Maha Mulia Allah SWT yang
telah menciptakan akal fikiran dan hati nurani yang diantara keduanya mempunyai
fungsi berbeda. Kedua duanya adalah anugerah yang tidak semua ciptaan
memilikinya. Dengan Kekuasaan Allah SWT telah menjadikan akal fikiran sebagai sarana
untuk memikirkan tentang ciptaan Allah SWT , sementara hati nurani untuk
memahami segala gala kenikmatan yang telah dianugerahkan Allah Azza wa Jalla.
Dua dua sarana ini wajib ada dalam diri seseorang hamba dan dengan Rahmat
Rachim Nya hamba hamba memperoleh kepuasan serta ketentraman hati yang sangat
diidam idamkan semua makhluq yang bernama manusia.
Manusia tidak akan puas
sebelum akalnya dapat menemukan bagaimana Allah Azza wa Jalla telah Menciptakan
dan Mengatur semua ciptaan Nya. Demikian pula hati tidak pernah tenteram
manakala gagal dalam menyambungkan semua yang ada dengan KeAgungan , KeMuliaan
, KeSempurnaan serta semua Sifat Sifat Allah SWT.
Dalam tulisan kali ini kita
batasi bahasan tentang hebatnya dzikrullah didalam menciptakan ketentraman hati
Sebagaimana Allah SWT nyatakan dalam
firman-Nya,
الَّذِينَ
آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ
تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
''(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan dzikrullah. Ingatlah, hanya dengan berzikir hati menjadi tenteram.'' (QS
Ar Ra'du [13]: 28).
Mari kita tengok sejauhmana
hati mengenal akan Sifat Sifat Allah SWT. Apabila hati mengenal Allah Azza wa
Jalla sebagai Penjamin Rizqi dan Penyelesai masalah maka sudah pasti tidak akan
ragu sedikitpun dengan jaminan rizqi dari penyelesaian setiap masalah
kehidupan. Dengan senantiasa mengingati Allah Azza wa Jalla hati akan tenteram
karena pada dasarnya setiap manusia punya masalah kehidupan khususnya rizqi
baik materi maupun ruhani
Ketentraman berikutnya yakni
saat seorang hamba terbebas dari dosa dosa yang berakibat menghitamkan hati. Zikir
kepada Allah SWT juga menjadi alat untuk menghapus dosa. Kita semua memiliki
dosa, sehingga kita juga memerlukan zikir untuk menghapusnya. Seperti
difirmankan dalam Surat Al Ahzab [33] ayat 35, Allah mempersiapkan pengampunan
dosa dan ganjaran yang mulia bagi Muslimin dan Muslimat yang berzikir.
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ
وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ
وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ
وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ
وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ
وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ
مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
“ Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang
muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap
dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan
yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu', laki-laki dan perempuan yang
bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang
memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama)
Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Q
Surat Al Ahzab [33] ayat 35)
Pentingnya berzikir juga
diungkap dalam hadis, dari Abdullah bin Amr, Rasulullah SAW bersabda,
''Sesungguhnya bagi tiap-tiap sesuatu ada pengilapnya (pembersihnya).
Sesungguhnya pengilap hati adalah dzikrullah.'' (HR Ibnu Abidunya dan Baihaqi
dari riwayat Said bin Sinan. Lihat at-Targhib wa at-Tarhib juz 11 hal 243).
Dengan hati yang dibersihkan, Allah Azz wa Jalla mudahkan kita mamahami hidayah
dari Nya.Allah SWT memerintahkan
berzikir kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Dengan berzikir, kita akan
menjadi bagian dari orang-orang yang beriman itu. Semakin kuat iman, makin
hebat pula zikir kita kepada Allah SWT. Orang yang tidak beriman tidak akan
memiliki keinginan berzikir. Allah SWT berfirman,
أَلَمْ
يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ
''Tidaklah kalian ketahui bahwa hati
hamba-hamba Allah SWT yang beriman dibahagiakan oleh Allah SWT dengan banyak
zikir mereka kepada Allah SWT.'' (QS al-Hadid [57]: 16)
۞ أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ
تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا
يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ
الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang
yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran
yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang
sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang
panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara
mereka adalah orang-orang yang fasik.”
Lebih jauh lagi, zikir juga
membawa ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan hidup. Kita bahagia mencintai
ayah, ibu, anak-anak, suami atau istri. Subhanallah, betapa bahagianya saat
kita bisa mencintai Yang Menciptakan Cinta itu: Mahacinta.
Dengan berzikir, kita juga
berarti mengundang rahmat Allah SWT dan doa para malaikat. Allah SWT juga akan
menyelamatkan orang yang berzikir dari kegelapan, kedzaliman, serta maksiat,
menuju cahaya-Nya.
Hadis dari Abu Hurairah dan
Abu Said Al Khudri menjelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
''Tidaklah duduk
suatu kaum yang berzikir nama Allah melainkan dinaungilah mereka oleh para malaikat,
dipenuhi mereka oleh rahmat Allah SWT dan diberi ketenangan kepada mereka, juga
Allah SWT menyebut-nyebut nama mereka di hadapan malaikat yang ada di
sisi-Nya.'' (HR Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Zikir juga merupakan makanan
rohani yang paling bergizi serta membangkitkan selera ibadah dan akhlak mulia.
Zikir juga menjadi benteng dari gangguan setan. Dengan berzikir, peluang kita
untuk mendapatkan husnul khatimah juga semakin terbuka.
Maha Suci dan Maha Adil
Allah SWT yang telah menetapkan suatu amalan sebagai amalan paling baik paling
suci dan paling tinggi derajadnya di sisi Nya.yang semua hamba dapat
mengamalkan dengan amat mudah sekali dan bisa dilakukan setiap saat dimanapun
berada dan dalam keadaan bagaimanapun.
وَعَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ –
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ – : (( أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمالِكُمْ ، وَأَزْكَاهَا
عِنْدَ مَلِيكِكُمْ ، وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ ، وَخَيرٍ لَكُمْ مِنْ
إنْفَاقِ الذَّهَبِ والفِضَّةِ ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا
أعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أعْنَاقَكُمْ ؟ )) قَالَوا : بَلَى ، قَالَ : (( ذِكْرُ
الله تَعَالَى )) . رَوَاهُ التِّرمْذِي ، قَالَ الحَاكِمُ أَبُو عَبْدِ الله : ((
إِسْنَادُهُ صَحِيْحٌ ))
Abu Darda’ radhiyallahu
‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Maukah
kuberitahukan kepada kalian amal yang paling baik dan paling suci menurut Rabb
kalian, dan yang paling tinggi derajatnya untuk kalian, juga lebih baik bagi
kalian daripada menginfakkan emas dan perak, serta lebih baik bagi kalian
daripada bertemu dengan musuh kalian lalu kalian menebas batang leher mereka
dan mereka membalasnya?” Para sahabat berkata, “Tentu mau.” Beliau menjawab,
“Dzikir mengingat Allah.” (HR. Tirmidzi. Al-Hakim mengatakan bahwa sanad hadits
ini shahih) [HR. Tirmidzi, no. 3377; Ibnu Majah, no. 3790. Al-Hafizh Abu Thahir
mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)
Allah SWT Yang Maha Lembut
Menciptakan hati yang mana dengan hati penuh kelembutan mempengaruhi seluruh
aspek kehidupan seorang hamba. Mudah ta’at terhadap perintah Allah SWT sehingga
melahirkan sifat sifat penuh kasih sayang terhadap sesama banyak memberi
kemanfaatan. Sebaliknya jika hati mengeras akan sangat sulit menta’ati perintah
Nya , akan bersifat kasar dan keras serta banyak menimbulkan kesengsaraan
terhadap ummat manusia.
Inilah di antara alasan dan
hikmah yang mendorong kita untuk terus-menerus berzikir. Karena itulah zikir
menjadi ibadah yang bisa dilakukan kapan pun, di manapun, dan dalam kondisi
bagaimanapun. Selama berzikir, selama itu pula kita bersama Allah SWT. Imam
Suyuti berkata, ''Berzikirlah kalian terus-menerus kepada Allah SWT, jangan
sekalipun meninggalkannya. Sesungguhnya zikir itu seperti raja yang akan
menundukkan hatimu untuk taat kepada-Nya.'' Subhanallah.
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.