Seekor
burung emprit dengan paruhnya telah membawa setetes air dan terbang tinggi
melintasi kobaran api yang sangat besar yang membakar Nabiullah Ibrahim as.
Tepat diatas kobaran api yang membukit burung emprit itu melepaskan setetes air
ke arahnya. Sementara seekor cicak dengan semangatnya telah meniup niup kearah
bukit api yang tengah membakar Nabiullah Ibrahim as dengan niat agar api semakin membesar.
Apalah
arti setetes air dibandingkan dengan gunungan api yang menyala nyala .
Dipastikan mustahil api akan padam sebab setetes air yang dilemparkan dari
suatu ketinggian , demikian pula apalah arti tiupan udara dari seekor cicak
untuk semakin membesarkan kobaran api. Akan tetapi setidaknya seekor burung
emprit ini terbebas dari suatu pertanggung jawaban manakala nanti di hari
Kiamat Allah SWT mempertanyakan apa yang diperbuat seorang hamba manakala
mengetahui dan melihat ada hamba Allah SWT yang sangat dicintai Nya, Nabi
Ibrahaim as sedang dibakar oleh raja namrudz laknatullah alaih. Dan betapa
malangnya nasib si cicak walaupun sesungguhnya api yang berkobar kobar tidak
ada kaitannya sama sekali dengan usaha dia yang mati matian menghembus
hembuskan udara ke arah bukit api. Namun pertanggung jawaban yang akan diterima
sungguh sangat berat sekali karena sama sekali tidak ada usaha untuk
menyelamatkan bahkan sebaliknya seakan akan senang melihat Nabi Ibrahim as
dibakar.
Lalu
posisi kita saat ini bagaimana ???
Dimana
mana ummat Islam sedang didzalimi, disiksa, dianiaya, dibantai, tidak
terkecuali dari yang tua renta sampai bayi bayi tak berdosa dan wanita yang
sangat lemah sekalipun semuanya dihabisi. Ummat Islam di Rohingya, di Syria, di
Palestina dan berbagai belahan dunia lainnya. Adakah kita seperti burung emprit
yang berusaha semaksimal mungkin dengan segenap daya dan upaya berusaha
menyelamatkan walau hanya setetes air untuk ikut andil dalam meringankan
penderitaan ummat Islam. Atau jangan jangan kita termasuk yang tidak perduli
sama sekali dengan penderitaan dan bahkan tergolong orang orang yang semakin
menambah beban penderitaan ummat Islam baik dengan pernyataan pernyataan maupun
sikap yang menunjukkan permusuhan, naudzubillah min dzalik.
Ingatlah
semua akan dimintai pertanggung jawabannya. Bagaimana nasib kita nanti jika
Allah SWT meminta pertanggung jawaban terhadap masing masing diri tentang hamba
hamba Allah SWT yang terdzolimi. Sepedih pedihnya siksaan di dunia tidak ada
apa apanya dengan adzab yang akan diterima hamba Allah SWT yang dzalim.
Kalaupun
kita tidak punya apa apa yang bisa meringankan beban penderitaan saudara
saudara kita saat ini setidak tidaknya kita punya doa. Apalah susahnya setiap
kita selesai beribadah baik sholat, membaca al Qur’an, berdzikir , memberikan
tausiyah, berdakwah dan lain sebagainya kita lalu selipkan sepotong doa untuk
pertolongan dan keselamatan mereka. Bahkan jika semua ummat Islam peduli secara
serentak berdoa dengan sungguh sungguh niscaya Allah SWT akan Menolong ummat
Islam dan apabila Pertolongan Allah SWT telah datang maka masalah apapun pasti
akan terselesaikan, hanya dengan Pertolongan Allah SWT sajalah ummat Islam akan
selamat. Mari jangan segan segan dan malas untuk berdoa demi keselamatan ummat
Islam semuanya. In syaa Allah
Jadilah
sebagaimana seekor burung emprit yang peduli ummat dan jangan pernah sekali
kali seperti seekor cicak yang justru semakin menambah beban penderitaan ummat
Islam.
Ya
Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Pengasih Maha Penyayang ampunilah kami ya Allah atas segala dosa dosa
kami baik yang disengaja maupun dosa dosa yang tidak disengaja. Selamatkan
saudara saudara kami yang saat ini mendapatkan musibah di dzalimi oleh orang
orang musyrikin , di Rohingya di Syria di Palestina dan dimanapun berada. Hanya
Engkau saja wahai Allah Yang dapat Menolong diri kami hanya Engkau saja wahai
Allah Yang dapat Menyelamatkan kami semua . Kabulkanlah doa kami wahai Allah,
Aamiin ya Rabbal aalamiin.
Niat amalkan dan sampaikan .
Jazakumullah
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.