APA yang sebenarnya kita
cari dalam kehidupan ini? Semua orang, termasuk kita pasti akan menjawab sama,
kebahagiaan.dan keselamatan Semua aktivitas yang dilakukan oleh umat manusia,
dari Nabi Adam hingga manusia akhir zaman kelak, semuanya hanya ingin mendapat
kebahagiaan.dan keselamatan baik didunia maupun di akhirat kelak
Namun demikian, hanya
sedikit atau bahkan mungkin sangat langka manusia yang benar-benar memahami
makna dari kebahagiaan dan keselamatan itu sendiri.
Allah
SWT Menciptakan dunia seisinya , langit dan bumi, makhluq makhluq diantara langit
dan bumi yang hanya Allah SWT saja Maha Mengetahui semuanya ini. Segala makhluq
yang diciptakan Allah SWT mutlaq berada didalam Kekuasaan Nya serta diatur
sedemikain rupa berdasar Ilmu Nya sehingga tidak ada lain maksudnya hanya
memberikan kebahagiaan dan keselamatan semata mata sebab semua ummat manusia
pasti menginginkan kehidupan bahagia dan selamat dunia maupun akhirat. Hanya
Allah SWT Yang Maha Mencintai hamba hamba Nya sehingga tidak satupun dari semua
yang telah diciptakanNya dan ditetapkanNya kecuali hanya maksudya untuk
kebahagiaan dan keselamatan ummat manusia didunia maupun diakhirat kelak.
Allah SWT Yang Maha Pemurah
telah menciptakan semua makhluq makhluq Nya hanya untuk manusia bukan untuk selainnya
sedangkan manusia dan jin diciptakan bukan untuk maksud dunia. Akan tetapi
banyak diantara manusia tidak memahami maksud penciptaannya dimuka bumi ini
Firman Allah dalam Q.S Adz
Dzariat ayat 56 disebutkan
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ
وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
Dengan
Rahmat Allah SWT melalui kitab suci Al Qur’an telah dinyatakan bahwa maksud
penciptaan manusia dan jin hanyalah untuk beribadah menyembah Allah Azza wa
Jalla. Dunia seisinya dan segala apa saja yang ada hanyalah sarana saja untuk
memudahkan ummat manusia didalam beribadah menyembah Allah SWT. Sangat sulit
dan bahkan seolah tidak mungkin manusia dapat beribadah dengan sempurna manakala
Allah SWT tidak ciptakan kehidupan didunia ini. Sebagaimana perahu yang
memerlukan air sebagai sarana menuju suatu pulau. Perahu tidak mungkin bisa
berlayar tanpa sarana air namun tentunya juga jangan sampai air memasuki dan memenuhi
perahu yang mengakibatkan perahu tenggelam karenanya.
Penting sekali difahami
dengan sebaik baiknya bahwa bagaimanapun dunia hanyalah sebatas sarana saja dan
bukan tujuan. Apabila dunia dijadikan sarana untuk meraih kehidupan akhirat
yang sukses sempurna maka itulah maksud hidup kita , tetapi sebaliknya jika
dunia dijadikan tujuan pasti akan berakibat sangat fatal.
Dari
Zaid bin Tsabit Radhiyallahu anhu, ia mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda :
مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا
هَمَّهُ ، فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ
ِ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ ، وَمَنْ كَانَتِ
الْآخِرَةُ نِيَّـتَهُ ، جَمَعَ اللهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِيْ قَلْبِهِ
، وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ.
Barangsiapa
tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allâh akan mencerai-beraikan urusannya,
menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia
kecuali menurut ketentuan yang telah ditetapkan baginya. Barangsiapa yang niat
(tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allâh akan mengumpulkan urusannya,
menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan
hina.”
مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ
الْآخِرَةِ نَزِدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ ۖ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا
نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ
Barangsiapa
menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya,
dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian
darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat.
[Asy-Syûrâ/42:20]
Dengan
sifat Allah Azza wa Jalla Yang Maha Pemurah akan memberikan semuanya baik dunia maupun
akhirat kepada hamba hamba Nya. Bahagia di dunia bahagia di akhirat, namun banyak
manusia yang hanya menginginkan dunia saja tidak menginginkan akhirat. Itulah
kebodohan manusia yang ingin hanya kesenangan sesaat sedikit dan semu setelah
itu justru menderita selama lamanya di akhirat. Dunia sebenarnya sama sekali
tidak ada nilainya dibanding dengan akhirat tidak lebih daripada sebelah sayap
nyamuk
لَـوْ كَـانَتِ الدُّنْـيَـا
تَـعْـدِلُ عِـنْـدَ اللّٰـهِ جَـنَـاحَ بَـعُوْضَةٍ ، مَا سَقَى كَافِـرًا
مِنْـهَـا شَرْبَـةَ مَـاءٍ.
Seandainya
dunia ini di sisi Allâh Subhanahu wa Ta’ala senilai dengan (berat) sayap
nyamuk, maka Allâh Subhanahu wa Ta’ala tidak akan memberi minum sedikit pun darinya kepada
orang kafir.[14]
Itulah sebabnya untuk
masalah dunia Allah Azza wa Jalla telah berikan semuanya bahkan kepada orang
orang kafir sekalipun, sebab dunia ini memang sama sekali tidak ada nilainya di
sisi Allah SWT.
Allah SWT menetapkan bahwa
kebahagiaan kesuksesan dan kejayaan hidup ummat manusia hanya dalam Agama yang
sempurna yakni Agama Islam bukan pada yang lainnya. Jika ummat Islam berpaling dari
agama dan menumpukan maksud hidupnya kepada dunia maka akan hilang kehebatan
sebagai ummat Islam akan jatuh martabatnya sebagai ummat terbaik,
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ
أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ
وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ … ﴿١١٠﴾
“Kalian
adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” (QS: Ali
Imron 110)
Allah
Azza wa Jalla sesungguhnya mengadakan semua fasilitas kehidupan di dunia bagi kemudahan ummat manusia menuju keridhoan Nya
bukan untuk maksud lainnya Yang paling penting tujuan kita hanya mendapatkan
Ridho Allah SWT semata dengan memanfaatkan segala gala yang dianugerakan Nya di
dunia ini. Hendaknya benar benar difahami dengan sebaik baiknya dunia beserta
segala isinya hanyalah sebatas sarana saja tidak lebih daripada itu. Jangan
sampai sarana baik yang berupa harta pangkat jabatan profesi organisasi harokah
dan lain lain sebagainya. dijadikan kebanggaan kesombongan terlebih lagi menjadikan
sarana sebagai tujuan hidup yang akan
berakibat sangat fatal sekali. Dengan sarana sarana ini jangan pernah merasa
paling baik paling benar apalagi saling mencaci sehingga tanpa disadari justru
terjerumus kepada kehancuran kebinasaan yakni kesombongan sifat yang sangat diMurkai
Allah SWT.
Dari
Abu Hurairah r.a ia berkata, Rasulullah s.a.w bersabda: “Apabila umatku sudah
mengagungkan dunia, maka akan tercabut dari mereka kehebatan Islam. Dan apabila
mereka meninggalkan amar maa’ruf nahi mungkar, maka mereka akan terhalang dari
keberkahan wahyu. Dan apabila umatku saling menghina, maka jatuhlah mereka dari
pandangan Allah. (Hakim, Tirmidzi–Durrul Mantsur).
Selama sarana yang kita
gunakan masih didalam aturan agama Islam , sesuai Kehendak Allah SWT sesuai
Sunnah Rasul saw sekecil apapun maka yakinlah akan dinilai Nya sebagai amal
agama. Waktu kita harta kita pangkat jabatan kita organisasi, harokah dan
segala galanya hanyalah sarana semata mata bukan tujuan. Jangan lah berpecah
belah hanya karena berbeda sarana dakwah justru kita saling bersinergi saling
bantu mambantu tolong menolong didalam ketaqwaan. Kita akan menang terhadap
kaum musyrik kafir hanya dengan Pertolongan Allah SWT dan Pertolongan Allah
Azza wa Jalla hanya akan datang sepenuhnya jikalau ummat Islam satu hati.
Ayo jadikan semuanya sebatas
sarana saja dengan satu tujuan hanya mengharap Ridho Allah semata in syaa Allah
akan disatukan hati kita oleh Nya dan akan dicegah dari hal hal lain sehingga tidak ada konflik sekecil apapun dengan
Kehendak dan Kuasa Allah SWT
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.