang sangat profesional. Nampak dua kitab
sangat tebal sekali buah karya beliau yang sangat luar biasa sekali menurutku.
Kitab KUHP dan sebuah lagi Omnibus Law yang dibahasakan kedalam bahasa ngapak
dan ditambah keterangan keterangan ayat ayat serta hadis hadis. Selain itu ada
hal yang sangat menginspirasi ketika beliau menceritakan pengalaman berhenti
merokok. Umumnya orang orang paling sulit menghentikan kebiasaan merokok
meskipun telah nyata bahaya merokok bagi kesehatannya. Beliau menyampaikan
prinsipnya yang akupun sangat setuju banget dengan prinsip tersebut. Manusia
itu penting sekali pengendalian dirinya. Orang yang cerdas adalah orang yang memiliki
kemampuan pengendalian dirinya. Setinggi apapun ilmu pangkat, jabatan dan harta
yang dimiliki manusia jika tidak pandai mengendalikan dirinya, sepertinya sia
sia saja, bukan orang yang cerdas Beliau tidak hanya sebatas kata kata namun
dibuktikan pendiriannya itu ketika berhenti dari kebiasaan merokok. Saat ingin
menyetop kebiasaan tersebut tidak pakai basa basi, pelan pelan asal klakon
setahap demi setahap sampai betul betul total mandeg, tidak. Pengendalian diri
beliau sangat kuat maka meskipun bungkus rokoknya masih tersisa banyak batangan
batangan rokok didalamnya langsung saja dilempar tanpa ampun. Aku lihat sendiri
saat beliau memperlihatkan bungkus rokok yang masih banyak batangan batangan
rokok didalamnya. Hal tak terduga kata beliau setelah berhenti merokok entah
mengapa justru nafsu makannya jadi bertambah berlipat lipat kali dan oleh
karenanya pengeluaran jadi lebih besar tinimbang saat masih merokok. Lagi lagi
inginnya makan makan dan makaaan terus. Aku pun tertawa tawa mendengar
pengalaman beliau itu lalu aku berusaha meyakinkan bahwa bagaimanapun tetap
jauh lebih sehat sekarang daripada saat belum meninggalkan kebiasaan merokok.
Dua hikmah kuperoleh dengan
silaturrhami kali ini, yang pertama semangat beliau yang luar biasa menuntut
ilmu walaupun usia tidak lagi muda yakni sudah menginjak usia 61 tahun. “Bapak
hobinya membaca dan penglihatannya masih tajam” kata istri beliau kepadaku.
Yang kedua aku melihat dengan nyata bagaimana seseorang memiliki pengendalian
diri yang sangat kuat bisa dengan mudahnya melakukan sesuatu yang bagi umumnya
orang orang sungguh berat sekali, seperti menyetop rokok.
Benar Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda didalam amalan silaturrhami terdapat dua
keuntungan besar , keberkahan umur dengan berlimpah limpahnya rezeki. Hanya
beberapa menit pembicaraan saja telah tertransfer ilmu yang pastinya akan
membutuhkan waktu sangat lama apabila harus mencari pengalaman sendiri. Inilah
berkah umur. Kata Ulama rizqi paling tinggi adalah Ilmu sedangkan harta adalah
rizqi paling rendah.
Kami berkesempatan
mengerjakan sholat ashar berjamaah di musholla beliau dan karena waktu sudah
sore kamipun berpamitan. Tak lupa aku berpesan kepada putra beliau yang in syaa
Allah akan segera mempersunting keponakanku agar jangan berlama lama menunda
kebaikan yakni menyempurnakan agama mengikuti sunnah Rasulullaah Shallaallahu
alaihi wa Salam. Semua kebaikan kebaikan seperti sholat, berhaji, menikah jika
sudah ketemu jodohnya, bersedekah dan semua kebaikan kebaikan lainnya maka
syaithon akan selalu menggoda agar di "nanti nanti" kan saja dengan
menyodorkan puluhan , ratusan bahkan lebih "Alasan Alasan" penundaan.
Sebab syaithon tak ingin ada hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala punya derajad
tertinggi di sisi Nya kemuliaan kecintaan dan kedekatan dan ke ridhoan Nya
dengan menyegerakan semua Perintah Perintah Allah Azza Wa Jalla.
Dijamin ketika dilaksanakan
semua Perintah Perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala mengikut Sunnah Sunnah
Rasulullah Shallallaahu Alaihi wa Salam pasti "menyesaaaaal bangeeeet".
Loh koq bisa begitu cih.
"Mengapa tidak dari
dulu dulu yaaa melaksanakannya, tahu nikmatnya bukan main mestinya tidak
menunda nunda saat itu."
Sholat , Puasa , Naik Haji,
Bersedekah, daaaan Menikah pastinya.
Masya Allah, In Syaa Allah
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.