Allah SWT menciptakan manusia dengan sebaik baik bentuk.
Selain bentuk yang terbaik manusia diberi potensi yang terbaik. Hidup yang
hanya sekali manusia wajib mengembangkan segenap potensi yang Allah SWT telah
berikan.
لاَ يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللَّهِ
الظَّنَّ
“Janganlah salah
seorang di antara kalian mati melainkan ia harus berhusnu zhon pada Allah” (HR.
Muslim no. 2877).
Husnuzhon atau prasangka baik kepada Allah SWT adalah
keyakinan yang sangat kuat tanpa ada keraguan sedikitpun bahwa segala ciptaan
Allah SWT segala aturan yang dibuat Allah SWT hanyalah untuk kebaikan semata
baik didunia maupun di akhirat.
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu berkata, Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Allah Ta'ala berfirman:
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي،
فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلأٍ
ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٌ مِنْهُمْ، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ شِبْرًا تَقَرَّبْتُ
إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ باَعًا،
وَإِذَا أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً
"Aku sesuai prasangka hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku
akan bersamanya jika dia berzikir (mengingat-Ku), jika dia mengingat-Ku dalam
jiwanya maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, dan jika dia mengingat-Ku
pada saat keramaian maka Akupun mengingatnya lebih baik dari mereka, dan jika
dia mendekatkan dirinya kepada-Ku sejengkal maka Aku akan mendekatinya sehasta,
dan jika dia mendekati-Ku sehasta maka Aku akan mendekatinya sejarak rentang
dua tangan, dan jika dia mendekati-Ku dengan berjalan maka Aku akan
mendekatinya dengan berlari kecil".
(HR. Al-Bukhari) (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).
Dapat diperhatikan dalam hadits ini, hubungan yang sangat
jelas sekali antara husnuzhan dengan amal.
Yaitu mengiringinya dengan mengajak untuk mengingat-Nya Azza Wa Jalla
dan mendekat kepada-Nya dengan ketaatan. Siapa yang berprasangka baik kepada
Tuhannya Ta’ala semestinya akan mendorongnya berbuat ihsan dalam beramal.
Berprasangka baik bahwa Allah SWT pasti akan mengampuni
dosa dosa tetapi kita senantiasa berbuat dosa adalah suatu tipu daya syaithon.Berprasangka
baik bukan tanpa usaha berbuat baik.
Ketika
seorang hamba berprasangka bahwa Allah SWT telah memberikan kemampuan yang
terbaik dalam dirinya untuk berbuat suatu amalan agama maka Allah SWT akan
memberikan kemampuan tersebut sejauh kesungguh sungguhannya didalam beramal. Makna
prasangka baik kepada Allah SWT bukan maksudnya pasif melainkan justru sebagai
suatu keyakinan yang sangat kuat sekali bahwa Allah SWT berKehendak Baik dengan
segala ciptaannya itu maka dengan segala daya dan upaya bagaimana mewujudkan
segala kebaikan ini baik kebaikan dunia maupun kebaikan di akhirat kelak.
Lebih daripada itu saat seorang hamba semakin mendekati
Allah SWT dengan amal amal agama Allah SWT jauh lebih mendekati hambanya itu.
Sesiapa saja yang didekati Allah SWT dengan kedekatan yang sangat maka pasti
akan ditolong pasti akan dilindungi pasti akan diberi kemudahan kemudahan maka
permasalahan permasalahan dunia dan akhirat akan selesai dengan sebaik baiknya.
Berprasangka baik juga maksudnya berkeyakinan bahwa Allah
SWT sesungguhnya menciptakan manusia dengan segala kebaikan kebaikan. Tidak ada
satu orang manusiapun yang diciptakan dengan keburukan. Keyakinan bahwa segala
yang diciptakan Allah SWT hakikatnya untuk kebaikan ummat manusia. Mungkin
manusia mengira dalam suatu penciptaan tidak ada gunanya atau hal yang dibenci
namun ternyata dikemudian hari berakibat baik demikian juga sebaliknya
Dalam ayat yang lain Allah SWT juga berfirman;
وَعَسَى أَن تَكْرَهُواْ شَيْئاً وَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَعَسَى
أَن تُحِبُّواْ شَيْئاً وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ وَاللّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu
membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu
menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu
tidak Mengetahui.” (QS. 2: 216).
Setiap manusia yang terlahir di muka bumi ini adalah
petarung sejati. Bagaimana tidak ! Dalam sperma yang terpancar kedalam rahim
ibu jumlahnya kurang labih seratus juta benih sperma. Dari seratus juta benih
sperma tersebut hanya satu yang memenangkan pertempuran. Siapakah pemenang
tersebut ? Ya betul. Kita semua ini petarung sejati. Maka jangan pernah
berprasangka buruk bahwa kita ini manusia tidak berguna. Masing masing hamba
Allah SWT adalah ciptaan terbaik Nya. Saat seorang hamba husnuzhon kepada Allah
SWT maka segala kebaikan akan dibukakan Allah SWT . Prasangka baik terhadap diri sendiri bahwa Allah SWT telah ciptakan diri ini sebagai sebaik baik ciptaan, prasangka baik terhadap hamba hamba Allah bahwa tidak ada satupun makhluq yang sia sia dalam penciptaannya pasti ada hikmah besar dibalik semua ini sehingga jangan berputus asa bila menghadapi semua masalah dan jangan pernah berburuk
sangka kepada Allah SWT.
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.