Terdengar hp berdering, segera aku angkat dan terdengar dari kejauhan suara seorang wanita yang nampak sangat cemas sekali.
“Pak dokter , bapak sakit keras. Pak dokter bisa kerumah
sekarang ?” pintanya dengan sangat berharap. Kebetulan saat itu aku sedang
berada di mobil sewaan bersama istri dan anak perempuanku hendak menengok
saudara yang akan berangkat haji.
“Wah maaf sekali bu saya sedang di perjalanan sepertinya
tidak bisa kerumah ibu sekarang. Bapak bagaimana kondisinya, apa masih sadar ?
“ tanyaku.
“ Masih sadar pak dokter tapi bicaranya sudah kacau tidak
menentu” kemudian terdengar suara lirih dari pasien bapak tersebut dan
mengatakan bahwa dadanya sangat sakit sekali. Sepertinya penderitaannya sudah
sedemikian rupa maka terucap dari mulutnya kata kata seolah olah tidak ada lagi
harapan hidup. Beliau hanya memohon agar didoakan saja apapun yang akan terjadi
pada dirinya. Aku menduga beliau terkena serangan jantung akut yang gejala nya
memang terasa sangat sakit luar biasa di dada sebelah kiri. Dahulu saat aku
masih jaga di IGD suatu rumah sakit, pernah menemui pasien dengan gejala
seperti itu namun alhamdulillah nyawanya masih bisa tertolong. Kemudian aku
menghubungi klinik tempatku bekerja dan meminta perawat beserta sopir ambulan
untuk segera meluncur ke lokasi. Semoga masih ada kesempatan untuk membawa
beliau ke RS yang sebetulnya sangat dekat sekali dengan rumahnya. Singkat
cerita setelah diperiksa di IGD didiagnosis sakit jantung akut dan memerlukan perawatan di ICCU, unit
perawatan jantung intensive. Karena jatah hidupnya masih ada sehingga beberapa
hari dirawat di ICCU sudah normal kembali dan dirawat di bangsal. Sebetulnya
aku yakin kalau umur itu sudah ketetapan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala namun
pastinya wajib berusaha semaksimal mungkin agar selamat. Selamatnya seseorang
harus diyakini karena masih ada jatah rizki yang belum dihabiskan bukan karena
keahlian dokter atau pun kecanggihan alat alat kedokteran. Tidak jarang terjadi seorang pasien yang
mengalami penderitaan sakit yang mematikan namun beberapa lama masih hidup
juga, sedangkan anggota keluarga yang merawatnya tahu tahu meninggal dunia
lebih dahulu, padahal dia sehat sehat saja. Bahkan pernah terjadi juga seorang
dokter sudah memvonis pasiennya hanya bisa bertahan hidup 2 bulan saja sebab
terjadi komplikasi, eh tahu tahu pasiennya masih hidup juga dan saat akan
kontrol ke RS, dia dapati dokter yang telah memvonisnya dulu, telah lebih
dahulu menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Intinya umur seseorang sudah ada ketetapan
dari Yang Maha Hidup dan mustahil bisa digeser geser walau hanya sesaat
sekalipun. Oleh sebab itu apabila ada orang yang merayakan tanggal ulang
tahunnya hakikatnya dia sedang merayakan
saat saat dimana hari kematiannya sudah semakin dekat saja. Mungkin 10 tahun
lagi , satu tahun lagi, seminggu lagi atau sehari lagi bahkan sesaat setelah
meniup lilin ulang tahunnya bisa saja tiba tiba malaikat maut mencabut ruhnya.
( Iih horror ah jangan difahami begitu dooong pak dokter.) Itulah sebabnya aku
enggan ikut ikutan mengucapkan selamat ketika rame rame teman teman bergembira
dan turut berbahagia saat saudaranya , temannya , karib kerabatnya berulang
tahun. Aku seakan turut bergembira bahwa tidak lama lagi temanku itu akan
menemui ajalnya entah berapa lama lagi. ( Pak dokter ini koq salah faham ya !
Saudara saudara kita yang berulang tahun itu mereka sedang bersyukur bahwa
sampai tahun ke 30 atau ke 50 masih diberi kesempatan beramal sholeh, bukankah
bekal kelak di alam abadi akhirat hanya iman dan amal sholeh ? Jangan buruk
sangka lah pak dokter, itu kan tidak baik.) “Astaghfirullahaladziim , aku sudah
berprasangka buruk, suatu hal yang sangat buruk” dalam hati aku menyesali diri.
Ngomong ngomong aku pernah lho jumpa dengan seorang
dokter senior yang sangat sangat sangat luar biasa sekali menurutku. Nama
beliau adalah dr Probo Spesialis Penyakit Dalam. Saat itu beliau dinas di kota
Temanggung dan aku masih menjalani dokter PTT di Grabag Magelang. Beliau sangat
mencintai dakwah sehingga disela sela kesibukannya menyempatkan diri berdakwah
kepada jamaah jamaah di beberapa masjid masjid. Namun karena pasien pasien
beliau dari hari ke hari semakin banyak bahkan sampai sekitar 100 an orang
setiap harinya lalu kemudian beliau berdoa mohon kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala agar pasiennya jangan banyak banyak sehingga ada waktu yang sangat
longgar untuk beliau bisa berdakwah kembali. Ajiib doanyapun dikabul Allah
Subhanahu wa Ta’ala maka pasiennya kata beliau sekarang tinggal 10 an orang
saja setiap hari. Tidak jarang beliau membantu pasien pasiennya malah memberi
ongkos untuk pulang bagi yang membutuhkan. Kemudian beliau berkata
“Pak Tamtomo mari kita saling menasehati” kata beliau
tiba tiba. Akupun begitu antusias mendengarkan dengan penuh perhatian apa
kiranya yang akan dinasehatkan beliau kepadaku.
Kata beliau dengan sangat hati hati sekali “Kalau bisa
pak Tamtomo, janganlah kita sebagai seorang dokter, ........................”
Mendengar nasehat beliau tersebut aku seperti disambar gledek. Kalau nasehat
beliau ini didengar semua orang pasti bisa sangat riskan sekali, bisa
menimbulkan kagaduhan yang amat sangat. Maka aku berjanji didalam hati ku
sendiri tidak akan menyebutkan nasehat beliau kepada siapapun kecuali yang aku
yakini benar benar bisa memahami. Selanjutnya beliau menceritakan bagaimana
setiap hari ulang tahunnya tidak diadakan pesta pesta dengan berfoya foya dan
melalaikan akan kedatangan maut yang sewaktu waktu bisa menghadangnya. “
“ Saya setiap tahun di hari ulang tahun, saya adakan hal hal yang sangat bermanfaat, misal saya
menerbitkan buku buku, mengadakan seminar seminar dan lain sebagainya” Aku
hanya melongo saja mengikuti arahan arahan beliau yang kemungkinan hanya satu
diantara seribu orang dokter atau bahkan lebih sedikit lagi memberi nasehat
seperti itu. Saya tidak mengetahui keberadaan beliau saat ini, ketika itu
beliau hanya mengatakan bahwa beliau akan pindah ke Jogja. Semoga beliau diberi
kesehatan dan umur serta rizqi yang
penuh barokah. Aamiin aamiin aamiin ya Rabbal aalamiin.
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.