Segala puji
hanya bagi Allah Rabbul’alamin, Dia tiada henti melimpahkan nikmat dan
karunia-Nya kepada kita semua. Dari sekian banyak nikmat Allah, nikmat yang
paling agung adalah nikmat hidayah, hidayah lahir dalam keadaan Islam,
ditengah-tengah keluarga yang beragam Islam. Tidakkah kita bangga dengan
karunia nikmat ini. Nikmat sebagai seorang muslim. Seminim minimnya syurga bagi
orang yang beriman adalah sepuluh kali lipat daripada bumi seisinya. Maka
sesungguhnya seorang beriman adalah Raja yang jauh lebih hebat dari raja raja
manapun di dunia ini dan akan kekal abadi untuk selama lamanya.
Namun,
terkadang diri ini terlena, terlena akan status beragama Islam yang telah
melekat sejak lahir, sehingga tidak bangga dan bahagia dengan Syari’at Islam..
Alangkah sangat mengherankan jika ada seorang muslim yang merasa malu dengan
keislamannya. Ciri ciri keislamannya dia sembunyikan dikira sudah ketinggalan
zaman. Budaya budaya modern jahiliyah malah dianutnya dengan rasa kebanggaan
padahal justru dengan mengikuti budaya modern itu tanpa disadarinya dia telah
terjatuh dengan serendah rendahnya pada derajad yang sangat hina.
Bukankah
Allah telah berfirman dalam QS Ali ‘Imran: 19,
إِنَّ الدِّينَ
عِندَ اللهِ الْإِسْلَامُ
“Sesungguhnya
agama yang benar di sisi Allah hanyalah Islam”,
Dan bukankah
agama Islam ini adalah agama yang paling sempurna, karena Allah sendiri telah
menyebutkannya dalam firman-Nya:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ
لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ
دِينًا
“Pada hari
ini Aku telah sempurnakan bagi kalian agama kalian, dan Aku telah cukupkan
nikmat-Ku atas kalian dan Aku pun telah ridha Islam menjadi agama bagi kalian.”
(QS. Al Maa’idah: 3).
Maka, apa
gerangan yang membuat iman ini futur (lemah), dan diri ini lalai akan status
keislaman yang begitu mulia? Mari kita mengenal kembali agama kita ini, agar
cinta yang sudah ada, kian bersemi, sehingga membuahkan amalan-amalan yang
benar-benar mengharap perjumpaan indah dengan Sang Khaliq.
Apa itu
Islam?
Diceritakan
ada sebuah dongeng seekor anak singa yang tersesat lalu masuk kedalam sekawanan
domba domba. Karena hari hari dilalui bersama domba domba maka perlaha namun
pasti kebiasaan singa berubah menjadi seperti seekor domba. Makannya tidak lagi
daging perilakunya juga sudah sebagaimana seekor domba. Ketika anak anak domba
lainnya membangga banggakan tanduknya maka si anak singa itu merasa malu sebab
tidak punya tanduk. Lebih malu lagi dia tidak mampu menirukan suara domba
mengembik. Demikianlah hari hari dalam kehidupannya dilalui dengan perasaan
malu sedih dan keputus asaan sebab tidak seperti anak anak domba lainnya.
Pada suatu
hari sekawanan Singa tengah mengendap endap akan memangsa domba domba itu.
Mengetahui ada segerombolan singa singa kontan domba domba melompat berlarian
ketakutan setengah mati berusaha menyelamatkan dirinya. Tak ayal anak singa
yang sudah terbiasa berkumpul dengan dombapun berlari dan berlari ketakutan
menghindar singa singa yang nampak garang. Seekor Singa jantan melihat ada
seekor anak singa berkumpul dengan domba domba keheranan dan singa itupun lalu
mengejar anak singa yang ketakutan. Setelah tertangkap anak singa memohon ampun
agar tidak dimangsa .
Singkat
cerita anak singa lalu dipelihara dan dididik menjadi seekor singa sejati.
Barulah anak singa itu menyadari siapa dirinya yang sebenarnya bahkan anak
singa itupun bangga sebagai seekor singa yang sebetulnya jauh lebih kuat dan
lebih hebat daripada domba domba.
Itulah
gambaran kita ummat Islam saat ini yang tidak menyadari siapa sebenarnya kita.
Maka dengan hanya kembali kepada Islam yang sebenarnya menghidup hidupkan
sunnah sunnah Rasul saw ummat Islam akan berjaya kembali sebagaimana zaman
keemasan dahulu.
َاْلإِسْلاَمُ
يَعْلُوْ وَلاَ يُعْلَى.
“Islam itu
tinggi dan tidak ada yang mengalahkan ketinggiannya.”
Marilah kita
kembali kepada Islam, tinggalkan jauh jauh budaya budaya yang tidak sejalan
dengan keIslaman, sadarilah bahwa Islam adalah satu satunya agama yang diridhoi
Allah SWT.
إِنَّ الدِّينَ
عِندَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ ۗ
[QS Ali
‘Imran: 19]
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.