Kebahagiaan hanya dalam amal agama yang sempurna
Tidak bisa dipungkiri bahwa
setiap insan menginginkan kehidupan yang bahagia jauh dari kesengsaraan
walaupun hanya sesaat walaupun hanya
setitik kesengsaraan. Terbukti banyak manusia berbondong bondong mencari cari sumber
bahagia dengan berusaha memperoleh harta , jabatan pangkat kekuasaan serta
mendatangi tempat tempat yang bisa memberikan perasaan bahagia baik di tepi
tepi pantai dipuncak puncak gunung di tempat tempat hiburan dan lain sebagainya
untuk bisa merasakan kebahagiaan dan menghilangkan kesengsaraan selama lamanya
Akan
tetapi nyatanya terbukti bahwa setelah harta diperoleh, pangkat jabatan
didapat, kekuasaan di raih tak juga hadir bahagia dalam kehidupannya. Berbagai
tempat telah dikunjungi dari yang tertinggi sampai dasar laut sekalipun mulai ujung
paling barat sampai ujung paling timur, utara dan selatan hasilnya tetap nihil.
Kalaupun dikatakan kebahagiaan hanya semu dan sifatnya sementara. Setelah
diperoleh semuanya setelah dikunjungi semuanya tetap saja tidak puas bahkan
setelah itu justru kesengsaraan yang bertubi tubi menghinggapi perasaannya.
Memang kebahagiaan letaknya
bukan dimana mana bukan di apa apa melainkan kebahagiaan letaknya didalam hati
yang paling dalam sehingga ketika berusaha mendapatkan arti kebahagiaan dari
segala sesuatu yang berasal dari luar hati tidak akan pernah ketemu, sia sia
saja ! Kebahagiaan adalah suatu kenikmatan puncak yang hanya Allah SWT sajalah
yang Maha Kuasa memberikan kepada siapa saja yang di Kehendaki Nya. Nikmat
kebahagiaan dengan Rahman dan Rachim Allah SWT diberikan kepada siapa saja
sebab sifat Adil Allah Azza wa Jalla. Kaya miskin raja rakyat jelata semua bisa
hidup bahagia karena kebahagiaan hidup merupakan kebutuhan dasar mutlak dan
tanpa kecuali serta tidak bisa dibatasi waktu. Lalu apakah kebahagian yang
hakiki dan kebahagiaan yang kekal itu ?
Tiada kebahagian melebihi kebahagiaan
mendapatkan kerihoan Alloh SWT dan ditempatkannya kita dalam syurga, selain itu
adalah kebahagiaan semu sementara yang akan berujung kesengsaraan selama
lamanya.
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ
الْمُطْمَئِنَّةُ ﴿٢٧﴾ ارْجِعِي إِلَىٰ رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ﴿٢٨﴾
فَادْخُلِي فِي عِبَادِي ﴿٢٩﴾ وَادْخُلِي جَنَّتِي ﴿٣٠﴾
Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai; lalu masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku (QS al-Fajr [89]: 27-30).
Keridhoan Allah Azza Wa
Jalla dengan taatnya hamba hamba kepada segala gala perintah perintah Nya
mengikut contoh yang diberikan Kekasih Nya Muhammad Rasulullah saw. Segenap
perintah perintah Allah SWT dengan sunnah Rasul saw dalam keseharian itulah
agama Islam yang sempurna. Karena semua ummat manusia tanpa kecuali mutlak
berhajat kepada kehidupan yang berbahagia maka kewajiban ummat Islam untuk
saling mengingatkan dan saling ajak mengajak kepada hamba hamba Allah SWT
mengenai pentingnya amal agama dimanapun dan sampai kapanpun. Oleh karena itu mari
amalkan agama Islam secara sempurna dengan ikut cara Nabi Muhammad SAW, serta
ajak semua manusia untuk sama-sama meraihnya.
Maka kita pasti kita akan diberikan kebahagian oleh Alloh SWT .
كُنتُمْ
خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ
عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ
Kamu adalah umat yang
terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.
Kunci
kebahagiaan hanya ada didalam ketaatan kepada Allah SWT dan hidup secara sunnah
Rasul saw dan akan semakin ditingkatkan serta disempurnakan dengan kebahagiaan
yang hakiki serta kekal abadi selama lamanya di alam akhirat kelak dengan
saling ajak mengajak atau berdakwah. Dakwah adalah mengajak maka menjadi
kewajiban setiap muslim siapapun meski bukan Ulama bukan penghafal Qur’an ataupun Hadis, baru mengetahui satu ayat saja
wajib untuk disampaikan.
Dari Abdullah bin Amr
radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwa Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بَلِّغُوا
عَنِّى وَلَوْ آيَةً
“Sampaikanlah
dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)
Sebagaimana para Shahabat ra
ajmain dahulu mereka adalah manusia biasa bukan Nabi bukan Rasul melainkan
hanya hamba hamba Allah SWT ada diantara mereka yang alim namun tidak sedikit
yang awam , ada yang berprofesi sebagai saudagar kaya raya banyak pula yang
bahkan tidak memiliki mata pencaharian ada yang punya kedudukan dan rata rata
mereka bukan siapa siapa. Tetapi berkat bimbingan Rasul saw serta pengorbanan
pengorbanan dari para Shahabat ra ajmain mereka telah mencapai kebahagiaan yang
hakiki kebahagiaan yang sempurna yaitu ridho dan diridhoi Allah Azza wa Jalla.
Dari ‘Abbas bin Abdul
Muththalib, Rasulullah SAW bersabda,
“Akan merasakan kelezatan
iman, orang yang ridha kepada Allah sebagai Rabbnya dan Islam sebagai agamanya
serta Muhammad sebagai nabi dan rasulnya." (HR Muslim).
رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ
Mereka yang ridha kepada
Allah maka Allah pun meridhai mereka (QS al-Mujadalah: 22).
Maka kenikmatan tertinggi
Allah SWT simpan dalam keridhoan Nya dan keridhoan Nya Allah SWT letakkan dalam
ketaatan seorang hamba kepada Nya dan cara hdup sesuai sunnah Rasul saw .
Mari amalkan agama dengan
sempurna dan ajak semua ummat manusia dimanapun dan sampai kapanpun untuk
bahagia dunia dan bahagia akhirat. In syaa Allah
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.