Dari ‘Umar bin Al Khottob,
ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ ،
وَإِنَّمَا لاِمْرِئٍ مَا نَوَى ، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ
وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ
إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا ، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا
هَاجَرَ إِلَيْهِ
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, mkaa hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907).
Niat meskipun hanya didalam
hati akan tetapi ternyata sangat penting sekali. Apa yang diniatkan seseorang
dalam beramal, sejauh mana dia punya niat dan lain sebagainya akan menentukan
besarnya pahala di sisi Allah SWT. Seseorang yang sama sama berhijrah dengan
mengorbankan waktu, mengeluarkan harta bahkan terkadang jiwa raga sebagai
taruhannya nampak sama secara dzahir akan tetapi sangat berbeda di sisi Allah
SWT manakala dilihat dari apa yang diniatkan dalam hati.
Selain niat hanya mengharap
Ridlo Allah SWT saja maka ada hal yang sangat penting yaitu niat seseorang
untuk taat kepada Allah SWT. Orang yang tidak beriman kepada Allah SWT tidak
taat kepada perintah perintah Allah SWT walaupun hanya seumur hidupnya akan
tetapi di adzab di akhirat nanti kekal abadi selama lamanya. Sebaliknya orang
yang beriman dan taat kepada Allah SWT walau hanya seumur hidup rata rata hanya
60 sampai 70 tahun saja tetapi akan mendapatkan kebahagiaan hidup selama
lamanya. Mengapa ? Sebab orang yang tidak beriman dan tidak taat kepada Allah
dia niatnya selama lamanya. Seandainya diberi umur yang panjang sekalipun dia
akan tetap mengingkari kebenaran dan tetap tidak mau taat kepada Allah SWT
sehingga adzabnya pun kekal sebagaimana niatnya.
Orang yang beriman dan taat
kepada Allah SWT demikian pula dia punya niat untuk tetap taat dan tetap
beriman sampai kapanpun selama lamanya maka pahala yang diperolehnya juga kekal
abadi selama lamanya.
Kemudian adalagi hal yang
sangat penting yakni ketika kita belajar menyampaikan ajakan amar ma’ruf dan
nahyi munkar jangan dibatasi untuk suatu tempat yang tertentu. Walaupun sebagai
manusia biasa kita pasti ada keterbatasan dan kekurangan jangan menyerah begitu
saja. Jika niat menyampaikan untuk seluruh ummat manusia maka in syaa Allah
akan disampaikan Allah SWT kepada seluruh ummat manusia. Kita tidak tahu berapa
ummat manusia seluruhnya dan kita tidak tahu dimana tempat ummat manusia maka
niatkan saja kepada seluruh ummat manusia siapapun dimanapun.
Yang ketiga jangan menunggu
sampai kita pandai dahulu atau mampu terlebih dahulu baru menyampaikan ajakan
kebaikan. Rasulullah saw telah bersabda “Ballighu anni walau ayah” Sampaikan
dariku walau satu ayat. , sehingga dengan kemampuan yang ada sampaikan saja
maka in syaa Allah nanti akan ditambah oleh Allah SWT ilmu dan kemampuan lagi.
Niat untuk menyempurnakan dakwah itu juga sangat penting. Tidak ada manusia
yang sempurna di dunia ini tetapi manakala kita niat untuk menyampaikan dakwah
secara sempurna maka in syaa Allah akan di bimbing Allah SWT dan disempurnakan
oleh Nya.
Itulah dahsyatnya Niat orang
yang Beriman, selain niat mencari Ridlo Allah SWT semata mata maka jangan lupa
niatkan pula, niat untuk taat selama lamanya, niat untuk ajak taat kepada
seluruh ummat manusia niat untuk sampaikan dakwah agama dengan sempurna, in
syaa Allah.
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.