Amal terbaik Ilmu tertinggi namun dilaknat
Allah SWT
Segala gala nya hanya milik
Allah SWT semata. Hamba hanyalah mengaku ngaku. Mengaku pandai mengaku kaya
mengaku sholeh mengaku mulia dan mengaku aku yang sesungguhnya bukan haknya.
Memang diperintah kepada semua hamba hamba Nya untuk berlomba lomba meraih amal
kebajikan meraih ilmu setinggi tingginya serta ada janji kemuliaan di sisi
Allah SWT bagi yang sukses meraih amal amal kebajikan sebanyak banyaknya sebaik
baiknya dan disertai ilmu yang setinggi tingginya. Derajad seseorang hamba
didasarkan pada derajad ketaqwaannya yaitu beramal yang didasari ilmu ilmu
agama. Pentingnya selalu menuntut ilmu ilmu agama agar amal ada nilai yang
mulia di sisi Allah Azza wa Jalla.
sabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam,
طَلَبُ
الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
”Menuntut
ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh
Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan Ibnu Majah no. 224)
Pada dasarnya hamba adalah
salah satu dari makhluq yang diciptakan Allah Azza wa Jalla dan namanya makhluq
hakekatnya sama saja. Tidak mengetahui apa apa, tidak mempunyai apa apa, tidak
bisa apa apa, bukan siapa siapa bahkan makhluq hanyalah makhluq yang TIDAK
ADA APA APANYA.
Kyai
Uzairon almarhum pimpinan Pondok Pesantren Al Fattah Temboro pernah
menyampaikan dalam bayan beliau bahwa manusia tdak tahu apa apa kemudian diberi
ilmu sehingga jadi mengetahui apa apa. Tidak bisa apa apa lalu dianugerahi ini dan
itu sehingga bisa berbuat begini dan begitu, tidak punya apa apa kemudian oleh
Allah SWT diberi segala galanya maka kemudian mempunyai apa apa dalam kehidupan
dunia ini. Bukan siapa siapa dan diangkat derajadnya menjadi hamba yang
mendapatkan kedudukan di mata manusia. Maka sesungguhnya setiap hamba Allah
hakekatnya tidak ada apa apanya, seperti bayi yang baru lahir. Hanya sebab
karunia nikmat Nya sajalah hamba hamba tersebut ada apa apanya. Tidak
sepantasnya menyombongkan diri terhadap apa apa yang ada pada dirinya. Sedikit
saja ada kesombingan dalam diri seseorang maka tidak akan mencium bau syurga,
apalagi memasukinya. Naudzu billahi mindzaalik.
لَا
يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ»
“Tidak akan masuk ke dalam surga
seseorang yang di dalam hatinya ada setitik kesombongan.” HR. Muslim, no. 275
Kesombongan disini meliputi
semuanya termasuk sombong dengan harta kekayaannya sombong karena pangkat dan
jabatannya sombong sebab keturunanya sombong merasa paling tinggi ilmunya bahkan sombong sebab merasa paling baik dan
paling benar amalan agamanya diantara semua ummat Islam lainnya. Tentu saja
tidak selalu harus diungkapkan dengan kata kata cukup terselip perasaan di
lubuk hati yang paling dalam sekalipun sudah menjadikan seseorang sombong, atau
dari sikap dan perilaku pandangan hidup atau bagaimana dalam memutuskan serta
memperlakukan orang lain terkadang bersumber dari hati yang ada sifat sombong
walau setitik kecil. Astaghfirullahal adziim banyak banyak kita beristighfar
sebab seringkali sifat sombong tanpa sadar telah bersarang kuat dalam hati.
Kasus yang paling ekstrim
yakni menimpa iblis laknatullah alaih. Hamba Allah yang pada awalnya adalah
ahli ibadah yang sangat bagus sekali sangat hebat sekali sehingga dijuluki
Meraknya para Malaikat. Ilmunya pun tidak ada yang mampu menandingi nya pada
saat itu . Iblis laknatullah alaih diciptakan 5000 tahun sebelum Nabi Adam as
maka tentu jauh lebih banyak mengetahui segala sesuatu dibanding Nabi Adam as
yang baru saja dicipta Allah Azza wa Jalla. Akan tetapi rupa rupanya iblis
laknatullah tidak mampu mengendalikan diri dari perasaannya merasa lebih baik
lebih bagus ibadahnya lebih tinggi ilmunya ketimbang Adam as. Padahal semuanya
hanyalah mengaku ngaku saja karena hanya Allah SWT sajalah yang telah
menganugerahkan semuanya kepada iblis laknatullah. Ketika diperintah bersujud
kepada Adam as untuk menghormati dan Memuliakan serta MengAgungkan Allah yang
telah menciptakan makhluq dengan “Tangannya” langsung, iblis telah menolak perintah
dengan alasan “Ana khoiru minhu “ Aku lebih baik daripadanya. Maka terkutuklah
iblis beserta anak keturunannya sampai hari kiamat
قَالَ
مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ
خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍ
"Apakah yang
menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?"
Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api
sedang dia Engkau ciptakan dari tanah". (QS Al A’raf ayat 12 )
Ternyata sifat ini menular
juga kepada makhluq yang namanya manusia maka siapapu juga walau begitu bagus
dan baik amalan agamanya begitu tinggi ilmunya jika kedapatan virus “ana khoiru
minhu” pasti akan mengalami nasib serupa dengan iblis laknatullah alaih.
Semoga Allah SWT senantiasa
melindungi kita semua dari sifat sifat terburuk yang membinasakan agama kita.
Aamiin
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.