Tahukah
kita apa perbedaan antara manusia dan hewan ?
Yang
membedakan manusia dengan hewan ada pada akalnya. Akal sendiri adalah bagian
terpenting yang membedakan antara manusia dan binatang. Keutamaan manusia
adalah karena selain dikarunia nafsu, ia juga dikaruniai akal sebagai suatu
sarana untuk belajar dan terus belajar.
Hewan
hanya punya nafsu saja maka segala tindak tanduknya didorong oleh keinginan
hawa nafsunya saja. Sebaliknya manusia selain dorongan hawa nafsu maka akalnya
yang akan mengendalikan diri apakah dorongan nafsunya ini diteruskan tanpa
kontrol ataukah diatur dikontrol oleh akalnya agar tidak menimbulkan bahaya
bagi diri maupun orang lain.
Nafsu
pada diri manusia tumbuh lebih dahulu daripada akal, oleh karena itu jika kita
perhatikan anak-anak kita, mereka selalu ingin agar apa yang diminta dituruti
oleh orang tuanya. Bahkan harus menjerit jika kemauannya tidak terpenuhi.
Akal
pada diri manusia berkembang sedikit demi sedikit untuk membangun kekuatan dan
mulai bisa mengimbangi kekuatan pengaruh nafsu pada saat manusia berusia
belasan tahun.
Namun
demikian, proses tumbuh kembangnya akal pada diri manusia tak lepas dari bagaimana
cara orang tua menumbuhkan anaknya.
Salah
satu faktor terpenting agar akal bisa tumbuh dengan baik (dalam konsep Islam)
adalah dengan memberikan makanan yang halal (dan baik).
Halal
baik dari jenis makanannya maupun dari cara mendapatkannya.
Jadi,
marilah kita berhati-hati dalam memberi makan anak kita agar nafsunya tidak
mendominasi akalnya sehingga akan tumbuh generasi yang baik di kemudian hari.
Manusia
akan berbahagia manakala mengikuti Kehendak Allah SWT , tetapi apabila manusia
mengikuti kemauan nafsunya bisa dipastikan akan binasa
Perlu
diingat bahwa ada ketentuan manusia, hal ini tidak bisa dipungkiri bahkan sudah
menjadi keharusan untuk dipercaya, sebab pada akhirnya manusia juga akan tunduk
dan patuh pada ketentuan itu, ketentuan dari yang menciptakan manusia itu
sendiri, yaitu Alloh SWT.
“Wallohu kholaqokum wa ma ta’maluuna”
“Padahal Alloh lah yang telah menciptakan
kamu dan apa yang kamu perbuat itu. QS. Ash Shaffat: 96).
Kalau
dipahami lagi ayat tersebut diatas, adakah yang bisa dilakukan manusia..?
rasanya tidak ada yang bisa dilakukan manusia selain berusaha, berdo’a dan
menerima segala yang telah digariskan dalam kehidupanya.
“Inna kulla syai’in kholaqnahu biqodarin”
"Sesungguhnya Kami menjadikan segala
sesuatu itu dg ketentuan dan kepastian.
( QS. Al-Qomar : 49).
Memang
tidak mudah bisa mengendalikan diri. Perlu kesungguh sungguhan yang kuat untuk
menentang hawa nafsu. Sehingga dalam satu hadist diterangkan:
أَفْضَلُ الْجِهَادِ أَنْ يُجَاهَدَ
الرَّجُلُ نَفْسَهَ وَ هَوَاهُ
“Jihad
yang paling utama adalah seseorang berjihad [berjuang] melawan dirinya dan hawa
nafsunya”, maka hadits ini derajatnya shahih. Diriwayatkan oleh Ibnu An-Najjar
dari Abu Dzarr Radhiyallahu anhu. Juga diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dan
Ad-Dailami. Hadits ini juga dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahih
Al-Jami’ush-Shaghîr, no 1099, dan beliau menjelaskannya secara rinci dalam
Silsilah Ash-Shâhihah, no. 1496.
Syaikh
‘Abdur-Razaq bin Abdul-Muhsin Al-Badr –hafizhahullah– berkata, ”Jika kaum
Muslimin melalaikan jihad melawan diri sendiri, mereka tidak akan mampu jihad
melawan musuh-musuh mereka, sehingga dengan sebab itu terjadi kemenangan musuh
terhadap mereka”.
Kemudian
beliau menukil perkataan Syaikhul-Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah yang
mengatakan: “Bilamana orang-orang kafir menang (atas umat Islam, Red.), maka
tidak lain, sesungguhnya hal itu dikarenakan dosa-dosa kaum Muslimin yang
menyebabkan iman mereka berkurang. Kemudian, jika kaum Muslimin bertaubat
dengan menyempurnakan iman mereka, maka Allah pasti akan menolong mereka”.
Sangat
penting untuk difahami ummat Islambahwa Jihad melawan hawa nafsu adalah jihad
yang paling besar . Ummat Islam tidak
mungkin bisa mengalahkan musuh musuh
Islam jika mengalahkan diri sendiri saja tidak mampu. Dan tidak mungkin akan
dapat mengalahkan hawa nafsu manakala tidak ada kesungguh sungguhan dalam diri
seorang hamba.
وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا
لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ؕ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ
‘
Dan
bagi orang-orang yang berjuang untuk Kami, sesungguhnya Kami akan memberi
petunjuk kepada mereka pada jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang berbuat kebaikan’ (Q.S. 29 / Al Ankabut : 70).
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.