لَا يُسْـَٔلُ عَمَّا
يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْـَٔلُوْنَ
"Dia (Allah) tidak
ditanya tentang apa yang Dia (Allah) kerjakan, dan merekalah yang akan ditanya
tentang yang mereka kerjakan" (QS. Al-anbiya : 23)
Iblis laknatullah alaih ada
dan juga keberadaannya yang tetap hidup sampai hari kiamat kelak juga pekerjaan
iblis laknatullah yang menggoda anak cucu Adam alaihis salam seluruhnya untuk
bisa masuk kedalam neraka Jahanam tidak terlepas dari izin yang telah diberikan
kepada nya. Hanya hamba hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala yang mukhlis saja
selamat dari tipu daya dan rayuan nya.
Dalam QS Al Hjr ayat 39-40 termaktub sebagai berikut:
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ
فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَإِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ
الْمُخْلَصِينَ
Setan
berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti
aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan
pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang
mukhlis di antara mereka”
Kalau begitu dengan adanya
iblis laknatullah alaih serta pekerjaannya menggoda anak cucu Adam alaihi salam
sampai kiamat justru sangat dibutuhkan sekali untuk keselamatan ummat manusia. Mengapa
bisa seperti itu ??? Bukankah keikhlasan menjadi syarat mutlaq bagi diterimanya
amal perbuatan seorang hamba ? Sehebat apapun sebanyak apapun jika tidak
disertai keikhlasan didalam beramal justru akan menjadikan seorang hamba
dimasukkan kedalam neraka pertama tama sekali dengan sangat hina. Dengan Rahmat
Allah Subhanahu wa Ta’ala diciptakan Nya lah makhluq bernama iblis laknatullah
alaih sebagai tolok ukur agar seorang hamba dengan sangat mudah sekali menilai
sejauh mana didalam beramal ada keikhlasan. Kalau masih mudah tergoda mengikuti
bujuk rayu iblis laknatullah alaih itu artinya amalannya masih belum ada
keikhlasan atau derajad keikhlasannya masih kurang. Karena jika benar benar
ikhlas sebagaimana yang telah di Firmankan Nya pasti iblis laknatullah alaih
tidak mungkin akan mampu menggoda. Jangan lagi mudah menyalah nyalahkan
keadaan, menyalah nyalahkan yang lain karena semua yang ada semua yang terjadi
pastinya sudah mendapat izin dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan semua yang
telah diizinkan Nya pasti dibalik semuanya ini ada hikmah hikmah sangat besar
yang wajib kita fahami dengan sebaik baiknya dengan sebenar benarnya.
Dari Abu Hurairah RA, dia
berkata,”Rasulullah SAW bersabda,’ Sesungguhnya Allah berkata: "Aku sesuai
prasangka hambaku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku"
(HR Muslim)
Kedepankan khusnudzon sehingga
Dia pun akan mengikuti persangkaan hamba hamba Nya. In syaa Allah
No comments:
Post a Comment
Kami akan sangat berbahagia apabila anda memberi komentar atas tulisan di atas. Jazakallooh atas segala perhatiannya.