Tidak ada manusia yang sempurna tidak berdosa sedikitpun dan tidak ada orang yang mau
disalahkan atau dijelek jelekan sekalipun nyata nyata berbuat salah berbuat
dosa. Bisa jadi dosa yang diperbuat oleh seorang hamba juga dibuat oleh yang menjelek
jelekannya tanpa disadari dan bahkan dosanya jauh lebih besar.
Kita harus dapat membedakan antara manusia dengan
perbuatan dosanya. Terhadap perbuatan dosa memang tidak ada toleransi,
sedangkan terhadap pelaku dosa jangan dibenci.
Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu dia berkata,
“Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barang siapa
di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan
tangannya. Apabila tidak mampu maka hendaknya dengan lisannya. Dan apabila
tidak mampu lagi maka dengan hatinya, sesungguhnya itulah selemah-lemah
iman.’.” (HR. Muslim)
Pada dasarnya sebagai hamba Allah SWT mempunyai sifat kasih
sayang kepada ummat manusia. Sifat kasih sayang inilah yang akan mencegah
seseorang berbuat dosa dan mendzalimi pendosa. Perbuatan dosa disebabkan karena
ketidak tahuan pelakunya. Tidak tahu kalau hal itu menyebabkan penderitaan
untuk orang lain juga penderitaan bagi diri sendiri. Maka dengan kelembutan dan
kasih sayang, pendosa seperti itu diberitahu akibat akibat yang bisa
ditimbulkan. Jika benar benar dilandasi dengan ketulusan ingin mengajak kepada
kebenaran yakinlah in syaa Allah pendosa itu akan diberi hidayah oleh Allah SWT
Tak sedikit seseorang yang dulunya begitu jauh dari Allah
menjadi sangat dekat kepada Allah saat hatinya sudah benar-benar Allah sentuh
dengan kasih sayang-Nya sebab ketulusan hati yang ia miliki.
Jangan menjelek jelekan para pendosa.
Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa menjelek-jelekkan
saudaranya yang telah melakukan dosa, maka bisa jadi ia akan melakukan dosa
tersebut.
ﻭَﻛُﻞُّ ﻣَﻌْﺼِﻴَﺔٍ ﻋُﻴِّﺮَﺕْ ﺑِﻬَﺎ ﺃَﺧَﺎﻙَ ﻓَﻬِﻲَ ﺇِﻟَﻴْﻚَ
ﻳَﺤْﺘَﻤِﻞُ ﺃَﻥْ ﻳُﺮِﻳْﺪَ ﺑِﻪِ ﺃَﻧَّﻬَﺎ ﺻَﺎﺋِﺮَﺓٌ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﻭَﻻَ ﺑُﺪَّ ﺃَﻥْ ﺗَﻌْﻤَﻠَﻬَﺎ
“Setiap maksiat
yang dijelek-jelekkan pada saudaramu, maka itu akan kembali padamu.
Maksudnya,
engkau bisa dipastikan melakukan dosa tersebut.”
Beliau melanjutkan penjelasan bahwa dosa mencela
saudaranya yang telah melakukan dosa itu lebih besar dari dosa itu yang
dilakukan oleh saudaranya. Beliau berkata,
ﺃﻥ ﺗﻌﻴﻴﺮﻙ ﻷﺧﻴﻚ ﺑﺬﻧﺒﻪ ﺃﻋﻈﻢ ﺇﺛﻤﺎ ﻣﻦ ﺫﻧﺒﻪ ﻭﺃﺷﺪ ﻣﻦ ﻣﻌﺼﻴﺘﻪ ﻟﻤﺎ
ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺻﻮﻟﺔ ﺍﻟﻄﺎﻋﺔ ﻭﺗﺰﻛﻴﺔ ﺍﻟﻨﻔﺲ
“Engkau mencela
saudaramu yang melakukan dosa, ini lebih besar dosanya daripada dosa yang
dilakukan saudaramu dan maksiat yang
lebih besar, karena menghilangkan ketaatan dan merasa dirinya suci.”
Kita tidak pernah tahu hidup kita dihari esok dan
seterusnya, dan bisa jadi seseorang telah kita hinakan karena dosanya saat ini
akan lebih mulia taubatnya daripada kita
Dakwah Rasulullaah saw semua bisa menerima bahkan tidak
ada yang bisa menolaknya. Hindun r.ha yang sangat memusuhi Islam telah
menjanjikan kepada Wahsyi ra membebaskannya dari perbudakan asal dapat membunuh
paman Nabi Hamzah ra.. Maka Wahsyi ra pun berhasil membunuh paman Nabi Hamzah ra. Dengan sangat keji Hindun rha telah membelah dada Hamzah
ra dan memotong jantungnya lalu dikunyah kunyah karena sangat murka
terhadapnya. Hindun rha bersumpah tidak akan masuk Islam sampai mati. Tetapi akhirnya
toh masuk Islam juga.
Maka ketika dicemooh bahwa dia akhirnya masuk islam juga,
Hindun rha mengatakan bahwa dia tidak masuk Islam tetapi Islamlah yang telah
masuk kedalam dirinya. Apa rahasianya sehingga dakwah Islam tidak bisa ditolak ?
Dua faktornya adalah dakwah Rasulullaah saw di syiarkan dengan penuh kasih
sayang dan faktor kedua adalah dengan sangat bijaksana. In syaa Allah jika
dakwah Islam disyiarkan mengikuti tauladan Rasulullaah saw yakni dengan kasih
sayang dan kebijaksanaan bukan dengan caci maki hujat dan melaknat mudah
mudahan Allah SWT akan memenangkan perjuangan ummat Islam demi kedamaian hidup
yang dilandasi oleh nilai nilai yang benar benar islami.
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.